Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAngga Rasyidin Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN FOGGING DALAM PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE OLEH TOKOH MASYARAKAT DI KELURAHAN SAWOJAJAR Oleh : Ersyad Kholid
2
Latar Belakang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan Fogging oleh Tokoh Masyarakat Banyak kejadian DBD di Kelurahan Sawojajar Perlu Pencegahan Fogging tidak efektif dan efisien
3
Rumusan Masalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat dalam pencegahan DBD di Kelurahan Sawojajar ?
4
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya permintaan fogging oleh tokoh masyarakat dalam pencegahan DBD di Kelurahan Sawojajar
5
Fogging Adanya resistensi dari vektor
(Pramudiarja, 2011) Hanya membunuh Vektor, tidak membunuh jentik (Iskandar, dkk, 1985) sakit kepala, pusing, mual, sakit dada, muntah-muntah, diare, sulit bernafas, pandangan kabur dan akhirnya dapat menyebabkan kematian (Soekamto, 2011) Tidak Efektif Tidak Efisien Berbahaya
6
Kerangka Konsep Tokoh Masyarakat Sawojajar Pengetahuan tentang DBD
Pengetahuan tentang fogging Jabatan Peran Puskesmas Peran gender Permintaan fogging
7
Hipotesis 1. Pengetahuan tentang DBD mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat di Sawojajar 2. Pengetahuan tentang fogging mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat di Sawojajar 3. Jabatan mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat di Sawojajar 4. Peran Gender mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat di Sawojajar 5. Peran Puskesmas mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat di Sawojajar
8
Metode Penelitian Rancangan Penelitian MIX METHOD Kuantitatif
Cross Sectional MIX METHOD Kualitatif Wawan cara
9
Teknik Pengambilan Sampel
kuantitatif Kualitatif 1. Lurah 2. Kepala Sanitarian Puskesmas 3. Tokoh masyarakat 1 Pemilihan RW Convinient Sampling 2 Pemilihan RT Sampel Bertingkat a. Dipilih RW-nya Convinient Sampling b. Dipilih RT-nya
10
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data kualitatif dengan mewawancarai key person di Masyarakat Kuesioner disusun berdasarkan data yang di dapat melalui metode kualitatif. Pengisian Kuesioner dengan mewawancarai responden.
11
Metode Operasional Variabel Independent Definisi Indikator
Permintaan fogging Adalah Permintaan fogging oleh tokoh masyarakat dalam kurun waktu 2 tahun baik: tidak adanya permintaan fogging yang dilakukan dalam waktu 2 tahun Kurang : adanya permintaan fogging yang dilakukan dalam waktu 2 tahun Variabel Definisi Indikator Peran puskesmas Adalah Derajat keterlibatan Puskesmas dalam permintaan fogging oleh tokoh masyarakat Pengukuran didapatkan dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang di buat peneliti (apabila ada 1 diantara 3 pertanyaan yang tidak sesuai dengan peran puskesmas maka kurang, bila tidak, baik) Variabel Definisi Indikator Gender Adalah peran perempuan sudah diikutsertakan dalam pengambilan keputusan permintaan fogging Pengukuran didapatkan dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang di buat peneliti. Ada 3 pertanyaan, dilakukan dengan scoring dari nilai 0 sampai 3. - Baik: > 5 - Kurang: ≤ 5 Variabel Definisi Indikator Pengetahuan tentang DBD Adalah hal-hal yang diketahui oleh tokoh masyarakat mengenai penyebab, gejala, musim dan pengobatan DBD Pengukuran didapatkan dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang di buat peneliti (5 pertanyaan. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1, untuk nomor 2 dan 5 dilakukan scoring dari nilai 0 sampai 4) - Baik: Score > 6 - Kurang: Score ≤ 6 Variabel Definisi Indikator Jabatan Adalah peran responden di dalam masyarakat yang mungkin mempengaruhi keputusan permintaan fogging. ketua RT ketua RW ketua PKK RT ketua PKK RW Variabel Definisi Indikator Pengetahuan tentang fogging Adalah hal-hal yang diketahui oleh tokoh masyarakat mengenai efektivitas, bahaya dan saat yang tepat melaksanakan foggging Pengukuran didapatkan dari hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang di buat peneliti (6 pertanyaan. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1,kecuali nomor 6 dilakukan scoring dari nilai 0 sampai 3) - Baik: Score > 5 - Kurang: Score ≤ 5
