Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PROTEIN BIOKIMIA Minggu ke-4
2
PROTEIN Apa pentingnya urutan asam amino bagi protein?
Pentingkah konsumsi harian protein? Protein seperti apa yang diperlukan oleh seseorang? Bagaimana industri bioteknologi modern mematenkan penemuannya? Bagaimana penentuan adanya protein dalam contoh
4
PROTEIN Molekul makrobiopolimer yang tersusun dari monomer asam L,-amino yang berkaitan satu sama lain dengan ikatan peptida
5
FUNGSI Enzim Struktur Biosinyal Bufer Amilase, pepsin, lipase
Keratin, gelatin, fibroin, kolagen Biosinyal Insulin, reseptor hormon, ensefalin Bufer Albumin
6
FUNGSI Transpor Pertahanan sel Nutrien dan simpanan
Lipoprotein, hemoglobin, histon Pertahanan sel Imunoglobin, antibiotik, toksin, bisa ular Nutrien dan simpanan Kasein, ovalbumin, gliadin Pergerakan sel dan molekul intrasel Aktin, miosin, tubulin, dinein, klatrin
7
PROTEIN BERDASARKAN STRUKTUR
Primer Sekunder Tersier Kuarterner
8
STRUKTUR PRIMER Hanya ikatan peptida
9
STRUKTUR SEKUNDER Ikatan hidrogen antara gugus karbonil dengan gugus amina dari atom C yang berbeda -heliks -pleated sheet Paralel Antiparalel
10
-heliks
11
-sheet
12
STRUKTUR TERSIER Distabilkan oleh interaksi gugus R Ikatan disulfida
Ikatan hidrogen Interaksi hidrofobik Interaksi hidrofilik Interaksi ionik
13
Struktur tersier subunit HMG-KoA reduktase II bakteri
14
STRUKTUR KUARTERNER Gabungan beberapa struktur tersier
15
PROTEIN BERDASARKAN BENTUK
Protein serabut (fibrous) Kurang larut, amorf, dapat memanjang dan berkontraksi Keratin, miosin, kolagen, fibrin Protein globuler Larut, dapat dikristalkan Enzim, imunoglobulin
16
PROTEIN MAJEMUK Nukleoprotein: ssDNA binding protein
Glikoprotein: musin Fosfoprotein: kasein Kromoprotein: hemoglobin Protein-koenzim: piruvat dehidrogenase-NAD+ Lipoprotein Metaloprotein: kalmodulin-Ca2+
17
REAKSI PROTEIN Dengan garam Dengan asam
Kelarutan protein meningkat dengan penambahan sedikit garam (salting in) Protein mengendap dalam garam pekat (salting out Dengan asam Sedikit asam mendenaturasi protein Asam berlebih menyebabkan hidrolisis
18
REAKSI PROTEIN Dengan basa Dengan logam berat
Tidak mengendapkan tetapi menyebabkan hidrolisis, dekomposisi oksidatif, dan rasemisasi Dengan logam berat Menghasilkan endapan yang tidak dapat larut kembali Dengan pereaksi alkoloidal Mengendapkan protein pada suasana asam Asam trikloroasetat, asam tannat, asam fosfotungstat, asam fosfomolibdat
19
REAKSI PROTEIN Dengan pelarut organik Dengan pemanasan
Menurunkan konstanta dielektrik Alkohol, kloroform Dengan pemanasan Terjadi denaturasi (terurainya protein menjadi struktur primernya) Terjadi koagulasi
20
REAKSI UJI PROTEIN Reaksi Millon: tirosin
Reaksi Biuret: ikatan peptida Reaksi xantoprotein: asam amino aromatik Reaksi Hopkins Cole: triptofan Reaksi ninhidrin: gugus karboksil dan amino bebas
21
REAKSI UJI PROTEIN Reaksi Lowry (J. Biol. Chem, 1951)
Menggunakan pereaksi Folin fenol Standar terbaik Human Albumin Terganggu oleh ion K+, Mg2+, EDTA, Tris, pereaksi tiol, dan karbohidrat Reaksi Bradford (Anal. Biochem, 1976) Menggunakan pewarna Coomassie Brilliant Blue G-250 Standar terbaik -Globulin Terganggu oleh deterjen dan sedikit oleh aseton
22
ISOLASI DAN PEMURNIAN PROTEIN
23
SENTRIFUGASI Pemisahan molekul berdasarkan bobot jenis
Teknik yang umum digunakan untuk protein spesifik: ultrasentrifugasi (> g)
25
ULTRASENTRIFUGASI
26
SENTRIFUGASI ZONA Pemisahan berdasarkan gradien densitas
Umum digunakan sukrosa atau CsCl
29
KROMATOGRAFI ELUSI
30
KROMATOGRAFI PERTUKARAN ION
31
KROMATOGRAFI AFINITAS
Berdasarkan interaksi protein-ligan Memisahkan satu jenis protein spesifik dari lainnya Ligan: Antigen Substrat kofaktor
32
ISOELECTRIC FOCUSING
33
PENENTUAN STRUKTUR PRIMER
Sekuensing: penentuan urutan asam amino dalam protein Proteomik: ilmu yang menjelaskan urutan protein fungsional di dalam sel
34
SEKUENSING Preparasi protein Sekuensing subunit Rekonstruksi protein
Menentukan jumlah subunit Memotong ikatan disulfida Pemisahan dan pemurnian subunit Penentuan asam amino (kromatografi pertukaran ion) Sekuensing subunit Memotong protein dengan protease spesifik Sekuensing menggunakan degradasi Edman Rekonstruksi protein Mengurutkan protein berdasarkan fragmen yang overlapping Penentuan letak ikatan disulfida
36
DEGRADASI EDMAN
37
PENENTUAN STRUKTUR SEKUNDER
Ramachandran Plot: penentuan struktur sekunder berdasarkan rotasi ikatan dan
38
Ramachandran plot
40
PENENTUAN STRUKTUR 3D PROTEIN
Metode: Kristalografi sinar X Resonansi magnetik inti Visualisasi: VMD: Windows NAMD: Linux
41
KROSTALOGRAFI SINAR X Digunakan untuk menentukan struktur 3D protein
Langkah: Salting out Kristalisasi dalam pipa kapiler Foto sinar X Perhitungan matematis transformasi Fourier (kepadatan elektron 2D) Dilakukan beberapa kali
43
NUCLEAR MAGNETIC RESONANCE (NMR)
Penentuan protein <30 kDa
45
VMD-Visual Molecular Display
46
Luaran VMD
47
APLIKASI
48
PENGERITINGAN RAMBUT
49
PENGERITINGAN RAMBUT
50
GEL ELEKTROFORESIS
51
WESTERN BLOT
52
ELISA Enzyme Linked Immunosorbent Assay
Berdasarkan interaksi antigen-antibodi dan pembentukan produk berwarna reaksi enzimatis Sangat spesifik, sensitif, dan hanya membutuhkan sedikit sampel
55
SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.