Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRachma Agustina Telah diubah "3 tahun yang lalu
1
Merger, Akuisisi, Konsolidasi, Spin-Off
2
Undang-Undang PT No. 40 Tahun 2007
Pasal 1 Ayat (10) Pasal 1 Ayat (9) Pasal 1 Ayat (12) Pasal 1 Ayat (11)
3
MERGER AKUISISI KONSOLIDASI SPIN OFF
perbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada dua Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada satu Perseroan atau lebih perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut MERGER AKUISISI KONSOLIDASI SPIN OFF perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
4
CONTOH : AKUISISI SPIN OFF MERGER KONSOLIDASI
Pemerintah membentuk satu badan hukum baru bernama Bank Mandiri. Setelah itu, Pemerintah mengamanatkan bagi Bank Ekspor Impor (Exim), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Dagang Negara (BDN), dan Bank Bumi Daya (BBD) yang sudah tidak sehat, untuk dimerger ke dalam Bank Mandiri akuisisi PT Holcim Indonesia oleh Semen Indonesia. Semen Indonesia sekarang memiliki kendali sejumlah nilai akusisi atas PT Holcim Indonesia. PT Holcim Indonesia tetap merupakan badan hukum sendiri dan masih ada, hanya saja dikendalikan oleh Semen Indonesia PT A, PT B, dan PT C hendak menyatukan usaha agar lebih efisien dan mengurangi persaingan. Ketiga PT tersebut sepakat untuk melakukan konsolidasi dengan melahirkan entitas baru yang bernama PT ABC PT A yang merasa usahanya kurang efisien karena terlalu banyak hal yang harus ditangani di internal PT A. Agar lebih efisien, maka PT A hendak memisahkan usaha makanan dengan pertambangan milik PT A. Segala aktiva dan pasiva PT A dalam usaha makanan dipisahkan dan ditubuhkan dalam perusahaan yang baru, bernama PT B
5
ILLEGAL, apabila: “dilakukan berdasarkan motif yang tidak wajar”
bila aksi korporasi dilakukan dengan motif untuk meningkatan market power dengan tujuan meningkatkan harga barang atau jasa di atas tingkat persaingan yang ada atau menciptakan barriers to entry bagi para pesaing baru, baik secara sendiri (unilateral effects) atau bersama (coordinated effects). Hal ini dapat membahayakan kondisi pasar dan perekonomian negara. Market power adalah kemampuan pelaku usaha untuk menguntungkan, menaikkan atau mempertahankan tingkat harga diatas harga yang kompetitif. Kata price tidak hanya mengacu pada harga saja tetapi juga kualitas barang, jumlah pasokan, banyaknya pilihan dan parameter persaingan lainnya. “dilakukan berdasarkan motif yang tidak wajar”
6
Dampak Negatif : Coordinated competitive effects
Dengan mengurangi jumlah pesaing, tindakan merger dapat membuat lebih mudah bagi pelaku usaha di pasar yang saling bersaing untuk melakukan kolusi secara diam-diam (tacit collucion) atau mencapai harga yang lebih tinggi melalui perilaku pararel dilakukan secara sadar. Contoh: berkoordinasi menentukan harga, mengurangi jumlah produksi, pembagian wilayah, dan hal lain yang anti persaingan. Unilateral competitive effects Akibat merger, entitas hasil merger melihat bahwa tindakan menaikkan harga (atau mengurangi produksi atau kualitas) adalah menguntungkan karena hilangnya persaingan diantara pelaku usaha yang melakukan merger Exclusionary anticompetitive effects Aksi korporasi memungkinan pelaku usaha yang melakukan merger meraih kekuatan pasar dengan menutup akses pesaing terhadap pasokan bahan baku utama atau menutup akses pesaing terhadap saluran distribusi.
