Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Isu-isu lain dalam Pelaporan Konsolidasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Isu-isu lain dalam Pelaporan Konsolidasi"— Transcript presentasi:

1 Isu-isu lain dalam Pelaporan Konsolidasi
Bab 10 Isu-isu lain dalam Pelaporan Konsolidasi

2 Isu lain Dalam Pelaporan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, sebagaimana halnya entitas tunggal, harus disusun sesuai denga prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar pelaporan dan penyajian tidak berbeda antara entitas konsolidasi tunggal. Akan tetapi, penyusunan laporan keuangan konsolidasi melibatkan beberapa isu khusus yang tidak di bahas di bab sebelumnya.

3 Additional Reporting Issues
Bab ini membahas isu-isu konsolidasi yang lain seperti: Laporan arus kas konsolidasi. Konsolidasi setelah akuisisi interim. Penghitungan pajak konsolidasi Laba per saham konsolidasi.

4 Laporan Arus Kas Konsolidasi
Perusahaan-perusahaan harus menyajikan laporan arus kas (statement of cash flows) pada saat mengeluarkan laporan keuangan lengkap. Laporan keuangan konsolidasi sama dengan laporan arus kas yang disusun untuk entitas konsolidasi dan pada dasarnya disusun dengan cara yang sama.

5 Laporan arus kas Laporan arus kas konsolidasi umumnya disusun setelah laporan laba rugi, laporan saldo laba dan neraca konsolidasi Laporan arus kas tidak dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi tiga bagian, tetapi disusun dengan menggunakan informasi yang ada di ketiga laporan yang lain.

6 Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Jika menggunakan pendekatan tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas, dengan laba bersih sebagai titik awal, maka laba bersih konsolidasi harus disesuaikan dengan semua pos yang mempengaruhi laba bersih konsolidasi dan kas entitas konsolidasi secara berbeda. Penyusunan arus kas konsolidasi hanya memerlukan beberapa penyesuaian (seperti penyusutan dan amortisasi dari penghapusan diferensial pembelian) selain yang digunakan dalam penyusunan laporan arus kas individual

7 Statement of Cash Flows
Walaupun penjualan dan pembelian aset merupakan sumber dan penggunaan kas dari masing-masing perusahaan, jika aktivitas tersebut terjadi seluruhnya dalam entitas konsolidasi , maka aktivitas tersebut tidak dapat dimasukkan ke dalam laporan arus kas. Sebagaimana laporan keuangan konsolidasi yang lain, transfer antara afiliasi harus dieliminasi dalam penyusunan laporan arus kas konsolidasi.

8 Statement of Cash Flows
Laba yang dialokasikan. Ke kepemilikan nonpengendali dikurangi dalam penghitungan laba bersih konsolidasi, tetapi tidak mencerminkan arus kas keluar Oleh karena itu, laba dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali ditambahkan kembali ke laba bersih konsolidasi dalam laporan arus kas konsolidasi untuk mendapatkan arus kas dari aktivitas operasi.

9 Statement of Cash Flows
Penerimaan dari dan pembayaran ke pemegang saham nonpengendali umumnya, dimasukkan ke dalam laporan arus kas konsolidasi sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Penjualan saham tambahan ke atau pembelian kembali saham dari pemegang saham nonpengendali dianggap sebagai transaksi dengan non-afiliasi dan dilaporkan sebagai sumber atau penggunaan kas.

10 Contoh PT induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada 31 Des 2000 dengan harga diatas Rp.66 juta dari nilai buku Diferensial sebesar Rp.66 juta pada tanggal akuisisi, dialokasikan sebesar Rp.8 juta ke tanah, Rp.48 juta ke peralatan dengan sisa manfaat 10 tahun, dan Rp.10 juta ke goodwill. Manajemen memutuskan bahwa pada akhir tahun 2001, goodwill mengalami penurunan nilai dan harus diturunkan sebesar Rp.2,5 juta, setelah itu nilai goodwill konstan

11 Selama tahun 2002, PT Induk membayar dividen sebesar Rp
Selama tahun 2002, PT Induk membayar dividen sebesar Rp.60 juta; PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp.75 juta dan membayar dividen sebesar Rp.40 juta Selama tahu 2002, PT Induk menjual tanah yang dibelinya pada tahun 2001 seharga Rp.40 juta ke non-afiliasi seharga Rp.70 juta PT Anak membeli peralatan baru dari pihak tidak berhubungan istimewa pada akhir tahun 2002 senilai Rp.100 juta

12 31 Des 2001 31 Des 2002 Kas Rp Rp Piutang Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan peralatan Goodwill Total Debit Rp Rp Akumulasi penyusutan Rp Rp Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo laba Kepemilikan nonpengendali Total kredit Rp Rp

13 Laporan laba rugi Penjualan Rp.720.000.000 Keuntungan Penjualan Tanah
Rp Dikurangi : Harga Pokok Penjualan Rp Beban Penyusutan Beban Lain-lain ( ) Laba tersedia untuk semua pemegang saham Rp Pendapatan kepemilikan nonpengendali ( ) Laba bersih konsolidasi Rp

