Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

I Gede Agus Bhakti Suputra

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "I Gede Agus Bhakti Suputra"— Transcript presentasi:

1 I Gede Agus Bhakti Suputra
LAPORAN KASUS PREEKLAMSIA BERAT Pembimbing: Dr. I.B.M. Sukadana, Sp.OG Gde Bagus Rizky Kornia I Gede Agus Bhakti Suputra

2 PENDAHULUAN Berdasarkan The National Center for Health Statistic 2001 ditemukan hipertensi / 3,7 % dari ibu hamil. WHO melaporkan di seluruh dunia kejadian preeklamsia berkisar 3-5% Di RSUP Sanglah ditemukan preeklamsia sebesar 3,86% dari seluruh persalinan tahun Dari 23 kematian ibu di RSUP Sanglah, 6 (26%) yang berhubungan dengan preeklamsia/eklamsia Penyebab belum diketahui dengan jelas, namun beberapa teori telah dikemukakan Preventive medicinemenegakkan Dx dini dan mencegah komplikasi Menurut laporan BKKBN pada bulan Juli 2005, AKI masih berkisar 307 per kelahiran hidup. Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obsetrik adalah pendarahan (45%), infeksi (15%), dan hipertensi dalam kehamilan (pre-eklampsia) (13%).1 Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit dalam kehamilan

3 TINJAUAN PUSTAKA

4 DEFINISI Hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria , kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau mencapai 140 mmHg atau lebih, dengan tekanan diastolik naik 15 mmHg atau mencapai 90 mmHg atau lebih. . Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/L dalam air kencing 24 jam atau 1 g/L

5 Dunia 3-4% Indonesia 3,4-8,5% (2000) RSUP Sanglah 3,86% (1997-2000)
EPIDEMIOLOGI Dunia 3-4% Indonesia 3,4-8,5% (2000) RSUP Sanglah 3,86% ( )

6 FAKTOR RESIKO Riwayat pernah preeklamsia Hipertensi kronis
RPD & RPK Riwayat pernah preeklamsia Hipertensi kronis Penyakit ginjal Obesitas Diabetes gestasional, DM tipe I Antiboodi antifospolipid dan hiperhomosisteinemia Mola hidatidosa, Kehamilan multipel Infeksi saluran kencing, Hidrops fetalis BERHUBUNGAN dgn KEHAMILAN

7 Faktor Resiko Risk Ratio
Nuliparitas 3:1 Umur > 40 tahun Ras Amerika-Afrika 1,5:1 Riwayat PE dalam keluarga 5:1 Hipertensi kronik 10:1 Penyakit ginjal kronik 20:1 Sindroma Anti Fospolipid DM 2:1 Kehamilan ganda 4:1

8 FAKTOR PREDISPOSISI Primigravida
Hyperplasentosis : gemeli, DM, mola hidatidosa, bayi besar Riw preeklampsia/eklampsia, riwayat keluarga (+) Umur yang ekstrim Penyakit ginjal & HT sebelum hamil Obesitas

9 PATOGENESIS Penyebab pasti dari sindroma preeklampsia sampai saat ini belum pasti Manifestasi PE diawali proses patologi di plasenta (placenta trigger) endotel sebagai organ yg telibat

10 PATOGENESIS Teori kegagalan invasi trofoblas (kegagalan remodeling arteria spirales) Teori iskemik plasenta, radikal bebas, dan kerusakan endotel Teori maladaptasi imunologik Teori defisiensi mikronutrien Teori defisiensi genetik Teori adaptasi kardiovaskular Teori inflamasi

11 DIAGNOSIS PER ≥ 140/90 mmHg) Hipertensi 0,3 g/L (24 jam ) atau +1
Proteinuria Edema lokal tidak dimasukkan Kec. pada lengan, wajah, dan perut, edema generalisata Edema Hipertensi Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg dan kurang dari 160/110 mmHg Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg Kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg Proteinuria 0,3 g/L dalam 24 jam atau secara kualitatif sampai +2

