Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Oesman Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
E-learning berbasis Student-centered Learning
ROADMAP PENGEMBANGAN E-learning berbasis Student-centered Learning Syaad Patmanthara Disampaikan di Poltekkes Kemenkes Surakarta, 7-9 Oktober 2019
2
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 salah satunya ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT)
3
Gap Analysis Era Revolusi Industri 4.0 Masyarakat Umum Dunia Industri
Pendidikan Tinggi Digital Literate Peserta Didik
4
Humanities, Komunikasi, & Desain.
Literasi Baru Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Literasi Data Literasi Teknologi Literasi Manusia Kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital. Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, & Engineering Principles). Humanities, Komunikasi, & Desain.
5
Kebijakan Ditjen Belmawa
Pendidikan Tinggi Era Revolusi Industri 4.0 Reorientasi Kurikulum Literasi baru dikembangkan dan diajarkan. Kegiatan ekstra kurikuler kepemimpinan dan bekerja dalam tim wajib dikembangkan. Entrepreneurship dan internship wajib Hybrid/Blended Learning, Elearning Menerapkan sistem pengajaran Hybrid/Blended Learning melalui SPADA-IdREN. Unit Khusus Life-long Learning Disarankan perguruan tinggi mempunyai unit yang secara khusus memberikan layanan life-long learning.
8
Kreasi interaksi pembelajaran 4.0
Blended Learning
9
Kapan pembelajaran bisa dikatakan blended (bauran)?
Belmawa, 2017
10
Manfaat Blended Learning
Mendorong mahasiswa menggunakan sumber belajar internal dan eksternal dengan memanfaatkan TI. Peningkatan kompetensi abad ke-21. Mendorong pembelajaran sepanjang hayat. Perkembangan pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang semakin pesat, dll.
11
TAKSONOMI BLENDED LEARNING
12
E-LEARNING Proses pembelajaran elektronik dengan memanfaatkan TIK yang merupakan hasil integrasi sistematis atas komponen-komponen pembelajaran dengan memperhatikan mutu, sumber belajar, dan berciri khas adanya interaksi pembelajaran lintas waktu dan ruang (Kusumawardani, SS., 2015).
13
Prinsip Pembelajaran E-Learning
Learning is open (belajar adalah terbuka) Learning is social (belajar adalah sosial) Learning is personal (belajar adalah personal) Learning is augmented (belajar adalah terbantukan) Learning is multirepresented (belajar adalah multirepresentasi/multiperspektif) Learning is mobile (belajar adalah bergerak) Belmawa, 2017
14
MENITIKBERATKAN PADA KEGIATAN-KEGIATAN INI
Belmawa, 2017
15
STUDENT-CENTERED LEARNING
Pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar.
16
STUDENT-CENTERED LEARNING
Positive Relationship Pembelajaran membangun hubungan baik antarmahasiswa serta antara dosen dan mahasiswa Foundational Needs Met Mahasiswa didukung dalam memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan keselamatan yang mendasar. Positive Identity Mahasiswa sepenuhnya dianut untuk siapa mereka, dalam konteks komunitas dan budaya mereka, dan merasa bahwa mereka milik.
17
STUDENT-CENTERED LEARNING
Student Ownership & Agency Mahasiswa bertanggung jawab atas pembelajaran mereka. Real-World Relevant Mahasiswa memecahkan masalah yang ada di dunia nyata, keterampilan dan pengetahuan dalam konteks multidisiplin yang akan mereka gunakan dalam kehidupan dan karier masa depan mereka. Competency-Based Mahasiswa maju dengan menunjukkan penguasaan tujuan pembelajaran yang diartikulasikan dengan jelas. Anytime, Anywhere Mahasiswa memiliki fleksibilitas kapan dan di mana mereka belajar di sekolah, serta tempat-tempat di luar sekolah.
18
STUDENT-CENTERED LEARNING
Tanggung jawab Peran serta Keadilan Mandiri Berpikir kritis dan kreatif Komunikatif Kerja sama Integritas PRINSIP STUDENT-CENTERED LEARNING Kustijono, 2011
19
(SELF-DETERMINED LEARNING)
HEUTAGOGI (SELF-DETERMINED LEARNING) Heutagogi menawarkan kebebasan kepada pebelajar (learner) untuk menetukan (determine) sendiri belajarnya.
20
Virtual Learning Poltekkes Kemenkes (VILEP) adalah portal layanan e-Learning di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) yang terintegrasi di bawah koordinasi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kesehatan.
23
“ Poltekkes Kemenkes Surakarta merupakan salah satu Poltekkes di bawah naungan BPPSDM Kemenkes yang tergabung dalam layanan VILEP. Setiap dosen dituntut untuk mampu mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan VILEP.”
24
Model ADDIE
26
ROADMAP PENGEMBANGAN E-LEARNING OLEH DOSEN (1)
Menyusun SAP dan RPS, Mengidentifikasi CPMK/SUB CPMK Menentukan strategi pembelajaran, Membuat kuis, tugas, latihan, dan ujian Mengembangkan materi pembelajaran Mengemas materi dalam media ANALISIS Start DESAIN & PENGEMBANGAN identifikasi masalah yang terjadi pada pembelajaran sebelumnya, analisis pengaturan pembelajaran, dan desain solusi alternatif dari permasalahan yang ada. 2
27
ROADMAP PENGEMBANGAN E-LEARNING OLEH DOSEN (2)
3 Dosen melakukan evaluasi atas pembelajaran yang menggunakan e-learning, baik evaluasi terhadap hasil pembelajaran maupun evaluasi terhadap sistem pembelajaran. IMPLEMENTASI EVALUASI Pembelajaran berbasis e-learning diterapkan pada mahasiswa. Dosen melakukan pembelajaran melalui e-learning sesuai dengan model blended learning 4 (Kearsley, 2018)
28
KOMPONEN PENGEMBANGAN E-LEARNING
MEDIA MATERI DESAIN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN (Banggur, dkk 2018)
30
Capaian Pembelajaran Topik Kegiatan Learning Strategy
Objek Pembelajaran Format file Offline Learning Online Learning Tatap Muka Sinkron Asinkron independen Asinkron kolaboratif Merumuskan teknologi mobile sebagai salah satu alat bantu pembelajaran Peran teknologi mobile dalam pembelajaran Mahasiswa: Mencari tentang contoh impelementasi penggunaan teknologi mobile dalam pembelajaran 1. Studi kasus 2. Diskusi kelompok 3. Presentasi kelompok Regular chatting Konsep teknologi mobile (pdf) Mobile dalam pembelajaran (pdf) Self-learning dengan mobile (video) Tugas kelompok: Mendesain aplikasi pembelajaran mobile Desain aplikasi pembelajaran mobile Pdf Mp4 Pptx
31
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.