14 Arus Kas dari aktivitas operasi
Laba bersih Beban penyusutan Keuntungan Penjualan Tanah Kenaikan piutang usaha Kenaikan persediaan Kenaikan utang usaha Arus Kas dari aktivitas Investasi Akuisisi peralatan Penjualan Tanah Arus Kas dari aktiv pendanaan Div utk pemeg shm induk persh Div utk pemeg shm nonpengend Kenaikan Kas

15 Konsolidasi setelah akuisisi interim
Pada saat satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, anak perusahaan dianggap merupakan bagian dari entitas kosnolidasi sejak sahamtersebut diakuisisi. Pada saat anak perusahaan dibeli selama periode fiskal bukan pada awal atau akhir periode, hasil operasi anak perusahaan yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya bagian dari tahun ketika saham anak perusahaan dimiliki oleh induk perusahaan.

16 Interim Acquisition Hasil operasi anak perusahaan yang dibeli selama periode fiskal dapat dimasukkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan salah satu dari dua cara. Pendapatan dan beban dari anak perusahaan dimasukkan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi seakan-akan anak perusahaan sudah diakuisisi sejak awal periode fiskal dan mengurangi bagian induk perusahaan atas laba sebelum akuisisi anak perusahaan di bagian paling bawah dari laporan laba rugi konsolidasi

17 Interim Acquisition Hanya bagian pendapatan dan beban yang diperoleh anak perusahaan setelah tanggal penggabungan usaha yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi Pada tgl. 1 Juli 2001 PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak seharga nilai bukunya Rp PT Anak melaporkan laba dan dividen tahun 2001 Sblm penggabungan (1 jan – 30 juni) Stlh penggabungan (1 juli – 31 Des) Laba bersih Rp Rp Dividen

18 Nilai buku PT Anak pd tgt. 1 Januari 2001
Saham Biasa Rp Saldo laba Rp Laba bersih, 1 januari sampai 30 juni 2001 Dividen, 1 Januari sampai 30 juni 2001 ( ) Nilai buku PT Anak pada tanggal 1 Juli 2001 Rp Kepemilikan PT Induk X 0,80 Nilai buku saham yang diakuisisi PT Induk pada tgl 1 Juli 2001 Rp

19 Situasi pemeilikan pd tgl 1 juli 2001
Biaya perolehan investasi Rp Nilai buku (1 juli 2001) Saham biasa-PT Anak Rp Saldo laba-PT Anak Rp Kepemilikan PT Induk X 0,80 Deferensial Rp – 0---

20 Ayat jurnal PT Induk Perusahaan
Investasi pada saham PT Anak Kas Mencatat pembelian saham PT Anak Selama pertengahan tahun kedua tahun 2001, PT Induk mencatat bagiannya atas laba dan dividen PT Anak dengan menggunakan metode ekuitas Kas Investasi pada saham PT Anak Mencatat dividen dari PT Anak Rp x 0,80 Investasi pada saham PT Anak Pendapatan dari Anak Perusahaan Mencatat pendapatan metode ekuitas Rp x 0,80

21 Income Tax Issues Induk perusahaan dan anak perusahaan dapat mengisi SPT Laba Konsolidasi (consolidated income tax return). For a subsidiary to be eligible to be included in a consolidated tax return, at least 80 percent of its stock must be held by the parent company or another company included in the consolidated return.

22 Income Tax Issues A major advantage of filing a consolidated return is the ability to offset the losses of one company against the profits of another. In addition, dividends and other transfers between the affiliated companies are tax-exempt. Thus, tax payments on profits from intercompany transfers can be delayed until the intercompany profits are realized through transactions with nonaffilitates.

23 Income Tax Issues When separate returns are filed, the selling company is required to pay tax on intercompany profits it has recognized, whether or not the profits are realized from a consolidated viewpoint. Filing a consolidated return also may make it possible to avoid limits on the use of certain items such as foreign tax credits and charitable contributions.

24 Income Tax Issues An election to file a consolidated income tax return carries with it certain limitations. Once an election is made to include a subsidiary in the consolidated return, the company cannot file separate tax returns in the future unless it receives approval from the Internal Revenue Service.

25 Income Tax Issues The subsidiary’s tax year also must be brought into conformity with the parent’s tax year. In addition, preparing a consolidated tax return can become quite difficult when numerous companies are involved and complex ownership arrangements exist between the companies.

26 Income Tax Issues Two additional income tax considerations are discussed in this chapter, both relating to consolidation: Allocation of income tax amounts from a consolidated tax return to the individual companies. The tax effects of unrealized intercompany profit eliminations.

27 Allocating Tax Expense
A consolidated tax return portrays the companies included in the return as if they actually were a single legal entity. All intercorporate transfers of goods and services and intercompany dividends are eliminated and a single income tax figure is assessed when a consolidated return is prepared.

