Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KLASIFIKASI BISNIS RITEL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KLASIFIKASI BISNIS RITEL"— Transcript presentasi:

1 KLASIFIKASI BISNIS RITEL
LECTURER NOTE : RETNO BUDI LESTARI

2 Jenis-Jenis Bisnis Ritel
Toko Independent Bagian pasar yang dikuasai toko independen kemungkinan akan bertahan 30-33persen. 2. Koperasi Kendala penyebab koperasi tidak berkembang ; - Kendala dalam manajemen. - Ketidakmampuan untuk menarik,melatih dan mempertahankan manajemen yg baik - keterbatasan memperoleh modal dari luar.

3 Jenis-Jenis Bisnis Ritel
3. Penjualan Melalui Pos Berkembang pesat 1950-an dan 1960-an. 4. Toko Serbaneka Berawal di abad 19. pengertian bercampur dengan rantai “variety store”

4 Klasifikasi Retailing
Bentuk Kepemilikan - Partnership - Consumer Cooperatives 2. Struktur Operasional - Usaha Perital yang mandiri (retail independent) - Jaringan ritel - Asosiasi independent retailer - Organisasi franchise

5 Klasifikasi Retailing
3. Orientasi harga dan Pelayanan 4. Barang dagangan yang ditawarkan 5. Ke mana Peritel menjual barang dagangannya ?

6 IN-STORE RETAILING Specialty Merchandisers
a. Single line store : menawarkan satu lini produk . Ex :toko buku, toko baju b. Limited line stores : toko seperti c. Specialty shops : satu tipe dari single line store , tapi memiliki barang dagangan dg lini produk paling sempit.

7 IN-STORE RETAILING 2. General Merchandisers a. General Stores : lebih luas lini produknya, dan merupakan toko non- departemen. Ex : toko barang kebutuhan pokok. b. Variety stores , Ex : K-mart,Wal-Mart , Alfa- mart. c. Departement stores : disebut toko serba ada, toko ritel yang memiliki ragam lini produk yg banyak.

8 IN-STORE RETAILING 3. Mass Merchandisers a. Supermarket atau pasar swalayan : sel service, dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, spt : daging, hasil produk olahan, dll. b. Superstores : dari segi luasnya, toko ritel adalah lebih besar daripada supermarket konvensional. c. Combination stores : mengkombinasikan food stores dg drugstore

9 IN-STORE RETAILING d. Hipermarkets : model toko ritel pertama kali berdiri di Prancis e. Discount stores : toko ritel yang memiliki volume yg besar , self service, serta menjual beragam barang dg markup harga yg rendah. Warehouse Showrooms : disscount retailer yg menyediakan sejumlah fasilitas tempat yang disewakan utk bermacam-macam usaha dg memfokuskan pd volume penjualan yg tinggi. g. Catalog showrooms : h. Warehouse clubs

10 Kategori Usaha Eceran Non-toko:
Penjualan Langsung Disebut juga penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, dengan ratusan perusahaan menjual dari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan di rumah. Contoh: Amway yang memberi kompensasi persentase penjualan

11 Kategori Usaha Eceran Non-toko:
Pemasaran Langsung Yakni pemasaran surat langsung (pemasaran jarak jauh/telemarketing, pemasaran televisi respon langsung dan belanja elektronik) dan katalog . Contoh: Amazon.com sebagai situs penjualan online yang sukses

12 Kategori Usaha Eceran Non-toko:
Mesin Otomatis Menawarkan berbagai barang, seperti minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah, dan lain-lain di berbagai tempat. Contoh: Di Jepang, negara dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola memiliki lebih dari 1 juta mesin

13 Kategori Usaha Eceran Non-toko:
4. Layanan Pembelian Yakni pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu (biasanya karyawan organisasi besar) yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.

14 Faktor utama yang berpengaruh terhadap tingkat penjualan toko :
Traffic Average Check


Download ppt "KLASIFIKASI BISNIS RITEL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google