Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROPOSAL ADI YUSWANTO R1D PROPOSAL PENELITIAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROPOSAL ADI YUSWANTO R1D PROPOSAL PENELITIAN."— Transcript presentasi:

1 PROPOSAL ADI YUSWANTO R1D115144 PROPOSAL PENELITIAN

2 RANCANGAN LOKASI DAN GEOMETRI LERENG DISPOSAL MENGGUNAKAN METODE BISHOP DAN FELLENIUS STUDI KASUS PADA BLOK F PT. JAGAD RAYATAMA

3 POKOK BAHASAN Pengertian Disposal - Pemilihan Lokasi Disposal – Rancangan Geometri Lereng – Analisis Kestabilan Lereng TINJAUAN PUSTAKA 02 Waktu dan Tempat Penelitian – Jenis Penelitian – Bahan Penelitian – Instrumen Penelitian – Prosedur Penelitian – Diagram Alir METODE PENELITIAN 03 Latar Belakang – Rumusan Masalah – Tujuan Penelitian – Manfaat Penelitian PENDAHULUAN 01

4 PENDAHULUAN Perusahaan merencanakan akan membuka sebuah pit baru pada blok F sehingga memerlukan sebuah lokasi yang dapat menampung keseluruhan material overburden Lokasi ini disebut dengan disposal Masalah kecelakaan kerja akibat kegagalan kemantapan lereng yang terjadi pada lereng disposal, sehingga pada banyak kasus menyebabkan disposal mengalami keruntuhan/longsor. oleh sebab itu perlu melakukan analisis kestabilan lereng untung merancang geometri lereng disposal yang aman LATAR BELAKANG

5 Bagaimana geometri lereng disposal yang aman untuk jenis material overburden Blok F PT. Jagad Rayatama menggunakan Metode Bishop dan Fellenius ? RUMUSAN MASALAH 1 2 Bagaimana rancangan lokasi disposal yang sesuai untuk menampung volume overburden pada Blok F PT. Jagad Rayatama ?

6 TUJUAN.. Menentukan rancangan lokasi disposal yang sesuai untuk menampung volume overburden pada Blok F PT. Jagad Rayatama Menentukan geometri lereng disposal yang aman untuk jenis material overburden Blok F PT. Jagad Rayatama menggunakan Metode Bishop dan Fellenius

7 Manfaat. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti serta dapat membandingkan secara langsung teori yang didapatkan diperkuliahan dengan kondisi yang ada di lapangan terutama dalam kegiatan perencanaan disposal tambang.

8 TINJAUAN PUSTAKA 1 2 3 4 PEMILIHAN LOKASI DISPOSAL PENGERTIAN DISPOSAL ANALISIS KESTABILAN LERENG RANCANGAN GEOMETRI LRENG

9 PENGERTIAN DISPOSAL PT. Jagad Rayatama Disposal merupakan daerah pada suatu operasi tambang terbuka yang digunakan sebagai tempat membuang material kadar rendah dan atau material bukan bijih. Material tersebut harus digali dari pit agar dapat memperoleh bijih/material kadar tinggi Gambar Disposal tipe penimbunan berteras (Sumber: Nurhakim, dkk., 2016)

10 10 PEMILIHAN LOKASI DISPOSAL 1 1 2 2 3 3 Pemilihan lokasi disposal mempertimbangkan beberapa faktor antara lain adalah : Topografi permukaan. Area topografi yang sebaiknya dipilih adalah berupa lembah Permukaan area rencana penempatan disposal sebaiknya merupakan dataran yang kering. Volume overburden. Pada umumnya luas daerah yang diperlukan untuk area waste dump adalah dua sampai tiga kali dari daerah penambangan (pit). Hal ini disebabkan oleh material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30-45% dibandingakan dengan material insitu.

11 RANCANGAN GEOMETRI LERENG 11 1 1 Tinggi Lereng : Tinggi lereng adalah jarak vertikal dari bidang kaki (toe) hingga puncak lereng (crest) Sudut Lereng : Sudut lereng adalah sudut yang dibuat antara garis yang menghubungkan kaki dan puncak lereng dengan garis horizontal Ramp : yang disebut dengan jalan tambang. Catch berm : Daerah yang menghubungkan antar lereng yang dikenal dengan jenjang penahan pada lereng keseluruhan 2 2 3 3 4 4 Lereng adalah bidang miring yang menghubungkan bidang-bidang lain yang mempunyai elevasi yang berbeda Geometri lereng terdiri dari lereng tunggal (single slope) dan lereng keseluruhan (overall slope) dengan dimensi tinggi dan sudut tertentu. Dimensi dari geometri lereng meliputi ( Sumber: Kumar dan Prakash, 2015)

