Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDamar Syaiful Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
BELAJAR DARI KESANTUNAN PARA RASUL ALLAH
الحلم BELAJAR DARI KESANTUNAN PARA RASUL ALLAH
2
Definisi Santun (Al-Hilm)
Al-Hilm (الحلم) adalah matangnya fikiran dan tenangnya kepribadian sehingga tetap santun menghadapi amarah atau sesuatu yang tidak diinginkan. Padahal, saat itu ada pembenaran dan kekuatan untuk membalas.
3
Al-Hilm adalah nama Allah
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّـهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. (Al-Baqarah [2]: 235) وَاللَّـهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Al-Baqarah [2]: 263)
4
Ibrahim Yang Penyantun
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi pengiba dan suka kembali kepada Allah. (Hud [11] 75) Ibrâhîm adalah seorang yang sangat penyabar. Ia tidak menyukai suatu azab disegerakan, sering merasa iba melihat orang lain tertimpa musibah dan selalu bertobat dengan melakukan sesuatu yang disukai dan diridai oleh Allah. Kelembutan dan kasih sayangnya itulah yang mendorongnya untuk mengajukan keberatan kepada para malaikat dengan harapan kaum Nabi Lûth tidak ditimpa azab Allah dan mereka dapat bertobat kepada-Nya.
5
Ismail Anak Yang Santun
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (Ash-Shaffat [37]:101) Karena kesabaran dan kesantunan Ibrahim as maka Allah anugerahkan padanya keturunan yang sabar. Kesabaran Ismail disebutkan dengan ungkapan ‘halim’ karena senantiasa santun kepada kedua orang tuanya dengan kondisi bagaimanapun.
6
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Hakikat Al-Hilm خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-A’raf [7]: 199)
7
Berpaling dari kebodohan orang bodoh
وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ “serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” Allah memerintahkan kepada Rasulullah agar bersabar dari akhlak buruk musuh-musuh Islam dan tidak membalas perkataan mereka yang menyakitkan dengan perkataan semisalnya. (Imam Fakhrurrazi, At-Tafsir Al- Kabir 15/97) Jangan kau balas orang bodoh dengan tindakan bodoh seperti mereka dan jangan kau bantah mereka dan tetap santunlah kepada mereka. (Imam Al-Alusi, Ruuhul Ma’ani 9/176)
8
Kesantunan itu dari Allah
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّـهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِي
9
Terjemah Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran [3]: 159)
10
Agar menjadi orang santun
Tidak kasar Jangan keras hati Maafkanlah Mohonkan Ampunan Bermusyawarahlah
11
Anjuran untuk bersikap Hilm (santun)
12
Balaslah kejahatan dengan kesantunan
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ ﴿34﴾ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ ﴿35﴾
13
Terjemah Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS. Fushshilat [41]: 34-35)
14
Allah menyintai orang santun
…الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
15
Terjemah (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran [3]: )
16
Kesantunan adalah barometer kekuatan
“Kekuatan tidak diukur dari (menang) bergulat, orang kuat sesungguhnya adalah yang mampu menguasai dirinya saat marah” (HR. Bukhari dan Muslim)
17
إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ: اَلْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ
2 potensi diri Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam berkata kepada Asysyaj bin Abdul Qais: إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ: اَلْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ Sesunguhnya dalam dirimu ada dua sifat yang disukai oleh Allah yaitu santun (al-hilm) dan murah hati (al-anah)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.