12 DIAGNOSIS PEB TD ≥ 160 / ≥ 110 mmHg
Proteinuria > 5 g/L (24 jam) atau +4 Oligouria & kenaikan SC Gangguan visus dan serebral Nyeri epigastrium Edema paru-paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopatik PLT < sel/mm3 Kerusakan hepatoseluler PJT Sindroma HELLP

13 Adanya keluhan subjektif
DIAGNOSIS PE BERAT TD ≥160/110 Tekanan darah ini tidak turun meskipun ibu hamil sudah dirawat dan menjalani tirah baring Hipertensi lebih dari 5 g/L dalam 24 jam atau kualitatif +4 Proteinuria Jumlah produksi urine kurang dari 500 cc dalam 24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin darah Oligouria Penglihatan kabur Nyeri kepala hebat Nyeri pada kuadran kanan atas abdomen Hiperefleks Adanya keluhan subjektif Sindrom HELLP, sianosis, PJT

14 PENATALAKSANAAN Pada berbagai tingkat provider dan fasilitas kesehatan diperlukan suatu alur penanganan yang jelas yang sesuai dengan kompetensi mereka. Ricardo Perez dkk, 2003 memperkenalkan suatu alur penanganan preeklamsia pada berbagai level pelayan kesehatan dan institusi

15 PEB Konservatif Aktif PENATALAKSANAAN
UK < 37 minggu + keluhan subjektif keadaan janin (-) 15

16 Penatalaksanaan Pre Eklampsia Ringan
Rawat jalan (pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu) Banyak istirahat (berbaring/tidur miring) Diet biasa Dilakukan fetal assessment setiap 2 minggu Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, homosistein, urin lengkap, fungsi ginjal, gula darah acak Kunjungan ulang setiap 1 minggu Jika terdapat peningkatan proteinuria dirawat sebagai pre eklampsia berat Rawat inap a. Kriteria untuk rawat inap Hasil fetal assessment meragukan atau jelek sehingga dalam hal ini harus dilakukan terminasi Kecenderungan menuju preeklampsia berat Bila dalam dua kali kunjungan tidak ada perbaikan (2 minggu)

17 3. Evaluasi hasil pengobatan  fetal assesment
2. Rawat tinggal Kriteria untuk rawat tinggal Evaluasi atau pengobatan selama rawat tinggal 3. Evaluasi hasil pengobatan  fetal assesment Jelek, dilakukan terminasi kehamilan Ragu-ragu, dilakukan evalasi ulang NST kesejahteraan janin, 1 hari kemudian Baik Penderita dirawat sekurang-kurangnya 4 hari Bila preterm penderita dipulangkan Bila aterm dengan PS baik (lebih dari 5), dilakukan terminasi dengan drip oksitosin

18 d. Bila didapatkan keluhan subjektif seperti di bawah ini, dirawat sebagai pre eklampsia berat
Nyeri ulu hati Mata berkunang-kunang Iritabel Sakit kepala hebat e. Bila umur kehamilan aterm (lebih dari 37 mg) langsung dilakukan terminasi kehamilan

19 Penatalaksaaan Pre Eklampsia Berat
1. Perawatan konservatif Bila umur kehamilan kurang dari 37 minggu tanpa adanya keluhan subjektif dengan keadaan janin baik. Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam) 1). Tirah baring 2). Infus ringer laktat yang mengandung 5% dekstrose, cc/jam 3). Pemberian MgSO4 Dosis awal MgSO4 40% 10 gr (im), dilanjutkan dengan MgSO4 40% 5 gr (im) tiap 6 jam sampai dengan 24 jam Dosis pemeliharaan: MgSO4 40% 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jam Ingat, harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum 4). Dapat diberikan obat antihipertensi

