Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS KOMPARATIF & COMMON-SIZE

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS KOMPARATIF & COMMON-SIZE"— Transcript presentasi:

1 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS KOMPARATIF & COMMON-SIZE
Hadi Saputra ALK - Limajatini ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS KOMPARATIF & COMMON-SIZE

2 ANALISIS KOMPARATIF Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan. Tujuan analisis komparatif adalah untuk memperoleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang. Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.

3 ANALISIS KOMPARATIF Perbandingan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu Year-to-year Changes Analysis dan Index-Number Trend Series Analysis. Dalam pendekatan year-to-year changes analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen laporan keuangan. Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan yang terjadi. Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan yang terjadi.

4 2009 2010 PT Buddhi Dharma Laporan Posisi Keuangan Komparatif
Per 31 Desember 2009 dan 2010 (Year-to-year Changes Analysis) Nama Rekening 2009 2010 Perubahan Absolut Perubahan Relatif Aset Kas Rp Rp Rp 66,67% Surat Berharga Rp Rp (Rp ) -66,67% Piutang Dagang (neto) Rp Rp Rp Piutang Wesel Persediaan Rp 50,00% Beban Dibayar di Muka Rp0 (Rp ) -100,00% Total Aset Lancar Rp Rp Rp 42,00%

5 Tanah Rp Rp Rp 150,00% Bangunan Rp Rp 50,00% Akum Depresiasi Bangunan (Rp ) (Rp ) (Rp ) Peralatan 100,00% Akum Depresiasi Peralatan Total Aset Tetap Rp Rp 92,31% Investasi Jangka Panjang Rp0 (Rp ) -100,00% Hak Paten (neto) Rp Rp (Rp ) -20,00% Total Aset Rp Rp 33,33%

6 Liabilitas dan Ekuitas
Utang Dagang Rp Rp Rp 122,22% Utang Wesel Rp Rp 100,00% Utang Biaya Rp Rp Rp 42,86% Total Liabilitas Jangka Pendek Rp Utang Bank Rp0 0,00% Utang Obligasi Total Liabilitas Jangka Panjang Rp 50,00% Modal Saham Biasa Agio Saham Biasa Rp Laba Ditahan Rp 25,00% Total Ekuitas Rp Rp 11,11% Total Liabilitas dan Ekuitas Rp Rp 33,33%

7 Laporan Laba Rugi Komprehensif & Laba Ditahan Komparatif
PT Buddhi Dharma Laporan Laba Rugi Komprehensif & Laba Ditahan Komparatif Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 (Year-to-year Changes Analysis) Nama Rekening 2009 2010 Perubahan Absolut Perubahan Relatif Penjualan Rp Rp Rp 30,39% Retur&Potongan Penj. Rp Rp Rp 50,00% Penjualan Bersih Rp Rp Rp 30,00% BebanPokok Penjualan: Persediaan, 1 Januari Rp Rp 42,86% Pembelian Rp Rp Rp 26,98% BarangTersediaUtk Dijual Rp Rp Rp 28,57% Persediaan,31Desember Rp Rp Beban Pokok Penjualan Rp Rp 25,00% Laba Bruto Rp Rp 37,50%

8 Laba Bruto Rp Rp Rp 37,50% Beban Usaha: Beban Administrasi Rp Rp Rp 20,00% Beban Distribusi Rp Rp 50,00% Beban Usaha Rp Rp Rp 38,00% Laba Usaha Rp Rp 36,67% Beban Lain: Beban Bunga Rp 100,00% Beban Lain Laba Sebelum Pajak Rp Rp Rp 32,14% Pajak Penghasilan Rp Rp Rp Laba Tahun Berjalan Rp Rp Rp Penghasilan Komprehensif Rp0 Laba Komprehensif Laba Ditahan, 1 Januari Rp Rp Rp 17,65% Rp Rp Rp 22,44% Dividen Rp Rp Rp 12,96% Laba Ditahan, 31 Januari Rp 25,00%

9 Kesimpulan (komparatif)
Dari sisi neraca, pada tahun 2009 aktiva perusahaan mengalami peningkatan sebesar 33%. Kenaikan itu disebabkan oleh adanya kenaikan baik pada aktiva lancar maupun aktiva tetap. Hal itu mengindikasikan bahwa pada tahun 2010 perusahaan telah melakukan perluasan usaha untuk meningkatkan aktiva lancarnya untuk mendukung peningkatan penjualan. Dari sisi neraca, pada tahun 2010 utang dan modal perusahaan juga mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan peningkatan aktiva (33%). Hal itu bisa disebabkan karena perusahaan mendanai kegiatan perluasan usahanya.

