Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBahrudin Syank Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
Struktur dan Kereaktifan Reaksi redoks
KI 3231 Struktur dan Kereaktifan Reaksi redoks
2
Redoks Redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi
Ciri reaksi reduksi: e sebagai pereaksi + e reaksi oksidasi: e sebagai produk reaksi e Redoks digunakan untuk mengekstrak unsur
3
Ekstraksi unsur LOGAM diperoleh dari reaksi reduksi:
Al3+ +3e Al (elektrolisis) MgO(s) +C(s) Mg(l) +CO(g) (temp tinggi) Halogen, belerang diperoleh dari oksidasi:. 2Cl- Cl2 +2e (elektrolisis) 2H2S + 3O2 2SO2 + 2 H2O 2H2S + SO2 3S+2H2O (katalis, 300oC)
4
Diagram Ellingham Mengkaitkan DG dengan temperatur
Untuk ekstraksi logam Menentukan Jenis reduktor dan Temperatur yang pas
5
Diagram Ellingham Petrucci Ch 24
6
Metalurgi Besi Fe2O3(s) + 3 CO(g) → 2 Fe(l) + 3 CO2(g) Petrucci Ch 24
8
Reaksi redoks pada AIR Air mengalami reaksi reduksi: H2O + e
Air mengalami reaksi oksidasi: H2O + e Lengkapi produk reaksi !
9
Oksidasi oleh AIR Logam blok s kecuali Be, Ti, V, Cr, Mn dapat dioksidasi oleh air/asam 1M M(s) +H2O(l) M+(aq)+1/2H2(g)+OH-(aq) M(s) + H+(aq) M+(aq) +1/2H2(g) Mg dan Al reaksinya lambat karena dipasifkan oleh oksidanya.
10
Reduksi oleh AIR Air dalam asam merupakan reduktor yang kurang baik, kecuali bila ada oksidator kuat Co3+(aq)+2H2O(l)Co2+(aq)+O2(g)+4H+ Karena Eo Co3+| Co2+ =1.92V
11
Potensial reduksi standar
Besaran termodinamika, untuk mengukur Kekuatan oksidator/reduktor Reduksi merupakan Setengah reaksi redoks 2H+(aq) +2e H2(g) Eo =0 Zn2+ (aq) +2e Zn(s) Eo =-0,76 Cu2+ (aq) +2e Cu(s) Eo =0,34 Standar: larutan 1M, gas 1 atm Eo positif artinya mudah tereduksi.
12
Potensial reduksi dalam asam & basa Petrucci et al
13
Dalam larutan air reduksi ion hidronium/air Eo V
H3O+ +e H2O + ½ H2 0 (1M asam) H2O +e OH- + ½ H (netral) H2O +e OH- + ½ H (1M basa) Oksidasi air/ion hidroksida H2O 2H+ + ½ O2 +2e (1M asam) H2O 2H+ + ½ O2 +2e (netral) 2OH- H2O + ½O2 +2e (1M basa)
14
Contoh reaksi Fe Fe2+ Eo 0.45V, Fe2+ Fe3+ Eo -0.77V,
Berapa Eo reaksi Fe Fe3+
15
solusi Eo tidak bisa dijumlahkan, yang bisa dijumlahkan adalah DG
Maka Fe Fe2+ DG =- 0.90F Fe2+ Fe3+ DG = 0.77F Fe Fe3+ DG = -0.13F Eo =0.13/3 = 0.04V Coba dg Diagram Latimer
16
Diagram Latimer Penulisan : Ox Red Contoh: 1,2 1,6
1, ,6 ClO4- ClO3- ClO2- HClO Cl2 Cl- artinya ClO4- + 2H+ +2e ClO3- + H2O Eo = 1.2 V HClO + 2H+ + 2e Cl2 + 2H2O Eo = 1.6 V
17
Diagram Latimer dalam asam-basa
18
Kestabilan bilangan oksidasi
Untuk melihat bilangan oksidasi zat yang stabil dalam air : Zat mereduksi hidrogen/ion H+ Zat mengoksidasi oksigen/ion OH- Zat mengalami disproporsionasi
19
Contoh Mn2+ +2e Mn Eo=-1.18 2H+ +2e H2 Eo= 0
Mn +2H+ Mn2+ +H2 Eo=1.18 Artinya Mn tidak stabil dalam air Cari spesi lain yang tidak stabil MnO4-MnO4-2 MnO2 Mn3+Mn2+ Mn Alasannya: Teroksidasi/tereduksi/disproporsionasi?
