Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Migrasi dan Life Course Program S2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, 20 April 2011.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Migrasi dan Life Course Program S2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, 20 April 2011."— Transcript presentasi:

1 Migrasi dan Life Course Program S2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, 20 April 2011

2 Migrasi & Life Course: Outline  Siklus Hidup (Life Cycle)  Pendekatan Life Course secara umum  Anatomi Life Course  Migrasi dan Life Course  Ilustrasi: Aplikasi Life Course dalam Migrasi

3 Mari mulai dengan…  Life cycle = Siklus hidup?  Siklus hidup dikenal dalam biologi  Digunakan dalam ilmu sosial awal abad ke- 20  Contoh: pola konsumsi

4

5 Siklus hidup dan migrasi  Dipelopori oleh Rossi (1955), Why Families Move?  Siklus hidup keluarga dan migrasi  Alasan migrasi: new household formation, circulation of existing households, mortality, household dissolution, moves related to work.  Pindah  kebutuhan akan ruang (space)

6 Kritik terhadap Model Siklus Hidup  Hidup manusia bukanlah pengulangan pola berurutan (orderly sequences) yang sama terus-menerus  Urutan tahap hidup tidak ‘deterministik’ tetapi ditentukan oleh kondisi sosial yang ada Contoh: urutan tahap kehidupan keluarga yang dianggap berlaku umum: menikah  punya anak pertama dst  anak-anak meninggalkan rumah  pasangan meninggal.

7 Kritik terhadap Model Siklus Hidup  Berdasarkan kehidupan masyarakat tertentu (belum tentu berlaku umum)  Skala individu dan rumah tangga ‘bercampur’  Datanya: cross-section  Karakteristik rumah tangga berubah sejalan dengan waktu  Spesifik secara ruang dan waktu  Maka konsepnya diperluas…Life Course

8 Pendekatan Life Course: Definisi Pendekatan life course [dipelopori oleh Elder (1978)]:  Hidup manusia dari lahir hingga mati dilihat sebagai rangkaian status dan urutan peristiwa (event), aktivitas, dan pengalaman  Sejak lahir hingga menua, seorang manusia mengalami peristiwa (event) yang menandai titik-titik penting dalam hidupnya dan mengorganisasi hidupnya di sekitar peristiwa ini. Contoh: masuk sekolah, bekerja, menikah, melahirkan, pindah rumah

9 Pendekatan Life Course: Definisi  Manusia hidup di dalam konteks sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya  Maka: manusia mengorganisasikan hidupnya berdasarkan munculnya peristiwa (event) dan berdasarkan konteks hidupnya  Mengkombinasikan makro dan mikro, konteks dan individu

10 Pendekatan Life Course: Definisi  Tahap-tahap dalam kehidupan individu yang membentuk keluarga/rumah tangga beragam dan kompleks. Contoh keragaman: - Menikah-bercerai-menikah-punya anak-bercerai - Individu tidak berpasangan, tidak punya anak - Individu punya anak tanpa pasangan (lahir di luar perkawinan) - Inseminasi (punya anak tanpa pasangan) - Berpasangan (union formation) tapi tidak ingin punya anak

11 Pendekatan Life Course: Definisi  Tujuan: mendeteksi pola, menjelaskan mengapa pola itu terjadi (analisis), dan memprediksi dan memproyeksikan pola tanpa mengasumsikan pola tertentu akan cenderung muncul  Walaupun: ada pola regular yang bisa diobservasi, dan ada kecenderungan umum yang bisa dideteksi Contoh: Skedul migrasi berdasarkan umur yang menunjukan kecenderungan umum

12

13

14 Anatomi dari Life Course  Status (state)  Peristiwa (event/transition)  Karir (career)  Life course  Keterkaitan hidup (linked lives)

15 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977

16 Anatomi dari Life Course  Status (state): Atribut dari individu pada waktu tertentu; Contoh: Status menikah, status punya anak, status bekerja, pada waktu t