10 Kesimpulan Dari sisi laba-rugi, pada tahun 2010 penjualan dan laba komprehensif juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 30% dan 32%. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah dilakukan. Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai akibat adanya perluasan usaha perusahaan meningkatkan efisiensi kegiatan produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (25%) yang diperlukan untuk mendukung peningkatan penjualan yang lebih kecil daripada peningkatan penjualannya (30%), sehingga peningkatan laba komprehensif yang terjadi (32%) jauh lebih besar daripada peningkatan penjualan (30%).

11 Kesimpulan Dengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh perusahaan pada tahun 2010 untuk melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba. Namun demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan menggunakan tambahan utang dan tambahan modal, maka di masa yang akan datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga) yang harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang juga semakin berat.

12 ANALISIS COMMON-SIZE Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Tujuan analisis common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang: 1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva. 2. Struktur modal dan pendanaan. 3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

13 ANALISIS COMMON-SIZE Informasi hasil analisis bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Persentase per komponen setiap elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb: 1. Elemen2 Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva 2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs / Total Pasiva 3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / Penjualan

14 Laporan Posisi Keuangan Komparatif
PT Buddhi Dharma Laporan Posisi Keuangan Komparatif Per 31 Desember 2009 dan 2010 Nama Rekening 2009 2010 2009 (%) 2010 (%) Aset Kas Rp Rp 4,00% 5,00% Surat Berharga Rp Rp 2,00% 0,50% Piutang Dagang (neto) Rp Rp 8,00% 10,00% Piutang Wesel Persediaan Rp 13,33% 15,00% Beban Dibayar di Muka Rp0 0,00% Total Aset Lancar Rp Rp 33,33% 35,50% Tanah 25,00% Bangunan Rp Rp 26,67% 30,00% Akum Depresiasi Bangunan (Rp ) (Rp ) -6,67% -7,50% Peralatan 20,00% Akum Depresiasi Peralatan (Rp ) -3,33% -5,00% Total Aset Tetap Rp Rp 43,33% 62,50% Investasi Jangka Panjang Hak Paten (neto) Rp Rp 3,33% Total Aset Rp Rp 100,00%

15 Liabilitas dan Ekuitas
Utang Dagang Rp Rp 6,00% 10,00% Utang Wesel Rp Rp 5,00% 7,50% Utang Biaya Rp Rp 2,33% 2,50% Total Liabilitas Jangka Pendek Rp 13,33% 20,00% Utang Bank 26,67% Utang Obligasi Rp0 0,00% Total Liabilitas Jangka Panjang Rp 30,00% Modal Saham Biasa Agio Saham Biasa Rp 6,67% Laba Ditahan Rp 25,00% Total Ekuitas Rp Rp 60,00% 50,00% Total Liabilitas dan Ekuitas Rp Rp 100,00%

16 PT Buddhi Dharma Laporan Laba Rugi Komprehensif & Laba Ditahan Komparatif Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 Nama Rekening 2009 2010 2009 (%) 2010 (%) Penjualan Rp Rp 100,00% Retur & Potongan Penjualan Rp Rp 1,96% 2,26% Penjualan Bersih Rp Rp 98,04% 97,74% Beban Pokok Penjualan: Persediaan, 1 Januari Rp Rp 6,86% 7,52% Pembelian Rp Rp 61,76% 60,15% Barang Tersedia Utk Dijual Rp Rp 68,63% 67,67% Persediaan, 31 Desember Rp 9,80% 11,28% Beban Pokok Penjualan Rp Rp 58,82% 56,39% Laba Bruto Rp Rp 39,22% 41,35%

17 Penghasilan Komprehensif Rp0 Laba Komprehensif Laba Ditahan, 1 Januari
Laba Bruto Rp Rp 39,22% 41,35% Beban Usaha: Beban Administrasi Rp Rp 9,80% 9,02% Beban Distribusi Rp Rp 14,71% 16,92% Beban Usaha Rp Rp 24,51% 25,94% Laba Usaha Rp 15,41% Beban Lain: Beban Bunga Rp Rp 0,98% 1,50% Beban Lain Laba Sebelum Pajak Rp Rp 13,73% 13,91% Pajak Penghasilan Rp Rp 5,49% 5,56% Laba Tahun Berjalan Rp Rp 8,24% 8,35% Penghasilan Komprehensif Rp0 Laba Komprehensif Laba Ditahan, 1 Januari Rp Rp 16,67% 15,04% Rp Rp 24,90% 23,38% Dividen Rp Rp 5,29% 4,59% Laba Ditahan, 31 Januari 19,61% 18,80%

18 Kesimpulan (common-size)
dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2010 komposisi aset lancar sebagian besar berupa persediaan (15% dari total aktiva atau 42,25% dari total aset lancar). Hal itu mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam melakukan penjualan barang dagangan. dari sisi laporan laba rugi, secara absolut maupun relatif peusahaan mengalami peningkatan laba dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar Rp atau 0,11%.


Download ppt "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS KOMPARATIF & COMMON-SIZE"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google