Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Objek Wisata di Tana Toraja

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Objek Wisata di Tana Toraja"— Transcript presentasi:

1 Objek Wisata di Tana Toraja
Created by Safriani Patandean

2 Objek Wisata Tana Toraja
Bumi Lakipadada, Tana Toraja. Daerah primadona wisata Sulsel ini juga dijuluki surganya wisata alam dan budaya, karena memiliki kekayaan dan keindahan obyek wisata budaya yang termasyhur di dunia. Wilayah Tana Toraja memiliki luas 3.205,77 km2, terdiri dari 15 kecamatan, 116 lembang (desa), dan 27 kelurahan. Kondisi topografi Tana Toraja berada di daerah pegunungan, berbukit dan berlembah. Yang mana areanya terdiri dari 40% pegunungan dengan ketinggian antara 150 m s/d m di atas permukaan laut (dataran tinggi 20%, dataran rendah 38%, rawa-rawa dan sungai 2%). Bagian terendah kabupaten ini, berada di Kecamatan Bonggakaradeng dan tertinggi Kecamatan Rindinggallo. Kondisi tersebut menjadikan kabupaten ini kaya akan keragaman obyek wisata alam dan budaya yang hingga kini tetap terjaga dan terpelihara. Tana Toraja memiliki kekayaan budaya warisan leluhur yang tidak akan dijumpai di belahan bumi lain selain di Tana Toraja. obyek wisata Kambira (kuburan pohon khusus bayi), Londa, Kete Ke’su, Batutumonga, Lemo Buntang, Bori, Lo’ko Mata, Perkampungan Buntao, Nanggala, Marante, Pekampungan Seni Ukir, arum jeram di Sungai Sa’dan, dusun Patane dan keragaman budaya upacara kematian (rambu solo) dan pesta syukuran (rambu tuka), Silaga Tedong atau pun atratrksi Sisemba (adu kaki).

3 Rumah Adat Tana Toraja Tana Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama TONGKONAN. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Saking begitu melekatnya image Tana Toraja dengan bangunan rumah adatnya ini, sebagai bentuk promosi pariwisata dan untuk menggaet turis Jepang ke daerah ini, maka rumah adat pun dibangun di negeri “matahari terbit” itu. Bangunannya dikerjakan oleh orang Toraja sendiri dan diboyong pengusaha pariwisata ke negari sakura. Sekarang di Jepang, sudah ada dua Tongkonan yang sangat mirip dengan Tongkonan yang asli. Kehadiran Tongkonan selalu membuat kagum masyarakat negeri tersebut karena bentuknya yang unik. Perbedaannya dengan yang ada di Tanah Toraja hanya terletak di atapnya yang menggunakan bambu.

4 Pesta Rambu Solo’ Dalam masyarakat Toraja, upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang, maka biaya upacara pemakamannya akan semakin mahal. Dalam agama aluk, hanya keluarga bangsawan yang berhak menggelar pesta pemakaman yang besar. Pesta pemakaman seorang bangsawan biasanya dihadiri oleh ribuan orang dan berlangsung selama beberapa hari. Sebuah tempat prosesi pemakaman yang disebut rante biasanya disiapkan pada sebuah padang rumput yang luas, selain sebagai tempat pelayat yang hadir, juga sebagai tempat lumbung padi, dan berbagai perangkat pemakaman lainnya yang dibuat oleh keluarga yang ditinggalkan. Musik suling, nyanyian, lagu dan puisi, tangisan dan ratapan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah.[23] Upacara pemakaman ini kadang-kadang baru digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, dengan tujuan agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pemakaman.[]

5 Kuburan Bayi di dalam Pohon
Obyek wisata satu ini sangat unik, karena jenazah bayi yang sudah meninggal dimasukkan ke batang pohon. Sebelum jenazah dimasukkan ke dalam batang pohon, terlebih dahulu batang pohon itu dilubangi, dengan ketentuan lubang tidak boleh menghadap ke arah kediaman keluarga yang meninggal. Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam, dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk). Pengunjung yang bertanda di perkampungan ini, bisa melihat langsung kuburan para bayi yang dimakamkan di atas pohon. Pohon tersebut bernama Tarra, pohon yang menyerupai pohon buah sukun dengan lingkaran batang pohon sekitar 3,5 meter. Pohon ini telah berumur sekitar 300 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi berusia 0-7 tahun di dalamnya. Obyek wisata Kambira berada di Kampung Kambira, Kecamatan Sangalla, sekitar 20 km dari Kota Rantepao. Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi tersebut sudah tidak digunakan lagi. Namun pohon Tara tersebut masih terlihat tegak berdiri, sehingga menjadi data tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau pun mancanegara.

6 Thanks for attention


Download ppt "Objek Wisata di Tana Toraja"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google