Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BONUS DEMOGRAFI DAN KAUM MUDA: PELUANG, TANTANGAN DAN AGENDA KEBIJAKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BONUS DEMOGRAFI DAN KAUM MUDA: PELUANG, TANTANGAN DAN AGENDA KEBIJAKAN"— Transcript presentasi:

1 BONUS DEMOGRAFI DAN KAUM MUDA: PELUANG, TANTANGAN DAN AGENDA KEBIJAKAN
STRATEGI KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN MENYONGSONG ERA BONUS DEMOGRAFI BONUS DEMOGRAFI DAN KAUM MUDA: PELUANG, TANTANGAN DAN AGENDA KEBIJAKAN Yogyakarta, 30 Agustus 2017

2 Transisi Demografi – Dampak Keberhasilan Program Kependudukan dan Kesehatan
Perubahan Struktur Umur Penduduk Penurunan kelahiran menurunkan proporsi jumlah anak <15 tahun Penurunan kematian bayi meningkatkan jumlah bayi yang tetap hidup ke usia dewasa Berdampak pada proporsi penduduk yang memasuki usia angkatan kerja mulai meningkat Sumber: Pemaparan dari Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, SE, MA, PhD

3 Bonus Demografi Stagnasi angka fertilitas berdampak dalam menghasilkan fase tahapan bonus demografi hingga mencapai puncaknya yang disebut Window of Opportunity Hasil SDKI 2012, angka kelahiran total atau Total Fertility Rate (TFR) sebesar 2,6 anak per wanita dan cenderung konstan dalam 10 tahun terakhir (2002 – 2012) Dikarenakan tingkat fertilitas yang stagnan, jendela peluang diperkirakan akan terjadi dalam durasi yang lebih singkat, yaitu 4 tahun pada tahun 2028 – 2031 dengan kisaran angka ketergantungan sebesar 44 per 100 Kegagalan menurunkan angka fertilitas akan memperbesar proporsi penduduk non-produktif dan berdampak pada meningkatnya angka ketergantung Sumber: Kominfo, 2014

4 Profil Angkatan Kerja Februari 2017
Jumlah angkatan kerja 131,54 juta Bekerja 124,53 juta (94,6%) Pengangguran 7 juta (5,4%) Profil Angkatan Kerja yang Bekerja Februari 2017 Berdasarkan Pendidikan Terakhir SD ,2 juta (25%) SLTP ,6 juta (18,1%) SLTA Umum ,5 juta (16,5%) Tidak/Belum Tamat SD ,3 juta (14%) SLTA Kejuruan ,5 juta (10,8%) Universitas ,6 juta (9,3%) Tidak/belum pernah sekolah juta (3,3%) Akademi/Diploma ,6 juta (3%) Sumber: Badan Pusat Statistik

5 PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI
VOCATIONAL TRAINING Teaching Factory Perubahan Kurikulum SMK yang lebih dinamis Pola 3 in 1 Pendidikan Vokasi Industi berbasis Cluster Industri KEWIRAUSAHAAN Tradisional Pendampingan Pembukaan Akses Pasar Pembiayaan Digital E-SMART IKM

6 PENYEDIAAN TENAGA KERJA INDUSTRI KOMPETEN MELALUI PENGEMBANGAN SKEMA LINK AND MATCH PENDIDIKAN VOKASI DENGAN INDUSTRI

7 Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri Menurut Manufatur
2016 2017 2018 2019 2020 Ind. Makanan dan minuman 163,208 168,327 173,479 178,725 177,348 Ind. Minuman ringan dan minuman beralkohol 10,388 10,715 11,041 11,375 11,288 Ind. Pengolahan Tembakau 10,904 10,902 10,885 10,861 10,035 Ind. Tekstil 36,922 38,054 39,184 40,325 39,812 Ind. Pakaian Jadi 87,404 90,108 92,857 95,618 94,462 Ind. Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 32,994 33,574 34,175 34,737 33,321 Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus 58,942 60,588 62,285 63,951 62,687 Ind. Kertas dan Barang Dari Kertas 15,096 15,281 15,471 15,653 15,012 Ind.pencetakan dan media Rekaman 4,275 4,319 4,353 4,390 4,197 Ind.bahan kimia dan karang kari kahan kimia 9,581 9,735 9,864 9,999 9,638 Ind. Farmasi, obat kimia dan tradisional 3,453 3,507 3,551 3,598 3,467 Ind. Karet, Barang Dari Karet dan Plastik 21,815 22,143 22,408 22,698 21,958 Ind. Barang Galian Bukan Logam 35,103 35,776 36,452 37,110 35,836 Ind.logam dasar 8,862 9,138 9,413 9,690 9,564 Ind.barang logam bukan mesin & peralatannya 17,049 17,499 17,968 18,429 18,070 Ind. Komputer, Barang Elektronik dan Optik 6,172 6,328 6,478 6,630 6,489 Ind. Peralatan Listrik 5,940 6,091 6,234 6,380 6,244 Ind. Mesin dan Perlengkapan Ytdl 4,749 4,853 4,955 5,060 4,970 Ind. Kendaraan Bermotor 5,756 5,942 6,127 6,312 6,224 Ind. Alat Angkutan Lainnya 10,631 10,983 11,341 11,697 11,545 Ind. Furnitur 15,519 15,820 16,132 16,431 15,887 Ind. Pengolahan Lainnya 9,602 9,765 9,912 10,062 9,722 Total 574,366 589,447 604,565 619,732 607,778 Sumber : Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri dalam rangka Pembangunan Ekonomi, Kemenperin 2015 Kebutuhan tenaga kerja sektor industri manufaktur diperkirakan tumbuh orang per tahun selama tahun

8 Rata-rata Kebutuhan dan Komposisi Tenaga Kerja Industri Menurut Jenjang Pendidikan
Komposisi tenaga kerja industri menurut pendidikan masih didominasi oleh lulusan SMK mencapai lebih kurang 65% selama periode Tahun Kebutuhan tenaga kerja industri dari jenjang pendidikan SLTP ke bawah akan mengalami penurunan signifikan mencapai 69% dan diperkirakan pada tahun 2025 tidak ada lagi kebutuhan tenaga kerja dari lulusan SLTP ke bawah Penurunan penyerapan tenaga kerja dari jenjang SLTP sebagian besar akan diisi oleh lulusan SMK

9 KEBIJAKAN PRIORITAS PENGUATAN SDM MELALUI PENGUATAN PENDIDIKAN VOKASI INDUSTRI
Kebijakan Prioritas Industri Nasional Quick Wins Program Vokasi Industri 1 Pengembangan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan Industri, dilengkapi Teaching Factory, LSP, TUK 2 Pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan Industri 3 Pembangunan Politeknik/Akademi Komunitas di Kawasan Industri (KI) dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) 4 Diklat sistem 3 in 1 (pelatihan-sertifikasi kompetensi-penempatan kerja)

10 SASARAN QUICK WINS PROGRAM VOKASI INDUSTRI TAHUN 2017-2019
Pengembangan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan Industri, dilengkapi Teaching Factory, LSP, TUK Pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan Industri Pembangunan Politeknik/ Akademi Komunitas di Kawasan Industri (KI) dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) Diklat sistem 3 in 1 (pelatihan-sertifikasi kompetensi-penempatan kerja) 4.824 4.874 14.572 lulusan siap kerja Saat ini Kemenperin memiliki 9 SMK, 9 Politeknik dan 1 Akademi Komunitas siswa 2017 : 2 Politeknik/Akom baru 2018 : 2 Politeknik/Akom baru 2019 : 2 Politeknik/Akom baru peserta

11 Pengembangan pendidikan vokasi berbasis kompetensi yang link
and match dengan Industri, dilengkapi Teaching Factory, LSP, TUK Sekolah Menengah Kejuruan Industri SMAK Padang SMAK Bogor SMAK Makassar SMTI Banda Aceh SMTI Padang SMTI Lampung SMTI Yogyakarta SMTI Makassar SMTI Pontianak Pendidikan Tinggi Vokasi Industri Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan Politeknik ATI Padang Politeknik STTT Bandung Politeknik STMI Jakarta Politeknik APP Jakarta Politeknik AKA Bogor Politeknik ATK Yogyakarta Politeknik ATI Makassar Akademi Komunitas Industri TPT Surakarta SMK dan Politeknik Kemenperin seluruhnya telah memiliki spesialisasi, berbasis kompetensi dan link and match dengan industri, dilengkapi Workshop, laboratorium, Teaching Factory, serta LSP, TUK dan menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap lulusan.

12 Pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang
link and match dengan Industri KEPMENPERIN TENTANG TIM NOMOR 02/M-IND/KEP/1/2017 PERMENPERIN TENTANG PEDOMAN NOMOR 03/M-IND/PER/1/2017 A. Penyiapan SMK : Penyelarasan kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan sektor industri Pemenuhan kebutuhan sarana prasarana praktikum (workshop dan laboratorium) minimum Pemenuhan kebutuhan guru bidang studi produktif dan pemanfaatan silver expert Penyelenggaraan prakerin bagi siswa dan magang bagi guru Sertifikasi kompetensi bagi siswa SMK Konsep pengembangan Pendidikan Vokasi : Berbasis Kompetensi dan link and match dengan industri Keterlibatan Industri dalam pembinaan dan pengembangan SMK Pembinaan dan Pengembangan SMK berbasis kompetensi, link & match dengan industri Peran Industri : Memberikan masukan penyelarasan kurikulum di SMK; Memfasilitasi prakerin bagi siswa SMK dan pemagangan industri bagi guru sesuai dengan program keahlian; Memfasilitasi penyediaan instruktur dari industri sebagai pembimbing prakerin dan magang; Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana untuk prakerin dan magang (workshop, laboratorium, teaching factory) Mengeluarkan sertifikat telah mengikuti prakerin dan/atau pemagangan industri; C. Dukungan pemerintah : pembangunan infrastruktur kompetensi bagi SMK Penyediaan sarana prasarana praktikum minimum di SMK Penyediaan dan Pelatihan (TOT) instruktur atau silver expert dari industri Insentif bagi Industri yang melakukan pembinaan dan pengembangan SMK Prasyarat dan faktor pendukung: Kesesuaian Program Keahlian SMK dengan Industri Perjanjian Kerjasama SMK dengan Industri

13 LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SMK BERBASIS KOMPETENSI YANG LINK AND MATCH DENGAN INDUSTRI 2 1 3 Pemilihan SMK di sekitar lokasi industri Perjanjian Kerjasama SMK dengan industri Penyelarasan kurikulum, Silabi berbasis kompetensi sesuai kebutuhan industri dan Penyusunan Modul 4 6 5 Pertemuan Industri dan SMK dalam penyusunan program kerja dan sosialisasi Kurikulum, Silabi & Modul Pembangunan Infrastruktur Kompetensi di SMK Melengkapi kebutuhan minimun workshop dan laboratorium di SMK 7 8 9 Praktek Kerja Industri bagi siswa SMK dan magang bagi guru Fasilitasi Silver expert dari industri sebagai guru bidang produktif

14 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SMK BERBASIS KOMPETENSI YANG
LINK AND MATCH DENGAN INDUSTRI Link and Match 1 perusahaan industri membina minimal 5 SMK yang memiliki Program keahlian bidang Industri Launching tahap I pada tanggal 28 Februari 2017 untuk wilayah Provinsi Jawa Timur, antara 50 industri dengan 234 SMK Launching tahap II pada tanggal 21 April 2017 untuk wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DIY, antara 117 industri dengan 392 SMK Launching tahap III pada tanggal 28 Juli 2017 di Jawa Barat , antara 142 industri dengan 393 SMK. Selanjutnya secara bertahap pada Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Sumatera Launching Diploma I Pengembangan Program D1 untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri bagi lulusan SMK Insentif Kemenperin telah mengusulkan pemberian insentif bagi industri yang membina SMK Fasilitasi penyediaan tenaga kerja industri kompeten melallui diklat 3 in 1

15 PELUNCURAN PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI INDUSTRI
JAWA TIMUR, 28 FEBRUARI 2017 JAWA TENGAH, 21 APRIL 2017 JAWA BARAT, 28 JULI 2017 50 Industri dan 234 SMK Jumlah PKS : 234 117 Industri dan 392 SMK Jumlah PKS : 642 142 Industri dan 393 SMK Jumlah PKS : 838 Total 309 Industri dan 1019 SMK dari Target 355 Industri dan 1775 SMK s.d 2019