28 Allocating Tax Expense
Consolidated companies sometimes need to prepare separate financial statements for noncontrolling shareholders and creditors. Because only a single income tax amount is determined for the consolidated entity when a consolidated tax return is filed, income tax expense must be assigned to the individual companies included in the return in some manner.

29 Allocating Tax Expense
While no authoritative pronouncements specify the assignment of consolidated income tax expense to the individual companies included in the consolidated tax return, a reasonable approach is to allocate consolidated income tax expense among the companies on the basis of their relative contributions to income before taxes.

30 Unrealized Intercompany Profits
The income tax effects of unrealized intercompany profit eliminations depend on whether the companies within the consolidated entity file a consolidated tax return or separate tax returns.

31 Unrealized Intercompany Profits
For consolidating companies filing separate tax returns, income tax expense is recognized in the consolidated income statement when the associated transaction is recognized by the consolidated entity, not necessarily when it is reported by an individual company.

32 Unrealized Intercompany Profits
If an intercompany gain or loss is included in an individual company’s tax return in a different period from the one in which it is included in the consolidated income statement, deferred income taxes should be recognized on the temporary difference.

33 Consolidated Earnings per Share
Secara umum laba per konsolidasi (consolidated earning per share) dihitung dengan cara yang sama dengan laba per saham untuk perusahaan tunggal. EPS dasar konsolidasi sama dengan laba bersih konsolidasi tersedia untuk pemegang saham biasa induk perusahaan (setelah mengurangi dividen preferen induk perusahaan) dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa induk perusahaan yang beredar selama periode tersebut.

34 Consolidated Earnings per Share
Penghitungan EPS dilusian konsolidasi lebih rumit. Kontribusi anak perusahaan terhadap EPS Dulisian dapat berbeda dengan kontribusinya terhadap laba bersih konsolidasi karena adanya perbedaan asumsi yang mendasari.

35 Consolidated Earnings per Share
Dalam penghitungan EPS, persentase kepemilikan induk perusahaan seringkali berubah jika obligasi dapat dikonvesi (convertible bond) dan saham preferen yang dapat dikonversi (convertible preferred stock) dari anak perusahaan diperlakukan sebagai saham biasa dan opsi serta waran anak perusahaan diperlakukan seakan-akan telah dilaksanakan. Selain itu, laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dapat berubah jika obligasi dan saham preferen diperlakukan sebagai saham biasa untuk tujuan penghitungan EPS.

36 Consolidated Earnings per Share
Beban bunga atau atau dividen preferen, jika telah mengurangi, harus ditambahkan kembali dalam penghitungan laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa jika efek (surat berharga) tersebut dianggap sebagai saham biasa.

37 Summary--Cash Flow In addition to an income statement, balance and statement of retained earnings, a full set of consolidated financial statements must include a consolidated statement of cash flows. The consolidated statement of cash flows is prepared from the other three consolidated statements in the same way as the statement of cash flows is prepared for a single company. However, certain additional adjustments are needed (as indicated on the next slide).

38 Summary—Cash Flow For example, income assigned to the noncontrolling interest reduces consolidated net income but does not use cash; it therefore must be added back to net income in deriving cash generated from operating activities. Also, dividends to noncontrolling shareholders must be included as a financing use of cash because; while they are not viewed as dividends of the consolidated entity, they do require the use of cash.

39 Summary—Interim Acquisition
When a subsidiary is purchased at an interim date during the year, the consolidation procedures must ensure that income earned by the subsidiary before it was part of the consolidated entity is not included in the basis for calculating consolidated net income. The approach used most frequently is to include the subsidiary’s revenues and expenses for the entire year and then deduct its preacquisition earnings.

40 Summary—Tax Allocation
Two major income tax issues arise in consolidation. The first is concerned with how to allocate income tax expense to individual companies included in a consolidated income tax return. This issue is important because the allocation impacts the separate financial statements and the amounts assigned to the noncontrolling interests in the consolidated statements.

41 Summary—Tax Allocation
The second tax issue involves intercorporate transactions. For consolidating companies filing separate tax returns, income tax expense is recognized in the consolidated income statement when the associated transaction is recognized by the consolidated entity, not necessarily when it is reported by an individual company (see next slide).

42 Summary—Tax Allocation
If an intercompany gain or loss is included in an individual company’s tax return in a different period from the one in which it is included in the consolidated income statement, deferred income taxes should be recognized on the temporary difference.

43 Summary--EPS Consolidated earnings per share is calculated largely in the same way as for a single company. The numerator of the basic EPS computation is based on earnings available to the holders of the parent’s common stock, and the denominator is the weighted average number of the parent’s common shares outstanding during the period.

44 Summary--EPS Diluted consolidated EPS assumes both the parent’s and subsidiary’s dilutive securities are converted, and special adjustments to consolidated net income may be needed to reflect the effect of the assumed conversion on the amount of subsidiary income to include in the EPS numerator.

45 You will Survive This Chapter !!!
This is the last chapter specifically addressing consolidation issues !!!

46 Chapter 10 End of Chapter


Download ppt "Isu-isu lain dalam Pelaporan Konsolidasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google