20
Spesi Mangan
21
Disproporsionasi Mn3+ +e Mn2+ 1.51 V MnO2+4H+ +e Mn3+ 2H2O 0.95V
2Mn3+ + 2H2O Mn2+ +MnO2 +4H+ 0.56V
22
Potensial reduksi fungsi pH
reaksi MnO4- +8H+ +5e Mn H2O Eo = 1.51V Berlaku pers. Nernst: E = Eo - RT/nF LnQ dengan Q = [Mn2+][H2O]4/ [MnO4-][H+]8 E = Eo /5 log[H+]-8 pada pH = 0 [H+] = 1M E = Eo pH = 3 [H+] = 10-3M E = 1,23V pH = E = 0.96V pH = E = 0.51V
23
Kemapuan oksidasi pada berbagai pH
Pada reaksi: I2 +2e 2I- Eo = 0.54 V Br2 +2e 2Br- Eo = 1.07 V Cl2 + 2e 2 Cl- Eo = 1.36 V pH = 0 MnO4- mengoksidasi Cl- Br- I- pH = 3 yang teroksidasi ion I- dan Br- pH = 6 yang teroksidasi hanya ion I- pH = 11 semua ion halida tersebut tidak teroksidasi
24
Tutorial 1 Permanganat digunakan sebagai Penitrasi pada reaksi redoks,
Mana yang bisa dioksidasi oleh MnO4- Fe2+ Cl-, Ce3+ dalam suasana asam? Bolehkah digunakan HCl pada Titrasi permanganimetri? EoMnO4-|Mn2+ = 1,51 V EoFe3+|Fe2+ = 0,77 V EoCl2|Cl- = 1,36 V EoCe4+|Ce3+ = 1,72 V
25
Tutorial 2 Dikromat juga dapat digunakan sebagai
Penitrasi pada Titrasi redoks Apakah dikromat dapat digunakan untuk Penentuan kadar besi(II)? Bagaimana efek HCl pada reaksi tsb?
26
Elektrokimia Sel Galvani: Reaksi spontan, menghasilkan energi listrik
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) EO2/OH- = V Reaksi spontan, menghasilkan energi listrik Sel Elektrolisis: Zn2+(aq) + Cu(s) → Zn(s) + Cu2+(aq) EO2/OH- = V Reaksi tidak spontan, bisa terjadi karena elektrolisis
27
batere Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e-
2 MnO2(s) + H2O(l) + 2 e- → Mn2O3(s) + 2 OH- NH4+ + OH- → NH3(g) + H2O(l) NH3 + Zn2+(aq) + Cl- → [Zn(NH3)2]Cl2(s)
28
Batere alkali Reduksi: Oksidasi:
2 MnO2(s) + H2O(l) + 2 e- → Mn2O3(s) + 2 OH- Oksidasi: Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e- Zn2+(aq) + 2 OH- → Zn (OH)2(s) Zn (s) + 2 OH- → Zn (OH)2(s) + 2 e-
29
Accu PbO2(s) + 3 H+(aq) + HSO4-(aq) + 2 e- → PbSO4(s) + 2 H2O(l)
Pb (s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2 e- PbO2(s) + Pb(s) + 2 H+(aq) + HSO4-(aq) → 2 PbSO4(s) + 2 H2O(l) E°cell = E°PbO2/PbSO4 - E°PbSO4/Pb = 1.74 V – (-0.28 V) = 2.02 V
30
Batere kancing Zn(s),ZnO(s)|KOH(jenuh)|Ag2O(s),Ag(s)
Zn(s) + Ag2O(s) → ZnO(s) + 2 Ag(s) Ecell = 1.8 V
31
Sel bahan bakar O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e- → 4 OH-(aq)
2{H2(g) + 2 OH-(aq) → 2 H2O(l) + 2 e-} 2H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) E°cell = E°O2/OH- - E°H2O/H2 = V – ( V) = V
32
Sel bahan bakar lainnya
Berdasarkan pada reaksi CO(g) + 1/2 O2(g) → CO2(g) Elektrolitnya asam fosfat pekat, elektrodanya Pt Temperatur kerja oC Gas alam direaksikan dengan uap air membentuk hidrogen dan gas CO atau CO2, Ini sebagai sel bahan bakar temp tinggi 750oC, Elektrolitnya leburan alkali karbonat.
33
Esel fungsi konsentrasi
ΔG = ΔG° -RT ln Q -nFEsel = -nFEsell° -RT ln Q Esel = Esel° ln Q nF RT Ecell = Ecell° log Q n V Persamaan Nernst :
34
pH meter = sel konsentrasi
Ecell = Ecell° log Q n V 2 H+(1 M) → 2 H+(x M) Ecell = Ecell° log n V x2 12 Ecell = log 2 V x2 1 Ecell = V log x Ecell = ( V) pH
35
Elektrolisis 1 mol e- = 96485 C Muatan (C) = arus (C/s) x waktu (det)
ne- = I x t F
36
Industri alkali-klor
37
Elektrolisis air Katoda 2H+(aq) + 2 e - → H2(g)
Anoda H2O(l) → 1/2O2(g) +2H e - reaksi H2O(l) → 1/2O2(g) + H2(g) Ekatoda = E°H+|H2 – (0,0592/2) logpH2/[H+]2 =0 –0,0592/2 log 1/(10-7)2 = - 0,414 V Eanoda = E°O2/H2O – (0,0592/2)log1/(pO2)1/2[H+]2 = 1,229 V – (-0,0592/2) log 1/(10-7)2 = 0,815 V DE = Ekatoda - Eanoda = -0,4141V – (0,815 V) = -1,229 V~ 1,3 V
38
Elektrolisis larutan NaCl 0,1M
Katoda 2H+(10-7M) + 2 e - → H2(g) Na+(10-1M) + e - → Na(s) Anoda H2O → 1/2O2(g) +2H+(10-7M) + 2 e – Cl-(0,1M) → 1/2Cl2(g) + e – Mana yang mungkin terjadi?
39
Tutorial 3 Bahas reaksi elektrolisis larutan NaI 0,1M diketahui E°I2|I- = 0,535V
40
Tutorial 4 Larutan Nikel(II) klorida dielektrolisis pada 1 atm
Tentukan produk yang terbentuk di anoda dan katoda pada pH = 7 dan pH = 0 Tentukan pula potensial dekomposisinya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.