Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAchmad ROIS Telah diubah "5 tahun yang lalu
2
MACAM-MACAM ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT Bor Senter (Centre Drill) Mata Bor (Twist Drill) Kontersing (Countersink) Konter Bor (Counter Bore) Rimer Mesin (Machine Reamer) Kartel (Knurling) Pahat Bubut
3
BOR SENTER (CENTRE DRILL) Bor senter adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis bor senter ada tiga yaitu: bor senter tipe standar (standar centre driil/ plain type centre drill), bor senter tipe bell (bell type centre drill), bor senter tipe safety (safety type centre drill) dan bor senter tipe radius (radius form centre drill). Bor senter tipe standar (standard type centre drill) terkadang juga disebut plain type centre drill, memiliki sudut mata sayat ujung (point angle) sebesar 118º dan sudut mata sayat pengarah (countersink angle) sebesar 60º. Spesifikasi bor senter tipe standar
4
Bor senter jenis ini memiliki beberapa ukuran diantaranya: bor senter tipe standar panjang normal, bor senter tipe standar ukuran pendek, Bor senter tipe standar panjang normal Bor senter tipe standar ukuran pendek Bor senter tipe standar ukuran panjang
6
MATA BOR (TWIST DRILL) Mata bor adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat dan memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Dalam membuat atau memperbesar diameter lubang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu tergantung dari diameter mata bor yang digunakan Pengelompokan mata bor berdasarkan tangkai, dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: Mata bor tangkai lurus yang pengikatanya pada saat melakukan pengeboran pada mesin bubut menggunakan cekam bor. sebagaimana dapat dilihat pada. Mata bor tangkai tirus, yang pengikatannya pada saat melakukan pengeboran pada mesin bubut langsung dimasukan pada lubang tirus yang ada di kepala lepas. Mata bor tangkai lurus
7
Mata bor tangkai tirus Sarung pengurang bor (drill sleeve) dan Baji Pada saat penggunaan mata bor tangkai tirus yang memiliki ukuran tangkai lebih kecil dari pada lubang tirus pada kepala lepas, maka harus menggunakan alat tambahan yang disebut sarung pengurang (drill sleeve). Sedangkan baji digunakan untuk melpas mata bor dari sleeve.
8
Mata Bor Sudut Spiral/ Helik Mata bor sudut spiral normal (normal spiral drill) atau juga disebut mata bor tipe "N" memiliki sudut spiral sebesar 25° - 30°, digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak Mata bor sudut spiral panjang (slow spiral drill) atau juga disebut mata bor tipe "H" memiliki sudut spiral sebesar 10° - 13° digunakan untuk mengebor jenis bahan baja keras dan rapuh Mata bor sudut spiral pendek (quick spiral drill) atau juga disebut mata bor tipe "W" memiliki sudut spiral sebesar 35° - 40°, digunakan untuk mengebor jenis bahan baja liat. Mata bor spiral normal (normal spiral) Mata bor spiral panjang (slow spiral) Mata bor spiral pendek (quick spiral)
9
Mata bor dengan sudut mata sayat 90°), digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak Mata bor dengan sudut mata sayat 118° digunakan untuk mengebor jenis bahan baja lunak s.d sedang Mata bor dengan sudut mata sayat 135°, digunakan untuk mengebor jenis bahan baja keras
10
Bagian-bagian mata bor
11
Kontersing (Countersink) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk menchamper diameter ujung lubang pada sebuah benda kerja (debured), dengan tujuan agar tidak tajam atau untuk membuat champer pada ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus. Alat potong jenis ini, apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu: kontersing tangkai lurus dan kontersing tangkai tirus. Apabila dilihat dari sisi jumlah mata sayatnya, kontersink terbagi menjadi enam buah jenis yaitu: kontersink mata sayat satu, mata sayat dua, mata sayat tiga, mata sayat empat, mata sayat lima dan mata sayat enam. Kontersing tangkai lurus Kontersing tangkai tirus pemasangan kontersing tangkai lurus dan penggunaanya pada mesin bubut
12
Konter Bor (Counter Bore) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut, berfungsi untuk membuat lubang bertingkat yang sebelumnya sudah terdapat lubang sebagai pengarah. Hasil lubang bertingkat berfungsi sebagai dudukan kepala baut L (Elen key). Jenis alat ini apabila dilihat dari tangkainya terbagi menjadi dua yaitu konter bor tangkai lurus dan tangkai tirus Konter bor tangkai lurus dan tirus Konterbor tanpa pengarah Konter bor dengan pengarah hasil pembubutan lubang bertingkat dengan konter bor
13
adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk menghaluskan dan memperbesar diameter lubang dengan toleransi dan suaian tertentu, yang prosesnya benda kerja sebelumnya dibuat lubang terlebih dahulu. Reamer pen tirus mata sayat helik Reamer pen tirus mata sayat spiral Reamer pen tirus mata sayat lurus Reamer lurus tangkai lurus Rimer mesin untuk lubang tirus Reamer lurus tangkai tirus
14
Kartel (Knurling) adalah suatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk, membuat garis-garis/ gigi-gigi melingkar lurus sejajar atau silang menyudut/ helik pada bidang permukaan benda kerja bagian luar atau dalam. Tujuan pengkartelan bagian luar salahsatunya agar permukaan bidangnya tidak licin pada saat dipegang dengan tangan, contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar dll. Sedangkan pengkartelan pada bagian dalam salah satunya bertujuan untuk memperkecil lubang yang sudah longgar karena aus, contohnya lubang pada dudukan bearing. Pola/ bentuk hasil pengkartelan Macam-macam bentuk gigi pisau kartel
