Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEREKONOMIAN TERBUKA Idham Cholid.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEREKONOMIAN TERBUKA Idham Cholid."— Transcript presentasi:

1 PEREKONOMIAN TERBUKA Idham Cholid

2 HUBUNGAN EKONOMI ANTAR BANGSA
Perdagangan Internasional Meningkatkan standar hidup dengang berspesialisasi pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif Mengekspor barang dan jasa yang secara relatif efisien Mengimpor barang dan jasa yang secara relatif tidak efisien 2. Keuangan Internasional Sistem keuangan internasional berperan sebagai “lubricant/perantara” yang memfasilitasi pertukaran (via pembelian & penjualan) Komoditi untuk mendapatkan mata uang asing suatu mata uang dengan mata uang lainnya.

3 Arti Perekonomian Terbuka Dan Ukuran Keterbukaan
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. 2. Ukuran Keterbukaan Rasio ekspor atau impor terhadap GDP

4 Alasan dilakukannya International Trade
Perbedaan Sumber Daya Selera Disparitas Harga Supply-demand Laws

5 Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka
1) Gaji dan upah, sewa, bunga, untung 2) Pajak pendapatan perusahaan PEMERINTAH Gaji dan upah PERUSAHAAN RUMAH TANGGA 9) Pengeluaran pemerintah 3) Pajak individu 4) Konsumsi dalam negeri (C-dn ) 5) Impor (M) 10) ekspor 6) Tabungan 8) Investasi 7) Pinjaman PENANAM MODAL LEMBAGA KEUANGAN LUAR NEGERI

6 Perdagangan Luar Negeri dan Kegiatan Ekonomi
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh penduduk negara lain. Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi di dalam negeri. Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M) Jika positip  net foreign investment Jika negatip  net foreign borrowing

7 Lanjutan… Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor atau Impor:
Output (GDP – domestik atau LN Nilai tukar (exchange rate) – depresiasi atau apresiasi GDP dengan memasukkan perdagangan LN: GDP = C + I + G + NX dimana: C + I + G disebut permintaan domestik (domestic demand), sehingga NX = GDP – permintaan domestik

8 TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Recall: dalam model sederhana: I = S I + G = S + T atau I = S + (T – G) Pada Perekonomian Terbuka I + NX = S + (T – G) Penulisan kembali sebagai persamaan identitas NX = S + (T – G) - I

9 PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN: IMPOR
Penjelasan : Produk yang diimpor seringkali menjadi komponen/ input untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu persekonomian  menyusun pendapatan nasional Meningkatnya pendapatan  meningkatkan konsumsi  tingkat kecenderungan mengkonsumsi produk impor cenderung meningkat (marginal propensity to import) atau MPI yang menunjukkan sejauh mana peningkatan kemakmuran berdampak pada permintaan impor

10 MPI  merupakan “kebocoran” dari arus pengeluaran
LANJUTAN MPI  merupakan “kebocoran” dari arus pengeluaran Ada kecenderungan bahwa kebocoran ini lebih tinggi di negara-negara yang mempunyai nisbah impor terhadap produk nasional yang tinggi

11 Contoh MPI (margial propensity to import):
Negara Elastisitas Permintaan Impor ((M/M)/(Y/Y)) Pangsa Impor atas pendapatan (M/Y) Kecenderungan impor marginal (mpi=M/Y) Amerika Serikat 1,51 0,048 0,073 Kanada 1,20 0,226 0,272 Inggris 1,60 0,189 0,314 Jepang 1,23 0,094 0,115 India 1,43 0,104

12 Top 10 Exporting and Importing Nations all have “big” economies
Exporting Importing Rank Nation ($US Bil.) % Rank Nation ($US Bil.) % 1 Germany (748.3) U.S.A. (1303.1) 2 U.S.A (723.8) Germany (601.7) 3 Japan (471.8) China (413.1) 4 China (437.9) U.K. (390.8) 5 France (386.7) France (390.5) 6 U.K. (304.6) Japan (382.9) 7 Neth. (294.1) Italy (290.8) 8 Italy (292.1) Neth. (262.8) 9 Canada (272.7) Canada (245.0) 10 Belgium (255.3) Belgium (235.4) Total Total Source: International Trade Statistics, Geneva: World Trade Organization), p.19.

