Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Disampaikan pada Pertemuan Kab/kota se Jatim

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Disampaikan pada Pertemuan Kab/kota se Jatim"— Transcript presentasi:

1 Disampaikan pada Pertemuan Kab/kota se Jatim
OVERVIEW SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKBPK RPJMN 2016 Disampaikan pada Pertemuan Kab/kota se Jatim Swissbell, 8 september 2016

2 KARAKTERISTIK SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKBPK 2016
Menghasilkan Indikator tahunan Program KKBPK Indikator KKB konsistensi dengan hasil SDKI Merupakan pengembangan model Survei PMA Inovasi dengan teknologi smartphone

3 LATAR BELAKANG SURVEI Arah kebijakan Pemerintah untuk seluruh Kementerian/ Lembaga diarahkan mensukseskan Visi dan Misi Pembangunan Keterkaitan visi BKKBN dengan Nawa Cita agenda prioritas ke 3 (membangun Indonesia, memperkuat daerah desa) ke 5 (Pembangunan Kualitas Hidup Manusia), ke 8 (revolusi karakter bangsa). Visi BKKBN : melalui“Pembangunan Kependudukan dan KB”. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana, sasaran yang ingin dicapai diukur dengan beberapa indikator melalui survei.

4 LATAR BELAKANG (Lanjutan)
Survei ini lebih bersifat evaluasi terhadap pelaksanaan program, sekaligus untuk memotret hasil kinerja yang telah dilakukan pelaksana program. Survei dilakukan untuk dapat memberi gambaran hasil kinerja program KKBPK di tingkat provinsi dan secara nasional.

5 TUJUAN SURVEI Tujuan Umum:
Mengetahui potret indikator program Pembangunan Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dilihat dari sasaran kinerja sesuai yang tercantum dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Renstra

6 TUJUAN SURVEI (Lanjutan)
Tujuan Khusus: Untuk mendapatkan informasi indikator kinerja Program KKBPK yang tertuang pada RPJMN dan Renstra pada aspek : - Kesehatan Reproduksi Remaja - Keluarga Berencana - Keterpaparan Media - Kependudukan - Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga - Fasilitas Kesehatan (sarana, prasarana, logistik alokon dan akses ke tempat pelayanan KB.

7 INDIKATOR RPJMN 2015-2019 Indikator 2015 2016 2017 2018 2019
Pencapaian Laju Pertambahan Penduduk (%) 1,38 1,27 1,25 1,23 1,21 1,76 (SP) TFR (anak per wanita) 2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 2,28 (SUPAS 15) ASFR tahun 46 44 42 40 38 36 (SUPAS 15) Prevalensi Semua Cara KB (%) 65,2 65,4 65,6 65,8 66,0 57,9 (SUPAS 15) Mix MKJP 20,5 21,1 21,7 22,3 23,5 17,9 (SUPAS 15 Angka Ketidaklangsungan KB 26,0 25,7 25,3 25,0 24,6 Unmet Need KB (%) 10,6 10,48 10,26 10,14 9,91 11,4 (SUPAS 15 Kehamilan Tidak Diinginkan (%) 7,1 7,0 6,9 6,8 6,6

8 SASARAN RENSTRA 2015-2019 INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
Pencapaian 2015 Persentase pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang semua alat/cara KB modern 16 21 31 50 70 19,9 Persentase keluarga yang memiliki pemahaman dan kesadaran tentang 8 fungsi keluarga. 10 20 30 40 15,3 Persentase keluarga mempunyai balita dan anak memahami dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita ana 50,2 55,5 60,5 65,5 70,5 55 4. Persentase masyarakat (keluarga) yang mengetahui tentang isu kependudukan 38 42 46 48 36,9

9 SASARAN RENSTRA 2015-2019 INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
Pencapaian Persentase masyarakat (remaja) yang mengetahui tentang isu kependudukan 38 42 46 48 50 40,4 Indeks pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 48,4 49 51 52 Persentase PUS, WUS, keluarga yang mendapat informasi program KKBPK melalui media massa, media luar ruang, dan media lini lapangan 88 8 9 90 92 Media massa 96 Media luar ruang 8. Persentase remaja yang mendapat informasi program KKBPK melalui media massa (cetak, elektronik), media luar ruang, dan media lini lapangan Media luar ruang

