Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan 14 E-Commerce Oleh Dwi Januarita A.K Blog : ita.dosen.st3telkom.ac.id.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan 14 E-Commerce Oleh Dwi Januarita A.K Blog : ita.dosen.st3telkom.ac.id."— Transcript presentasi:

1 Pertemuan 14 E-Commerce Oleh Dwi Januarita A.K Email : dwijanuarita@st3telkom.ac.iddwijanuarita@st3telkom.ac.id Blog : ita.dosen.st3telkom.ac.id

2 Teknologi Pendahulu EC 1970-an: inovasi seperti electronic funds transfer (EFT)—dana dikirim secara elektronis dari satu organisasi ke organisasi lain (terbatas di kalangan perusahaan besar) electronic data interchange (EDI)— media transfer dokumen rutin elektronis (terjadi perluasan penggunaan termasuk perusahaan manufaktur, ritel, dan pelayanan) interorganizational system (IOS)—travel reservation systems dan stock trading

3 Sejarah singkat EC 1969: Internet dilahirkan dari riset pemerintah AS, pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di lembaga pemerintah, ilmuwan, dan penelitian akademis 1990-an: terjadi komersialisasi Internet dan pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet start-ups menjamur Berbagai inovasi dibidang aplikasi dari penjualan online sampai e-learning bermunculan

4 Sejarah Singkat EC (lanjut) Umumnya perusahaan besar dan sedang di AS telah memiliki situs Web Umumnya perusahaan besar di AS telah memiliki portal lengkap 1999: fokus EC bergerak dari B2C ke B2B 2001: terjadi pergerakan fokus dari B2B ke B2E, c-commerce, e-government, e-learning, dan m- commerce EC akan terus berevolusi

5 Paradigma Source : AT Kearney World Economy 19001910192019301940195019601970198019901995 Digital Economy Global Economy Industrial Economy Service Economy Agricultural Economy

6 Perkembangan E-Commerce Generasi 1: Internet sebagai media promosi perusahaan melalui situs web atau brosur elektronis. Perusahaan di Indonesia paling banyak berada pada tahapan ini. Generasi 3:  Layanan informasi yang terintegrasi, secara otomatis tanpa intervensi manusia. Content juga bersifat personalized sesuai keinginan pengguna.  Informasi diakses menggunakan bermacam media, misalnya seluler (handphone). Generasi 2:  Pengguna telah dapat melakukan pemesanan produk melalui internet (aplikasi E-Commerce). Namun deal-nya tetap membutuhkan manusia sebagai decision maker.  Contoh: I-2 Mall, Sanur Book Store, Plasa.com

7 Perkembangan E-Commerce Bisnis bergeser dari model bisnis konvensional (brick and mortar)  online model. Transformasi Toko Tradisional Online Stores Information Technology Digitalization

8 Data Statistik Pertumbuhan Pangsa Pasar E-commerce di Indonesia tahun 2014 Sumber: Majalah Marketing Edisi 08/XIV/Agustus/2014, WSJ, Event Veritrans: Rise of E-CommerceWSJ

9 Tentang Nielsen Global Survey Nielsen N.V. (NYSE: NLSN) merupakan perusahaan global terdepan penyedia informasi dan pengukuran dengan global. Nielsen hadir di lebih dari 100 negara dengan kantor pusat di New York, AS, dan Diemen, Belanda. The Nielsen Global Survey of E-commerce diselenggrakan pada 17 Februari hingga 7 Maret 2014 dan mensurvei lebih dari 30.000 konsumen di 60 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara. Sampel yang digunakan memiliki kuota berdasarkan usia dan jenis kelamin untuk setiap negara berdasarkan penggunaan internet dan telah dipertimbangkan untuk dapat mewakili konsumen internet. Survei ini memiliki margin of error sebsar 0.6 persen. Survey Nielsen ini adalah hanya berdasarkan perilaku responden yang memiliki akses online. Penetrasi internet bervariasi di tiap negara. Nielsen menggunakan standar pelaporan minimal sebesar 60 persen dari penetrasi internet. The Nielsen Global Survey, termasuk Global Consumer Confidence Index, diselenggarakan sejak tahun 2005.

10 GRAFIK KEINGINAN UNTUK MEMBELI PRODUK/JASA SECARA ONLINE DALAM ENAM BULAN KE DEPAN (TOP 5 TERATAS) Source: Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q1 2014

11 GRAFIK PERANGKAT YANG PALING SERING DIGUNAKAN UNTUK BERBELANJA ONLINE Source: Nielsen Global Survey of E- Commerce, Q1 2014

12 GRAFIK TIGA PENDORONG UTAMA UNTUK BERBELANJA ONLINE DI WILAYAH ASIA TENGGARA Source: Nielsen Global Survey of E- Commerce, Q1 2014

13 CHART KEKHAWATIRAN MENGENAI BELANJA ONLINE

14 Definisi dan Konsep E-commerce secara umum dapat diartikan sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet. Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung  e- commerce diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapatwebsite yang dapat menyediakan layanan “get and deliver” [1]

15 Definisi dan Konsep Menurut David Baum, pengertian e-commerce adalah: “ E- Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, services, and information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (David Baum dalam Onno W. Purbo, 2000 : 2)[1].

