Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
NENG DJUBAEDAH & YENI SALMA BARLINTI
HUKUM KEWARISAN ISLAM: PENGGOLONGAN AHLI WARIS & KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS HUKUM PERDATA ISLAM NENG DJUBAEDAH & YENI SALMA BARLINTI 15 OKTOBER 2014
2
MATERI Penggolongan Ahli Waris: Kelompok Keutamaan Ahli Waris
Menurut Hazairin Menurut Syafi’i Menurut Kompilasi Hukum Islam Kelompok Keutamaan Ahli Waris Menurut Mahkamah Agung
3
PENGGOLONGAN AHLI WARIS
4
GOLONGAN AHLI WARIS HAZAIRIN Zul-fara’id / zawil-furud; Zul-Qarabat;
Mawali. SYAFI’I Zawil-furud ‘Ashabah: Ashabah Binafsihi; Ashabah Bil-Gairi; Ashabah Maal-Gairi; Zawil-Arham KHI Zawil-furud; ‘Ashabah; Ahli Waris Pengganti
5
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Zawil-furud: ahli waris yang mendapat bagian warisan tertentu dalam keadaan tertentu: anak perempuan yang tidak didampingi anak lelaki; ibu; ayah dalam hal pewaris mempunyai anak; duda; Janda; saudara lelaki dan saudara perempuan bersyarikah ketika Pewaris kalalah jika ayah masih hidup; saudara perempuan dalam hal kalalah.
6
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Zul-Qarabat: ahli waris yang mendapat bagian warisan yang tidak tertentu jumlahnya atau disebut juga memperoleh bagian terbuka atau memperoleh bagian sisa: Anak lelaki; Anak Perempuan didampingi anak lelaki; Ayah; Saudara lelaki dalam hal kalalak; Saudara Perempuan didampingi saudara lelaki Zul-Qarabat dalam hubungan dengan Pewaris: orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan pewaris baik melalui garis lelaki dan garis perempuan secara serentak, tidak terpisah (bilateral), yaitu bentuk hubungan garis keturunan lain jika dibandingkan dengan garis hubungan secara unilateral, baik patrilineal maupun matrilineal.
7
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Mawali ialah Ahli Waris Pengganti: ahli waris yang menggantikan seseorang untuk memperoleh bagian warisan yang akan diperoleh oleh orang yang digantikan, yang meninggal terlebih dahulu dari Pewaris.
8
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT SYAFI’I
Zawil-Furud. Ashabah: golongan ahli waris yang mendapat bagian terbuka. Syarat sebagai ‘ashabah adalah harus satu ‘usbah dengan Pewaris, yaitu kelompok keluarga yang mempunyai garis keturunan lelaki atau garis keturunan patrilineal. Ashabah ada 3 macam: Ashabah Binafsihi: orang yang menjadi asabah karena dirinya sendiri: anak lelaki, ayah, saudara lelaki.
9
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT SYAFI’I
Ashabah bil-Gairi: seorang perempuan yang menjadi asabah (mendapat bagian terbuka) karena ditarik oleh seorang lelaki. Jadi, pada asalnya ia (orang perempuan) itu bukan asabah, tetapi ia sebagai zul-fara’id/zawil-furud, kemudian ia ditarik oleh lelaki yang berkedudukan sebagai saudara dari perempuan tersebut yang satu ‘usbah dengannya: anak perempuan yang didampingi anak lelaki; saudara perempuan yang didampingi saudara lelaki.
10
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT SYAFI’I
Ashabah ma’al ghairi Saudara perempuan yang mewaris bersama keturunan perempuan (sebagai ahli waris zul-fara’id) dari pewaris
11
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT SYAFI’I
Zawil-Arham (zul-arham): secara terminologi berarti mempunyai hubungan darah dengan Pewaris. Dalam pengertian Hukum Kewarisan Islam, zul-arham ialah orang yang mempunyai hubungan darah melalui perempuan saja. Zul-Arham dapat tampil sebagai ahli waris jika Pewaris tidak meninggalkan ahli waris zul-fara’id (karena hubungan darah) dan asabah, terkecuali dengan ahli waris zul-fara’id karena hubungan semenda (janda, duda).