10 ARTI PENTING DATA SURVEI RPJMN 2016
Survei akan menghasilkan indikator kinerja program KKBPK seperti tertuang pada RPJMN dan Renstra Survei menghasilkan data yang dapat digunakan untuk memantau perkembangan program Hasil survei dapat digunakan untuk menilai kualitas hasil intervensi Hasil survei digunakan sebagai acuan bagi pengambil kebijakan untuk perencanaan program kedepan Hasil survei untuk keperluan advokasi ke pimpinan daerah.

11 ARTI PENTING DATA SURVEI RPJMN 2016 (LANJUTAN)
Survei merupakan evolusi metode pengumpulan data dari berbasis kertas ke penggunaan teknologi smart-phone Survei dapat me link (menghubungkan) antara data rumah tangga, data keluarga, wanita dan remaja dengan data sumber pelayanan kesehatan Survei terhadap rumah tangga , akan mengetahui aset kekayaan dari responden yang akan di survei. Survei terhadap responden wanita usia subur – mengukur fertilitas, dan permintaan dan penggunaan kontrasepsi

12 ARTI PENTING DATA SURVEI RPJMN 2016 (LANJUTAN)
Survei terhadap responden keluarga akan mengukur partisipasi keluarga terhadap tumbang balita anak, pemahaman dan kesadaran terhadap 8 fungsi keluarga, akses terhadap media, dan pengetahuan issu kependudukan Survei terhadap responden remaja akan mengukur pengetahuan tentang KRR, dan akses media, pengetahuan issu kependudukan, dan perilaku pacaran serta seksual Survei terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Service Delivery Point/SDP) – mengukur ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana termasuk kontrasepsi dan akses terhadap tempat pelayanan kontrasepsi

13 ARTI PENTING DATA SURVEI RPJMN 2016 (Lanjutan)
Memberikan informasi pelayanan kesehatan bagi wanita dan keluarga Menyediakan informasi KB, pelayanan KB, dan alat obat kontrasepsi secara lengkap Menjelaskan tentang kualitas dan akses terhadap informasi KB, pelayanan KB, dan alat obat kontrasepsi Menjelaskan tentang praktek higenitas, kondisi rumah tangga, dan fasilitas-fasilitas kesehatan Menjelaskan tentang akses dan penggunaan air oleh penduduk serta fasilitas-fasilitas sanitasi Dapat membandingkan antara jenis-jenis pelayanan dan wilayah- wilayah antar provinsi Memperkuat kapasitas SDM dalam melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur terhadap program-program Kependudukan, KB, PK dan Kesehatan

14 KEUNTUNGAN SURVEI DENGAN TEKNOLOGI SMARTPHONE
SURVEI KONVENSIONAL SURVEI DENGAN TEKNOLOGI SMARTPHONE Tidak ramah lingkungan : penggunaan kertas untuk kuesioner sebagai alat pengumpul data Ramah lingkungan : penggunaan smartphone sebagai alat pengumpul data (paperless) Memerlukan tempat yang cukup luas untuk pengolahan data (editing, entri data). Membutuhkan waktu yang lebih lama. Tidak memerlukan tempat yang khusus untuk proses pengolahan data editing dan entri (dilakukan sekaligus pada saat pengumpulan dan pengiriman data ke server). Memperkuat kapasitas lokal (universitas/lembaga riset, supervisor dan enumerator lokal) Memperkuat kapasitas lokal (universitas/lembaga riset, supervisor dan enumerator lokal) Lebih mahal (penggunaan kertas akan habis pakai). Lebih murah dalam waktu jangka panjang, karena smartphone dapat digunakan kembali untuk survei mendatang.