16 Definisi dan Konsep Bryan A. Garner juga menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying and selling goods and services trough online consumer services on the internet. The e, ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction”. Dapat dikatakan bahwa pengertian e-commerce yang dimaksud adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa komputer online di internet (dlm Abdul Halim Barakatullah dkk, 2005 : 12).

17 Definisi dan Konsep Roger Clarke dalam “ Electronic Commerce Definitions ” menyatakan bahwa e-commerce adalah “The conduct of commerce in goods and services, with the assistance of telecomunications and telecomunications-based tools” (e- commerce adalah tata cara perdagangan barang dan jasa yang menggunakan media telekomunikasi dan telekomunikasi sebagai alat bantunya

18 Definisi dan Konsep E-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif: – Komunikasi: pengiriman barang, jasa, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau sarana electronik lainnya – Perdagangan: penyediaan sarana untuk membeli dan menjual produk, jasa, dan informasi melalui Internet atau fasilitas online lainnya

19 Definisi dan Konsep (lanjut) – Proses Bisnis: menjalankan proses bisnis secara elektronik melalui jaringan elektronik, menggantikan proses bisnis fisik dengan informasi – Layanan: cara bagi pemerintah, perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen

20 20 Definisi dan Konsep (lanjut) Pembelajaran: sarana pendidikan dan pelatihan online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain termasuk perusahaan Kolaborasi: metoda kolaborasi antar dan intra organisasi Komunitas: tempat berkumpul ( mangkal ) bagi anggota suatu masyarakat untuk belajar, mencari informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi

21 Faktor Pendukung e-commerce 1.Cakupan yang luas 2.Proses transaksi yang cepat 3.E-commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodik 4.E-commerce dapat menciptakan efisiensi yang tinggi, murah serta informatif 5.E-commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat.

22 Dimensi e-Commerce

23 Karakteristik E-commerce Terjadinya transaksi antar dua belah pihak Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

24 Jenis-jenis transaksi E-commerce 1.Busines to Busines (B2B) 2.Bussines to Cunsumer (B2C) 3.Consumer to Consumer (C2C) 4.Consumer to Bussines (C2B)

25 Infrastruktur Non-teknis E-Commerce Selain infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh lima bidang pendukung: – SDM – Peraturan/perundangan publik – Pemasaran dan periklanan – Layanan-layanan pendukung – Kemitraan usaha

26 Bussines to Bussines (B2B) Busines to Busines (B2B) juga dapat diartikan sebagai sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis (Onno W. Purbo, 2000:2), terdiri atas: 1.Transaksi Inter-Organizational System (IOS), misalnya transaksi extranest, electronic funds transfer, electronic forms, intrgrated messaging, share data based, supply chain management, dan lain-lain. 2.Transaksi pasar elektronik (electronic market transfer) (Munir Fuady, 2005 : 408).

27 Karakteristik B2B 1.Trading Partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan ( relationship ) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Sehingga jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai kebutuhan dan kepercayaan ( trust ). 2.Pertukaran data ( data exchange ) berlangsung berulang- ulang dan secara berkala, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Sehingga memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama. 3.Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu partner. 4.Model yang umum digunakan adalah per-to-per, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak.

28 Business To Consumer (B2C) Bussines to Consumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual (Munir Fuady, 2005 : 408). Selain itu Bussines to Consumer (B2C) juga dapat berarti mekanisme toko online (electronic shoping mall) yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer (Onno W. Purbo, 2000 : 2).

29 Karakteristik B2C 1.Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. 2.Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khayalak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web. 3.Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Consumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. 4.Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client ( consumer ) menggunakan sistem yang minimal (berbasis web ) dan processing ( bussines procedure ) diletakan di sisi server ( http://www.cert.or.id/~budi/articles/1999-02.pdf, diakses tanggal 22 April 2007).

30 Consumer to Consumer (C2C) Consumer to Consumer (C2C) merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Juga seorang individu yang mengiklankan produk barang atau jasa, pengetahuan, maupun keahliannya di salah satu situs lelang (Munir Fuady, 2005 : 408).

31 Consumer to Business (C2B) Consumer to Bussines (C2B) merupakan individu yang menjual produk atau jasa kepada organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi (Munir Fuady, 2005:408).