12
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT KHI
Zawil-furud; Ashabah. KHI tidak menentukan secara tegas bagian warisan bagi ‘ashabah maal-gairi (lihat garis-garis hukum warisan bagi saudara, tafsiran Neng Djubaedah atas Pasal 182 KHI, dalam buku yang ditulis Neng Djubaeah dan Yati N. Soelistijono, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Badan Penerbit FHUI, 2008, hlm );
13
GOLONGAN AHLI WARIS MENURUT KHI
Ahli Waris Pengganti: Ahli waris yang menggantikan kedudukan ahli waris yang meninggal terlebih dahulu dari Pewaris. Besar bagian Ahli Waris Pengganti tidak boleh melebihi bagian warisan yang diterima oleh Ahli Waris yang sederajat dengan yang digantikan Dasar Hukum Pasal 185 KHI.
14
KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS
15
KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Keutamaan Pertama: Anak-anak, lelaki dan perempuan sebagai zawil-furud atau zul- qarabat, beserta mawalinya (Q.4:11a, b, c, jo. Q.4:33); ibu, ayah sebagai zawil-furud (Q.4:11d); Janda/dua sebagai zawil-furud (Q.4:12)
16
KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Keutamaan Kedua: Saudara lelaki dan Perempuan sebagai zawil-furud atau zul-qarabat, beserta mawalinya (Q.4:12, 176 jo. 33); Ibu sebagai zawil-furud (Q.4:11f jo. 12, 176; Ayah sebagai zul-qarabat dalam hal kalalah (Q.4:12g, 12h); Janda /Duda sebagai zawil-furud ((Q.4:12).
17
KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Keutamaan Ketiga: Ibu sebagai zawil-furud (Q.4:11e); Ayah sebagai zawil-furud (Q.4:11e); Janda /Duda sebagai zawil-furud ((Q.4:12).
18
KELOMPOK KEUTAMAAN AHLI WARIS MENURUT HAZAIRIN
Keutamaan Keempat: Janda /Duda sebagai zawil-furud ((Q.4:12); Mawali untuk Ibu (Q.4:11e); Mawali untuk Ayah (Q.4:11e).
19
KELOMPOK AHLI WARIS MENURUT KHI
KHI Pasal 174: Kelompok-kelompok ahli waris terdiri dari: Menurut Hubungan Darah: Golongan lelaki terdiri dari: ayah, anak lelaki, saudara lelaki, paman, dan kakek; Golongan perempuan terdiri dari: ibu, anak perempuan, saudara perempuan, dan nenek. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari: duda atau janda. Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya: anak, ayah, ibu, janda atau duda.
20
KELOMPOK AHLI WARIS MENURUT MAHKAMAH AGUNG
Kelompok derajat pertama: suami/isteri, anak dan/atau keturunannya, ayah dan ibu; Kelompok derajat kedua: suami/isteri, anak dan/atau keturunannya, kakek dan nenek baik dari pihak ayah dan pihak ibu; Kelompok derajat ketiga: suami/isteri, saudara (sekandung, seayah, seibu) dan/atau keturunannya, kakek dan nenek baik dari pihak ayah dan pihak ibu; Kelompok derajat keempat: suami/isteri, paman/bibi dan/atau keturunannya.
21
LATIHAN Kelompok Keutamaan Ahli Waris
Sebutkan siapa saja yang menjadi ahli waris dalam gambar-gambar berikut ini menurut Hazairin, KHI, dan MA D J 2 1 A M L I E B C P Q R N K H G F
22
LATIHAN Azlan menikah dengan Badriyah pada 1 Januari Mereka dikaruniakan dua orang anak laki-laki bernama Chudori (lahir tahun 1981) dan Dedi (lahir tahun 1983), serta satu orang anak perempuan bernama Ema (lahir tahun 1984). Ema telah menikah dengan Fadli pada tahun 2004 dan pada tahun 2005 telah dikaruniai anak kembar laki-laki bernama Gani dan perempuan bernama Hani. Kedua orang tua Azlan masih hidup, ayahnya bernama Ihsan dan ibunya bernama Juhariah, sedangkan Badriyah sudah tidak mempunyai orang tua. Pada tanggal 25 Maret 2007 Azlan pergi ke Rumah Sakit Anak Buah Hati untuk membezuk Gani yang sedang dirawat, tetapi ketika kembali dari Rumah Sakit ia mengalami kecelakaan sehingga meninggal dunia. Pertanyaan: Gambar kasus kewarisan di atas Sebutkan siapa saja yang menjadi ahli waris Ahli waris siapa saja yang termasuk golongan ahli waris: Zul fara’id dan zul qarabat menurut Hazairin Zul fara’id dan ashabah (sebutkan jenis ashabahnya) menurut Syafi’i Zul fara’id dan ashabah menurut KHI
23
WASSALAM TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.