20 5). Dilakukan pemeriksaan laboratorium tertentu (fungsi hati dan ginjal), dan jumlah produksi urine 24 jam 6). Konsultasi dengan bagian penyakit dalam, bagian mata, bagian jantung, dan yang lain sesuai dengan indikasi c. Pengobatan dan evaluasi selama rawat tinggal di ruang bersalin (selama 24 jam diruang bersalin) 1). Tirah baring 2). Medikamentosa 3). Pemerikaan laboratorium: darah lengkap dan hapusan darah tepi, homosistein, fungsi ginjal dan hati, urine lengkap, produksi urine 24 jam, penimbangan berat badan setiap hari dan indeks gestosis 4). Diet biasa 5). Dilakukan penilaian kesejahteraan janin (USG/NST/Doppler USG)

21 2. Perawatan aktif a. Indikasi :
1). Hasil penilaian kesejahteraan janin jelek 2). Adanya keluhan subjektif 3). Adanya sindroma HELLP 4). Kehamilan aterm (sama dengan atau lebih dari 37 mg) 5). Apabila perawatan konservatif gagal 6). Dalam 24 jam setelah pengobatan konservatif di kamar bersalin tekanan darah tetap ≥ 160/110 mmHg

22 b. Pengobatan medisinal
1). Segera rawat inap 2). Tirah baring miring ke satu sisi 3). Infus ringer laktat yang mengandung dekstrose 5%, cc/jam 4). Pemberian anti kejang MgSO4, dosis awal MgSO4 20%, 4 gr (iv) dan MgSO4 40% 10 gr (im), dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan MgSO4 40% 5 g (im) setiap 6 jam s/d 24 jam pasca persalinan

23 PENATALAKSANAAN -KONSERVATIF-
Kamar bersalin (24 jam) Tirah baring IVFD RL + D5% ( cc/jam) Pemberian MgSO4 Antihipertensi Pemeriksaan lab (fungsi hati dan ginjal) & jumlah produksi urine 24 jam Ruangan (24 jam) Medikamentosa Pemerikaan lab : DL, RFT, LFT, UL, hapusan darah tepi, homosistein, produksi urine 24 jam, Timbang hari dan indeks gestosis Diet biasa Melakukan USG/NST/Doppler USG

24 PENATALAKSANAAN -KONSERVATIF-
MgSO4 Dosis awal : MgSO4 40% 10 gr (im)  MgSO4 40% 5 gr 6 jam, max 4x Dosis pemeliharaan: MgSO4 40% 5 6 jam, max 4x Sediakan antidotum : Ca glukonas 10% Antihipertensi TDS ≥ 180 mmHg atau TDD ≥110 mmHg  Injeksi 1 amp clonidine (+ 10 cc NaCL)  TD normal  Nifedipin 3 x 10 mg TD < 180 mmHg / < 110 mmHg  nifedipin 3 x 10 mg

25 PENATALAKSANAAN -KONSERVATIF-
GAGAL Impending eklampsia (keluhan subjektif) Kenaikan progresif TD Sindroma HELLP Kelainan fungsi ginjal Kesejahteraan janin jelek PULANG Perbaikan  tanda-tanda preeklampsia ringan  lanjutkan rawat 3 hari KONDISI TETAP Pematangan paru  TERMINASI

26 PENATALAKSANAAN -AKTIF-
MEDISINAL MRS Tirah baring miring ke satu sisi IVFD RL + D5% ( cc/jam) Anti kejang MgSO4 Anti hipertensi : clonidine  nifedipin & metildopa OBSTETRIK Induksi : drip oksitosin bila NST & PS baik SC : Hasil kesejahteraan janin jelek Belum inpartu + PS <i 5 Gagal drip oksitosin Persalinan <24 jam

27 PENATALAKSANAAN -AKTIF-
ANTIKEJANG DOSIS AWAL : MgSO4 20%, 4 gr (iv) dan MgSO4 40% 10 gr (im) PEMELIHARAAN : MgSO4 40% 5 g 6 jam s/d 24 jam pasca persalinan ANTIHIPERTENSI TD ≥ 180 mmHg / ≥ 110 mmHg : clonidine (iv)  nifedipin 3 x 10 mg atau metildopa 3 x 250 mg