13 PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA PENDAPATAN: EKSPOR
Hubungan ini bergantung pada : Apakah perubahan dalam pendapatan nasional merupakan hasil dari perubahan permintaan atau penawaran dalam negeri, atau perubahan permintaan luar negeri terhadap ekspor Pada permulaan pembahasan aliran Keyness yang lazim berasumsi bahwa permintaan ekspor merupakan faktor yang datang dari luar (exogenous)

14 PENDAPATAN NASONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Pertimbangkan model berikut ini: Y = AD = E + X – M Y – C – G = E – C – G + (X – M) ATAU, S = Id + If Dimana: S = saving Id = investasi dalam negeri (akumulasi harta netto domestik) If = investasi luar negeri (akumulasi tagihan netto pada negara lain)

15 Komponen pengeluaran agregat atas pendapatan nasional:
Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas barang konsumsi dan jasa yang diproduksi di dalam negeri Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan penanaman modal atas barang modal yang diproduksi di dalam negeri Pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah) Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan

16 EKUILIBRIUM PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
AD = E(Y) + X – M(Y) 100 PENDAPATAN NASIONAL DENGAN PERMINTAAN AGREGATE 450 AD(Y) = E(Y) + X – M(Y) Kemiringan = 1 – m-s E = 110 X=15 M=25 A Pendapatan Nasional S-Id =X-M =Y-E = If -10 If=X-M S-Id Investasi Netto -m = - 0,30 s = 0,20 Keterangan : s = S/ Y = MPS = 0,20 m = M/ Y = MPI = 0,30 Keseimbangan antara pendapatan nasional dan pengeluaran agregate pada titik A yaitu 100 Pada tingkat pendapatan di bawah A maka permintaan agregate melebihi tingkat produksi  perusahaan meningkatkan kapasitas produksi, demikian pula sebaliknya Gambar bawah  menunjukkan titik ekuilibrium antara tabungan dan saving  negara memiliki defisit transaksi berjalan (impor lebih besar dari ekspornya) EKUILIBRIUM ANTARA TABUNGAN DAN INVESTASI (DALAM DAN LUAR NEGERI)

17 Contoh PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PERPUTARAN PENDAPATAN
Pengeluaran AS meningkat (G naik) Impor Amerika Serikat (M) naik Pendapatan (Y) dan pengeluaran luar negeri meningkat Ekspor Amerika Serikat (M) naik Tergantung pada sf Tergantung pada mf

18 BAGAIMANA DEVALUASI DAPAT BERPENGARUH DALAM PENDAPATAN NASIONAL DAN PERDAGANGAN ?
Sekilas devaluasi mata uang akan meningkatkan pendapatan nasional dan memperbaiki neraca perdagangan karena: Devaluasi cenderung meningkatkan volume ekspor dan menghambat impor sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional, sebagaimana grafik berikut ini.

19 DAMPAK PENURUNAN NILAI MATA UANG TERHADAP PERDAGANGAN (ekspor)
QW $ PW $ Rp (RP/$) 0 (RP/$) 1 SX X Q DU QU EXU SUW DUW P0 P1 PUW

20 NAMUN, DAMPAK DEVALUASI TIDAK SEJELAS HAL DI ATAS KARENA:
Bergantung pada respon atas devaluasi dalam transaksi berjalan (TB). Dilihat dalam perspektif domestik: TB = P(rp, x) . X – P(rp, m) . M Turun = (tdk berubah . tidak berubah) – (naik . tidak berubah) Dilihat dari perspektif luar negeri: TB = P($, x) . X – P($, m) . M Turun = (turun . tidak berubah) – (tidak berubah . tidak berubah) Tanggapan devaluasi yang diinginkan: Naik = (tidak berubah. naik) – (tidak berubah . turun) Devaluasi akann meningkatkan kesejahteraan suatu negara apabila: (1) tidak memperburuk neraca perdagangan, (2) tidak memperburuk nisbah harga

21 Menentukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka
Sirkulasi aliran pendapatan Perusahaan Rumah tangga Pemerintah Luar negeri

22 Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) terdiri atas: konsumsi rumah tangga atas barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X) AEdn = Cdn + I + G + X Perdagangang terbuka  (AE) meliputi perbelanjaan agregat atas produksi dalam negeri dan pengeluaran impor AE = AEdn + M, atau AE = Cdn + I + G + X + M

23 Tercipta Keseimbangan Ekonomi
C = Cdn + M,  Y = AE = C + I + G + (X-M) Penawaran agregat = Pengeluaran agregat Y + M = C + I + G + X, atau Y = C + I + G + (X – M) Tercipta Keseimbangan Ekonomi

24 Persamaan keseimbangan (perekonomian terbuka) / pendekatan suntikan-bocoran
S + T + M = I + G + X Dari gambar 1: Aliran pendapatan digunakan untuk: Membiayai pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M)  C = Cdn + M Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan rumah tangga Menyisihkan pendapatan untuk di tabung (S)

25 Pendekatan penawaran-permintaan agregat:
Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M Y = C + S + T Pendekatan penawaran-permintaan agregat: Y = C + I + G + (X – M), maka C + I + G + (X – M) = C + S + T I + G + (X – M) = S + T, atau I + G + X = C + S + T + M

