Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AUDIT SIKLUS INVESTASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AUDIT SIKLUS INVESTASI"— Transcript presentasi:

1 AUDIT SIKLUS INVESTASI
Krisnhoe Sukma Danuta, S.E., M.Acc., Ak

2 Investasi Siklus investasi berkaitan erat dengan siklus pendapatan dan pengeluaran. Dalam hubungannya dengan siklus pendapatan, siklus investasi menghasilkan aliran kas masuk yang berasal dari bunga dan keuntungan penjualan surat berharga Dalam hubungannya dengan siklus pengaluaran, siklus investasi mengeluarkan uang untuk membeli surat-surat berharga. Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan yang dapat berupa surat berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Investasi pada luar perusahaan dapat dibedakan menjadi dua jenis., yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.

3 Investasi jangka pendek
Investasi ini umumnya berupa surat berharga yang harga pasarnya relatif stabil. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan dengan menanamkan kas perusahaan yang tidak terpakai dalam bisnis perusahaan sementara waktu. Investasi jangka pendek disajikan di dalam neraca dalam kelompok aset lancar

4 Investasi jangka panjang
Investasi ini dapat berupa surat berharga, dana khusus dan aset tetap yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan perusahaan. Tujuan dari investasi jangka panjang pada saham maupun obligasi yaitu untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang. Dapat pula digunakan perusahaan untuk mengendalikan perusahaan lain melalui kepemilikan saham. Investasi jenis ini disajikan dalam kelompok aset tidak lancar dalam kelompok tersendiri.

5 Efek Efek (security) adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, oblgasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Efek Utang (debt security) adalah efek yang menunjukkan hubungan hutang piutang antara kreditor dengan entitas yang menerbitkan efek. Efek Ekuitas (Equity Security) adalah efek yang menunjukkan hak kepemilikan atas suatu ekuitas, atau hak untuk memperoleh (misalnya : waran, opsi beli) atau hak untuk menjual (misalnya : opsi jual) kepemilikan tersebut dengan harga yang telah atau akan ditetapkan.

6 Akuntansi investasi efek
Pada saat pemerolehan, perusahaan harus mengklasifikasikan efek utang dan efek ekuitas ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini: Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity), sekuritas hutang yang menurut maksud dan kemampuan perusahaan akan dimiliki sampai jatuh tempo. Diperdagangkan (trading), sekuritas hutang yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam waktu dekat untuk mengahasilkan Capital Gain. Tersedia untuk dijual (available for sale), sekuritas hutang yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo atau perdagangan.

7 Tujuan audit atas investasi
Keberadaan dan keterjadian Pencatatan saldo investasi dalam neraca mencerminkan jumlah investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca Pendapatan dari investasi yang dihasilkan dari transaksi investasi benar-benar terjadi untuk periode akuntansi yang diaudit Kelengkapan Semua bentuk investasi telah disajikan dalam neraca Semua transaksi investasi serta kejadian yang mempengaruhinya telah dimasukan dalam saldo penghasilan dalam bentuk pendapatan investasi. Hak dan Kewajiban semua investasi yang ada, benar-benar merupakan milik klien

8 Tujuan audit atas investasi
Penilaian dan alokasi Semua bentuk investasi disajikan dalam neraca berdasarkan kos perolehan, kepemilikannya atau dengan nilai pasar yang memadai Pendapatan investasi telah disajikan dalam jumlah yang wajar Penyajian dan pengungkapan Saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan layak dalam laporan keuangan Dasar-dasar penilaian investasi dan jaminan investasi secara kolateral telah diungkapkan secukupnya

9 Materialitas dan resiko
Surat berharga dalam kaitanya dengan investasi jangka panjang kemungkinan bersifat sangat material. Transaksi ini mengandung resiko tinggi bagi manajemen, meskipun kejadiannya relative jarang, oleh karena itu transaksi investasi biasanya melibatkan manajemen puncak. Mengingat hal-hal tersebut diatas sistem pengendalian internal untuk investasi biasanya sudah cukup efektif. Dengan demikian resiko bawaan yang melekat pada investasi relatif kecil

10 Titik kritis sekuritas obligasi
Penyajian laporan keuangan. Obligasi yang dijadikan sebagai jaminan atau digadaikan harus di-disclosure. Pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi pada obligasi. Pendapatan bunga yang akan diterima pada periode yang akan datang dan belum menjadi haknya mungkin dapat diakui sebagai pendapatan bunga pada periode berjalan. Penurunan nilai. Setiap harus dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah investasi itu mengalami penurunan nilai (impairment) yang bersifat tidak temporer.Jika penurunan itu dianggap tidak temporer, maka dasar biaya dari setiap sekuritas diturunkan sampai kedasar biaya yang baru. Jumlah penurunan itu diperhitungkan sebagai kerugian yang direalisasi dan karenanya dimasukkan ke dalam laba bersih. Untuk sekuritas obligasi pengujian penurunan nilai ditunjukkan untuk menentukan apakah “kemungkinan besar bahwa investor tidak akan bisa menagih seluruh jumlah terutang menurut persyaratan kontraktual”. Untuk sekuritas saham, faktor yang dipertimbangkan adalah berapa lama dan sejauh mana nilai wajar berada dibawah kondisi cost, kondisi keuangan dan prospek jangka pendek emitennya serta niat dan kemampuan perusahaan investor untuk mempertahankan investasinya agar memungkinkan ia untuk melakukan pemulihan nilai wajar yang telah diantisipasi. Pengujian penurunan nilai yang digunakan untuk saham dan obligasi didasarkan pada pengujian nilai wajar.