12 ANALISIS KESTABILAN LERENG Analisis kestabilan lereng pada dasarnya menyangkut peran dua hal yaitu gaya-gaya penahan (kekuatan yang dimiliki lereng agar tidak longsor), dan gaya-gaya pendorong (gaya yang menyebabkan terjadinya longsor) Gaya penahan ditentukan oleh kuat geser tanah sedangkan gaya pendorong ditentukan oleh tegangan geser tanah Kuat geser tanah meliputi sifat fisik dan mekanik tanah/batuan

13  Sifat Fisik Tanah (bobot isi tanah) bobot isi adalah nilai perbandingan antara berat tanah dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : ANALISIS KESTABILAN LERENG PARAMETER KUAT GESER TANAH

14 ANALISIS KESTABILAN LERENG  Sifat Mekanika Tanah terdiri dari kohesi ( c ) dan sudut geser dalam ( Φ ), dihasilkan dari hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser. Tegangan normal dan tegangan geser dihitung dengan rumus : (Sumber: Hoek dan Bray, 1981)

15 Tegangan geser tanah ( gaya pendorong) dipengaruhi oleh berat isi tanah yang bekerja searah dengan bidang longsor yang menyebabkan terjadinya pergeseran blok masa tanah/batuan diatas bidang miring (gelincir) Kekuatan geser tanah dirumuskan oleh Mohr-Coulomb dengan persamaan sebagai berikut : ANALISIS KESTABILAN LERENG ( Haras, dkk., 2017 )

16 Perbandingan antara gaya penahan yang dipengaruhi oleh kuat geser tanah dan gaya pendorong yang dipengaruhi oleh tegangan geser disebut Faktor Keamanan(FK) ANALISIS KESTABILAN LERENG Faktor keamananKondisi F kurang dari 1,07 Labil (longsor terjadi) F antara 1,07 sampai 1,25 Kritis (longsor pernah terjadi) F di atas 1,25 Stabil (longsor jarang terjadi) Klasifikasi faktor keamanan (Bowles) Sumber : (Andriyan, dkk., 2018 ) STANDAR FAKTOR KEAMANAN

17 Metode analisis untuk menentukan nilai faktor keamanan khususnya untuk analisis lereng tanah umumnya digunakan metode fellenius dan bishop Metode Bishop dan Fellenius merupakan metode analisis yang didasarkan pada metode irisan dimana asumsi yang dipakai untuk bidang longsoran yaitu berbentuk busur lingkaran, ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE ANALISIS KESTABILAN LERENG Pada metode irisan, massa tanah yang longsor akan dipecah- pecah menjadi beberapa irisan vertikal. Kemudian, keseimbangan dari tiap-tiap irisan dianalisis. (Sumber: Barraq, 2019)

18 ANALISIS KESTABILAN LERENG Rumus Metode Bishop Rumus Metode Fellenius 1 1 2 2 ( Sumber : Darwis 2018 ) (Sumber: Barraq, 2019)

19 METODE PENELITIAN 1 2 3 4 5 BAHAN PENELITIAN BAHAN PENELITIAN JENIS PENELITIAN JENIS PENELITIAN PROSEDUR PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN DIAGRAM ALIR DIAGRAM ALIR

20 Secara administrasi, IUP PT. Jagad Rayatama terletak di Kecamatan Palangga dan Palangga Selatan, Kabupaten Konawe Selatan yang berjarak ± 90 km dari Kota Kendari. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurun waktu 1 bulan pada Blok F PT. Jagad Rayatama WAKTU & TEMPAT

21 Let’s Move On! Don’t worry. We surely support you. LOKASI PENELITIAN

22 JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif, lebih mengarah ke penelitian penerapan (Applied Reseach). Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dimana data dalam penelitianya berupa angka, karena objek penelitianya itu sendiri dapat diukur Applied Research merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh 1 2 3

23 Bahan Penelitian Data Primer Data Sekunder Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa sampel tanah beserta dokumentasi dan titik koordinat lokasi pengambilan sampel yang diambil pada area pit yang direncanakan Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dan data tersebut sudah diolah seperti peta lokasi penelitian, data area prospek, data Block Model, data Cut off Grade (COG) bijih nikel, data topografi, dan data rekomendasi geoteknik

24 Instrumen Penelitian KAMERA PIPA BESI LEPTOP GPS 5 4 3 2 ATK 1 24

25 6 8 9 7 Instrumen Penelitian PALU SCOOP UJUNG RUNCING SELOTIP BENING METERAN

26 Diagram Alir

27

28 Terimakasih


Download ppt "PROPOSAL ADI YUSWANTO R1D PROPOSAL PENELITIAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google