28 Gastrointestinal-hepatik
KOMPLIKASI SSP Gastrointestinal-hepatik Ginjal Hematologik Kardiopulmoner IBU Sistem Saraf pusat Perdarahan intrakranial Thrombosis vena central hipertensi ensefalopati Edema cerebri Edema retina Retinal detachment Kebutaan korteks Gastrointestinal-hepatik Subskapular hematoma hepar Ruptur kapsul hepar Ginjal Gagal ginjal akut Nekrosis tubular akut Hematologik DIC Thrombositopenia Kardiopulmoner Edema paru Depresi atau arrest pernafasan Kardiac arrest Iskemia miokardium

29 Penyulit akibat prematuritas
KOMPLIKASI IUGR Solusio plasenta IUFD Kematian neonatal Penyulit akibat prematuritas Cerebral palsy Janin

30 BAB III LAPORAN KASUS

31 IDENTITAS PASIEN Nama : LM Alamat : Jln Dewi Sartika JK : Perempuan
Usia : 32 tahun No CM : Pekerjaan : IRT Pendidikan : Tamat SMA Agama : Islam Status : Menikah Tanggal MRS : 4 November 2015 (pk 21.00)

32 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
ANAMNESIS KELUHAN UTAMA Sakit Kepala RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien adalah rujukan dari dr. Sp.OG dengan diagnosis awal G3P001, mg, T/H + PEB. Sebelumnya tekanan darah pasien dikatakan normal, antara 120/80 hingga 110/80. Pasien juga mengatakan tekanan darahnya tinggi sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu . Pasien juga merasakan mual namun tidak muntah yang muncul bersamaan dengan sakit kepala. Keluhan nyeri perut hilang timbul (-), keluar darah, cairan, lendir (-), Gerakan baik (+) baik,. Keluhan lain seperti sakit kepala (-), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), nyeri perut kanan atas (-), mual (-), muntah (-)

33 ANAMNESIS RIWAYAT MENSTRUASI Menarche : 13 tahun
Siiklus haid : hari, 2-3x HPHT : lupa TP : 22 Januari 2016 (USG). RIWAYAT PERNIKAHAN Menikah 1x Usia pernikahan : 7 tahun Usia saat menikah : 25 tahun RIWAYAT KEHAMILAN 2009, preterm, SC, SpoG, ♂, 2900 gram, usia 6 tahun (HDK) Abortus ( Kuretase tahun 2011) Hamil ini

34 RIWAYAT ANTENATAL CARE RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
ANAMNESIS RIWAYAT ANTENATAL CARE Rutin 7x bidan (16 minggu) & 1x RSUD Klungkung Kehamilan  PP test + 28 minggu : USG + Hipertensi (+) + Protein (+4) Imunisasi TT : 4x Keluhan (-) RIWAYAT KONTRASEPSI Kontrasepsi suntik : 6 bulan Berhenti sejak 3 tahun yang lalu RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Penyakit sistemik (-) Alergi (-) kehamilan pertamanya sempat memiliki hipertensi pada saat kehamilan berumur minggu

35 RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA RIWAYAT PERSONAL DAN SOSIAL
ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA Ibu pasien dikatakan memiliki penyakit hipertensi dan nenek pasien memiliki penyakit hipertensi + DM RIWAYAT PERSONAL DAN SOSIAL Pekerjaan :IRT Merokok (-), alkohol (-)

36 PEMERIKSAAN FISIK STATUS PRESENT KU : Baik TD : 160/110 mmHg
N : 78 x/menit RR : 20 x/menit Tax : 36,8 °C TB/BB : 155 cm/83 kg

37 PEMERIKSAAN FISIK STATUS GENERAL
Kepala : Mata : an -/-, ikt -/-, isokor Jantung: S1S2 tunggal, reg, murmur (-) Pulmo : Vesikuler +/+, rhon -/-, whe -/- Abdomen : ~ status obstetri Ekstremitas : edema (+), hangat (+), Ref patela ++/++