32 Konsumen E-commerce didasarkan pada Perilaku Konsumsinya 1.Implusive Buyers. Konsumen yang ingin cepat- cepat membeli, cenderung gegabah dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. 2.Patient Buyers. Konsumen yang teliti melakukan komparasi harga dan menganalisa produk yang ditawarkan. 3.Window Shoppers. Konsumen yang sekedar browsing atau surfing (mejelajah internet) saja.

33 Masalah-masalah Hukum E-commerce Keaslian Data. Keabsahan ( validity ). Kerahasiaan ( confidentiality/privacy ). Keberadaan barang ( availability ). Pembuktian kecakapan para pihak. Yurisdiksi.

34 EC adalah Bidang Multidisiplin Disiplin ilmu utama – Ilmu komputer – Pemasaran – Perilaku konsumen – Keuangan – Ekonomi – MIS

35 Model Bisnis E-Commerce Business Model : metoda melakukan usaha yang dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidupnya

36 Rancangan dan Kelayakan Bisnis E-Commerce Business plan: dokumen yang merinci tujuan-tujuan bisnis dan garis besar rencana pencapaiannya Business case: dokumen bagi manajer atau pemilik usaha untuk memperoleh pendanaan untuk proyek atau aplikasi spesifik; dengan penekanan utama pada justifikasi investasi yang dimaksud

37 Model Bisnis Umum EC 1.Penjualan online (langsung tanpa melalui perantara) 2.Sistem tender ( reverse auction ) elektronik: suatu model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang mengajukan harga terendah 3.Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu model dimana pembeli menentukan harga yang ia mampu bayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual dengan harga tersebut 4. Affiliate marketing : suatu perjanjian dimana rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, atau bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs Web penjual 5. Viral marketing : pemasaran dari “mulut ke mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu produk atau jasa perusahaan kepada teman-temannya atau orang lain

38 Model Bisnis Umum EC (lanjut) 6. Group purchasing : pembelian dalam skala besar yang memungkinkan sekelompok pembeli mendapatkan potongan harga 7.Lelang online 8.Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa; menciptakan produk atau jasa sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli 9.Pasar elektronik ( e-market ) dan exchange 10. Integrator rantai pertambahan nilai ( value chain ) 11. Penyedia layanan rantai pertambahan nilai 13. Broker informasi 14. Pertukaran barang ( barter ) 15. Keanggotaan 16. Fasilitator rantai pasokan ( supply chain )

39 Manfaat E-commerce Jangkauan global Pengurangan biaya operasi Perbaikan rantai pasokan Penambahan jam buka: 24/7/365 Kustomisasi Model bisnis baru Spesialisasi vendor Kecepatan time-to-market Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah Efisiensi pengadaan Meningkatkan hubungan dengan konsumen Informasi yang up-to-date Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik Dsb. 1. Bagi Perusahaan

40 Manfaat e-Commerce (lanjut) “Dimana saja – kapan saja” Lebih banyak pilihan produk dan jasa Harga lebih murah Pengiriman/pe- nyampaian segera Ketersediaan informasi Kesempatan berpartisipasi Wahana komunitas elektronik Personalisasi, sesuai selera Tidak dikenai pajak penjualan 2. Bagi Konsumen

41 Manfaat E-commerce (lanjut) 3. Bagi masyarakat: 1.Memungkinkan telecommuting 2.Peningkatan kualitas hidup 3.Dapat menolong masyarakat yang kurang mampu 4.Kemudahan mendapatkan layanan umum

42 Tantangan E-commerce Keamanan Kepercayaan dan resiko SDM Model bisnis Budaya Otentikasi user dan belum tersedianya public key infrastructure Masalah organisasi Penipuan Akses Internet yang lambat Permasalahan hukum/legalitas

43 Daftar Pustaka Materi E-commerce oleh Munawar Kholil yang diakses pada 11 Desember 2015 Materi Analisis Kelebihan E-commerce dan pengalaman Indonesia Interactive oleh S.Nemba Tangkeallo diakses pada 11 Desember 2015 http://www.nielsen.com/id/en/press- room/2014/konsumen-indonesia-mulai-menyukai- belanja-online.html diakses 15 Desember 2015 pukul 16.20 http://www.nielsen.com/id/en/press- room/2014/konsumen-indonesia-mulai-menyukai- belanja-online.html http://www.apkomindo.id/index.php/logo/item/96- 2015-pasar-e-commerce-berpotensi-meningkat, diakses 15 desember 2015 pukul 16.37 http://www.apkomindo.id/index.php/logo/item/96- 2015-pasar-e-commerce-berpotensi-meningkat


Download ppt "Pertemuan 14 E-Commerce Oleh Dwi Januarita A.K Blog : ita.dosen.st3telkom.ac.id."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google