Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Metode Titrimetri / Volumetri
Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi dengan analit. Larutan titran : larutan yang digunakan untuk mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar Larutan standar: larutan yang telah diketahui konsentrasinya titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi sedikit titran ke dalam analit
2
ISTILAH Analat : bahan yang dianalisis
Larutan baku : bahan/larutan yang diketahui konsentrasinya/jumlah mol dengan teliti Titran: Larutan yang ditambahkan dari buret. Titrat : larutan yang ditambah titran
3
Level volume titran Klem aA + tT produk sejumlah a molekul analit A bereaksi dengan t molekul reagensia T (titran). Penambahan titran dilakukan sedikit demi sedikit melalui buret. buret Stopcock Titik ekuivalen Titik dimana jumlah titran yang ditambahkan ekuivalen dengan jumlah analit secara stoikhiometri erlenmeyer Larutan analit Pengaduk magnet
4
**SYARAT TITRASI Persamaan rx jelas, berlangsung sempurna, tunggal
Cepat & reversibel rx tdk cepat titrasi lama, rx semakin lambat krn konsentrasi titrat medekati nol, irreversibel akhir titrasi tidak tegas Ada penunjuk akhir titrasi/indikator Larutan baku harus stabil
5
Konsentrasi Larutan Molaritas (M) mol A mmol A = M = Liter larutan
mL larutan mol M = V Untuk mencari gram zat terlarut: g = M x V x BM
6
Soal: Hitung molaritas suatu larutan H2SO4 yang mempunyai densitas 1,30 g/ml dan mengandung 32,6% berat SO3. BM SO3=80,06 Jawab: 1 liter larutan mengandung 1,30 g/ml x 1000ml/L x 0,326 = 424 g SO3 M = (424g) / (80,06 g/mol) 1 liter = 5,3 mol/L Karena 1 mol SO3 menghasilkan dalam air maka ada 5,3 mol/L H2SO4 dalam larutan itu
7
Soal Berapa gram Na2SO4 (142,1 g/mol) diperlukan untuk membuat larutan sebanyak 250 mL dengan konsentrasi 0,683 M
8
Normalitas (N) ek A mek A N = = Liter larutan mL larutan gram ek ek = N = Berat Ekuivalen V Untuk mencari gram zat terlarut: g = N x V x BE
9
Soal: Hitung berapa gram Na2CO3 murni diperlukan untuk membuat 250 ml larutan 0,150 N. Natrium karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut persamaan : CO H+ H2CO3 Jawab: tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , maka berat ekuivalennya setengah BMnya, 106/2 = 53 g/ek jadi, banyaknya Na2CO3 yang diperlukan: ek = g/BE g = (0,15 ek/L) x (0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g
10
Persen Berat gram zat terlarut dalam 100 g larutan
g zat terlarut % = x 100% g zat terlarut + g pelarut g = M x V x BM =(0,100 mol/L) x (1 L) x(36,5g/mol) = 3,65 gram dalam 1 ml HCl pekat terdapat : = 1,19 g/ml HCl x 0,37 = 0,44 g/ml A HCl pekat (BM 36,5) mempunyai densitas 1,19 g/ml dan mengandung 37% berat HCl. Berapa ml asam pekat ini harus diambil dan diencerkan menjadi 1 liter untuk membuat larutan 0,100 M ml = 3,65 g 0,44 g/ml = 8,3 ml Berapa M HCl pekat? M = mol/L = g/(BM x V) gram HCl : = (1,19 g/ml) x (1000ml/L) x 0,37 = 440 g/L M = 440 g / {(36,5 g/mol) x 1 L }= 12,055 M V1= M2 x V2 M1 = 12,055 0,1 x 1 = 0,0083 L = 8,3 ml A B B
11
PENGENCERAN** V1 x M1 = V2 x M2 V1 = Volume awal M1 = Konsentrasi awal
V2 = volume akhir M2 = konsentrasi akhir
12
Jenis - jenis titrasi Titrasi asam - basa titrasi redoks
titrasi pembentukkan kompleks titrasi pengendapan
13
Titrasi Asam - Basa Titran merupakan asam atau basa kuat
titrasi asam kuat - basa kuat titrasi basa kuat - asam kuat titrasi asam lemah - basa kuat titrasi basa lemah - asam kuat Indikator: zat yang ditambahkan ke dalam larutan analit untuk mengetahui titik akhir titrasi
14
Penentuan titik akhir titrasi
Perhatikan perubahan warna
15
Kurva Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat
pH 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Fenolftalein Titik ekuivalen Biru bromtimol Merah metil ml NaOH
16
Titrasi asam kuat - basa kuat
misalkan 50ml HCl 0,1 M dititrasi dengan NaOH 0,1M HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) atau H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) sebelum penambahan NaOH HCl adalah asam kuat dan terdisosiasi lengkap, jadi [H+] = 0,1 pH = - log [H+] = 1 Setelah penambahan 10 ml NaOH reaksi yang terjadi selama titrasi adalah H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) (50 ml) x (0,1 mmol/ml) H= bereaksi dengan (10 ml) x (0,1 mmol/ml) OH- H+(aq) OH-(aq) H2O(l) 5,00 mmol 1,00 mmol 1,00 mmol 1,00 mmol 4,00 mmol dalam kesetimbangan terdapat 4,00 mmol H= dalam 60 ml larutan. Jadi, [H+] = 4,00 mmol / 60ml = 6,67 x 10-2 mmol/ml pH = - log [H+] = 2 - log 6,67 = 1,18 hitung pH larutan setelah penambahan 20, 30, 40, 45 dan 49,9 ml NaOH
17
Setelah penambahan 50 ml NaOH
reaksi berlangsung sempurna, garam yang dihasilkan yaitu NaCl tidak asam dan dan tidak pula basa dalam larutan air (tidak dihidrolisis), maka larutan itu netral; [H+] = [OH-] = 1,0 x 10-7 pH = 7 Setelah penambahan 60 ml NaOH H+(aq) OH-(aq) H2O(l) 5,00 mmol 6,00 mmol 5,00 mmol 5,00 mmol ,00 mmol dalam kesetimbangan terdapat 1,00 mmol OH- dalam 110 ml larutan. Jadi, [OH-] = 1,00 mmol / 110ml = 9,1 x 10-3 mmol/ml pOH = - log [OH-] = 3 - log 9,1 = 2,04 pH = 14 - pOH = 11,96 Perhatikan: setelah titik ekuivalen tercapai (besar pH = 7,00), penambahan 0,05 ml titran akan merubah pH menjadi 9,7 nilai tersebut diperoleh dari H+(aq) OH-(aq) H2O(l) 5,00 mmol 5,05 mmol 5,00 mmol 5,00 mmol ,05 mmol dalam kesetimbangan terdapat 0,05 mmol OH- dalam 100,05 ml larutan. Jadi, [OH-] = 0,05 mmol / 100,05 ml = 0,0005 mmol/ml pOH = - log [OH-] = 3,30125 pH = 14 - pOH = 9,7 hitung pH larutan setelah penambahan 51, 70, 80, 100 ml NaOH
18
Perubahan warna pada fenolftalien
Perubahan warna terjadi pada pH 8,3 - 10
19
Perubahan warna pada biru bromtimol
Perubahan warna terjadi pada pH 6 - 7,6
20
Perubahan warna pada merah metil
Perubahan warna terjadi pada pH 4,2 - 6,3
21
INDIKATOR ASAM-BASA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.