26 Keseimbangan secara grafik
Penentu ekspor: Kemampuan dari negara untuk memproduksi barang yang dapat bersaing di pasar luar negeri Ekspor penentu pendapatan nasional tapi tidak sebaliknya fungsi ekspor sama dengan fungsi investasi dan fungsi pengeluaran pemerintah Penentu impor: Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional dari pada kemampuan barang luar negeri untuk bersaing dengan barang dalam negeri

27 Keseimbangan secara grafik
Tkt bunga X2 Pertambahan ekspor X0 Pengurangan ekspor X1 Pendapatan nasional (fungsi ekspor) M2 impor Kenaikan impor M0 M1 Pengurangan impor Pendapatan nasional (fungsi impor)

28 Grafik keseimbangan pendapatan nasional
Y = AE Pengeluaran agregat C+I+G+(X-M) C I+G+X C+I+G Pendekatan permintaan-penawaran agregat 450 Y0 S+T+M Suntikan dan bocoran Pendekatan suntikan-bocoran Pendapatan nasional

29 Multiplier dalam perekonomian terbuka
Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional tersebut Multiplier perekonomian terbuka < multiplier perekonomian tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan pemisalan impor proporsional dengan pendapatan nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom.

30 Proses multiplier dalam perekonomian terbuka
Tahap multiplier ∆ Y ∆ T ∆ Yd Pertambahan konsumsi ∆ S ∆ Cdn ∆M I II III ∆Y1= ∆ X= 200 ∆Y2= ∆ Cdn = 100 ∆Y3= ∆ Cdn = 50 40 20 10 160 80 100 50 25 5 ……………. …. ……. …… ….. TOTAL ∆ Y = 400 ∆T=80 ∆Yd =320 ∆Cdn= 200 ∆M=40 ∆S=80 MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor 10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan ekspor Rp 200

31 Multiplier = 1 / (1 – MPCdn)
MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y, Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5 Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2 Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200 akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp 400

32 Perhitungan secara aljabar
Fungsi konsumsi C = a + bYd Pajak proporsional T = tY Investasi perusahaan Io Pengeluaran pemerintah Go Ekspor X0 Impor M = mY

33 ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X)
Y = C+I+G+(X-M) Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0 Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0) Proses multiplier ∆X Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)  ∆Y = Y1 – Y ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X) b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC) t = tingkat (persentase) pajak m = tingkat (persentase) impor

34 Perdagangan luar negeri, kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
Perdagangan LN dan pengeluaran agregat Multiplier ekspor dan impor Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec. otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi negara Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan impor akan mempengaruhi pendapatan nasional dan tingkat kegiatan ekonomi tergantung pada luasnya proses multiplier yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor atau impor tersebut.

35 Dampak negatif ekspor dan impor
Jika impor > ekspor, maka: Kekurangan valuta asing Kurs mata uang asing naik Kenaikan harga/inflasi Kemunduran investasi dalam negeri

36 Perdagangan luar negeri, neraca pembayaran dan penggunaan tenaga kerja penuh
Sifat ekspor dan impor yang berbeda tidak dapat sec. serentak mengatasi masalah pengangguran pada waktu yang sama neraca pembayaran nya. Untuk mengatasi pengangguran/ penggunaan tenaga kerja penuh dengan menambah pengeluaran agregat, impor >ekspor  defisit neraca pembayaran

37 Perdagangan luar negeri, dan pertumbuhan ekonomi
Pandangan klasik, keuntungan perdagangan luar negeri: Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi Memperluas pasar produksi dalam negeri Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi

38 Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian terbuka
Perekonomian berusaha mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi (bila memungkinkan mencapai penggunaan tenaga kerja penuh) tanpa inflasi. neraca pembayaran yang menguntungkan , langkah pemerintah: Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure dampening policy) Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure switching policy)

39 Kebijakan menekan pengeluaran
 langkah pemerintah untuk menstabilkan neraca pembayaran yang sedang dalam keadaan defisit dengan melakukan tindakan yang akan mengurangi pengeluaran agregat Impor turun tanpa mengurangi ekspor  dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah inflasi dan tingkat kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi. Menaikkan pajak pendapatan Menaikkan tingkat bunga Mengurangi pengeluaran pemerintah

40 Kebijakan memindahkan pengeluaran
Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar negeri yang sifatnya mendorong masyarakat mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih banyak atas barang dalam negeri dan meningkatkan ekspor. Dilakukan pada saat perekonomian mengalami masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu yang sama menghadapi masalah pengangguran yang tinggi Memindahkan pengeluaran secara paksa Memindahkan pengeluaran dengan membuat perangsang untuk mengekspor

