Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Rakornas Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Rakornas Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan"— Transcript presentasi:

1 Rakornas Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan
Program Pengembangan Soft Skills Mahasiswa dalam Peradaban Dr. Ir. G. Suprayitno, MM Rakornas Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Bogor, 15 Maret 2007

2 Agenda Presentasi Latar Belakang Arah Prinsip Tujuan
Garis Besar Program Penutup

3 Alur Pikir Bahasan

4 LINGKUNGAN STRATEGIS:
ALUR PIKIR : Program Pengembangan Soft Skills Mahasiswa dalam Peradaban Kondisi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Saat Ini AKTUALISASI PROGRAM PENGEMBANGAN SOFT SKILLS MAHASISWA DALAM PERADABAN Tinggi yang Diharapkan Tujuan Nasional Tercapai PANCASILA UUD 1945 WASANTARA TANNAS PERATURAN PER-UU-AN PARADIGMA NASIONAL: GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL LINGKUNGAN STRATEGIS: PELUANG dan TANTANGAN Umpan balik

5 Pola Pikir Bahasan

6 LINGKUNGAN STRATEGIS: KONSEPSI PROGRAM PENGEMBANGAN
POLA PIKIR : Program Pengembangan Soft Skills Mahasiswa dalam Peradaban Kondisi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Saat Ini GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL LINGKUNGAN STRATEGIS: PELUANG dan TANTANGAN PANCASILA UUD 1945 WASANTARA TANNAS PERATURAN PER-UU-AN PARADIGMA NASIONAL Tinggi yang Diharapkan Tujuan Nasional Tercapai Umpan balik KONSEPSI PROGRAM PENGEMBANGAN SOFT SKILLS MAHASISWA DALAM PERADABAN OBYEK PEMERINTAH MASYARAKAT INDUSTRI SARPRAS METODA FASILITASI SOSIALISASI INISIASI REORIENTASI REVITALISASI REGULASI SUBYEK SUPRA-STRUKTUR INFRA-STRUKTUR SUB-STRUKTUR

7 Latar Belakang

8 Pendidikan yang Beradab (1)
Pendidikan harus mampu membuat masyarakat jujur dan cerdas Dengan masyarakat yang jujur dan cerdas niscaya akan mampu membawa suatu bangsa menjadi bangsa yang bermakna bagi umat manusia Ke depan bentuk masyarakat yang kita inginkan adalah masyarakat yang jujur dan cerdas

9 Pendidikan yang Beradab (2)
Masyarakat jujur adalah masyarakat yang anggota masyarakatnya berani menyampaikan sesuatu sesuai dengan kenyataannya Kejujuran memungkinkan seseorang untuk melakukan evaluasi diri dengan baik karena berani mengakui kekurangannya dan siap untuk memperbaiki Di sisi lain, kejujuran akan menjadikan kemampuan untuk menyatakan kelebihannya

10 Pendidikan yang Beradab (3)
Masyarakat cerdas hanya dapat dibentuk melalui pendidikan yang benar Pendidikan yang benar adalah pendidikan yang mampu membuat seseorang menjadi dapat berkreasi atau berinovasi secara maksimal sesuai potensinya Dengan demikian, kombinasi antara kejujuran dan kecerdasan ini diharapkan akan mampu melahirkan masyarakat yang lebih beradab

11 Arah

12 Arah (1) Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa kurikulum yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi merupakan rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan sesuai dengan program studi yang ditempuh (KMPN RI No.045/U/2002) Pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa telah ditetapkan dengan KMPN RI No.232/U/2000 Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu

13 Arah (2) Penetapan strategi merupakan bagian terpenting dalam Penyusunan Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang – Tujuan umumnya menempatkan sistem dengan segala keterbatasan yang ada pada posisi paling baik di masa depan agar mampu menanggapi tantangan yang dihadapi Penetapan strategi didasarkan atas penelaahan sistematis tentang sistem yang meliputi: (1) Wawasan, (2) Misi untuk Mewujudkan Wawasan, (3) Keadaan Intern dan Ekstern yang berpengaruh terhadap pencapaian Misi, (4) Identifikasi Masalah Utama untuk memperbaiki keadaan, dan (5) Rencana Perbaikan

14 Arah (3) Strategi pengembangan pendidikan tinggi tersusun dalam empat bagian, yaitu: - Telaah Strategis – Menggambarkan wawasan jangka panjang yang digunakan sebagai acuan umum perumusan misi sistem untuk mencapai keadaan yang diinginkan - Paradigma Penataan Sistem Pendidikan Tinggi – Didasarkan atas Kualitas yang berkelanjutan, Otonomi yang dilandasi kreativitas- produktivitas pribadi sivitas akademika, Akuntabilitas mengenai penyelenggaraan-kinerja-hasil perguruan tinggi, Akreditasi, dan Evaluasi atas tindakan manajerial- perencanaan - Peningkatan Relevansi dan Mutu – Peranan dosen dalam mendesain dan melaksanakan perkuliahan - Pemerataan Pendidikan Tinggi – Perluasan kesempatan belajar, Penyebaran melalui pusat pertumbuhan, dan Peningkatan peran PT dalam menyiapkan tenaga untuk keperluan setempat