7
Sasaran umum aksi korporasi
Alat investasi Meningkatkan konsentrasi pasar Sarana alih teknologi Meningkatkan efisiensi Mendapatkan akses internasional Meningkatkan daya saing Mengembangkan inovasi baru Memaksimalkan sumber daya Menjamin pasokan bahan baku
8
Yang harus diperhatikan dlm aksi korporasi
Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan perseroan Masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha Kreditor dan mitra usaha lainnya dari perseroan
9
Tipe Merger: Merger Horisontal Merger Vertikal Merger Konglomerat
2 atau lebih perusahaan bergerak pada bidang bisnis yang sama (chevron dan gulf oil, 1984) Merger Vertikal 2 atau lebih dengan yang satu bertindak sebagai supplier bagi lainnya. Bidang usaha sama tapi tingkat usaha berbeda (Dupond dan perusahaan minyak bumi Conoco karena dupond membutuhkan minyak bumi untuk proses produksinya) Merger Konglomerat 2 atau lebih yang sama sekali tidak ada keterkaitan bidang usaha. (Perusahaan migas mobil oil dan montgemery ward). Tipe merger konglomerat: Tipe perluasan geografis, Tipe perluasan produk, Tipe konglomerat murni
10
dari tata cara dilakukannya
Merger dengan likuidasi dan jual beli aset Merger dengan jual beli aset dan likuidasi Merger dengan jual beli saham dan likuidasi
11
Kategori Akuisisi Leveraged buy-outs Inbreng saham Share swap
tehnik penguasaan perusahaan dengan metode pinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain, pembelian perusahaan secara tunai tetap uang tunai sebagian besar diperoleh dari pinjaman/ hutang metode penyetoran saham pada perusahaan oleh pemegang saham, saham disetor dengan pemberian saham perusahaan lain. Setelah inbreng terjadi maka perusahaan yang menerima penyetoran saham menjadi pemegang saham pada perusahaan lain pertukaran saham antara satu perusahaan dengan lainnya, saham semula berasal dari portepel atau saham baru yang khusus dikeluarkan untuk tujuan share swap. Setalah share swap terlaksana, tiap perusahaan saling memegang saham satu sama lain.
12
Kategori akuisisi 4 5 6 7 Take over Freezeouts Squeeseouts
pengalihan pengendalian aset atau saham perusahaan oleh satu kelompok pemegang saham terhadap kelompok lain Freezeouts 5 usaha pemegang saham mayoritas untk memaka pemegang saham minoritas keluar dari perusahaan, yakni kehilangan status sebagai pemegang saham minoritas. Squeeseouts 6 Kategori akuisisi pemegang saham minoritas tidak dipaksa keluar secara langsung, tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga pemegang saham minoritas keluar dari perusahaan dengan menjual semua saham Management buy-outs 7 prasyarat yang ditentukan secara bersama dalam transaksi penjualan atau pembelian saham. Prakteknya terjadi karena kinerja korporasi bagus tetapi kekurangan modal, pengalihan hanya terjadi pada pemilikan saham sedang manajemen keseluruhan tetap berada pada manajemen terdahulu.
13
Jenis Spin Off Pemisahan tidak murni (afsplitsing=spin off)
Pemisahan murni (zuivere splitsing = absolute division) pemisahan usaha perseroan yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan yang beralih karena hukum kepada 2 (dua) perseroan atau lebih yang menerima peralihan dan akibatnya perseroan yang melakukan pemisahan tersebut menjadi berakhir karena hukum pemisahan perseroan yang mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu) perseroanlain atau lebih yang menerima peralihan dan perseroan yang melakukan pemisahan tersebut tetap ada
14
Jenis Konsolidasi Konsolidasi dalam Bidang Keuangan Konsolidasi bisnis
melibatkan pengambilan banyak akun atau bisnis dan menggabungkan informasi menjadi satu titik. Dalam akuntansi keuangan, laporan keuangan konsolidasi memberikan gambaran yang komprehensif tentang posisi keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan, bukan posisi berdiri sendiri satu perusahaan. Dalam akuntansi konsolidasi, informasi dari perusahaan induk dan anak perusahaan diperlakukan seolah-olah berasal dari satu entitas. Aset kumulatif dari bisnis, serta pendapatan atau pengeluaran, dicatat di neraca perusahaan induk. Informasi ini juga dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan induk. Jenis Konsolidasi konsolidasi terjadi ketika dua atau lebih bisnis bergabung untuk membentuk satu entitas baru, dengan harapan meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas serta manfaat menggabungkan bakat, keahlian industri, atau teknologi. Konsolidasi dapat menghasilkan terciptanya entitas bisnis yang sama sekali baru atau anak perusahaan dari perusahaan yang lebih besar. Pendekatan ini dapat menggabungkan perusahaan yang bersaing menjadi satu bisnis kooperasi.. Konsolidasi dalam Bidang Keuangan Konsolidasi bisnis istilah analisis teknis yang mengacu pada harga sekuritas yang berosilasi dalam suatu koridor dan umumnya diartikan sebagai ketidakpastian pasar. Dengan kata lain, konsolidasi digunakan dalam analisis teknis untuk menggambarkan pergerakan harga saham dalam pola level perdagangan yang ditentukan dengan baik Konsolidasi dalam analisis teknis dan perdagangan
15
That’s all. Thank you!
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.