41 Memindahkan secara paksa:
Mempertinggi pajak impor Menentukan quota atas barang tertentu Mengawasi penggunaan valuta asing Insentif untuk mengekspor: Menciptakan perangsang ekspor Melakukan devaluasi

42 Penghambat impor (import barrier)
Langkah pemerintah dalam perpajakan atau peraturan impor yang mengurangi kebebasan perdagangan luar negeri, Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap barang impor) Penghambat bukan tarif (peraturan yang mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar negeri) Penghambat tarif Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau Tarif spesifik Quota  pembatasan jumlah barang impor

43 Pengaruh tarif atas impor, penerimaan pajak dan produksi dalam negeri
Sd Pengaruh tarif atas impor, penerimaan pajak dan produksi dalam negeri Sdi P0 E a b P2 St P1 c d Dd Q2 Q3 Q0 Q4 Q1 Konsumsi radio berkurang Q1 – Q3 Harga naik P1 – P2 Pajak diterima pemerintah abcd Prod. Radio dlm negeri turun Q2-Q4 Impor Q2Q1 – Q4Q3

44 Tujuan kebijakan hambatan impor
Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran Menghapuskan defisit dalam negeri neraca perdagangan Mensukseskan usaha mendiversifikasikan perekonomian Melindungi industri yang baru berkembang Melindungi industri dalam negeri yang berkedudukan terancam

45 Pengawasan penggunaan devisa
Exchange control  tindakan bank sentral yang mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan impor dan investasi ke luar negeri Pembelian dan penjualan mata uang asing Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke pemerintah Yang memerlukan devisa  membeli ke pemerintah Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam neraca pembayaran Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran modal ke luar negeri

46 Cara melaksanakan pengawasan devisa
Masalah Neraca perdagangan tidak serius: Mengawasi seluruh jual beli valuta asing Menetapkan nilai valuta sing Masalah Neraca perdagangan serius: Sistem kurs berganda /multiple exchange rate Memberikan perangsang yang besar untuk mengekspor, membatasi impor barang mewah Barang penting (makanan, barang modal dan bahan mentah) diimpor dengan harga wajar.

47 Devaluasi (penurunan nilai mata uang)
Dilakukan sebagai langkah terakhir, karena efek buruk ke konsumen (harga barang impor naik) dan merugikan pihak yang berhutang ke luar negeri Yang diharapkan dari devaluasi : Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya saing negara tersebut (barang negara tsb menjadi murah di psr LN dan lebih mahal di dlm Negeri)  ekspor terpacu naik, pelarian modal ke LN <

48 Syarat sukses devaluasi
permintaan atas ekspor elastis (perubahan harga menimbulkan perubahan permintaan yang lebih besar) Permintaan barang Impor bersifat elastis Penawaran barang ekspor elastis Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan Negara lain tidak mendevaluasi mata uangnya.

49 Kasus Kuantitatif Keseimbangan 4 Sektor
Fungsi Konsumsi diketahui sebagai C = ,8 Y Pajak yang dikenakan kepada masyarakat adalah sebesar 25% dari pendapatan nasional ( Y = 0,2Y) Investasi sebesar 500 dan pengeluaran pemerintah sebesar 1000 Ekspor sebesar 800 dan import dilakukan sebesar 10% dari pendapatan nasional Berdasarkan asumsi-asumsi sebelumnya maka tentukanlah: Fungsi konsumsi, Pendapatan nasional dalam keseimbangan Nyatakan kedudukan Budget pemerintah pada keseimbangan Bagaimanakah kondisi Eksport dan impor? (mana yang lebih besar) Apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari perekonomian terbuka tersebut?

50 Solusi Konsumsi sebagai fungsi dari Y: C = 500 + 0,8 Yd
C = ,8 ( Y – T ) C = ,8 ( Y – 0,2Y) C = ,6 Yd Pendapatan Nasional dalam keseimbangan: Y = C + I + G + ( x – m ) Y = ,6 Y (800 – 0,1 Y) 0,5 Y = 5600

51 Lanjutan Kondisi Keuangan Pemerintah: T = 0,2 Y T = 0,2 (5600)
Sementara itu pengeluaran pemerintah adalah sebesar G = Sehingga kondisi keuangan pemerintah menjadi  T – G = 1120 – 1000 = 120. Keseimbangan eksport dan Import : Y = 5600  M = 0,1 Y  0,1 (5600) = 560. Dari data yang diberikan sebelumnya bahwa eksport sebesar 800. Sehingga terdapat selisih positif anatar eksport dan import. Dengan kata lain terdapat surplus perdagangan.

52 Kerjakan soal latihan kuantitatif sadono sukirno nomor 1 dan 2

53


Download ppt "PEREKONOMIAN TERBUKA Idham Cholid."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google