15
Macam-macam pemegang gigi pisau kartel Pengikatan/ pemasangan kartel pada tool post mesin bubut
16
Pahat bubut merupakan salah satu alat potong yang sangat diperlukan pada proses pembubutan, karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda kerja dengan berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan untuk membubut permukaan/ facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, bentuk, memperbesar lubang, ulir dan memotong Pahat Bubut Pahat HSS
17
1. Baja karbon Macam-macam pahat bubut dilihat dari jenis material/ bahan 2. Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Stee - HSS) 3. Paduan Cor Nonferro a. Cobalt (Co) b. Chrom (Cr) c. Tungsten/ Wolfram (W) d. Carbon (C): 4. Karbida (Carbida) a. Karbida Tungsten b. Karbida Tungsten Paduan c. Karbida lapis 5. Keramik (Ceramics) a. Keramik tradisional b. Keramik industry 6. Cubic Boron Nitride (CBN) 7. Intan
18
1. Menurut Letak Penyayatan. a. Pahat Bubut Luar b. Pahat Bubut Dalam 2. Menurut Keperluan Pekerjaan a. Pahat Bubut Kasar (Roughing) b. Pahat Bubut Finishing 3. Menurut Letak Sisi Potongnya a. Pahat Kanan b. Pahat Kiri 4. Menurut Fungsi a. Pahat Rata b. Pahat Sisi/ Muka c. Pahat Potong d. Pahat Alur e. Pahat Champer f. Pahat Ulir
19
Pahat bubut sisipan (inserts tips) pengikatan dibrasing Pahat bubut sisipan (inserts tips) pengikatan diklem/ dibaut
20
Nama-nama geometris yang terdapat pada pahat bubut meliputi: sudut potong samping (side cutting edge angle), sudut potong depan (front cutting edge angle), sudut tatal (rake angle), sudut bebas sisi (side clearance angle), dan sudut bebes depan (front clearance angle). Geometris pahat bubut HSS Geometris pahat bubut insert
21
Untuk mendapatkan hasil pembubutan yang baik, pemasangan pahat bubut selain harus kuat/kokoh juga ketinggiannya harus setinggi pusat senter agar tidak terjadi perubahan geometri pahat. Posisi pahat terhadap pusat senter dari putaran benda kerja mempunyai pengaruh pusat senter, di bawah pusat senter, atau di atas pusat senter. Geometri awal yang kita buat akan terpenuhi apabila kita menempatkan pahat tepat pada pusat senter dari putaran benda kerja. Apabila kita salah menyenterkan pahat (di atas atau di bawah pusat senter), maka akan terjadi perubahan pada geometri sudut bebas (α) dan sudut garuk (β) sedangkan sudut badji (γ) tidak terpengaruh sama sekali. Pahat bubut dikatakan rusak atau tidak dapat difungsikan sebagai mana mestinya, maka proses pengerjaan menjadi tidak maksimal, seperti: kualitas permukaan kasar, beban motor penggerak dan pahat menjadi lebih berat, akan terjadi panas yang berlebihan akibat gesekan antara pahat dan benda kerja, proses pembubutan menjadi lebih lama, dan bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal terhadap benda kerja atau mesin. Ada bebeberapa kerusakan yang terjadi pada pahat bubut, yang secara visual dapat terlihat diantaranya: radius pada ujung pahat, keausan pada bidang bebas muka, keausan pada bidang potong, Built up cutting edge, keretakan pada tip carbide, tip carbide pecah, dan tip carbide lepas.
22
Cara Mengasah Pahat Bubut Pertama kita akan menggerinda bagian depan batang HSS ini (bagian yang berwarna kuning dari model diatas). Gunakan batu gerinda kasar. Posisikan pahat agak miring ke kiri 10-15 derajat. Hal inni akan membuat sudut pembebas,agar tidak semua bagian pahat bersentuhan dengan benda kerja nantinya Proses pengerindaan membuat pahat menjadi panas,maka kita perlu sesekali mencelubkan ke cairan pendingin selama kurang lebih 15 detik. Di bawah ini adalah gambar setelah proses penggerindaan pertama. Langkah kedua,kita akan menggerinda sisi potongnya,karena pahat yang kita buat pahat kanan maka sisi potongnya ada di sebelah kiri(ditunjukkan warna merah pada model). Prosedur dasarnya adalah sama kecuali bahwa kita memegang alat dengan sisi sekitar sudut 10 derajat ke roda gerinda. Langkah ketiga,kita akan membuat sudut pembuangan tatal pada sisi atas,pada model ditunjukkan warna biru. Pada langkah ini,kita harus lebih berhati-hati,jangan sampai bagian sisi potongnya yaitu pertemuan sisi kiri dan atas, ikut tersapu batu gerinda. Jika terjadi maka ketinggian sisi potongnya akan berkurang atau lebih rendah dari badan pahat itu sendiri,masih bisa dipakai memang,namun mungkin akan membutuhkan plat ganjal tambahan saat menyetel 1 2 3 4
23
Langkah keempat atau terakhir adalah membulatkan ujung sisi potongnya. Untuk tugas membubut yang normal, ujung sisi potong yang terlalu tajam seperti gambar diatas tidak akan bertahan lama. Karena itu kita harus membuatnya memiliki radius kecil agar bisa digunakan dalam pemakanan yang cukup dalam. Akhirnya,sebuah pahat sisi kanan,pahat yang paling umum digunakan membubut telah jadi. Gambar dibawah menunjukkan contoh penggunaan pahat tersebut Untuk bahan tertentu,kemiringan dari sudut potong,sudut pembuangan tatal dan pembebas,mungkin memerlukan ukuran yang berbeda 5 6 7
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.