Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LAPORAN KASUS Nama: Achmad Fahri Baharsyah Stambuk : Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suriany, Sp.KJ DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LAPORAN KASUS Nama: Achmad Fahri Baharsyah Stambuk : Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suriany, Sp.KJ DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS."— Transcript presentasi:

1 LAPORAN KASUS Nama: Achmad Fahri Baharsyah Stambuk : 11 16 777 14 107 Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suriany, Sp.KJ DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU 2017

2 Identitas Pasien Nama: Tn. T Umur: 43 tahun Jenis Kelamin: Laki-Laki Alamat: Jl. Gunung Loli lrg. IV Pekerjaan: TVRI Agama: Islam Status Perkawinan : Menikah Pendidikan Terakhir : SMA Tangga Pemeriksaan: 3 Januari 2017

3 DESKRIPSI Autoanamnesis: Keluhan Utama: Stress Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang sendiri ke Poli Jiwa RSUD Undata Tondo untuk kontrol dan meminta obat karena pasien merasa stres jika tidak mengonsumsi obat.

4 Next... Riwayat Penyakit Sebelumnya Riwayat Gangguan Psikiatrik Tn. Tiro Lembah datang ke Poli Jiwa RSUD Undata karena Stress. Keluhan ini terjadi pertama kali dirasakan sejak 11 Bulan yang lalu ketika pasien lagi banyak perkerjaan yang menumpuk dikantor. Namun tadi pagi pasien kembali merasakan stress dan pusing akibat melihat pekerjaan yang menumpuk dan tidak ada bahis- habisnya. Biasanya pasien mengalami sakit kepala, cemas, keringan dingin, rasa seperti naik asam lambung. Sehingga pasien memutuskan datang berobat kepoli jiwa untuk menceritakan sakitnya dan mengambil ambil obat karena obat pasien sudah mau habis. Pada saat pasien mengalami stres dikantor, biasa pasien mengalihkan pikirannya dengan bermain di handphone dan kalau lagi diperjalan pulang kerumah mengendarai sepeda motor, pasien biasa mengalihkan stresnya dengan cara mencubit dirinya agar tidak melamun saat diatas motor dan pulang kerumah dengan selamat. Kalau dirumah, biasanya pasien mengatasi stresnya tersebut dengan cara makan makanan ringan dan juga dibawa tidur. Saat ini pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya dirumah dekat dengan tempat kerjanya. Anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut biasa juga yang membuat pasien merasa sedikit stres dikarenakan pada saat pasien menyuruhnya mengambilkan sesuatu, sang anak kadang tidak mau mengambilkan sehingga pasien merasa stres. Pasien jarang memarahi anaknya, pasien lebih suka memendam amarahnya sehingga kadang-kadang pasien merasakan gejala seperti keringat dingin dan bergetar serta sakit kepala. Pasien tidak pernah mendengarkan adanya bisikan-bisikan dan tidak pernah melihat adanya bayangan-bayangan.

5 Riwayat Gangguan Medik Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Tidak ada riwayat penggunaan zat-zat psikoaktif.

6 Riwayat Hidup Riwayat Prenatal dan Perinatal Usia 0 – 2 tahun, pasien mendapatkan ASI. Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun) Pasien merupakan anak yang aktif. Pasien sangat dekat dengan ibunya. Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun) Pasien merupakan anak yang aktif, pandai bergaul, dan ceria. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja. ( 12-18 tahun) Pasien aktif bermain dengan teman-teman seusianya. Riwayat Masa Dewasa (19-23 tahun) Pasien baik dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya.

7 Pemeriksaan Fisik Internikus Tekanan Darah: 140/90 mmHg Suhu: 36,5 o C Nadi: 80 x/menit Pernapasan: 24 x/menit Neurologis Kesadaran Composmentis dengan GCS E4 V5 M6 = 15, fungsi sensorik dan motorik keempat ekstremitas dalam batas normal serta nervus cranialis dalam batas normal.

