Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

    

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "    "— Transcript presentasi:

1     
KEWAJIBAN BERIBADAH                                                        

2 TERJEMAHAN AYAT Dan tidaklah Ku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah. Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk mengabdi kepada Allah dengan ikhlas, baginya agama dengan hanif, mereka melaksanakan shalat dan membayar zakat, demikian itulah agama yang lurus. Hai orang2 yang beriman diwajibkan atas kamu puasa sebagaimana diwajibkan pada orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. Di sana terdapat tanda yang nyata, makam Ibrahim, siapa saja yang memasukinya dia akan aman, dan kewajiban manusia pada Allah adalah berhaji ke baitullah bagi yang mampu melakukan perjalanan, siapa yang ingkar maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.

3 PENEJELASAN AYAT - Kata kunci dalam ayat diatas adalah “li ya’budun” yang berarti untuk mengabdi atau menyembah (ibadah). - Ibadah: satu bentuk ketundukan atau ketaatan yang mencapai puncaknya karena adanya rasa keagungan dalam jiwa seseorang yang ditujukan kepada obyek tempat mengabdi. - Ibadah: merupakan dampak dari keyakinan bahwa pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau hakikatnya. (Demikian Abduh)

4 Huruf “lam” (pada kalimat “li”) di atas bukanlah berarti bahwa tujuan ibadah adalah untuk Allah. - Makna huruf “lam” di sana adalah untuk menyempurnakan ciptaan-Nya. - Kesimpulannya bahwa kewajiban ibadah bukanlah untuk kepentingan Allah sebagai khaliq, tapi untuk kepentingan manusia sebagai makhluk. - Jadi yang butuh kepada ibadah sebenarnya adalah manusia, sebagai wujud dari fitrah kemanusiaannya.

5 TUJUAN IBADAH: - Statemen bahwa Allah menciptakan manusia hanya untuk mengabdi kepada-Nya, haruslah dipahami bahwa Allah telah menciptakan mereka itu memiliki potensi untuk beribadah (sesuai dengan fitrahnya). - Namun tidak semuanya mau beribadah, karena manusia juga diberi kebebasan atau pilihan oleh Allah (Allah tidak memaksa). - Karena itu, tujuan ibadah adalah untuk menyempurnakan fitrah kemanusiaan manusia itu sendiri.

6 HAKIKAT IBADAH: 1.Kehadiran di hadapan Allah dengan kerendahan diri dan penuh penghambaan kepada-Nya, serta kebutuhan sepenuhnya kepada Tuhan Pemilik kemuliaan mutlak dan kekayaan murni. 2.Menempatkan diri seseorang dalam kedudukan kerendahan dan ketundukan yang penuh, serta mengarahkannya ke hadirat Allah. (ma’rifat). (demikian Thabathaba’i)

7 MACAM IBADAH: 1. Ibadah mahdhah: ibadah yang sudah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar, atau waktunya seperti shalat, zakat, puasa dan haji. 2. Ibadah ghairu mahdhah: segala aktivitas lahir dan batin manusia yang dimaksudkan untuk taqarub kepada Allah, seperti mengelola alam, memakmurkan bumi, mewujudkan tugas kekhalifahan manusia di muka bumi (demikian Sayid Qutub)

8 Dalam ayat kedua disebutkan bahwa di antara ibadah itu adalah shalat dan zakat. - Penyebutan dua ibadah tersebut secara beriringan menunjukkan bahwa harus ada keseimbangan dalam menjaga silaturrahmi antara Allah dan manusia yang lain. (seimbang antara hablun minallah dan hablun minan nas). - Shalat merupakan bentuk ibadah dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Allah. Sedangkan zakat merupakan ibadah dalam konteks menjaga hubungan baik antara sesama manusia.

9 Ayat berikutnya tentang puasa dan haji
Ayat berikutnya tentang puasa dan haji. Keduanya sama-sama mengandung nuansa hablun minallah dan hablun minan nas. - Puasa, dalam konteks hablun minallah, merupakan bukti dari keimanan seseorang. Dalam konteks hablun minan nas, merupakan sarana pendidikan bagi mereka yang selama ni berada dalam kecukupan. - Haji, dalam konteks hablun minallah, merupakan puncak dari keimanan seseorang. Dalam konteks hablun minan nas, merupakan sarana pembentengan diri secara moralitas. (demikian Quraish Shihab)


Download ppt "    "

Presentasi serupa


Iklan oleh Google