Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI"— Transcript presentasi:

1 BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI
Gejala-Gejala Terjadinya Struktur Oligopoli di Indonesia AR Soehoed, Menteri Perindustrian Gejala kegiatan ekonomi makin terkonsentrasi pada group-group bisnis tertentu (September 1979). Pemerintah tidak membiarkan industri semen didominasi satu pabrik (Juni 1980). Frans Seda Gejala adanya kegiatan monopoli dalam kegiatan ekonomi Indonesia sudah sering tampak pada akhir-akhir ini. Anwar Ibrahim (Deputi Bidang BKPM) Telah terjadi monopoli pad asuatu industri kendaran bermotor namun pemerintah belum mempunyai dasar hukum untuk menindak. Sukadji Ranuwihardjo Struktur industri Indonesia telah “sangat terkonsentrasi” sehingga berbentuk oligopoli karena adanya asosiasi-asosiasi industri yang cenderung membantu dan mendorong pasar terkonsentrasi sehingga industri menjadi inefisiensi. Mubyarto Industri manufaktur di Indonesia(tidak termasuk migas) sekitar 67% dihasilkan oleh oligopolistik. 1

2 BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI
B. Industri Oligopolistik Konsentrasi industri Indonesia ( ) Perluasan perusahaan besar dalam suatu industri. Berkurangnya jumlah perusahaan dalam periode tersebut. 2. Hubungan struktur, perilaku, dan kinerja pertumbuhan nilai tambah sangat tinggi pada industri oligopoli penuh dan sebgaian pada oligopoli parsial. Kesenjangan pembagian pendapatan tertinggi pada pada oligopoli parsial dan terrendah pada oligopoli penuh (dualisme teknologi dan skala perusahaan). Kecenderungan kaitan tingkat efisiensi dengan struktur oligopolistik adalah semakin meningkatnya konsentrasi semakin turun tingkat efisiensi

3 BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI
C. Beberapa Implikasi Teknologi dan beban sosial masyarakat (kapasitas terpasang lebih) strategi untuk menghambat masuknya kelompok lain. strategi untuk masuk ke pangsa pasar yang lebih luas. 2. Peluang kesempatan kerja yang relatif kecil industri padat modal sehingga hemat tenaga kerja. nilai tambah industri substitusi impor relatif rendah. 3. Kelebihan taksiran permintaan -feasibility study (FS) selalu diterima. - pengajuan kredit bank dan demonstration effect. 4. Kesenjangan pembagian pendapatan - oligopoli parsial, tingkat kesenjangan relatif tinggi. - oligopoli penuh, tingkat kesenjangan relatif rendah. 5. Efisiensi industri dan tingkat upah labor - labor cost tertekan, inefisien, ketegaran tingkat Y labor. 6. Koperasi dan struktur pasar yang oligopolistik - disubsidi terus exit, produk komplementer dengan industri, didirikan perusahaan oligolistik, dan disubsidi terus menerus.


Download ppt "BAB 4 OLIGOPOLI DI INDONESIA: KASUS SEKTOR INDUSTRI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google