17 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977 ‘STATUS’ (pada tahun 2007) • Ibu dua anak • Kawin • Akuntan di BCA • S1 • Tinggal di Jakarta Selatan

18 Anatomi dari Life Course  Peristiwa (event) atau transisi (transition): Yaitu perubahan dari atribut atau perubahan status; Contoh: Peristiwa kawin, mengubah atribut/status dari tidak kawin menjadi kawin

19 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977 PERISTIWA (EVENT/TRANSITION) Masuk SD Juli 1983 Pindah Ke Depok Juli 1995 Kawin November 2004

20 Anatomi dari Life Course  Karir: Tahap-tahap urutan peristiwa, Contoh: karir pendidikan: belum sekolah-SD- SMP-SMA-S1, dst.

21 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977 Karir Pendidikan

22 Anatomi dari Life Course  Life course seorang individu terdiri dari Sekumpulan karir paralel

23 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977

24 Anatomi dari Life Course Linked lives (keterkaitan hidup): Dalam mengatur hidupnya, life course seorang individu berhubungan dengan life course orang lain dan dapat saling mempengaruhi Contoh: Karir suami dan karir istri, karir ibu dan anak

25 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977 Tidak bekerja karena menikah dan ingin punya anak

26 Life Course dan Perubahan Sosial  Di dalam perspektif life course, perubahan sosial terjadi karena pergeseran dari struktur hidup dalam kumpulan life course yang ada di dalam masyarakat  Misalnya, pergeseran dari waktu pertama kali bekerja, menikah, dan memiliki anak

27 Belum Kawin 1030 Usia Kawin (Tahun) 0 20 1030 Usia Kawin (Tahun) 0 20 Kawin IBU SITOMPUL: 21 IBU JOKO: 18 Kawin IBU AMIN: 16 IBU ANDI: 18 Belum KawinKawin Belum KawinKawin IBU KAUNANG: 19 Rata-rata: 18.4 KOHOR IBU DARI NAULI SITOMPUL KARIR PERKAWINAN Belum Kawin Kawin NAULI: 27 SHINTA: 22 Kawin NAILA: 18 SYLVIA: 25 Belum KawinKawin Belum KawinKawin LINDA: 24 KOHOR DARI NAULI SITOMPUL Rata-rata: 23.2

28 Migrasi dan Life Course Migrasi dengan pendekatan life course mengkombinasikan faktor-faktor di luar individu dan faktor individu dalam migrasi  mengintegrasikan makro dan mikro,  mempertimbangkan konteks dan pelaku

29 Migrasi dan Life Course  Migrasi adalah Karir Instrumental  Migrasi adalah ‘cara’ atau ‘alat’ untuk tujuan tertentu, tetapi bukan merupakan tujuan itu sendiri  Migrasi adalah karir tersubordinasi terhadap karir lainnya (bukan karir utama dan terpenting) karena selalu tergantung dengan karir lainnya: pendidikan, pekerjaan, pembentukan keluarga  Karir utama yang mempengaruhi karir migrasi disebut karir pendorong (triggering career)

30 Migrasi dan Life Course Karir pendorong:  Sejak kecil Ida hidup di Malang, dan harus pindah ke Bandung untuk kuliah pada tahun 1995. Karir pendidikan adalah karir pendorong.  Individu dengan status kawin dalam interval waktu tertentu memiliki kecenderungan pindah lebih rendah daripada individu dengan status belum kawin, jadi di sini status perkawinan adalah karir pendorong

31 LIFE COURSE DARI NAULI SITOMPUL (Data Rekaan) Waktu -LIFE COURSE- Pendidikan Pekerjaan Perkawinan Tempat tinggal Melahirkan Anak MedanDepokJakSel PWCBCA Kawin III 19972007 1977 1982 1987 1992 2002 SDSMPS1SMA Tidak/Belum Melahirkan Anak Tidak/Belum Kawin Tidak/Belum Bekerja <SD Lahir di Medan, 17 Februari 1977 Migrasi karena Karir Pendidikan Migrasi karena Karir Perkawinan