38 PEMERIKSAAN FISIK STATUS OBSTETRI
Simetris, penonjolan glandula Montgomery (+), puting susu menonjol (+), pengeluaran (-), hiperpigmentasi areola mamae (+)

39 PEMERIKSAAN FISIK INSPEKSI
Tampak perut membesar (+) kedepan, striae gravidarum (+), linea nigra (+), bekas luka sayatan operasi (-) PALPASI Pemeriksaan Leopold I  ½ px-pst, kesan bokong II  kesan kanan : punggung dan kiri bagian kecil III  kesan kepala mudah digerakkan IV  tdk dilakukan Gerak janin (+), His (-) AUSKULTASI DJJ 148x (kanan bawah umbilikus)

40 Inspeksi : blood slym (-)
PEMERIKSAAN FISIK STATUS OBSTETRI Inspeksi : blood slym (-) VT : tidak dilakukan

41 PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAB Urin - Protein +3 Kimia – Bun 16, Sc 0,67 DL- Wbc 9,23 Hgb 11,6 Plt 233 Hct 35,4 BT 3’00 CT 14’00 USG Fetus T/H Letkep BPD : 6,96cm AC:24,64cm X: 28w6d TP :21/1/2016 TBJ : 1281,4 g Plasenta Korpus Anterior grade I Air ketuban normal

42 G3P1011, 28-29 mg, T/H, Pre Eklampsia Berat (PEB)
DIAGNOSIS KERJA G3P1011, mg, T/H, Pre Eklampsia Berat (PEB)

43 PENATALAKSANAAN PDx - PTx MRS Konservatif Tirah Baring IVFD D5% 28 tpm
MgSO4 – sesuai protap Nifedipin 3x10 mg (SL) KIE pada pasien dan keluarga PMx Vital sign DJJ Keluhan Produksi urin

44 Follow Up Pasien Tgl S O A P Rabu 4/11/15 Ponek Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 160/110 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema +/+ St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan Tambahan DL – WBC 9,23 RBC 4,06 HGB 11,6 PLT 233 RFT – Ureum 16 Creatinin 0,67 Gula Darah- GDS 91 LFT – Bilirubin direk 0,61 SGOT 24 , Protein total 5,6 Albumin 2,8 LED – BT 3’00, CT 14’00 G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD D5% 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Dexametasone 1x12mg MgSO4 40 % 5 gram IM Diulang – 6 jam MgSO4 40 % 12,5 cc Mx : Vital sign, produksi urin, DJJ

45 Follow Up Pasien Tgl S O A P Kamis 5/11/15 Ponek Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+), nyeri saat berkemih (+) KU : baik St. present : T: 140/90 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,6oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema +/+ St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan Tambahan Cholesterol total 285 (T), HDL 62 , LDL 173 (T), Trigliceryda 251 (T) G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made IVFD D5% 28 tetes/menit Dexametasone 1x12mg IM Nifedipine 3x10 mg Inlacta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Cal 95 1x1 Konsul interna MgSO4 40 % 5 gram IM Diulang – 6 jam MgSO4 40 % 12,5 cc Mx : Vital sign, produksi urin, DJJ

46 Follow Up Pasien , nyeri pada tempat pasang DK (+) Tgl S O A P
Jumat 6/11/15 Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) , nyeri pada tempat pasang DK (+) KU : baik St. present : T: 130/100 mmHg N : 80x/mnt Tax: 36,2oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan Tambahan DL – WBC 9,23 RBC 4,06 HGB 11,6 PLT 233 RFT – Ureum 16 Creatinin 0,67 Gula Darah- GDS 91 LFT – Bilirubin direk 0,61 SGOT 24 , Protein total 5,6 Albumin 2,8 LED – BT 3’00, CT 14’00 G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD D5% 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Dexametasone 1x12mg MgSO4 40 % 5 gram IM Diulang – 6 jam MgSO4 40 % 12,5 cc Mx : Vital sign, produksi urin, DJJ

