Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud"— Transcript presentasi:

1 Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud

2 Tujuan Mendefinisikan aset tetap dan menjelaskan akuntansi untuk biaya aset tetap. Menghitung penyusutan dengan menggunakan metode-metode berikut: metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo menurun. Mengklasifikasikan biaya aset tetap sebagai belanja modal atau belanja pendapatan. Membuat ayat jurnal untuk pelepasan aset tetap. Mendefinisikan sewa guna usaha dan mengikhtisarkan aturan-aturan akuntansi yang terkait dengan sewa guna usaha aset tetap.

3 Tujuan (Lanjutan) Menjelaskan pengendalian internal atas aset tetap.
Menghitung deplesi dan membuat ayat jurnal untuk deplesi. Menjelaskan akuntansi untuk aset tak berwujud seperti paten, hak cipta, dan goodwill. Menjelaskan bagaimana beban penyusutan dilaporkan dalam laporan laba rugi dan menyusun neraca yang mencantumkan aset tetap dan aset tak berwujud. Menghitung dan menginterpretasikan rasio aset tetap terhadap kewajiban jangka panjang.

4 Karakteristik Aset Tetap
Aset tetap adalah aset jangka panjang atau relatif permanen. Aset tetap adalah aset berwujud karena terlihat secara fisik. Aset dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.

5 Mengklasifikasikan Biaya
Apakah nilai akuisisinya signifikan? Apakah aset tersebut tahan lama? Ya Tidak Ya Tidak Beban Apakah aset tersebut untuk tujuan produktif? Ya Tidak Aset Tetap Investasi

6 Harga Perolehan Aset Tetap

7 Tanah Harga beli Pajak penjualan Perizinan dari badan pemerintah
Komisi makelar Bea balik nama Biaya survei

8 Tanah Pajak real estat Pembongkaran bangunan yang tidak diperlukan
Perataan tanah Pengaspalan atau pelapisan jalan umum yang membatasi tanah

9 Kepemilikan Tanah Oleh Perusahaan
Perusahaan (kecuali yang diijinkan menurut UUPA-bank pemerintah/badan sosial & keagamaan/Koperasi) tidak diperbolehkan mempunyai Hak Milik atas Tanah. HGU HAK PAKAI HGB Pertama kali 25 thn dan diperpjg 20 thn Pertama kali 35 thn dan diperpjg 25 thn Pertama kali 30 thn dan diperpjg 20 thn

10 Tgl Account Ref Debit Kredit
Pada tanggal 1 Januari 2014 Wawan menyerahkan Tanah nya ke PT IAI senilai Rp ,- sebagai setoran modal Tanah bertambah Rp Modal bertambah Rp Tanah Modal, Tn Wawan Tgl Account Ref Debit Kredit 1 Jan 2014 Aset Tanah Modal, Tn Wawan

11 Bangunan Harga bangunan Biaya jasa arsitek
Biaya tenaga kerja konstruksi Biaya asuransi selama periode konstruksi Bunga atas pinjaman untuk mendanai konstruksi Jalan setapak ke dan sekitar bangunan

12 Bangunan Pajak penjualan Perbaikan (pembelian bangunan bekas)
Rekondisi (pembelian bangunan bekas) Modifikasi penggunaan Izin dari badan-badan pemerintah

13 Dicatat/diakui secara bertahap selama masa konstruksi.
Bangunan yang dikonstruksi sendiri Dicatat/diakui secara bertahap selama masa konstruksi. Biaya yang dapat diakui sebagai bagian dari aset bangunan mengikuti kriteria dan definisi dari aset (lihat slide awal).

14 Tgl Account Ref Debit Kredit BDP Bank Bank berkurang Rp.200.000.000
Pada tanggal 2 Januari 2014, PT IAI berencana membangun pabrik dan selama tanggal 2 Januari, PT IAI mengeluarkan biaya awal berupa Rp50 jt untuk pembayaran jasa arsitek dan Rp150 jt untuk material dan upah tenaga konstruksi. Pembayaran tunai (kas). Bangunan dalam pelaksanaan bertambah Rp Bank berkurang Rp BDP Bank Tgl Account Ref Debit Kredit 2 Jan 2014 Bang. Dlm Pelaksanaan Bank

15 Tgl Account Ref Debit Kredit BDP Bank Bank berkurang Rp.300.000.000
Pada tanggal 10 Januari 2014, PT IAI mengeluarkan biaya berikutnya sebesar Rp300 jt untuk material dan upah tenaga konstruksi lanjutan. Pembayaran tunai (kas). Rencana penyelesaian bangunan pabrik tanggal 2 Februari 2014. Bangunan dalam pelaksanaan bertambah Rp Bank berkurang Rp BDP Bank Tgl Account Ref Debit Kredit 10 Jan 2014 Bang. Dlm Pelaksanaan Bank

16 Tgl Account Ref Debit Kredit Bangunan BDP Bank berkurang Rp.5.000.000
Pada tanggal 10 Februari 2014, PT IAI mengeluarkan biaya peresmian pabrik sebesar Rp5 juta kepada EO dibayar secara tunai (kas). Beban administrasi-peresmian kantor Rp Bank berkurang Rp Bangunan BDP Tgl Account Ref Debit Kredit 10 Febr 2014 Bangunan Pabrik Bang. Dlm. Pelaksanaan

17 Pengembangan Tanah Taman Pagar Area parkir Penerangan halaman
Selokan dan drainase Pengaspalan area parkir

18 Tgl Account Ref Debit Kredit Lahan Parkir Bank
Pada tanggal 15 Februari 2014, PT IAI mengeluarkan biaya untuk pembangunan lahan parkir motor sebesar Rp20 juta kepada pemborong dibayar secara tunai (kas). Aset tetap-lahan parkir Rp Bank berkurang Rp Lahan Parkir Bank Tgl Account Ref Debit Kredit 15 Febr 2014 Lahan Parkir Bank

19 Mesin dan Peralatan (Kendaraan/Komputer/Meubelair)
Harga beli Pajak yg tdk dapat dikreditkan Biaya angkut Instalasi Perbaikan (pembelian mesin bekas) Rekondisi (pembelian mesin bekas)

20 Mesin dan Peralatan (Kendaraan/Komputer/Meubelair)
Asuransi selama perjalanan Perakitan Modifikasi kegunaan Pengujian Izin dari badan-badan pemerintah

21 Pembelian secara angsuran
Dicatat/diakui diawal sebesar nilai wajar dari aset. Pada tanggal 20 Februari 2014, PT IAI membeli mesin pencetak buku seharga Rp100 juta dengan uang muka 20% dan sisanya diangsur sebanyak 10 kali. Tanggal 1 Maret, mesin telah tiba di pabrik dan siap untuk digunakan. Tgl Account Ref Debit Kredit 20 Febr 2014 Uang muka pembelian Bank

22 Pembelian secara angsuran
Dicatat/diakui diawal sebesar nilai wajar dari aset. Pada tanggal 1 Maret, mesin telah tiba di lokasi pabrik IAI. Tgl Account Ref Debit Kredit 1 Mar 2014 Mesin Uang muka pembelian Hutang pembelian mesin

23 Menyusun Daftar Aset Tetap
Nama aset Tgl Perolehan Nilai Perolehan Masa Manfaat Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Tanah 1 Jan 2014 Bangunan Pabrik 10 Febr 2014 Lahan parkir 15 Febr 2014 Mesin 1 Mar 2014

24 Biaya Akuisisi Aset Tetap Tidak Termasuk:
Vandalisme Kesalahan dalam instalasi Pencurian yang tidak diasuransikan Kerusakan selama pembongkaran dan instalasi Denda karena tidak memperoleh izin yang sesuai dari badan pemerintah

25 Karakteristik Penyusutan
Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitas produktifnya untuk menyediakan jasa. Kehilangan ini diakui sebagai Beban Penyusutan (Depresiation). Penyusutan fisik (Impairment) terjadi akibat kerusakan dan keausan ketika digunakan dan pengaruh cuaca. Penyusutan fungsional terjadi ketika suatu aset tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa pada tingkat yang dimaksudkan, misalnya, komputer pribadi (PC).

26 Faktor-faktor Beban Penyusutan
Biaya Awal Nilai Sisa - Nilai yang Dapat Disusutkan = Umur Manfaat 1 Beban Penyusutan Periodik 2 3 4 5

27 Tidak ada ketentuan, semua tergantung dari estimasi manajemen
Umur Manfaat Estimasi masa (waktu) suatu aset tetap dapat memberikan manfaat ekonomis kepada Perusahaan. SAK/SAK ETAP PERPAJAKAN Tidak ada ketentuan, semua tergantung dari estimasi manajemen Cara Praktis menggunakan kriteria masa manfaat sesuai peraturan perpajakan

28 Umur Manfaat bds Kelompok Aset sesuai peraturan perpajakan

29 Umur Manfaat bds Kelompok Aset sesuai peraturan perpajakan

30 Penggunaan Metode Penyusutan
Unit Produksi Lainnya Saldo Menurun Garis Lurus Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002.

31 Contoh Nilai perolehan....………….. Rp24.000
Est. umur manfaat (tahun)….. 5 tahun Estimasi nilai sisa... Rp2.000

32 Biaya – Estimasi Nilai Sisa
Metode Garis Lurus Biaya – Estimasi Nilai Sisa Estimasi Umur = Penyusutan Tahunan

33 Rp24.000 – Rp2.000 Metode Garis Lurus 5 tahun
= Rp4.400 penyusutan tahunan

34 Tarif Garis Lurus = Rp4.400 Rp4.400 = 20% Rp22.000 Rp24.000 –Rp2.000
5 tahun Rp4.400 = 20% Rp22.000

35 Metode Garis Lurus Metode garis lurus digunakan secara luas oleh perusahaan karena sederhana dan memungkinkan transfer biaya yang wajar ke beban periodik jika pemanfaatan aset tersebut sama dari periode ke periode.

36 Metode Garis Lurus Beban Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000)
Ak. Peny. Nilai Buku Beban Nilai Awal Awal Penyusutan Buku Tahun Biaya Tahun Tahun Tahun Tsb. Akhir Tahun Beban Penyusutan Tahunan (4.400) Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000) = Estimasi Umur Manfaat (5 tahun)

37 Biaya – Estimasi Nilai Sisa
Metode Unit Produksi Biaya – Estimasi Nilai Sisa Estimasi Umur Manfaat dalam Unit, Jam, dan lain-lain = Penyusutan per Unit, Jam, dan lain-lain

38 = Depreciation per unit, hour, etc.
Metode Unit Produksi – 2.000 jam Asumsi = Depreciation per unit, hour, etc. = 2,20 per jam Misalkan : selama tahun 2014 digunakan selama jam, maka beban penyusutan tahun 2014 = 2,2/jam X jam = 2.200

39 Metode Unit Produksi Beban Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000)
Ak. Peny. Nilai Buku Beban Nilai Awal Awal Penyusutan Buku Tahun Biaya Tahun Tahun Tahun Tsb. Akhir Tahun Cat : thn ke 1 digunakan jam, thn ke 2 digunakan jam, dan tahun ke 3 digunakan jam. Beban Penyusutan Tahunan Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000) = Estimasi Jam produksi

40 Metode Unit Produksi Metode unit produksi lebih sesuai dibandingkan dengan metode garis lurus ketika jumlah penggunaan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun.

41 Metode Jumlah Angka Tahun
Jumlahkan dahulu jumlah tahun masa manfaat Kemudian, tahun pertama penyusutan adalah angka tahun paling akhir dan dibagi dengan jumlah angka tahun. Dan seterusnya. Hasil diatas kemudian dikalikan dengan Nilai perolehan – Nilai Sisa = Penyusutan per tahun.

42 Metode Jumlah Angka Tahun
Melanjutkan contoh sebelumnya : = 15 Tahun 1 = 5/15 x ( – 2.000) = 7.480

43 Metode Jumlah Angka Tahun
Ak. Peny. Nilai Buku Beban Nilai Awal Awal Penyusutan Buku Tahun Biaya Tahun Tahun Tahun Tsb. Akhir Tahun Beban Penyusutan Tahunan (5/15) x Biaya (24.000) – Nilai Sisa (2.000) =

44 Abaikan nilai sisa, tentukan tarif garis lurus
Metode Saldo Menurun Langkah 1 Abaikan nilai sisa, tentukan tarif garis lurus – 2.000 5 tahun = 4.800 4.800 24.000 = 20%

45 Metode Saldo Menurun Ada jalan pintas. Cukup bagi angka 1 dengan angka tahun (1 ÷ 5 = 0,20).

46 Kalikan tarif garis lurus dengan dua.
Metode Saldo Menurun Langkah 2 Kalikan tarif garis lurus dengan dua. 0,20 × 2 = 0,40 Untuk tahun pertama, biaya akuisisi aset dikalikan 40 persen. Setelah tahun pertama, nilai buku menurun dari aset tersebut dikalikan 40 persen.

47 Metode Saldo Menurun Langkah 3 Buat tabel.

48 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. 24.000 × 0,40
Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % 9.600 × 0,40

49 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. Awal Peny. Peny. Nilai Buku
Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun %

50 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. 14.400 × 0,40
Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % 5.760 × 0,40

51 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. Awal Peny. Peny. Nilai Buku
Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % %

52 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. Awal Peny. Peny. Nilai Buku
Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % %

53 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. Awal Peny. Peny. Nilai Buku
Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % % %

54 Metode Saldo Menurun STOP! Nilai Buku Akum.
Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % % % , % STOP!

55 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum.
Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun Jika menggunakan metode ini di Tahun 5, maka pada akhir tahun itu, nilai buku yang diperoleh adalah Ingatlah, nilai sisa pada akhir Tahun 5 diperkirakan sebesar 2.000, jadi pendekatan kita harus dimodifikasi. % % % % , %

56 Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. 3.110 – 2.000
Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % % % 3.110 – 2.000

57 Nilai buku akhir yang diinginkan
Metode Saldo Menurun Nilai Buku Akum. Awal Peny Peny Nilai Buku Tahun Tahun Tarif Tahunan Akhir Thn Akhir Tahun % % % % Nilai buku akhir yang diinginkan

58 Membandingkan Metode Garis Lurus dengan Metode Saldo Menurun
5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 Penyusutan (Rp) Umur (tahun) Umur (tahun)

59 Merevisi Estimasi Penyusutan

60 Merevisi Estimasi Penyusutan
Satu mesin yang dibeli seharga awalnya diestimasikan memiliki masa manfaat 30 tahun dan nilai sisa Aset tersebut sudah disusutkan selama 10 tahun menggunakan metode garis lurus. Penyusutan Tahunan 30 tahun 4.000 per tahun

61 Merevisi Estimasi Penyusutan
Akumulasi Penyusutan Peralatan 4.000 40.000 Nilai buku = Sebelum revisi

62 Merevisi Estimasi Penyusutan
Pada tahun ke-11, diestimasikan bahwa sisa masa manfaat adalah 25 tahun (bukan 30) dan estimasi nilai sisa yang telah direvisi adalah Nilai buku – Revisi Nilai Sisa Revisi Estimasi Umur Manfaat – 5.000 25 tahun 3.400 revisi penyusutan tahunan =

63 Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru dikenal sebagai belanja modal.

64 Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memperpanjang umur manfaatnya atau meningkatkan nilainya dikenal sebagai belanja pendapatan.

65 Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
PENGELUARAN Belanja Pendapatan (Debit akun beban untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin) Meningkatkan efisiensi operasi atau menambah kapasitas? Meningkatkan umur manfaat (perbaikan luar biasa) Tidak Tidak Belanja Modal (Debit akun aset tetap) Ya Belanja Modal (Debit akun akumulasi penyusutan) Ya

66 Belanja Modal dan Belanja Pendapatan
KEWAJIBAN BELANJA MODAL ASET EKUITAS PEMILIK 1. Biaya awal 2. Penambahan 3. Peningkatan 4. Perbaikan luar biasa Laba bersih BEBAN PENDAPATAN

67 Perbaikan dan pemeliharaan normal dan rutin
Belanja Modal dan Belanja Pendapatan KEWAJIBAN ASET EKUITAS PEMILIK Laba bersih BELANJA PENDAPATAN BEBAN PENDAPATAN Perbaikan dan pemeliharaan normal dan rutin

68 Akuntansi untuk Pelepasan Aset Tetap
Ketika aset tetap kehilangan kegunaannya, aset tersebut dapat dilepas melalui salah satu cara berikut: 1. dibuang, 2. dijual, atau 3. ditukar tambah dengan aset serupa. Ayat jurnal yang dibutuhkan akan bervariasi dengan jenis pelepasan dan kondisi, tetapi ayat jurnal berikut selalu dibutuhkan: Akun aset harus dikredit untuk mengeluarkan aset dari buku besar, dan akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku besar.

69 Pelepasan Aset Tetap Suatu peralatan dibeli dengan harga telah sepenuhnya disusutkan. Pada tanggal 14 Februari, peralatan tersebut dibuang.

70 Pelepasan Aset Tetap Feb. 14 Akumulasi Peny.—Peralatan 25 000 00
Menghapus peralatan yang sudah sepenuhnya disusutkan.

71 Pelepasan Aset Tetap Peralatan seharga disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Des, Akumulasi Penyusutan—Peralatan memiliki saldo Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret. Mar. 24 Beban Penyusutan—Peralatan 600 × 3/12 Ak. Penyusutan—Peralatan Mencatat penyusutan tahun berjalan dari peralatan yang dibuang.

72 Pelepasan Aset Tetap Peralatan seharga disusutkan dengan tarif tahunan garis lurus 10%. Setelah ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Des., Akumulasi Penyusutan—Peralatan memiliki saldo Peralatan tersebut dibuang tanggal 24 Maret. Mar. 24 Ak. Penyusutan—Peralatan Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap Peralatan Menghapus peralatan yang dibuang.

73 Penjualan Aset Tetap Ketika aset tetap dijual, si pemilik bisa impas, menderita kerugian, atau memperoleh keuntungan. 1. Jika harga jual setara dengan nilai buku, tidak ada untung atau rugi. 2. Jika harga jual kurang dari nilai buku, ada kerugian senilai selisih tersebut. 3. Jika harga jual lebih dari nilai buku, ada keuntungan senilai selisih tersebut. Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian Lain-lain.

74 Penjualan Aset Tetap Peralatan seharga didepresiasikan pada tarif tahunan garis lurus 10%. Peralatan tersebut dijual secara tunai pada tanggal 12 Oktober. Akumulasi Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.) memiliki saldo sebesar Okt. 12 Beban Penyusutan—Peralatan Ak. Penyusutan—Peralatan × ¾ ×10% Mencatat beban penyusutan tahun berjalan atas peralatan yang dijual.

75 Penjualan Aset Tetap Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 2.250, jadi tidak untung maupun rugi. Okt. 12 Kas Ak. Penyusutan—Peralatan Peralatan Menjual peralatan.

76 Penjualan Aset Tetap Asumsi 2: Peralatan tersebut dijual
seharga 1.000, sehingga terjadi kerugian sebesar Okt. 12 Kas Ak. Penyusutan—Peralatan Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap Peralatan Menjual peralatan.

77 Penjualan Aset Tetap Asumsi 3: Peralatan tersebut dijual
seharga 2.800, sehingga terdapat keuntungan sebesar 550. Okt. 12 Kas Ak. Penyusutan—Peralatan Peralatan Keunt. atas Pelepasan Aset Tetap Menjual peralatan.

78 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Nilai tukar tambah (NTT) – nilai peralatan lama yang dihitung sebagai pengurang dari harga beli aset baru sejenis. Sisa yang terutang – saldo yang terutang atas peralatan baru setelah dikurangi dengan nilai tukar tambah. NTT > Nilai Buku = Keuntungan atas Pertukaran NTT < Nilai Buku = Kerugian atas Pertukaran Keuntungan tidak pernah diakui (tidak dicatat). Kerugian harus diakui (dicatat).

79 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Harga peralatan baru Harga peralatan lama yang ditukarkan Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran Nilai buku pada tgl. pertukaran 800 KASUS SATU (UNTUNG): Nilai tukar tambah, 1.100 Kas yang dibayar, (5.000 – 1.100) NTT > Nilai Buku = Keuntungan 1.100 – 800 = 300 Sisa yang Terutang + Nilai Buku = Harga Peralatan Baru = 4.700 Keuntungan tidak diakui untuk pelaporan keuangan.

80 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar 300 (aset tetap yang berbeda). Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan Peralatan (baru) Peralatan (lama) Kas Keunt. atas Pelepasan Aset Tetap

81 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pada tanggal 19 Juni, peralatan ditukar dengan keuntungan sebesar 300 (aset tetap yang sama). Jun. 19 Ak. Penyusutan—Peralatan Peralatan (baru) Peralatan (lama) Kas

82 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Harga peralatan baru Harga peralatan lama yang ditukarkan Ak. penyusutan pada tgl. pertukaran Nilai buku pada tgl. pertukaran KASUS DUA (RUGI): Nilai tukar tambah, 2.000 Kas yang dibayarkan, ( – 2.000) NTT < Nilai Buku = Kerugian 2.000 – = -400 Kerugian diakui untuk pelaporan keuangan.

83 Pertukaran Aset Tetap Sejenis
Pada tanggal 7 September, peralatan ditukar dengan kerugian 400. Sep. 7 Ak. Penyusutan—Peralatan Peralatan (baru) Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap Peralatan (lama) Kas

84 Aset Tak Berwujud Aset yang tidak memiliki wujud secara fisik namun memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan. Contoh : Hak Paten, Hak Cipta, Hak Tambang, Royalti, Hak Waralaba, Hasil Penelitian&Pengembangan Sendiri. Pemanfaatan Hak tersebut diatas mengalami penurunan nilai yang ditentukan dengan menggunakan metode amortisasi garis lurus

85 Sumber Daya Alam dan Deplesi
Suatu perusahaan membayar Rp atas hak untuk menambang deposit mineral yang diestimasikan sebanyak ton. Tarif deplesi adalah 0,40 per ton (Rp ÷ ton).

86 Sumber Daya Alam dan Deplesi
Selama tahun berjalan, ditambang ton. Deplesi periodik adalah sebesar ( ton × 0,40). Ayat Jurnal Penyesuaian Des. 31 Beban Deplesi Akumulasi Deplesi

87 Aset Tidak Berwujud dan Amortisasi
Amortisasi adalah jumlah biaya aset tidak berwujud yang ditransfer ke beban. Aset tidak berwujud tidak memiliki atribut fisik dan tidak untuk dijual (paten, hak cipta, dan goodwill). Tgl. Uraian Debit Kredit Des. 31 Beban Amortisasi Paten Membayar untuk hak paten. Umur paten 11 tahun dan telah diterbitkan 6 tahun sebelum pembelian. 11 tahun – 6 tahun = 5 tahun masa manfaat ( / 5 tahun) = per tahun

88 PERTEMUAN BERIKUTNYA Aset yang diperoleh secara leasing (finance lease dengan hak opsi) Latihan soal

89 Selesai


Download ppt "Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google