EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA

Presentasi berjudul: "EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA"— Transcript presentasi:

1 EKSISTENSI DAN MARTABAT MANUSIA Disusun Oleh : Tunjung Tamarin Rahmadani

2 1. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA Tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah, mengabdi, dan bersujud kepada Allah swt. Menyembah dan mengabdi kepada Allah berarti kepatuhan dan ketundukan manusia pada hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Allah maupun hubungan manusia dengan manusia lain dan alam semesta. Penyembahan dan pengabdian harus dilakukan secara ikhlas karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia termasuk ritual-ritual penyembahannya.

3  Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Az-zariyat ayat 56-58 yang artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah- Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.  Dan juga firman Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya : Dan mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan Shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus.

4 2. FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA Bertitik tolak dari firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30-33, maka peranan dan fungsi manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah. Sebagai khalifah, peran yang dilakukan manusia adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor dalam membumikan dan membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelopor dalam membumikan dan membudayakan ajaran Allah, seseorang dituntut untuk memulainya dari diri sendiri kemudian ditularkan pada keluarganya. Kemudian ia menyampaikannya kepada orang lain, yakni kepada masyarakat sekitarnya. Adapun peran yang harus dilakukan serang khalifah diantaranya ialah sebagai berikut :

5 a) Belajar, yakni mempelajari segala sesuatu yang tersurat dalam Al quran dan segala sesuatu yang tercipta pada semesta alam. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. a) Mengajarkan ilmu. Ilmu yang diajarkan ialah ilmu hasil analisa dan penelitian manusia dan juga ilmu yang terdapat dalam Alquran. b) Membudayakan ilmu, ilmu bukan hanya untuk disampaikan melainkan yang paling utama adalah untuk diamalkan oleh diri sendiri terlebih dahulu sehingga membudaya. Wujud pembudayaan ilmu Allah adalah tercapainya situasi dan kondisi pola hidup dan kehidupan yang ideal yakni pola hidup sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw. Dengan demikian, sunah rasul merupakan contoh perwujudan pembudayaan ilmu Allah.

6 Sebagai seorang khalifah, apa yang diketahui dan diyakini kebenarannya tidak bpleh hanya untuk kepentingan diri pribadi, dan dipertanggungjawabkan kepada dirinya sendiri saja, tetapi juga harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan masyarakat. Dengan menyadari adanya pertanggungjawaban kepada ketiga hal tersebut, maka fungsi dan peran manusia sebagai khalifah dapat berjalan dengan baik.

7 TERIMA KASIH