Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Koloid
2
coloid Partikel ukuran 1- 500 nm Opalescent Efek thyndal
Mengalami gerak brown (ada hubungan antara ukuran partikel, viskositas dengan velocity)
3
Bandingkan larutan dan koloid
4
Gerak brown
5
Tidak dapat melalui membran semipermeabel
Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron Stabil (dapat diendapkan dengan ultrasentrifugasi) (ada hubungan antara ukuran partikle dengan kecepatan sedimentasi= hukum stokes)
6
Mikroskop optical dan mikroskop elektron
7
Hukum Stokes V = d2g(ρ1- ρ 2) 18η
8
d = diameter partikel g = gravitasi η=viskositasmedium ρ 1= Kerapatan medium ρ 2 =Kerapatan partikel
9
Pengaruh uk partikel thd kec. sedimentasi
10
Bagaimana pengaruh ukuran partikel terhadap sifatnya (keuntungan)
- Dissolution rate - Uniform distribution - Penetrability (difusifitas) - Lack of grittiness - as drug delivery system
11
Faktor yang mempengaruhi stabilitas koloid
Ukuran partikel Bentuk partikel Muatan partikel (zeta potensial) Kondisi medium dispers (pH, jenis solvent, jenis bahan tambahan lain dalam solven)
12
Bentuk partikel
13
Pengaruh bentuk partikel pada sedimentasi
14
Zeta potensial
15
Macam-macam dispersi koloid
1. liofilik (tdk cpt mengendap) Hidrofilik (akasia/gelatin dalam air) Lipofilik 2. Liofobik (partikel anorganik (silver, gold) dalam air 3. Ampifilik
16
Contoh koloid ampifilik (pembentukan misel)
18
Pembuatan koloid
19
Metode pembuatan dengan dispersi
Solvent evaporation methode polimer dilarutkan dalam pelarut organik seperti diklorometana, kloroform atau etil asetat, yang juga digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan obat-obat hidrofobik. diemulsikan dalam larutan berair yang mengandung surfaktan atau emulsifying agent. pelarut organik diuapkan masing-masing dengan pengurangan tekanan atau dengan pengadukan terus-menerus. Ukuran partikel yang terbentuk dipengaruhi oleh tipe dan konsentrasi stabilizer, kecepatan homogenizer dan konsentrasi polimer
20
Metode pembuatan dengan kondensasi
Ionic gelation methode (coaservation methode) mencampur dua fase berair, salah satu fasenya adalah polimer dan fase yang lainnya adalah polianion tripolifosfat (TPP). Pada metode ini, muatan positif yang dimiliki oleh gugus amino dari kitosan berinteraksi dengan muatan negatif dari TPP untuk membentuk koaservasi dengan ukuran nanometer.
21
Contoh polimer (kitosan)
22
Contoh crosslingker (Na Tripoliphosphat)
23
Aplikasi (koloid sebagai pembawa obat)
Pemilihan bahan pembawa (polimer) berdasarkan beberapa faktor yaitu 1) ukuran partikel yang diinginkan; 2) sifat obat itu sendiri, seperti kelarutannya dalam air, dan stabilitasnya; 3) karakteristik permukaan partikel seperti muatan partikel dan permeabilitasnya;
24
4) derajat biodegradasinya, biokompatibilitasnya, dan toksisitasnya;
5) profil pelepasan obat yang diinginkan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.