Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Bagaimana berinteraksi dengan Al-qur’an
كيف نتعامل مع القران Bagaimana berinteraksi dengan Al-qur’an Malang, September 2012 Abu Rozanah
2
Fungsi di turunkannya Al-Qur’an
Untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya hidup yang terang benderang. (ibrahim:1)الر ، كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُوْرِ . Sebagai pedoman hidup penuntun umat manusia kejalan kehidupan yang lurus. (al baqarah : 185) شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَان . Sebagai cahaya yang menerangi jalan menuju jalan-jalan keselamatan bagi orang-orang yang mengikuti petunjuknya. (al-nisa : 174, al maidah : 15) قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ الله نُوْرٌ وَكِتَابٌ مُّبِيْنَ . Sebagai obat mujarab dan rahmat bagi orang-orang yang beriman (al-isra: 82) وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ .
3
SIKAP MANUSIA TERHADAP AL QURAN
Acuh terhadap al-qur’an “Berkatalah Rasul:"Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang diacuhkan". (QS. 25:30) Ibnu Katsir mengatakan bahwa tidak beriman dan tidak membenarkan Al-Qur’an adalah termasuk “Mahjuro”. Tidak mentadaburi (menalaah) dan tidak memahaminya adalah termasuk “mahjuro”. Tidak mengamalkan dan tidak melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya adalah termasuh “mahjuro”.
4
MANUSIA SANGAT MEMBUTUHKAN AL QURAN
Manusia berada dalam kegelapan dan kesesatan yang nyata dengan indikasi :(thoha : 124) Semakin merajalelanya tindak kriminalitas di tengah masyarakat Tidak adanya kepuasan hukum di tengah masyarakat Hilangnya rasa aman di tengah masyarakat Allah mewajibkan umat manusia (yahudi, nashrani, muslim) untuk berhukum dengan hukum Allah (al-maidah : 44.45, 47) Pengetahuan manusia yang sangat terbatas (al-isra: 85)
5
BAHAYA BERPALING / TIDAK BERINTERAKSI DENGAN AL QURAN
Hidup dalam kesesatan yang nyata. Al-Ahzab :36 وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُوْنَ لَهُمُ اْلخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِيْنًا. Hidup dalam kegelisahan dan gundah gulana. Al-an’am :125 فَمَنْ يُرِدِ اللهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلاِّسْلاَمِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ. Hidup dalam kesempitan.Thaha :124 وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى Mendapat kerugian di dunia dan akhirat. Al-Hajj: 11
6
Lanjutan Hatinya keras dan melakukan kefasikan Al-hadid :16
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلاَ يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِ فَطَالَ عَلَيْهِمُ اْلأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُوْنَ. Hidup dalam kehinaan (QS. Ali Imran : 112) ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَمَا ثُقِفُوْا إِلاَّ بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ Diperdaya syetan.” (QS. Az-Zukhruf : 36) وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا وَهُوَ لَهُ قَرِيْنٌ.
7
Ada tujuh cara berinterkasi dengan Al-Qur’an
Mendengar dan menyimaknya (QS: al-a’rof : 204) Membaca dengan tartil (al-Muzammil :4) Tadabbur ( menalaahnya) (Muhammad : 24) Hifd (menghafalkannya) "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi) Al-Amal bihi (mengamalkannya) Mengajarkan dan mendakwahkanya Membela dan mensyiarkannya (al-hajj: 32)
8
Tadabbur al-Qur’an “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci “ (QS. 47:24) “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. 38:29) “usaha memahami ayat-ayat Al Qur’an yang sedang dibaca/di dengar dengan disertai kekhusyukan hati dan anggota badan serta dibuktikan dengan mengamalkannya
9
Langkah langkah mentadabburi al-quran (al-Ghazali)
Memahami arti dari ayat-ayat al-Qur’an Mengagungkan apa yang dibaca ( perkataan Allah) Menghadirkan hati (maryam :12) Mentadabburi ayat-ayat Al-qur’an
10
Contoh salaf asholih dalam mentadabburi Al-Qur’an
Bayangkan alqur’an turun pada nabi Bayangkan kondisi rasulullah ketika menerima Al-qur’an dari jibriil Bayangkan al-qur’an turun pada kita Carilah pribadi kita dalam al-quran
11
Contoh Atha’ bin rabah : qiyamullail sepanjang malam
Ahnaf bin Qais: penakluk persi, ketika membaca al-qur’an berusaha mencari pribadi beliau dalam ayat-ayat al-qur’an : وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
12
Contoh dari salaf sholih
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا وَآخَرُونَ اعْتَرَفُواْ بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُواْ عَمَلاً صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا عَسَى اللّهُ أَن يَتُوبَ عَلَيْهِمْ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampur baurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(at-Taubah : 102) Ahnaf mengatakan : semoga aku termasuk dalam golongan ini.
13
Selesai Al hamdulillah
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.