16 Perjanjian Kerjasama SMK dengan Industri
Tugas dan Tanggung Jawab Industri SMK Memberikan masukan dalam penyelarasan kurikulum di SMK; Memfasilitasi praktek kerja industri bagi siswa SMK dan pemagangan industri bagi guru sesuai dengan program keahlian; Memfasilitasi penyediaan instruktur dari industri sebagai pembimbing praktek kerja industri bagi siswa SMK dan magang bagi guru; Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana untuk prakerin dan magang (workshop, laboratorium, teaching factory); Mengeluarkan sertifikat telah mengikuti praktek kerja lapangan dan/atau pemagangan industri. Melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan berbasis kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri; Memenuhi kebutuhan fasilitas penunjang pendidikan minimum (workshop dan laboratorium) untuk keperluan Praktikum; Mengupayakan pemenuhan kebutuhan guru bidang produktif melalui pelatihan, pemagangan, dan/atau pemberdayaan karyawan purna bakti dari industri Menyelenggarakan praktek kerja industri bagi siswa dan magang industri bagi guru sesuai dengan bidang kompetensi; Melakukan uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi terhadap siswa

17 USULAN INSENTIF UNTUK PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
Insentif bagi Industri: Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan industri dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi akan dihitung sebagai biaya pengurang penghasilan bruto dalam perhitungan penghasilan kena pajak 1 Biaya Pengurang Penghasilan Bruto Bagi Perusahaan yang berinvestai membangun : 1) teaching factory, workshop dan atau laboratorium sebagai tempat praktek kerja industri dan atau pemagangan industri dan 2) Politeknik diberikan fasilitas yang serupa dengan fasilitas tax allowance. 2

18 TINDAK LANJUT LAUNCHING JAWA TIMUR, JAWA TENGAH & JAWA BARAT
1 Penyelarasan kurikulum dan silabi dari kompetensi keahlian 2 Penyusunan modul pembelajaran hasil penyelarasan kurikulum dan silabi 3 Sosialisasi hasil penyelarasan kepada industri dan SMK & Menyusun program kerja antara Industri dan SMK 4 Inventarisasi kebutuhan peralatan laboratorium / workshop minimum

19 REKAP PENYELARASAN KOMPETENSI KEAHLIAN
No Kompetensi keahlian Jawa Timur Jateng & DIY Jabar JUMLAH 1 Teknik Kendaraan Ringan 115 182 230 527 2 Teknik Pemesinan 108 101 103 312 3 Teknik Sepeda Motor 63 78 148 289 4 Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik 59 68 22 149 5 Teknik Elektronika Industri 26 20 56 102 6 Kimia Industri 21 10 9 40 7 Teknik Pengelasan 17 18 15 50 8 Kimia Analisis 14 32 Teknik Otomasi Industri 11 16 35 Teknik Ototronik 19 Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 12 Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri 31 55 13 Teknik Konstruksi Kapal Baja Teknik Mekatronika Teknik Alat Berat Teknik Pengecoran Logam Teknik Pengelasan Kapal Kelistrikan Kapal Teknik Audio Video 58 136 Teknik Instalasi Pemesinan Kapal - Teknik Pembuatan Benang Teknik Pembuatan Kain 23 Teknik Penyempurnaan Tekstil 24 Teknik Produksi Pakaian jadi/ Garmen` 25 Teknik Furniture TOTAL 530 632 No Kompetensi keahlian Jawa Barat Jumlah 26 Teknik Gambar Mesin 6 27 Teknik Fabrikasi Logam 5 28 Teknik Instrumentasi Logam 1 29 Kontrol Proses 30 Kontrol mekanik 2 31 Teknik Pelayanan Produksi 32 Teknik Pergudangan 33 Teknik dan Manajemen Pergudangan 34 Teknik dan Manajemen Transportasi 35 Teknik Elektronika Komunikasi Total 693 1855