15 Prinsip

16 Prinsip (1) UNESCO (1994) menyebutkan empat prinsip:
1. Belajar untuk mengetahui (Learning to know) 2. Belajar untuk melakukan (Learning to do) 3. Belajar untuk hidup bersama (Learning to live together) 4. Belajar untuk menjadi diri sendiri (Learning to be)

17 KAPABILITAS adalah KARAKTER X KOMPETENSI
Prinsip (2) KAPABILITAS adalah KARAKTER X KOMPETENSI KARAKTER KAPABILITAS KOMPETENSI MANUSIA BERSUMBER DAYA (Hartanto, 2002)

18 INTELEGENSIA SPIRITUAL INTELEGENSIA EMOSIONAL
Prinsip (3) INTELEGENSIA SPIRITUAL ETHOS KERJA WAWASAN ASPIRATIF SEMANGAT KOLEKTIF KARAKTER BELAJAR INOVATIF ETIKAL RASA KOMPETEN INTELEGENSIA EMOSIONAL

19 INTELEGENSIA INTELEKTUAL
Prinsip (4) KEMAMPUAN FISIK & MENTAL PENGETAHUAN SUBSTANSIAL KETERAMPILAN MANUAL KOMPETENSI PERGAULAN KONTEKSTUAL PENGALAMAN PROFESIONAL INTELEGENSIA INTELEKTUAL

20 Generic competencies (Spencer & Spencer, 1993)
Prinsip (5) Generic competencies (Spencer & Spencer, 1993) Hard (3) Soft (17) Analytical thinking Achievement orientation Conceptual thinking Concern for order, quality, & accuracy Technical expertise Initiative Information seeking Interpersonal understanding Customer service orientation Impact & influence on others Organizational awareness Relationship building Developing others Directive ness Teamwork & co-operation Team leadership Self control Self confidence Flexibility Organizational Commitment

21 Prinsip (6) David McClelland (1975) Theory of needs Soft Skills
Emotional Intelligence Achievement Drive Adaptability Power Leadership Influence Affiliation Developing others Self confidence

22 Prinsip (7) Self confidence : keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikan penugasannya dan menghadapi tantangan Skala Deskripsi Perilaku - 1 Ketidakberdayaan Menghindari tantangan 1 Terdapat sikap percaya diri 2 Impresif atau menampakkan kekuatan diri 3 Menunjukkan kepercayaan diri akan kemampuannya 4 Menempatkan diri dengan jelas 5 Menerima tantangan dengan sukarela 6 Menempatkan diri dalam situasi penuh tantangan

23 Tujuan

24 Tujuan (1) Perguruan tinggi berperan sebagai sarana bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Perguruan tinggi berperan sentral dalam peningkatan daya saing bangsa Proses pembelajaran di kampus dapat menjadi wahana untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam menuju terwujudnya masyarakat sipil yang demokratis Perguruan tinggi berperan sebagai kekuatan moral yang mampu berfungsi sebagai penggerak dalam rangka mencapai tujuan di atas

25 Tujuan (2) Perguruan tinggi berperan untuk menghasil-kan lulusan yang kreatif dan inovatif dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam berbagai sektor ekonomi, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, sehingga mampu untuk terus memperbaharui struktur ekonomi dan sosial yang relevan dengan perubahan dunia Perguruan tinggi berperan dalam meningkat-kan jumlah dan mutu penelitian yang memungkinkan suatu negara untuk memilih, menyerap, dan menciptakan pengetahuan baru secara lebih cepat dan efisien dibanding yang ada sekarang

26 Garis Besar Program

27 Garis Besar Program (1) Dalam fungsinya sebagai penghasil ataupun pengembang pengetahuan, maka perguruan tinggi diharapkan dapat: menghasilkan pengetahuan praktikal berdasarkan pesanan bertumpu pada pengetahuan eksplisit yang tertanam dalam fasilitas fisik dan laboratoria (Modal Fisik) beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip bisnis

28 Garis Besar Program (2) Dalam fungsinya sebagai Pencipta Masyarakat Berpengetahuan, maka perguruan tinggi diharapkan dapat: menghasilkan pengetahuan hibrida yang kontekstual melalui penelitian mandiri dan kerjasama profesional bertumpu pada modal intelektual, modal sosial, dan modal lunak (Modal Maya) yang tertanam dalam diri anggota perguruan tinggi berkiprah dengan mengaktifkan komunitas praktisi dan komunitas pakar

