Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR"— Transcript presentasi:

1 KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
DOSEN : LIES ROSARIA,. ST., MSI

2 Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri. GAMBAR 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor

3 CIRI-CIRI ALIRAN PENDAPATAN 2 SEKTOR
Sektor perusahaan nenggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan Pengusaha yang akan melakukan investasi akan meminjam rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.

4 Hubungan antara konsumsi dan pendapatan
Bentuk Umum : Yd = C + S TABEL I. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM RIBU RUPIAH) Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan (Yd) (C) (S) 125 -125 100 200 -100 275 -75 300 350 -50 400 425 -25 500 600 575 25 700 650 50 800 725 75 900 1000 875 Peningkatan Pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi Pendapatan yang rendah, Rumah Tangga mengorek tabungan Pendapatan yang tinggi, Rumah Tangga menabung

5 KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG
Definisi kecondongan mengkonsumsi (propensity to consume) Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal (MPC) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan konsumsi (C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (Yd) yang diperoleh. Rumus: MPC = C Yd Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata (APC) didefinisikan sebagai perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan pendapatan disposibel (Yd) ketika konsumsi tersebut dilakukan. Rumus: APC= C Yd

6 Definisi kecondongan menabung (propensity to save)
Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal (MPS) didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan tabungan (S) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (Yd) yang diperoleh. Rumus: MPC = S Yd Kecondongan Menabung Rata-rata (APS) didefinisikan sebagai perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan pendapatan disposibel (Yd). Rumus: APS = S Yd MPS

7 Contoh perhitungan TABEL II. KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata Kecondongan Menabung Marjinal Rata-rata (Yd) (C) (S) (MPC) (APC) (MPS) (APS) CONTOH 1: MPC TETAP Rp Rp Rp - 1,50 -0,50 0,75 1,13 0,25 -0,13 1,00 50.000 0,94 0,06 CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL 0,80 1,15 0,20 -0,15 1,02 -0,02 0,70 0,30

8 Pendapatan disposibel
TABEL III. HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN KONSUMSI (C) DAN MENABUNG (S) Pendapatan disposibel MPC APC MPS APS MPS + MPC APS + APC (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) CONTOH 1: MPC TETAP Rp - 1,50 -50 0,75 1,13 0,25 -0,13 1 1,00 0,94 0,06 CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL -0,50 0,80 1,15 0,20 -0,15 1,02 -0,02 0,70 0,30

9 PEMBUKTIAN RUMUS Dalam Persamaan: Yd = C + S ... (1.1) Apabila persamaan (1.1) diatas dibagikan dengan Yd, maka: Yd Yd = C Yd + S Yd ... (1.2) 1 = APC + APS ... (1.3) Yd =  C +  S ... (2.1) Apabila persamaan (2.1) diatas dibagikan dengan Yd, maka: Yd Yd = C Yd + S Yd ... (2.2) 1 = MPC + MPS ... (2.3)

10 Fungsi konsumsi dan tabungan
Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut. Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.

11 TABEL IV. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM TRILIUN RUPIAH)
Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 480 450 30 600 540 60 720 630 840 960 810 150 1080 900 1200 990 210

12 GAMBAR 1 FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN

13 PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN
Fungsi Konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum C = a + b Y Keterangan : a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0 b = kecondongan mengkonsumsi marginal C = Tingkat konsumsi Y = Pendapatan Nasional

14 Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum : S = - a + (1 – b) Y Keterangan : a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal C = Tingkat Konsumsi Y = Pendapatan Nasional

15 investasi Pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian Penentu Tingkat Investasi Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional & perubahannya Keuntungan yang diperoleh

16 TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL Dihitung dengan menghitung nilai sekarang yang diperoleh di masa depan atau menghitung tingkat pengembalian modal (keuntungan) yang digunakan perusahaan untuk menilai kesesuaian investasi yang akan dilakukan. Investasi memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan pendapatan di masa depan lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan. Menghitung nilai sekarang: Bentuk Umum: Dimana: NS = nilai sekarang pendapatan antara tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-n Y = pendapatan neto (keuntungan) perusahaan r = suku bunga

17 Menghitung tingkat pengembalian modal Bentuk Umum: Dimana: M = nilai modal yang Y = pendapatan neto (keuntungan) perusahaan R = tingkat pengembalian modal

18 GAMBAR 2 EFISIENSI MODAL MARJINAL
Efisiensi Investasi Marajinal (Marginal Efficiency of Investment/MOI) Merupakan suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestaasikan. Tingkat Pengembalian Modal Investasi (yang diperlukan) A B R0 R1 I = MEI I0 I1 GAMBAR 2 EFISIENSI MODAL MARJINAL

19 SUKU BUNGA DAN TINGKAT INVESTASI
Investasi (yang diperlukan) A B r0 r1 I = MEI I0 I1 GAMBAR 3 TINGKAT BUNGA DAN TINGKAT INVESTASI

20 KURVA INVESTASI Kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional. BENTUK DAN KEDUDUKAN FUNGSI INVESTASI Investasi Pendapatan Nasional I0 (r0) I2 I1 Akibat suku bunga turun (dari r0 ke r2) Akibat suku bunga turun (dari r0 ke r1) GAMBAR 4 FUNGSI INVESTASI DAN PERUBAHANNYA

21 HUBUNGAN KURVA MEI DENGAN FUNGSI INVESTASI
Y I2 I0 I1 a. Kurva MEI b. Fungsi investasi GAMBAR 5 HUBUNGAN ANTARA MEI DAN TINGKAT INVESTASI

22 PENENTU-PENENTU INVESTASI YANG LAIN
Ramalan Keadaan di masa datang Perubahan dan perkembangan teknologi Efek pertumbuhan pendapatan nasional Keuntungan perusahaan

23 Penentuan tingkat kegiatan ekonomi
Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) Investasi (I) Pengeluaran Agregat (AE) 90 -90 120 210 180 -60 300 240 270 -30 390 360 480 450 30 570 600 540 60 660 720 630 750 840 960 810 150 930 1080 900 1020 1200 990 1110 ekspansi seimbang kontraksi

24 Grafik keseimbangan perekonomian negara


Download ppt "KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google