Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan.

Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan Hasil X ray thorax, sillhoutte jantung sangat besar bilateral

EKG Komo Lead I tidak nampak kelainan
Lead II, P wave duration lebih lebar, QRS complex low voltage, T wave lebih tinggi dari QRS complex, ST segment elevation, HR : 125 bpm

Lead III dan AVR terlihat abnormal T wave lebih tinggi dari R wave, dengan ST elevation

Pada lead AVL, AVR: semua QRS complex low amplitude, T wave lebih tinggi,
ST segment elevation Kesimpulan: QRS complex pada semua lead low voltage dengan ST segment elevation dan T wave Lebih tinggi, dicurigai terjadinya pericardial effusion.

Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan.

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan."— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan

Masuk

Otorisasi melalui jaringan sosial:

Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan.

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "Kasus 2 Anjing Komo, dalmatian, 9 tahun, datang dengan nafas dari mulut, sangat sesak dan selaput lendir kebiruan. Cenderung lesu dan tidak nafsu makan."— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan