Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

“SMILE AND FUN” (Senyum dan Bahagia)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "“SMILE AND FUN” (Senyum dan Bahagia)"— Transcript presentasi:

1 “SMILE AND FUN” (Senyum dan Bahagia)
INOVASI URC SAMPAH PANTAI “SMILE AND FUN” (Senyum dan Bahagia)

2 I. LATAR BELAKANG FENOMENA TAHUNAN
Adanya fenomena alam tahunan berupa sampah kiriman pantai yang merupakan dampak siklun barat maupun siklun timur, sangat mempengaruhi kebersihan pantai dan kenyamanan wisatawan yang berlibur di Kabupaten Badung. Pantai yang terkena fenomena angin barat yaitu bentangannya mencapai 12 km meliputi : a). Pantai di Kecamatan Mengwi yaitu pantai Cemagi dan Pantai Seseh b). Pantai di Kecamatan Kuta Utara yaitu Pantai Batu Bolong, Pantai Berawa Dan Pantai Petitenget. c). Pantai di Kecamatan Kuta meliputi, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Kelan. d). Pantai di Kecamatan Kuta Selatan meliputi Pantai Kedonganan, Pantai Jimbaran. Sedangkan fenomena angin timur bentangannya mencapai 10 km, yang seluruhnya ada di Kecamatan Kuta Selatan, meluputi bentangan pantai kawasan ITDC Nusa Dua dan Pantai Tanjung Benoa, panjang bentangan pantai tersebut mencapai 10 km.

3 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

4 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

5 II. FENOMENA ANGIN BARAT ATAU DAMPAK SIKLUN BARAT
Angin barat yang berhembus dengan kecepatan tinggi maupun sedang dengan itensitas hujan 8 jam non stop membawa banyak material berupa sampah kiriman organik, berupa ranting pohon kayu gelondongan ukuran kecil sampai dengan ukuran besar, buah kelapa, ranting bambu, sejenis daun daun keras maupun material alam yang lapuk lainnya. Sedangakan anorganik atau sampah diluar organik berupa kebanyakan sampah plastik dari berbabagai jenis, dan dampak fenomena angin barat juga membawa dampak badai pasir yang menyebabkan tanaman layu dan kenyaman dipantai terganggu, serta mengakibatkan banyaknya sampah daun dipesisir pantai. Fenomena yang terdasyat terjadi pada Tahun 2011 yaitu hampir semua bentangan pantai sepanjang 12 km terkena dampak dangan volume sampah setiap hari sebanyak 250 ton.

6 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

7 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

8 III. FENOMENA ANGIN TIMUR ATAU DAMPAK SIKLUN TIMUR
Fenomena alam angin timur yang juga bersamaan dengan musim layangan berdampak fatal terhadap kebersihan pantai karena banyaknya sampah kiriman rumput laut atau bulung sepanjang bentangan 10 km disepanjang pantai tersebut. Akibat sampah rumput laut tersebut mengakibatkan bau menjadi amis serta pasir yang awalnya putih menjadi kecoklat-coklatan, dan apabila penanganan sampah tersebut tidak cepat dalam 24 jam, maka sampah rumput laut terebut akan menjadi bau amis yang menyebabkan kenyamanan wisatawan untuk mandi atau berjemur menjadi berkurang. Disamping rumput laut sampah fenomena angin timur terjadi kiriman sampan plastik dan sejenisnya yaitu terjadi di Wisata Tanjung Benoa, sampah plastik tersebut oleh berbagai komponen lingkungan diakibatkan oleh Muara Tukad Mati dan Pelabuhan Benoa. seluruh sampah tersebut terkumpul di tengah laut dan apabila terjadi fenomena angin timur maka sampah terebut akan berlabuh di Panatai Nua Dua dan Tanjung Benoa maupun Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai.

9 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

10 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

11 IV. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan klasik yang di hadapi oleh DLHK Badung untuk mengatasi fenomena siklun barat maupun siklun timur yaitu dengan penanganan pola manual. Pola manual ini tidak efektif apabila dilakukan dengan mengandalkan tenaga manusia saja atau staf DLHK mengingat suhu dipantai mencapai 40 Derajat Celcius dan staf tidak mungkin bertahan tidak lebih dari 4 jam, sehingga sampah yang dievakuasi akan selalu menghiasi bibir pantai. Adapun pola manual tersebut permasalahannya sebagai seberikut : a. Kekurangan Tenaga Unit Reaksi Cepat (URC) Saat ini tim URC DLHK hanya berjumlah 26 orang dan jumah tersebut jauh sekali dari harapan untuk menangani permasalahan sampah kiriman dipantai kuta yang berdampak global terhadap perkembangan pariwisata baik di Badung maupun di Bali.

12 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

13 b. Kekurangan alat Pendukung
1. Kekurangan alat berat atau loader . Saat ini tim URC DLHK Badung hanya memiliki 3 loader dan jumlahnya amat jauh dari harapan mengingat pantai yang di tangani 12 km yang terdiri dari 6 zone. Loader yang ada saat ini bukan sepenuhnya digunkan untuk memenuhi pelayanan dipantai saja tetapi dipergunakan di TPS Pengumpulan sampah yang ada di wilayah Kuta dan sekitarnya.

14 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

15 2. Kekurangan Dump Truk. Tim URC hanya mmpunyai 1 dump truk yang beroprasi di pantai dan jumlah tersebut amat tidak realistis dengan volume sampah yang ditangani 250 ton perhari seperti tahun 2011 yang lalu. Untuk mengatasi permasalahan klasik tersebut, selama ini DLHK memperkerjakan truk sampah yang ada diseluruh Kabupaten Badung yang sudah mempunyai tugas tetap. Dampaknya apabila pelayanan dimasyarakat dipaksakan, maka terjadi permasalahan baru, yaitu pelayanan masyarakat terganggu, ataupun sampah yang ada di stop over atau penampungan sementara di pantai, masa tinggalnya cukup lama.

16 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

17 3. Tidak Mempunyai Alat Pengisap Sampah Pantai.
Sampai saat ini DLHK Belum memiliki alat pengisap sampah yang kegunaannya sangat sentral dalam mengatasi sampah yang kecil-kecil. mengingat pantai dipakai berjemur wisatawan, maka keberihan pasir pantai harus bersih. saat ini DLHK sangat tergantung sama alat yang dimiliki oleh coca-cola dan operasional mereka dan bukan kewenangan DLHK, sehingga pelayanan oleh tim coca cola masih terbatas.

18 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

19 4. Alat Pemotong kayu. Mengingat sampah pantai angin barat kebanyakan ranting dan kayu besar sangat menyulitkan evakuasi terhadap sampah tersebut, saat ini DLHK Badung hanya memiliki dua senzo yang kecil yang apabila terjadi fenomena angin barat maka alat tersebut serba kurang.

20 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

21 c. Kekurangan Dana Emergency Operasional
Dalam menangani permasalahan fenomena angin barat maupun fenomena angin timur DLHK Badung hanya diberikan dana emergency operasional untuk pembelian makanan dan minuman selama kerja bakti 2 bulan setahun, dengan perincian 1 bulan 15 hari kerja. Adapun jumlah dari pembelian konsumsi tersebut anggaran 2016 sebesar Rp pertahun, jumlah ini amat jauh sekali dari harapan karena tenaga yang bekerja dilapangan jumlahnya mencapai ribuan dan untuk mengantipasi kekurangan tersebut DLHK Badung terpaksa memohon kepada pengusaha hotel dan restoran disepanjang pantai untuk menyiapkan konsumsi tambahan.

22 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

23 V. SOLUSI PENANGANAN Pantai barat dengan bentangan 12 km terbagi menjadi tiga kecamatan dan terbagi dalam 6 zone penanganan dengan tim URC (Unit Reaksi Cepat) DLHK adapun zone terebut meliputi : a. Zone 1 Kecamatan Mengwi dan Kuta Utara meliputi Pantai Cemagi, Pantai Seseh, Pantai Batu Bolong, Pantai Berawa dan Petai Peti Tenget. b. Zone 2 Kecamatan Kuta meliputi Pantai Seminyak. c. Zone 3 Kecamatan Kuta meliputi Pantai Legian. d. Zone 4 Kecamatan Kuta meliputi Pantai Kuta. e. Zone 5 Kecamatan Kuta meliputi Pantai Jerman, dan Pantai Kelan f. Zone 6 Kecamatan Kuta Selatan meliputi Pantai Kedonganan dan Pantai Jimbaran. Sedangkan pantai di Kacamatan Kuta Selatan yaitu zone khusus 1 yaitu Pantai Nusa Dua sedangakan yang zone khusus 2 yaitu Pantai Tanjung Benoa. Guna mengantisipasi datangnya bersamaan sampah kiriman seperti Tahun 2011 Tahun yang lalu dipandang perlu membuat tim URC (Unit Reaksi Cepat) DLHK dimasing-masing zone serta membuat tempat evakuasi sampah tersebut dengan cepat dan aman.

24 Peta Penanganan Sampah Pantai Dampak Siklun Barat
Di Kabupaten Badung Pantai Cemagi, P. Seseh, P. Batu Bolong, P. Berawa, dan P. Peti Tenget Zone 1 Pantai Seminyak Zone 2 Pantai Legian Zone 3 Pantai Kuta Zone 4 Zone 5 Pantai Jerman, dan P. Kelan Zone 6 Pantai Kedonganan dan P. Jimbaran

25 Peta Penanganan Sampah Pantai Dampak Siklun Timur
Di Kabupaten Badung Zone 2 Zone 1 Pantai Nusa Dua Pantai Tanjung Benoa

26 Ilustrasi Pembentukan Tim URC (Unit Reaksi Cepat) DLHK Dan Perlengkapan Satu (1) Zone
1. ILUSTRASI PEMBENTUKAN TIM URC (UNIT REAKSI CEPAT) DLHK DAN PERLENGKAPAN SATU (1) ZONE MELIPUTI : Loader jumlah 3 Unit Dump Truk 3 unit Mesin pengisap sampah atau barber trash 3 Unit Mesin potong kayu 5 unit Tenaga URC DLHK 10 Orang Total keseluruhan 1 tim URC (Unit Reaksi Cepat) DLHK membutuhkan 30 tenaga meliputi Tim Operasional URC, supir, anak mobil, operator alat berat maupun operator mesin potong kayu. 2. TOTAL KOMULATIF TIM URC DAN PERLENGKAPANNYA UNTUK 6 ZONE Loader Jumlah 18 Unit dengan tenaga supir sebanyak 18 orang Dump Truk 18 Unit dengan tenaga supir sebanyak 18 orang dan tenaga anak mobil 36 orang Mesin pengisap sampah atau barber trash 18 Unit dengan tenaga supir 18 orang Mesin potong kayu 30 unit dengan tenaga operator sebanyak 30 orang adapun total tenaga kerja yang dibutuhkan untuk satu tim URC disemua Zone tersebut yaitu 102 Tenaga UCR (Unit Reaksi Cepat) DLHK.

27 Mesin pengisap sampah 3 unit
Ilustrasi Pembentukan Tim URC (Unit Reaksi Cepat) DLHK Dan Perlengkapan Satu (1) Zone Loader 3 unit Dump Truk 3 unit Mesin pengisap sampah 3 unit Mesin Potong Kayu 5 unit Tenaga URC DLHK 10 Orang

28 Keunggulan Sistem Penanganan Sampah Pantai
“Quick Service” Adapun Kelebihan Sistem “Quick Service” adalah : Penanganan dilakukan dengan cepat, kurang 24 jam. Evakuasi sampah ke TPA suwung dilakukan dengan segera. Tidak ada penumpukan sampah di tempat penampungan sampah darurat. Tidak akan menggangugu operasional dump truk pelayanan masyarakat mengingat dump truk ini memang khusus menangani sampah pantai. Tenaga kerja lapangan bekerja optimal karena seluruh alat terpenuhi Tidak terjadi diskriminasi penanganan sampah pantai karena seluruh pantai terdapat unit reaksi cepat yang bekerja 24 jam Pemberitaan atau isu negati terkait dampak siklun barat maupun siklun timur bisa ditekan sehingga citra Badung dimata Internasional baik mengingat kesungguhan Pemkab Badung dalam mengatasi dampak sampah kiriman. Kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berlibur di Kabupaten Badung dipastikan bertambah. Berkelanjutan (Sustainable Manajemen)

29 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

30 Sumber : Dok. Foto DLHK Badung 2016

31 V. KESIMPULAN Penanganan sampah pantai sebagai fenomena angin barat maupun angin timur, mutlak dilakukan dengan pola penaganan cepat dan aman, kondisi ini amat berpengaruh terhadap citra pariwisata di Dunia Internasional mengingat isu lingkungan amat sensitif terhadap destinasi pariwisata Badung. Kesungguhan Pemerintah Kabupaten Badung akan terlihat nyata apabila seluruh tim berkonsentrasi penuh pada zone yang telah ditetapkan dan bekerja cepat mengatasi masalah tanpa sampah, dan sampah pantai bukan lagi menjadi musibah tetapi membawa berkah.

32 TERIMA KASIH MENUJU BADUNG HEBAT


Download ppt "“SMILE AND FUN” (Senyum dan Bahagia)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google