20 3. Pembangunan Politeknik/Akademi Komunitas di Kawasan Industri (KI) dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) Tujuan : Mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri lokal yang kompeten Memberdayakan SDM di Wilayah pusat pertumbuhan Industri untuk menjadi tenaga kerja industri kompeten sesuai kebutuhan dunia usaha industri Tahun 2016 Politeknik Industri Logam - Morowali Tahun 2018 Politeknik Industri Kelapa Sawit - Dumai Tahun 2018 Politeknik Industri Baja - Batu Licin Tahun 2019 Politeknik Industri Petrokimia - Teluk Bintuni Tahun 2019 Akademi Komunitas Industri Kelapa Sawit - Sei Mangkei Tahun 2017 Akademi Komunitas Industri Logam - Bantaeng Tahun 2015 Akademi Komunitas Industri TPT - Surakarta Tahun 2017 Politeknik Industri Furniture - Semarang/Kendal s.d Tahun 2016 telah berdiri 1 Akademi Komunitas Industri Tekstil di Solo dan 1 Politeknik Industri Logam di Morowali

21 Penyelenggaraan Pendidikan pada Politeknik/ Akademi Komunitas di Kawasan Industri atau WPPI
Pendidikan pada Politeknik/ Akademi Komunitas pada Kawasan komposisi Teori : Praktik berkisar 30% : 70% Teaching Factory, LSP dan TUK, sertifikasi kompetensi Konsep dual system, 2 bulan teori dan 3 bulan di industri per semester Beasiswa Ikatan Kerja dari Industri Praktisi industri sebagai instruktur ToT bagi instruktur Kerjasama penyusunan kurikulum, praktek kerja, penempatan kerja 21

22 4. Diklat sistem 3 in 1 (pelatihan-sertifikasi kompetensi-penempatan kerja)
Tujuan : Penyiapan dan penyediaan tenaga kerja Industri kompeten siap kerja untuk level operator sampai dengan supervisor sesuai dengan kebutuhan industri 1. Garmen (Operator, desain Pakaian Jadi, Quality Control, Supervisor) 2. Diklat Mekanik Garmen 3. Diklat Pengolahan Plastik 4. Diklat Elektronika 5. 6. Operator PKS (Kelapa Sawit), Operator Pabrik Karet 7. Diklat Bidang Bordir dan Merancang Busana 8. Diklat Animasi 9. Diklat pengolahan Kakao 10. Diklat pengolahan Rumput Laut 11. Diklat Kemasan 12. Diklat Alas kaki 13. Otomasi, desain, mekanik manufaktur 14. Welding Galangan Kapal 15. Pengelasan Manufaktur 16. Kosmetik 17. Otomotif 18. Sarung Tangan Karet 19. Batik 20. Furnitur 21. Kimia Mineral Semen dan Petrokimia Jumlah tenaga kerja yang telah dilatih, disertifikasi dan terserap bekerja melalui diklat sistem 3 in 1 tahun sebanyak orang Tahun 2017 s.d 2019 ditargetkan jumlah tenaga kerja yang dilatih, disertifikasi dan ditempatkan bekerja sebanyak orang

23 PROGRAM KEWIRAUSAHAWAN

24

25

26

27

28 Incubator Business Center Semarang Penguatan RICE Makassar
PENGEMBANGAN TECHNOPARK Bandung Technopark Perusahaan Start Up yang dibina oleh Bandung techno Park (2010- sekarang) Merupakan pusat pertumbuhan industri / komunitas telematika yang terletak di Bali Creative Industry Center TohpaTI Center Bali Incubator Business Center Semarang Inkubator bisnis untuk pembinaan dan pengembangan usaha kreatif bidang ICT dalam membantu wirausahawan tumbuh berkembang menjadi wirausahawan Innovating Jogja Inkubator bisnis untuk mengembangkan innovator dalam bidang kerajinan, batik dan kulit Regional ICT Center of Excellence (RICE) Makassar yang diinisiasi Kementerian Perindustrian untuk menumbuhkan kembali pusat telematika di Indonesia bagian timur Penguatan RICE Makassar

29 Terima Kasih


Download ppt "BONUS DEMOGRAFI DAN KAUM MUDA: PELUANG, TANTANGAN DAN AGENDA KEBIJAKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google