29 Garis Besar Program (3) Kemampuan menciptakan masyarakat berpengetahuan didasarkan pada asumsi bahwa : Pelaku di perguruan tinggi adalah orang-orang yang cerdas, memiliki potensi intelektual tinggi dan terhormat Perguruan tinggi memiliki potensi kolektif yang besar yang terbentuk dari penggabungan sinergistik dari potensi insani para anggotanya Potensi kolektif perguruan tinggi dapat dimanfaatkan untuk membangun entitas ekonomi berbasis pengetahuan yang tangguh Perguruan tinggi perlu mendapatkan dukungan politik yang kuat untuk bertumbuh kembang

30 Garis Besar Program (4) PERGURUAN TINGGI & INDIVIDU JUJUR & CERDAS
POTENSI SOSIAL INTELEKTUAL ETIKAL IKLIM KERJA TRANSFORMASIONAL

31 Garis Besar Program (5) Pengembangan Pelatihan Fokus Kerangka waktu
Memahami konsep dan konteks informasi Mengembangkan penilaian Memperluas kapasitas untuk penugasan Mempelajari perilaku dan tindakan tertentu Mendemontrasikan teknik-teknik dan proses-proses Fokus Kerangka waktu Jangka waktu lebih panjang Jangka waktu lebih pendek Tersedia orang yang memenuhi syarat ketika dibutuhkan Promosi dari dalam Keunggulan kompetitif berbasis SDM Penilaian kinerja Analisis biaya-manfaat Tes-tes kelulusan Ukuran Efektivitas

32 Garis Besar Program (6) Vision Values Strategy Process System Structure Result Confuse Frustration False Start In-efficient Wrong way Crowded Aligning of Supra-structure and Infra-structure

33 Garis Besar Program (7) D3 S1 S2 S3 Teori Aplikasi 20% 80% 50% 90% 10%

34 Penutup

35 Penutup (1) Program pengembangan soft skills mahasiswa merupakan bagian dari SisDikNas dan digunakan sebagai wahana untuk membentuk sikap mental mahasiswa, disamping memperluas cakrawala berfikir mahasiswa Program pengembangan soft skills mahasiswa sebagai pengembangan kepribadian menjadi sumber nilai dan pedoman dalam mengantarkan pengembangan kepribadian mahasiswa

36 Penutup (2) Kompetensinya bertujuan untuk menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berperan dengan luas sebagai manusia yang jujur dan cerdas Pendidikan yang beradab tidak cukup hanya dengan memberi nilai kuantitatif, tetapi lebih penting adalah hasil kualitatif dalam bentuk aplikasi nilai-nilai materi pendidikan ke dalam hidup sehari-hari atau ke dalam profesinya masing-masing, sebagai generasi penerus atau pemimpin bangsa masa depan

37 FRAMEWORK OF THINGKING
Penutup (3) FRAMEWORK OF THINGKING ‘Execution’-The Discipline of Getting Things Done By Larry Bossidy and Ram Charan, 2002

38 Terima Kasih

39 Bio-data Singkat G. Suprayitno (1)
Tempat, tanggal lahir : Malang, 14 Februari 1956 Pengalaman Kerja * : PT United Tractors Tbk. mulai sebagai Management Trainee : PT Bank Summa dan Tim Likuidasi, mulai sebagai Deputy General Manager : PT Trumix Beton dan PT Semen Cibinong Tbk, mulai sebagai Direktur sekarang : Peneliti Riset dan Pemeringkatan GCG Pengalaman Organisasi dan Karya Tulis * 1987 : Pendiri Perhimpunan Manajemen Mutu Indonesia (PMMI) dan Yayasan Manajemen Mutu Indonesia (YMMI) Tesis : Proses Perencanaan Strategik Perusahaan dalam Perspektif Manajemen Mutu Terpadu Disertasi : Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Iklim Kerja Transformasional terhadap Keberhasilan Perusahaan Publik dalam Situasi Krisis di Indonesia

40 Bio-data Singkat G. Suprayitno (2)
Pengalaman Pengkajian dan Pengembangan Manajemen 1985 & 1990 : Penyusun Buku Pedoman Astra Total Quality Control (sekarang Astra Management System) sekarang : Tim konsultan dalam perumusan visi, misi, dan tata nilai perusahaan, antara lain pada PT Exspan Nusantara, Grup Medco, PT PLN sekarang : Tim konsultan dalam pengembangan budaya kerja, kepemimpinan, dan kondisi psiko-sosial anggota organisasi, antara lain pada PT PLN, Grup Medco sekarang : Tim konsultan dalam transformasi organisasi dan pengembangan sistem SDM, antara lain pada PT Indonesia Power, ITB BHMN 2001 – sekarang : Konsultan dalam Manajemen Mutu dan Produktivitas, antara lain pada PT Pamapersada Nusantara 2005 – sekarang : Juri Anugerah Bisnis Review, BUMN dan BUMD Award sekarang : Sekretaris Eksekutif Dewan Pengembangan Program Kemitraan antara Perguruan Tinggi – Dunia Usaha Alamat : Jl. Dadali 8 B, Tanah Sareal-Bogor, HP


Download ppt "Rakornas Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google