47 Follow Up Pasien Tgl S O A P Sabtu 7/11/15 Keluhan subjektif (-)
Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 150/100 mmHg N : 80 x/mnt Tax: 36,4oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 141 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

48 Follow Up Pasien Tgl S O A P Minggu 8/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 150/100 mmHg N : 80 x/mnt Tax: 36,5oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 142 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

49 Follow Up Pasien Tgl S O A P Senin 9/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 140/100 mmHg N : 80 x/mnt Tax: 36,5oC R : 20 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Pdx : UL ulang Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

50 Follow Up Pasien Tgl S O A P Selasa 10/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 150/100 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 25 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 144 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

51 Follow Up Pasien Tgl S O A P Rabu 11/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 140/100 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 25 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 140 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan Tambahan : Protein +2 G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

52 Follow Up Pasien Tgl S O A P Kamis 12/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 130/90 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 25 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan UL : Protein +2 G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

53 Follow Up Pasien Tgl S O A P Jumat 13/11/15 Keluhan subjektif (-)
Keluhan subjektif (-) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 130/90 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 25 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan UL : Protein +2 G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG IVFD RL 28 tetes/menit Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg Aff infus Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

54 Follow Up Pasien Tgl S O A P Sabtu 14/11/15 Pusing (+) Sakit perut (-)
Pusing (+) Sakit perut (-) Blood slym (-) Keluar cairan (-) Gerak anak (+) KU : baik St. present : T: 140/90 mmHg N : 84 x/mnt Tax: 36,5oC R : 25 x/mnt St. general : Mata: an-/-, ikt-/- Thorax: cor & pulmo~ dbn Ekst: reflex patella +/+, edema -/- St. Obst : Abd : - TFU 2 jari diatas pusat - His (-) - Djj (+) 146 x/mnt Vag : perdarahan aktif (-) VT: tidak dikerjakan G3P1011 UK minggu, T/H + F.up Pre Eklampsia Berat (PEB) Tx : a/i dr. IB Made Sukadana, Sp.OG Nifedipine 3x10 mg Cal 95 1x1 Inlancta DHA 1x1 Metildopa 3x250mg BPL Mx Vital sign, produksi urin, DJJ

55 PEMBAHASAN Teori Kasus Diagnosis Penegakan diagnosis berdasarkan:
Usia Kehamilan > 20 minggu Tekanan darah ≥ 160/110 mmHg Proteinuria ≥ 5 g/L dalam 24 jam atau kualitatif +4. Oligouria + ↑ kreatinin darah Keluhan subjektif (mata berkunang-kunang, kepala pusing, nyeri epigastrium) Sindroma HELLP Sianosis Pertumbuhan janin terganggu Pada pasien ditemukan : Tekanan darah 160/100 mmHg Proteinria +3 Usia kehamilan minggu tanpa riwayat hipertensi

56 PEMBAHASAN Teori Kasus Diagnosis
Superimposed preeklampsia Proteinuria yang baru terjadi ≥ 300 mg/24 jam pada wanita hipertensi tetapi tidak ada proteinuria sebelum umur kehamilan 20 minggu Hipertensi kronik Tekanan darah ≥140/90 mmHg atau yang didiagnosa sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosa setelah umur kehamilan 20 minggu dan menetap 12 minggu post partum hipertensi kronik dan superimposed preeklampsia dapat disingkirkan karena hipertensi timbul setelah umur kehamilan lebih dari 20 minggu.

57 Perawatan konservatif UK < 37 minggu Tidak ada keluhan subjektif
Teori Kasus Penatalaksanaan Perawatan konservatif UK < 37 minggu Tidak ada keluhan subjektif Keadaan janin baik Perawatan Aktif Hasil penilaian kesejahteraan janin jelek. Adanya keluhan subjektif. Adanya sindroma HELLP. Kehamilan aterm Apabila perawatan konservatif gagal Pasien dengan UK minggu Keluhan subjektif (-) Sehngga dilakukan Perawatan konservatif

58 Teori Kasus Penatalaksanaan Tirah baring Infus ringer laktat yang mengandung 5% dekstrose, cc/jam. Pemberian MgSO4 Pemberian antihipertensi Dilakukan pemeriksaan laboratorium tertentu (fungsi hati dan ginjal), dan jumlah produksi urine 24 jam. Konsultasi dengan bagian penyakit dalam, bagian mata, bagian jantung, dan yang lain sesuai dengan indikasi. MRS - IVFD D5% 28 tetes/menit - Nifedipine 3x10 mg - Dexametasone 1x12mg - MgSO4 40 % 5 gram IM Diulang – 6 jam MgSO4 40 % 12,5 c Pemasangan DC Monitor keluhan, vital sign, DJJ, tanda impending eklampsi, tanda intoksikasi MgSO4 KIE kondisi pasien, diagnosa dan rencana terapi. Cek DL, UL, kimia, 24 jam

59 SPO Kebidanan Pre Eklampsia Berat RSUD Klungkung
Kehamilan kurang dari 37 minggu Konservatif perawatan Tirah baring ke satu sisi Infus dextrose 5% tiap liter diselingi RL 500ml Anti kejang (bila syarat terpenuhi: MgSO4 40% i.m 5 gram bokong kanan, 5 gram bokong kiri, dilanjutkan 5 gram MgSO4 6 jam sampai 24 jam) Anti hipertensi (Nifedipine 3x10 mg atau metil dopa 3x250 mg bila MAP >125mmHg) Perawatan konservatif dianggap gagal bila tidak ada perbaikan perawatan, dilakukan perawatan aktif (terminasi) Penderita dipulangkan bila sudah mencapai TD <140mmHg/ 90mmHg selama 3 hari. Kehamilan lebih dari 37 minggu Perawatan aktif Tirah baring Infuse dextrose 5%: 1000ml Infus RL: 500ml Anti hipertensi : Nifedipine 3x10 mg atau metil dopa 3x250 mg Anti kejang: MgSO4 20% 4 gram i.v pelan-pelan selama 15 menit, lanjut MgSO4 40% 5 gram i.m bokong kanan bokong kiri dilanjutkan sampai 24 jam pasca persalinan Terminasi kehamilan Belum inpartu: SC Inpartu: Kala I fase laten: SC; Kala I fase aktif: Amniotomi; Kala II: ekstraksi cunam Sepakati kontrak selanjutnya, beri salam penutup, cuci tangan dan alat, dokumentasi hasil pemeriksaan. Pasien pada kasus ini, berdasarkan SPO Kebidanan RSUD Klungkung diberikan penanganan sesuai dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu yaitu penanganan secara konservatif dengan pemberian anti kejang, anti hipertensi, dan dipertahankan kehamilan sesuai dengan SPO diatas.

60 BAB V RINGKASAN

61 RINGKASAN Telah diuraikan kasus seorang wanita, 32 tahun, Hindu, Bali dengan G3P1001, minggu, T/H, PEB. Penegakan diagnosis preeklampsia pada kasus ini didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Tekanan darah pada saat pemeriksaan didapatkan 160/110 mmHg, laboratorium tanggal 4 November 2015 didapatkan hasil proteinuri +3. Tidak ada keluhan subyektif. Pada PEB dengan umur kehamilan <37 minggu dipertimbangkan untuk melakukan perawatan secara konservatif yaitu diberikan medikamentosa. Pemberian antikejang MgSO4, pemberian antihipertensi nifedipine, pemberian pematangan paru janin dexamethasone, sambil menunggu usia kehamilan mencapai aterm. Tekanan darah pasien belum turun menjadi 130/90 mmHg dan tidak ditemukan tanda-tanda impending eklampsia. Pasien sudah diperbolehkan pulang karena sudah berstatus PER.

62 TERIMA KASIH


Download ppt "I Gede Agus Bhakti Suputra"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google