Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PROTOKOL ROUTING
2
Distance Vector Routing Protocol
Protokol distance vector bekerja dengan memberikan kemampuan untuk memublikasikan semua rute-rute yang diketahui keluar ke seluruh antarmuka yang dimilikinya. Router yang secara fisik berada pada jaringan yang sama dinamakan tetangga (neighbor). Jika router memublikasikan rute-rute yang diketahuinya melalui seluruh antarmuka, dan seluruh tetangga menerima routing update, maka setiap router juga mengetahui rute-rute yang dapat dilalui ke seluruh subnet suatu jaringan.
3
Routing LOOPs Paket dalam jaringan dimungkinkan terjadi routing loop. Routing Loop dapat terjadi karena seyap router tidak melakukan update secara bersamaan, meskipun berdekatan. Untuk mengatasi permasalahan routing loop, terdapat beberapa metode: Maximum Hop Count Split Horizon Route Poisoning Holddowns
4
Split Horizon Fitur route poisoning tidak seluruhnya dapat mengatasi kondisi looping. Pada kasus di atas, ketika suatu router memberitahukan suatu rute yang gagal dengan metrik yang sangat besar, router tetangga kemungkinan tidak langsung mendapat pemberitahuan
5
Route Poisoning Routing loop dapat terjadi pada protokol distance vector routing ketika router-router memberitahukan bahwa suatu rute berubah dari kondisi valid ke tidak valid. Konvergensi yang lambat akan mengakibatkan router tetangga terlambat mendapat pemberitahuan kondisi tersebut, sehingga router tetangga tetap menganggap rute tersebut valid. Dengan route poisoning, router tidak akan memberitahukan status tidak valid pada suatu rute yang gagal. Tetapi akan tetap memberikan informasi keadaan rute yang gagal dengan status valid. Rute tersebut akan diberi metrik yang sangat besar, sehingga router lain akan menganggap rute tersebut sebagai rute yang tidak valid.
6
Hold-Down Timer Hold-Down Timer mengatasi masalah dengan memberikan aturan bahwa ketika suatu router yang mendapat pemberitahuan suatu rute tidak valid, router tersebut akan mengabaikan informasi rute-rute alternatif ke subnet bersangkutan pada suatu waktu tertentu (hold-down timer).
7
Split Horizon with Poison Reverse
Split horizon with poison reserve merupakan varian dari split horizon. Pada kondisi stabil, router bekerja dengan fitur split horizon. Tetapi, ketika suatu rute gagal, router tetangga yang mendapat informasi ini akan mengabaikan aturan split horizon, dan kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut ke router pertama dengan metrik yang sangat besar. Metode ini dapat memastikan bahwa seluruh router mendapat informasi yang benar mengenai kondisi rute tersebut.
8
Next.. RIP (Routing Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) merupakan dua standar protokol routing berbasis distance vector routing protocol. RIP dan IGRP memiliki banyak kesamaan secara logis.
9
Routing on Protocol Informat (RIP)
RIP versi 1 didefinisikan secara lengkap pada RFC 1058, dan versi yang lebih tinggi RIPv2, didefinisikan pada RFC 1721 dan Karakteristik dari RIP antara lain: Termasuk dalam protokol distance vector Hop Count digunakan sebagai metrik untuk menentukan jalur routing Maximum hop count adalah 15 Routing update secara broadcast dilakukan tiap 30 detik sekali RIPv1 tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIPv2 berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast.
10
Next.. Topologi Jaringan RIP
11
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik . Pengukuran ini dikinal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian routing table dalam pesan routing update dengan interval waktu reguler kesemua operator tetangga.
12
Next.. IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metrik. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua variabel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel i tu adalah: Bandwidh: bandwidth yang terkecil dalam jalur Delay: delay kumulatif sepanjang jalur Load, beban dari link ke tujuan yang didasarkan atas bit persecond Reliability, tingkat kepercayaan link ke tujuan ditentukan dengan pertukaran keep-lives
13
Link-State Algoritma dasar kedua yang digunakan dalam proses routing adalah algoritma link-state. Algoritma routing link-state-based dikenal juga sebagai shortest path first(SPF). SPF Algoritma mengelola suatu database kompleks dari informasi topologi. Routing link-state menggunakan link-state paket (LSP), suatu database topologi, algoritma SPF, yang menghasilkan SPF tree, dan pada akhirnya akan dihasilkan routing table dari jalur dan port untuk setiap jaringan.
14
Next.. Routing link-state memiliki keunggulan pada jaringan besar karena: Protokol link -state hanya mengirim update dari topologi yang berubah. Periode update lebih jarang dibanding protokol distance vector. Routing link-state dapat disegmentasi ke dalam hierarkihierarki area yang dapat membatasi jangkauan perubahanperubahan rate. Mendukung classless addressing. Routing link-state mengirim subnet mask bersama dengan update routing.
15
OSPF Perkembangan teknologi i n i akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP. Rancangan OSPF menggunakan protokol link-state dengan beberapa penambahan fungs
16
EIGRP EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Di mana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco. EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metrik yang sesuai dengan suatu rute. Formula ini mirip dengan yang digunakan oleh IGRP, tetapi jumlahnya dikalikan dengan 256 untuk mengakomodasi perhitungan ketika nilai bandwidth yang digunakan sangat tinggi.
17
Next.. EIGRP mempunyai 3 tabel dalam menyimpan informasi jaringannya:
Neighbor table : Di tabel ini menyimpan list tentang routerrouter tetangganya. Setiap ada router baru yg dipasang, address dan interface langsung dicatat di tabel i n Topology table : Tabel i n i dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari Routing table dalam satu autonomous system (AS). DUAL mengambil informasi dari tabel tetangga dan tabel topologi untuk melakukan kalkulasi lowest cost routes to each destination. Routing table : menyimpan the best mules ke tujuan. Informasi tersebut diambil dari tabel topologi.
18
SEKIAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.