15 KEUNTUNGAN SURVEI DENGAN TEKNOLOGI SMARTPHONE (Lanjutan)
SURVEI KONVENSIONAL SURVEI DENGAN TEKNOLOGI SMARTPHONE Kesalahan dapat terjadi dalam pengumpulan, editing dan entri data Meminimalisir kesalahan: peringatan otomatis dalam ODK, alur /lompatan pertanyaan juga otomatis , dan tidak memerlukan tahapan entri data Umpan balik pelaksanaan pengumpulan data lebih lambat Umpan balik lebih cepat : terhadap data yang dikirimkan kepada petugas management data. Laporan hasil survei lebih lambat Laporan hasil survei lebih cepat

16 METODE SURVEI Cakupan wilayah survei: nasional, 34 provinsi
Di Jawa Timur , 38 Kab/Kota, 100 Cluster, 7000 responden Kerangka Sampel: Kerangka Sampel Klaster disertai informasi jumlah rumah tangga hasil listing SP 2010 (updating). Klaster adalah gabungan 2 (dua) blok sensus atau lebih. Pembentukan Kerangka Sampel Klaster : 1. Listing semua desa atau kelurahan. 2. Di setiap kelurahan atau desa diinventarisir jumlah blok sensus (rata-rata setiap desa 6 BS, setiap kelurahan 9 BS) 3. Dibentuk klaster di setiap desa (satu klaster minimum 2 blok sensus)

17 INSTRUMEN SURVEI Lima (5) tipe kuesioner
Rumah Tangga (Termasuk Keluarga) WUS (Termasuk PUS) Keluarga Remaja Faskes

18 Sebaran Sampel Klaster Representatif Provinsi Survei Indikator KKBPK RPJMN 2016
No. Nama Prov Jumlah klaster 1 DKI Jakarta 56 2 Jawa Barat 90 3 Jawa Tengah 96 4 DI Yogyakarta 38 5 Jawa Timur 100 6 Banten 66 7 Bali 50 8 Aceh 59 9 Sumut 78 10 Sumbar 76 11 Riau 47 12 Kepri 46 13 Jambi 51 14 Sumsel 73 15 Bengkulu 43 16 Lampung 63 17 Babel 36 No. Nama Prov Jumlah klaster 18 NTB 50 19 Kalbar 48 20 Kalteng 54 21 Kalsel 56 22 Kaltim 42 23 Kaltara 25 24 Sulut 53 Gorontalo 26 Sulteng 45 27 Sulsel 74 28 Sultra 29 Sulbar 46 30 NTT 31 Maluku 32 Maluku Utara 33 Papua 59 34 Papua Barat Indonesia 1912

19 Struktur Organisasi Survei RPJM Tahun 2016
Desa ( 3 klaster/Enum ) Kab/Kota(3-4 Enum/Supervisor) Provinsi Pusat Puslitbang KB dan KS BKKBN Provinsi Cq. Kabalatbang - Peneliti/WI - Prakom Supervisor Enumerator Universitas di Provinsi 10 SPV (3 kab , 38 Enumerator (2-3 clster)

20 Tahapan Pelatihan 1. Peneliti/WI 2. Prakom Supervisor ( 15 org)
Training Enumerator di Masing-masing Provinsi Training Fasilitator dan Supervisor (102 org org) 2 angkatan TOT Master Training Tingkat Pusat (25 org) Peneliti PUSNA, PUSDU, PRAKOM 1. Peneliti/WI 2. Prakom 3. Univ Enumerator Supervisor ( 15 org) 2 Weeks 4 Weeks 2 Weeks

21 Data Management Supervisor Manajer Data Pusat Koordinator Provinsi
Server Cloud Enumerator Supervisor Koordinator Provinsi Manajer Data Pusat Feedback Erorr Report Alur Pengiriman Data

22 Titik Pelayanan Kesehatan
Alur Pengiriman Data Server pusat : Aggregasi Data & Database Validasi Data & Analisis Manajemen Data Umpan balik Komunitas: Indikator kunci, Transfer visual via GPRS Update Real-time dari tabel, grafik, peta (tersedia pada level agregasi yang berbeda) Transfer data melalui jaringan GPRS Menghubungkan akses data eksternal: laporan, grafik, peta… Titik Pelayanan Kesehatan Rumah Tangga Pengumpulan data menggunakan Ponsel Enumerator lokal

23 Terima Kasih


Download ppt "Disampaikan pada Pertemuan Kab/kota se Jatim"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google