32 Migrasi dan Life Course Karir pendorong mempengaruhi migrasi dalam hal:  Jarak: karir pendidikan dan pekerjaan biasanya mendorong migrasi jarak (relatif) jauh; karir pernikahan cenderung mendorong migrasi jarak (relatif) pendek  Arah, lokasi tujuan: karir pekerjaan di bidang pertambangan mengarahkan seorang individu pindah ke lokasi pertambangan; pernikahan dengan seseorang mengarahkannya untuk pindah ke lokasi pasangannya

33

34 Jenis Data Migrasi  Berdasarkan pendekatan Life Course, ada dua macam data: 1. Data status (status-based data) 2. Data peristiwa (event-based data)

35 Data Migrasi Mikro Data status (status-based data): - Status saat ini: - Status migran, yaitu pernah migrasi/tidak pernah migrasi pada periode tertentu - Tempat tinggal saat ini - Tempat tinggal pada dua periode waktu yang berbeda - Periode yang tetap (mis: 5 tahun): Tempat tinggal pada waktu sensus dan lima tahun yang lalu  migrasi risen - Periode yang variabel: Tempat tinggal pada waktu sensus dan pada waktu lahir  migrasi seumur hidup - Tempat tinggal pada beberapa waktu yang berbeda

36 Data Migrasi Mikro Data peristiwa (event-based data): - Migrasi atau tidak pada periode tertentu (=status migran) - Pernah migrasi atau tidak - Jumlah migrasi - Waktu migrasi Contoh: Indonesia Family Life Survey, migrasi responden diikuti sejak usia 12 tahun

37 Data Migrasi Agregat  Data status (status-based data): -Status saat ini: Jumlah orang yang memiliki status migran; jumlah orang bertempat tinggal di lokasi tertentu saat ini - Jumlah orang berdasarkan tempat tinggal pada dua periode waktu tertentu atau lebih  Data peristiwa (event-based data): -Jumlah kejadian (migrasi) pada waktu tertentu

38 Ilustrasi  Perubahan sosial dengan perspektif life course dilihat dari adanya perubahan perilaku (life course) antar kohor.  Konteks sejarah, sosial, politik, ekonomi, budaya, menyebabkan perubahan dari struktur life course: waktu, alasan, jumlah, dan urutan dari peristiwa (event)

39 Ilustrasi PERTAMA: Tingkat Migrasi  Topik: Perubahan tingkat (rate) migrasi pertama antar provinsi dari kohor ke kohor  Tingkat migrasi antar provinsi meningkat dari kohor ke kohor  Perubahan sosial yang dilacak (misalnya): - Aksesibilitas antar provinsi meningkat karena pembangunan di bidang infrastruktur dan transportasi

40 Pertanyaan penelitian  Apakah kohor yang lebih muda memiliki kecenderungan untuk bermigrasi antar provinsi lebih tinggi dibanding kohor yang lebih tua?  Perspektif Life course  Situasi sosial lebih maju dihadapi oleh kohor lebih muda sehingga mempengaruhi mereka dalam mengorganisasi karir tempat tinggal mereka

41 Data: responden seksi migrasi IFLS 1993 (bersih)  Data: Responden yang masuk dalam seksi migrasi IFLS 1993  Pada waktu survei berusia 15 tahun ke atas  Definisi migrasi:  Migrasi pertama kali setelah mencapai usia 12 tahun, antar provinsi  Di tempat tujuan sedikitnya 6 bulan

42 Deskripsi Sampel IFLS 1993 Migrasi Antar Provinsi (Data Bersih) JUMLAH SAMPEL: 11.998 RESPONDEN

43 Deskripsi Sampel IFLS 1993 Migrasi Antar Provinsi (Data Bersih) JUMLAH SAMPEL: 11.998 RESPONDEN

44

45

46

47

48 Sumber: Frankenberg (1995) Provinsi sampel IFLS

49 Model Regresi Cox  Regresi Cox  STATA  syntax stcox  Model: RASIO HAZARD/RATE (HAZARD RATIO)

50 Model Regresi Cox  Hazard atau rate adalah variabel dependen yang mengukur tingkat:  Rasio Hazard adalah perbandingan antara Hazard suatu kategori dengan baseline (kategori dasar dari model regresi)