12
Hasil Penelitian dan Analisis Data
KUALITATIF Kejadian DBD menurun Lebih memilih PSN Pak Lurah 2012 tidak ada fogging Ada Penyuluhan Pengetahuan masyarakat baik Kriteria fogging dari Dinkes Kepala sanitarian Kejadian DBD tidak benar-benar menurun Keputusan : bapak-bapak Penyuluhan : ibu-ibu Tokoh msyarakat Masih ada permintaan foggging
13
Hasil Penelitian dan Analisis Data
KUAntitatif Status Jabatan yang bisa meminta fogging n Persentase (%) Bisa 36 45 % Tidak bisa 29 36.25 % Tidak tahu 15 18.75 % Tingkat Pengetahuan Responden mengenai DBD n Persentase (%) Baik (score > 6 betul) 51 63.75 % Kurang (score ≤ 6betul) 29 36.25 % Peran puskesmas n Persentase (%) Baik (score > 7 betul) 71 79.75 % Kurang (score ≤ 7 betul) 9 11.25 % Faktor Jabatan Faktor Pengetahuan tentang DBD Peran Puskesmas Peran gender n Persentase n(%) Baik (score > 5 betul) 53 66.25 % Kurang (score ≤ 5 betul) 27 33.75 % Permintaan fogging n Persentase (%) Baik (tidak meminta) 61 76.25 % Kurang (meminta) 19 23.75 % Tingkat Pengetahuan Responden mengenai fogging n Persentase (%) Baik (score > 4 betul) 44 55 % Kurang (score ≤ 4 betul) 36 45 % Peran gender Faktor Pengetahuan tentang fogging Permintaan fogging
14
Hasil Penelitian dan Analisis Data
KUAntitatif CHI square Variabel yang Diuji P value Pengetahuan tentang DBD dengan permintaan fogging 0.031 Pengetahuan tentang fogging dengan permintaan fogging 0.033 Jabatan dengan permintaan fogging 0.592 Peran Gender dengan permintaan fogging 0.049 Peran Puskesmas dengan permintaan fogging 1.000
15
Pembahasan Pembahasan kualitatif Pengetahuan tentang DBD dan Fogging
Permintaan Fogging di Kelurahan Sawojajar Perilaku Tokoh Masyarakat Terhadap Permintaan dan Pelaksanaan Fogging
16
Pembahasan kuantitatif
Variabel Pembahasan Pengetahuan tentang DBD Tingkat pengetahuan tentang DBD dapat mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa artikel seperti (artapijar, 2010), (sayono, 2010) dan (tempo, 2013) Pengetahuan tentang Fogging Tingkat pengetahuan tentang fogging dapat mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Yuliyanti (2010) (P value 0,029) Jabatan faktor jabatan terhadap permintaan fogging menunjukkan bahwa faktor jabatan tidak mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan. Hal ini kemungkinan diakibatkan bias dari jawaban responden dan juga adanya keputusan permintaan fogging yang diambil secara musyawarah dahulu antar tokoh masyarakat Peran Gender Peran gender dapat mempengaruhi permintaan fogging oleh tokoh masyarakat. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian di Maldives, terdapat hubungan erat antara jenis kelamin dengan perilaku dalam pencegahan DBD dengan nilai p = 0,001 Peran Puskesmas pengaruh peran puskesmas terhadap permintaan fogging menunjukkan bahwa peran puskesmas tidak mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan. Hal ini kemungkinan diakibatkan bias dari jawaban responden
17
Kesimpulan 1 Pengetahuan tentang DBD mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan dengan P value 0,031 2 Pengetahuan tentang fogging mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan dengan P value 0,033 3 Faktor jabatan tidak mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan dengan P value 0,592 4 Peran gender mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan dengan P value 0,049 5 Peran puskesmas tidak mempengaruhi permintaan fogging secara signifikan dengan P value 1,000
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.