Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Disajikan oleh: Hartono
WAWASAN KEPENDIDIKAN Disajikan oleh: Hartono FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2
Hakikat Pendidikan Pendidikan Menuntun anak (Yunani)
Mengarahkan, menuntun dan merealisasikan potensi anak (Romawi) Membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan potensi anak (Jerman) Mengolah dan mematangkan jiwa, perasaan, pikiran dan watak (karakter) anak (Jawa) Memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak (Ki Hadjar Dewantara)
3
Pendidikan: Merupakan proses penyemaian dan penumbuhkembangan potensi anak Merupakan gabungan kejadian dan/atau peristiwa yang senantiasa dinamis, selalu progresif, dan terus-menerus berinteraksi serta berkesinambungan Salah satu wujudnya adalah kegiatan belajar
4
Proses Pendidikan: Menemukenali (mengidentifikasi) potensi anak
Membangkitkan rasa ingin tahu anak (curiosity) Membelajarkan anak secara demokratis Menanamkan kesadaran anak tentang belajar sepanjang hayat (lifelong learning) Menyedarkan anak akan orientasi hidup jangka panjang (long term goal of life)
5
Keberhasilan Pendidikan:
Perubahan perilaku secara holistik: Kognitif : dari tidak tahu menjadi tahu Psikomotor : dari tidak bisa menjadi bisa Afektif : dari tidak mau menjadi mau
6
Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Tujuan Pendidikan: Gambaran yang baik, indah, luhur dan benar tentang kehidupan Fungsi Pendidikan: Memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan Merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan
7
Tingkatan Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional: bersifat paling umum dan harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan Tujuan institusional: harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan Tujuan kurikuler: harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran/kuliah Tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional: harus dikuasai oleh peserta didik setelah mereka selesai mengikuti pelajaran
8
Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan Dasar dan Menengah: Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Pendidikan Tinggi: Menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, terampil, mandiri, dan mampu menemukan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu, teknologi, serta seni yang bemanfaat bagi kemanusiaan
9
Komponen Pendidikan Tujuan pendidikan Peserta didik Pendidik
a. Orangtua b. Pendidik c. Pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan Interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik Isi pendidikan Lingkungan pendidikan
10
Perlunya Reformasi Pendidikan
Milenium ketiga kualifikasi pekerja Energy-based technology electronic-based technology brainpower technology (mesin-mesin terlatih, trampil, mekanis) Artificial intelligent machines (mesin-mesin cerdas buatan) (revolusi informasi dan komunikasi era global) Tuntutan kualitas yang tinggi pada output pendidikan
11
ADANYA PERUBAHAN PERSYARATAN UNTUK MASUK KE DUNIA KERJA, YAITU DARI YANG LEBIH MENITIK -BERATKAN PADA HARDSKILL BERGESER KE ARAH SOFTSKILL
12
Mitsubishi Reseach Institute
FAKTOR YANG MEMBERI KONTRIBUSI KEBERHASILAN DALAM DUNIA KERJA SOFT SKILL (40%) NET WORKING (30%) HARD SKILL (20%) FINASIAL (10%) Mitsubishi Reseach Institute
13
TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)
Kecakapan Berkomunikasi Kemampuan Bekerja Mandiri Kecakapan Analitik Kemampuan Disiplin Ilmu dalam bidangnya Kemampuan Teknologi Baru Kecakapan Sintesis Belakangan ini makin luas disadari pentingnya pengembangan kecakapan yang “halus-halus” (soft skills) sebagai elemen yang tak terpisahkan dari proses pengembangan kecakapan disiplin ilmu atau bidang garap tertentu (hard skills). Pembelajaran yang mendidik adalah pembelajaran yang memiliki sasaran pengembangan hard skills sekaligus soft skills. Sosok utuh kompetensi lulusan dari hasil pembelajaran yang mendidik adalah karakter. Hard skills terpragmentasi dalam penguasaan substansi, metodologi, dan teknologi bidang studi tertentu, sedangkan soft skills terpragmentasi dalam kecakapan analitik, kecakapan berkomunikasi, kecakapan bekerja dalam tim, kemampuan bekerja independen (dengan sedikit supervisi), kemampuan sintetis, kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan, dan kecakapan menghargai keberagaman. Kemampuan Bekerja dalam Tim Bijak dalam Menyelesaikan Masalah Kecakapan Menghargai Keragaman Soft Skills Hard Skills
14
Praktek Pendidikan: Sistem: sentralistis, birokratis desentralistis, otonom Praktek: sentralistis, birokratis (sekolah = perusahaan) Budaya birokratis (atasan pimpinan pendidik Aspek teknis operasional: siswa (obyek), guru (otoritatif), materi (subject-oriented bukan problem-oriented) Partisipasi aktif lingkungan sekitar (neighborhood community)
15
Hakekat Reformasi Pendidikan
Power-based management school-based management (Pendidik bukan large-scale farmer tetapi gardener) Tingkatan Reformasi Pendidikan: Peserta didik : lepas dari otoritas guru Pendidik : sebagi peneliti Institusi pendidikan : pembebasan dari sistem yang berorientasi pada birokrasi Pendidik dilibatkan dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi Partisipasi aktif lingkungan masyarakat sekitar sekolah
16
Thank you for listening.
Points to ponder: “Give a man a fish, and you feed him for a day. Teach a man how to fish, and you feed him for a lifetime.” (Chinese proverb) “I keep six honest serving-men. (They taught me all I Knew.) Their names are What and Why and When and How and Where and Who.” (Rudyard Kipling) Thank you for listening.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.