Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
Saparila Worokinasih
2
Break Even Point Suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V. analysis). Analisa yang lazim digunakan untuk pengambilan keputusan dalam penetapan harga jual produk
3
Asumsi-asumsi Dasar Analisa Break-Even
Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan golongan biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsionil dengan volume produksi/penjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap sama. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/penjualan. ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan volume kegiatan. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisa. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diprodusir lebih dan satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk atau “sales mix”-nya adalah tetap konstan.
4
Konsep Margin Kontribusi
Margin Kontribusi Selisih antara harga jual perunit dan biaya variabel perunit besaran untuk menutup biaya tetap dan memberikan keuntungan perunit
5
Contoh Contribution Margin
Jumlah Perunit Penjualan (800 VCD) Biaya Variabel Rp Rp Rp Rp Margin Kontribusi Biaya Tetap Rp Rp Rp Laba / Rugi Rp Margin kontribusi perunit Rp menunjukkan bahwa untuk setiap unit produk yang dibuat akan menyumbang margin kontribusi sebesar Rp Bagaimana jika VCD yang diproduksi hanya 1 unit ? 2 unit ?
6
Format perhitungan laba sebelumnya, juga berfaedah sebagai alat perencanaan. Format ini memungkinkan perusahaan memproyeksikan keuntungan pada setiap tingkat aktivitas dalam kisaran relevan, misalnya : perusahaan memproyeksikan tingkat penjualan VCD sebanyak 1000 unit ?
7
Jumlah Perunit Penjualan (1000 VCD) Biaya variabel Rp Rp Rp Rp Margin kontribusi Biaya tetap Rp Rp Rp Laba / Rugi Rp
8
Rasio Margin Contribusi
Margin Contribusi dapat dinyatakan dalam suatu persentase dari pendapatan penjualan Rasio Margin Contribusi Margin Kontribusi RMC = Penjualan Semakin tinggi RMC semakin baik ! Dapatkah anda menjelaskan analisisnya ?
9
Tujuan Mencari Titik Impas :
Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan = biaya Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan menimal yang harus diraih oleh perusahaan Mengawasi kebijakan penentuan harga Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat / jauh dari titik impas ?
10
Rumus Aljabar/Matematis
Dasar unit Dasar sales (dalam rupiah)
11
Komputasi Titik Impas Titik Impas dapat dinyatakan secara matematis dengan persamaan : Penjualan = Biaya Dari contoh diatas dapat dicari BEP (dalam unit) Q = Q Q = Q = 700 unit VCD Dinyatakan dalam penjualan : 700 unit x Rp Rp
12
Komputasi Titik Impas (lanjutan..)
BEP = Biaya Tetap : Margin Contribusi/unit = Rp : Rp = 700 unit VCD BEP = Biaya Tetap : Rasio margin contribusi = Rp : 40% = Rp
13
Grafik BEP Sales Garis Pendapatan Total TITIK IMPAS DAERAH RUGI
DAERAH LABA Garis Biaya Total Garis Biaya Tetap Kuantitas
14
= Rp ,- (pembulatan)
15
Margin of Safety (MOS) Kelebihan penjualan yang dianggarkan di atas volume penjualan impas seberapa banyak penjualan boleh turun sebelum perusahaan menderita kerugian Menunjukkan tingkat resiko mendapatkan kerugian jika terjadi kenaikan titik impas akibat suatu kondisi
16
Rumus MOS MOS = Penjualan (dianggarkan – BEP)
Persentase MOS = MOS : Penjualan Jika perusahaan menganggarkan penjualan 800 unit VCD Maka MOS = – = Rp
17
PT. OKKY PT. MAHARDIKHA Jumlah % Penjualan Biaya variabel Rp Rp 100 75 Rp 50 Margin Kontribusi Biaya Tetap Rp Rp 25 Rp Laba Bersih Rp Titik Impas Rp : 25% Rp : 50% Margin Pengaman / MOS (Penjualan – BEP) Rp – Rp Rp – Rp Persentase MOS Rp : Rp Rp : Rp Rp 20% Rp Rp 10%
18
Tuasan Operasi Tingkat pengeluaran biaya tetap di dalam sebuah perusahaan Bagi akuntan manajemen, tuasan operasi mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kenaikan laba manakala volume penjualan berubah
19
Kasus Tuasan Operasi PT. OKKY PT. MAHARDIKHA Jumlah % Penjualan
Biaya variabel Rp Rp 100 60 Rp 30 Margin Kontribusi Biaya Tetap Rp 40 Rp 70 Laba Bersih Rp
20
PT. OKKY memiliki komposisi biaya tetap lebih besar dibanding PT
PT. OKKY memiliki komposisi biaya tetap lebih besar dibanding PT. Mahardhika walaupun jumlah biaya totalnya sama Rp Hal ini menggambarkan bagaimana dampak komposisi biaya tetap dan biaya variabel yang berbeda seperti ini ?
21
Bagaimana Jika penjualan naik 10% ? Apa yang akan terjadi ???
PT. OKKY PT. MAHARDIKHA Jumlah % Penjualan Biaya variabel Rp Rp 100 60 Rp 30 Margin Kontribusi Biaya Tetap Rp Rp 40 Rp Rp 70 Laba Bersih Rp Rp Kenaikan laba PT OKKY Rp : Rp = 40% Kenaikan laba PT Mahardikha Rp : Rp = 70%
22
Kesimpulan : Perusahaan dengan Tuasan operasi Tinggi (komposisi biaya tetap lebih besar dari komposisi biaya variabel) akan SANGAT PEKA terhadap perubahan LABA akibat adanya berubahan VOLUME PENJUALAN PT. Mahardikha punya Tuasan Operasi yang lebih besar perubahan laba lebih besar akibat perubahan volume penjualan 10%
23
Faktor Tuasan Operasi Faktor Tuasan Operasi adalah : Suatu ukuran pada tingkat penjualan tertentu, seberapa besar prosentase perubahan volume penjualan akan mempengaruhi laba, dimana manajemen berminat dalam pengukuran ini untuk mementukan seberapa sensitif laba terhadap perubahan penjualan. Margin Kontribusi Faktor Tuasan Operasi = Laba Bersih
24
Faktor Tuasan Operasi PT. Okky
Rp : Rp = 4 Maka Perubahan Penjualan : 4 x 10% = 40% Faktor Tuasan Operasi PT. Mahardikha Rp : Rp = 7 7 x 10% = 70%
25
Dampak Pajak Penghasilan
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajak dalam hal ini pajak penghasilan dianggap sebagai biaya
26
Misal : Persentase Pajak = 15%
Laba bersih = Laba sebelum pajak – 15% x (laba sebelum pajak) Laba bersih = 85% x laba sebelum pajak Laba sebelum Pajak = Laba Besih : 85% atau Laba sebelum Pajak = Laba Bersih : (1- % pajak) atau.. Pendapatan – Biaya = Laba Bersih setelah pajak : (1 - % pajak)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.