8 Pemeriksaan status mental Deskripsi Umum Penampilan: tampak sesuai umur, memakai pakaian kantor, perawakan baik dan cukup rapi Kesadaran: compos mentis Perilaku dan aktivitas psikomotor: Normal Pembicaraan: kooperatif (suara dapat didengar, bicara spontan dan dapat dimengerti). Sikap terhadap pemeriksa: Kooperativ, Terbuka, bersahabat dan jujur Keadaan Afektif Mood: Sedih Afek: sesuai Pikiran Proses pikir: normal, kontinuitas relevan dan koheren. Isi pikir: delusion of passivity (-), obsesi (-), kompulsi (-), fobia(-), waham (- )

9 Persepsi Halusinasi (-) Ilusi (-) Depersonalisasi (-) Derealisasi (-) Fungsi Intelektual Pengetahuan umum sesuai dengan tingkat pendidikannya Daya ingat jangka panjang baik, menengah dan pendek baik Orientasi waktu, tempat, dan orang baik Konsentrasi dan perhatian bagus Pengendalian Impuls: Baik selama wawancara Daya Nilai Norma sosial: baik Uji daya nilai: baik Tilikan Tilikan: mengetahui bahwa dirinya sakit dan mengetahui penyebabnya Taraf dapat dipercaya: dapat dipercaya Derajat tilikan: 6

10 Analisis Aksis I: F41.1 gangguan cemas menyeluruh Aksis II: Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II Aksis III: Tidak ada Aksis IV:Masalah Pekerjaan Aksis V: GAF 70 – 61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

11 Farmakoterapi Psikofarmaka Triazolobenzodiasepine (Alprazolam) 1 x 0,3 mg Alprazolam adalah obat antianxietas yang merupakan golongan benzodiasepim. Benzodiasepim merupakan obat pilihan pertama yang dimulai dengan dosis terendah dan ditingkatkan sampai mencapai respon terapi. Penggunaan sediaan dengan waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak diinginkan. Lama pengobatan rata-rata sampai 6 minggu dan dilanjutkan dengan tepering off selama 1-2 minggu. Fluoxetine (Kalxetin) 1 x 10 mg Fluoxetine merupakan antidepresan golongan baru yang secara kimiawi tidak berhubungan dengan golongan trisiklik, tetrasiklik, atau antidepresan lainnya. Mekanisme kerja antidepresi dari fluoxetine diduga berhubungan dengan efek inhibisinya terhadap "reuptake" serotonin oleh sel neuron. Penelitian pada dosis klinis menunjukkan bahwa fluoxetine menghambat "reuptake" serotonin, tetapi tidak untuk norepinefrin, ke dalam platelet

12 Next Non-psikofarmaka Terapi Suportif: Ventilasi: memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keluhannya sehingga pasien merasa lega. Konseling: memberikan nasehat dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya dan memberikan saran- saran yang dapat membantu dalam menyelesaikan masalah Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan pasien dan masalah yang dihadapinya sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menyembuhkan pasien.

13 Prognosis Pada kasus ini adalah baik karena pasien menerima terapi yang adekuat. Selain itu usaha pasien untuk menghilangkan kecemasannya sangat baik dan sangat terbantu oleh lingkungan sekitarnya yang selalu memberikan dukungan.

14 FOLLOW UP Menyarankan pasien untuk terus melakukan relaksasi bersama keluarga sehingga pasien bisa merasa lebih tenang, misalnya dengan rekreasi ke pantai. Menyarankan pasien untuk melakukan hobinya sehingga bisa mengalihkan perasaan cemas.

15 TERIMA KASIH

16 DAFTAR PUSTAKA Sadock B J, Sadock V A. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta: EGC. Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya. Gunawan, S. et al. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Download ppt "LAPORAN KASUS Nama: Achmad Fahri Baharsyah Stambuk : Pembimbing Klinik : dr. Dewi Suriany, Sp.KJ DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google