11 Titik kritis sekuritas obligasi
Transfer diantara kategori. Transfer diantara kategori diperhitungkan sebesar nilai wajar. Jika sekuritas yang tersedia untuk dijual ditransfer ke investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo, maka investasi bari ini (yang dimiliki sampai jatuh tempo) dicatat pada tanggal transfer dicatat sebesar nilai wajar kategori yang baru. Jika investasi yang dimiliki sampai jatuh tempo ditransfer menjadi investasi yang tersedia untuk dijual, maka investasi yang baru (yang tersedia untuk dijual) dicatat pada nilai wajarnya. Kontroversi nilai wajar. Masalah-masalah utama yang timbul diantaranya: (a) Pengukuran berdasar niat, sekuritas obligasi dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau perdagangan. Akibatnya, tiga sekuritas obligasi yang identik bisa saja dilaporkan dengan tiga cara yang berbeda dalam laporan keuangan. Selain itu, kategori dimiliki sampai jatuh tempo hanya didasarkan pada niat semata, yang merupakan evaluasi subjektif. (b) Perdagangan keuntungan, obligasi tertentu dapat diklasifikasikan sebagai obligasi yang dimiliki sampai jatuh tempo dan karenanya dilaporkan pada biaya yang diamortisasikan, sementara obligasi dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang tersedia untuk dijual dan dilaporkan pada nilai wajarnya dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dilaporkan sebagai laba komprehensif lainnya. (c) Kewajiban tidak dinilai secara wajar, jika suatu sekuritas investasi harus dilaporkan pada nilai wajarnya, maka kewajiban juga harus demikian.

12 Titik kritis sekuritas saham
Kepemilikan, surat berharga yang ada pada perusahaan benar- benar menjadi milik perusahaan tersebut. Penilaian, saham dinilai dengan benar sesuai dengan kondisi yang ada. Pencatatan / pengakuan Pendapatan Dividen, pendapatan dividen yang akan diterima pada periode yang akan datang mungkin telah diakui sebagai pendapatan dividen pada periode berjalan perusahaan tersebut. Peristiwa / Transaksi yang tidak biasa, adanya pengaruh krisis financial yang terjadi pada suatu negara yang dapat mempengaruhi keadaan perusahaan. Perubahan Akuntansi, adanya perubahan akuntansi yang tidak serta merta diikuti pada pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menimbulkan adanya over maupun understated.

13 Pengujian pengendalian
Fungsi terkait Dokumen Aktivitas pengendalian

14 Fungsi terkait Pembelian sekuritas, Penerimaan kas/pendapatan
Penjualan sekuritas Pengeluaran kas Penyimpanan surat berharga Akuntansi umum

15 Dokumen Sertifikat saham, dokumen ini menunjukan jumlah saham yang dimiliki klien. Sertifikat obligasi, dokumen ini menunjukan jumlah obligasi yang dimiliki klie Bond indenture, kontrak yang berisi penyataan, atau persyaratan obligasi yang dikeluarkan oleh pihak yang mengeluarkan obligasi Broker’s advise, dokumen yang dikeluarkan oleh pialang yang memberi spesifikasi mengenai harga pertukaran dalam transaksi investasi Jurnal transaksi, mencatat semua transaksi yang terkait dengan investasi Buku jurnal pembantu

16 Aktivitas pengendalian
Setiap transaksi harus memperoleh persetujuan yang memadai Adanya pemisahan yang jelas terhadap fungsi-fungsi pelaksaaan, pencatatan, dan penyimpanan Setiap transaksi didukung oleh dokumen pendukung Dokumen sekuritas disimpan dalam SDB yang aksesnya hanya dilakukan oleh petugas yang telah ditentukan. Penghitungan sekuritas dilakukan oleh orang yang independen dan secara periodik dilakukan rekonsiliasi dengan saldo catatannya.

17 Prosedur audit Keberadaan, Kepemilikan, dan Kelengkapan
Prosedur yang dilakukan oleh auditor untuk memperoleh bukti tentang keberadaan, kepemilikan, dan kelengkapan investasi akan bervariasi menurut tipe investasi dan penilaian auditor mengenai risiko audit. Prosedur tersebut harus mencakup satu atau lebih prosedur berikut ini: a. Inspeksi fisik b. Konfirmasi dengan penerbit ( issuer) c. Konfirmasi dengan kustodian d. Konfirmasi dengan pialang mengenai transaksi yang belum diselesaikan. e. Konfirmasi dengan pihak imbangan (counterparty) f. Membaca perjanj ian pelaksanaan kemit raan at au perj anj ian sej enis

18 Prosedur audit Penilaian dan penyajian Harga Pemerolehan
Auditor harus mendapatkan bukti mengenai cost investasi jika entitas mencatat investasinya pada biaya pemerolehan (cost) atau biaya pemerolehan amortisasian (amortized cost) atau diwajibkan membuat pengungkapan khusus mengenai basis cost investasi yang dicatat pada nilai wajar serta laba dan rugi yang direalisasikan dan belum direalisasikan. Prosedur yang harus dilakukan untuk memperoleh bukti mengenai biaya pemerolehan (cost ) dapat termasuk inspeksi dokumen yang menunjukkan harga pembelian efek, konfirmasi dengan penerbit atau kustodian, dan penghitungan ulang (recomputation) amortisasi diskonto atau premi.

19 Prosedur audit Penilaian dan penyajian Nilai Wajar
Jika investasi dicatat pada nilai wajar atau jika nilai wajar diungkapkan untuk investasi yang dicatat selain pada nilai wajar, auditor harus memperoleh bukti yang menguatkan nilai wajar tersebut.


Download ppt "AUDIT SIKLUS INVESTASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google