Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehArini Rastafara Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA (COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS)
2
Biaya, volume dan laba merupakan tiga elemen pokok dalam menyusun laporan laba-rugi sebuah perusahaan.
3
Studi mengenai hubungan antara
Studi mengenai hubungan antara Pendapatan, biaya dan laba dikenal sebagai “analisis biaya-volume-laba”
4
BREAK-EVEN POINT (TITIK IMPAS)
5
TITIK IMPAS tingkat akvitas dimana suatu organisasi tidak mendapat laba dan juga tidak menderita rugi atau LABA = NOL
6
TITIK IMPAS dapat dihitung dengan menggunakan metode:
Persamaan matematika Contribution margin per unit Contribution margin ratio Pendekatan grafik
7
CONTOH ILUSTRASI DENGAN PERSAMAAN MATEMATIKA Penjualan 1000 Stick Rp Total Biaya Variabel Rp ,- dan Total biaya tetap Rp ,- Diminta : berapa unit yang harus dijual dalam keadaan BEP?
8
Penyelesaian : (000) Unit yang harus terjual dalam keadaan BEP dimisalkan dengan X Laba = Total pendapatan - Total Biaya 0 = (harga x unit) - (Total Biaya Variabel + Total B. Tetap) 0 = (100x) - (B. Variabel x unit) ) 0 = 100x – (60x) = 40x – x = 750 unit dalam keadaan BEP
9
Laporan Laba – Rugi Kontribusi (Variabel)
Untuk periode yang berakhir ….200x Penjualan 750 Rp 100 = Rp Total B. Variabel 750 Rp 60 = Rp Total Kontribusi Margin = Rp Total Biaya Tetap = Rp Laba Usaha = 0
10
Kontribusi Margin adalah
Selisih total penjualan dengan total biaya variabel, yang dipakai untuk menutupi biaya tetap. Selanjutnya jika ada nilainya maka nilai tersebut adalah Laba. Untuk satu jenis produk BEP dalam unit = Total Biaya Tetap/ CM unit CM unit = penjualan/unit – B. Variabel/unit BEP dalam nilai uang = Total B. Tetap/ CM ratio CM ratio = 1- B. variabel/penjualan Pendapatan (juta Rp)
11
Stick yang terjual (unit) 750
Laba 75 BEP BIAYA VARIABEL Rugi 30 BIAYA TETAP Stick yang terjual (unit) 750
12
Target penjualan dalam unit = Total B
Target penjualan dalam unit = Total B. Tetap + Laba yang diharapkan CM unit Target penjualan dalam uang = CM ratio
13
Ilustrasi penerapan Biaya – Volume – Laba
Diketahui Kondisi awal : Penjualan 100 unit Stick. Harga jual/unit Rp Biaya variabel/unit Rp Kontribusi Margin/unit Rp Total Biaya Tetap Rp Perubahan Biaya Tetap dan Volume Penjualan Perubahan : Biaya Iklan (B.Tetap) naik Rp Penjualan diharapkan naik sebesar Rp Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?
14
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
(dalam ribuan Rupiah) Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih Penjualan 100 x Rp 100 10.000 13.000 3.000 Biaya Variabel 100 x Rp 60 6.000 7.800 1.800 Kontribusi Marjin 4.000 5.200 1.200 Total B. Tetap 1.000 Laba Usaha 200 Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
15
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
2. Perubahan Biaya Variabel dan Volume Penjualan Perubahan : Biaya Variabel naik Rp ,- / unit, penjualan diestimasi naik 80 unit. Dapatkah dalam hal ini dilaksanakan ? (dalam ribuan Rupiah) Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih Penjualan 100 x Rp 100 10.000 18.000 8.000 Biaya Variabel 100 x Rp 60 6.000 12.600 6.600 Kontribusi Marjin 4.000 5.400 1.400 Total B. Tetap 3.000 Laba Usaha 1.000 2.400 Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
16
3. Perubahan Biaya Tetap, Harga Jual, Volume Penjualan Perubahan :
B. Iklan (B. Tetap) naik sebesar Rp ,- harga jual turun Rp ,-/unit. Penjualan diharapkan naik 60 unit. Dapatkah rencana tersebut dilaksanakan ? (dalam ribuan Rupiah) Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih Penjualan 100 x Rp 100 10.000 12.800 3.000 Biaya Variabel 100 x Rp 60 6.000 9.600 3.600 Kontribusi Marjin 4.000 3.200 (800) Total B. Tetap 4.500 1.500 Laba Usaha 1.000 (1.300) (2.300) Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
17
Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
4. Perubahan Biaya Variabel, B.Tetap dan Volume Penjualan Perubahan : Gaji tetap bagian penjualan Rp ,-/bulan diganti dengan gaji Rp 1.500,-/unit Stick yang terjual. Penjualan diharapkan naik 15%. Dapat rencana ini dilaksanakan? (dalam ribuan Rupiah) Uraian Kondisi Awal Perubahan Selisih Penjualan 100 x Rp 100 10.000 11.500 1.500 Biaya Variabel 100 x Rp 60 6.000 7.072,5 1.072,5 Kontribusi Marjin 4.000 4.427,5 427,5 Total B. Tetap 3.000 2.400 (600) Laba Usaha 1.000 2.072,5 Dari analisis diatas, rencana tersebut dapat dilaksanakan
18
5. Perubahan Harga Reguler Hal ini dapat dilaksanakan tanpa menggangu penjualan reguler. Ilustrasi : Ada calon konsumen mau membeli Stick sebanyak 150 unit dengan harga yang dapat ditentukan (lebih murah dari harga reguler). Jika manajer mengharapkan laba Rp , berapa harga yang dapat diberikan ? Harga jual per stick =B. Variabel/unit + laba/unit =Rp Rp =Rp /unit Pembuktian : Penjualan 150 x Rp =Rp B.variabel 150 x Rp =Rp Kontribusi marjin =Rp Total Biaya Tetap = 0 Laba usaha =Rp
19
TITIK IMPAS MULTI PRODUK
Untuk menghitung titik impas multi produk terlebih dahulu harus dihitung bauran penjualan produknya atau perbandingan volume penjualan antar produk. Kemudian rumus yang sama dapat digunakan. Ilustrasi : PT. Pelangi Indonesia memproduksi 4 (empat) jenis produk yang dikasih lebel A, B, C, dan D. Direncanakan diproduksi dan Dijual : Produk A = Rp B = Rp C = Rp D = Rp Biaya tetap pada kapasitas diatas Rp
20
Biaya Variabel masing-masing Produk :. Produk A. =Rp 7. 000. B. =Rp 8
Biaya Variabel masing-masing Produk : Produk A =Rp B =Rp C =Rp D =Rp Maka titik impas Dihitung sbb: Perbandingan Volume ke 4 Produk adalah : 20 : 15 : 5 atau 4 : 3 : 2 :1 Titik Impas = Biaya Tetap Total Biaya Variabel Penjualan Titik impas = Rp Titik Impas dalam unit = Titik impas dalam Rp Dibagi dengan harga penjualan
21
Harga Penjualan = (4 x Rp 11. 000) + (3 x Rp 16. 000) + (2 x Rp 21
Harga Penjualan = (4 x Rp ) + (3 x Rp ) + (2 x Rp ) + (1 x Rp ) = Rp Maka Titik Impas Dalam Unit = : = Paket Komposisi Titik Impas Sbb: Produk A = x 4 = unit B = x 3 = unit C = x 2 = unit D = x 1 = unit
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.