51 Spesifikasi Model Model regresi: Rasio hazard migrasi antar provinsi terhadap hazard migrasi antar provinsi untuk kategori baseline, yaitu: - Perempuan - <SD - Lahir <1930 - Tinggal pada usia 12 di luar Sumatra, Jawa, Bali, NTB,NTT)

52 Variabel HazardStd.Difference RatioErr.(%) GenderLaki-laki1.133**0.05413.27 Perempuan (Ref. Cat)--- Pendidikan Tertinggi<SD (Ref. Cat) SD1.490**0.11148.99 SLTP3.289**0.292228.86 SLTA3.503**0.314250.28 Akademi/Universitas4.995**0.545399.47 HASIL REGRESI COX

53 HASIL REGRESI COX, LANJUTAN Variabel HazardStd.Difference RatioErr.(%) Kohor tahun lahir <1930 (Ref. Cat)--- 1930-19391.256*0.13825.64 1940-19491.427**0.15142.66 1950-19591.580**0.16458.01 1960-19691.814**0.19381.37 1970-19813.483**0.448248.34

54 HASIL REGRESI COX, LANJUTAN Variabel HazardStd.Difference RatioErr.(%) ProvinsiSumatra1.339**0.14533.87 tempat tinggalJawa Barat1.0730.1477.31 saat 12 tahun DKI Jakarta+1.848**0.20084.80 Jawa Tengah2.492**0.256149.17 Yogyakarta1.381*0.17538.09 Jawa Timur1.1040.12610.37 Bali, NTB, NTT0.384**0.061-61.61 Lainnya--- Signifikansi: **0.01 *0.05

55

56 Ilustrasi Kedua: Alasan Bermigrasi  Topik: perubahan alasan bermigrasi, terutama untuk perempuan  alasan migrasi bergeser: alasan pekerjaan meningkat dibandingkan dengan alasan perkawinan  Perubahan sosial yang dilacak - Partisipasi perempuan dalam pasar kerja - Kebebasan memilih dari perempuan (pindah bukan karena ‘ikut suami’)

57 Pertanyaan penelitian  Apakah perempuan dari kohor yang lebih muda dibanding kohor yang lebih tua cenderung untuk bermigrasi dengan alasan pekerjaan daripada dengan alasan perkawinan?  Perspektif life course: ada perubahan karir pendorong (pekerjaan vs perkawinan) dalam migrasi dari kohor ke kohor

58 Data: IFLS 1993, data migran (bersih)  Data: Responden bermigrasi pertama kali setelah mencapai usia 12 tahun dengan alasan pekerjaan atau perkawinan (hanya migran!)  Migrasi untuk alasan lain dikeluarkan  Migrasi di atas usia 30 tahun dikeluarkan (outlier, dan ‘konteks’ migrasinya berbeda)  Aspek jender: responden laki-laki dan perempuan dipisahkan karena ingin melihat perubahan antar kohor dari perempuan

59 Model Logit Dari model linier Regresi logistiknya adalah di mana P adalah probabilita kejadian tertentu dan e adalah hubungan eksponensial Model logit adalah

60 Model regresi: Probabilitas migrasi karena pekerjaan dibandingkan dengan probabilitas migrasi karena perkawinan Spesifikasi Model

61 VariabelJumlah (N)Mig_Kerja (%) JenderLaki-laki1,52861.71 Perempuan1,36722.17 Pendidikan<SD43827.40 SD1,48541.08 SLTP46549.68 SLTA+50756.21 Kohor<194581644.12 1945-195459446.63 1955-196492840.73 196555741.47 DESKRIPSI SAMPEL MIGRAN, IFLS 1993 (DATA BERSIH)

62 VariabelJumlah (N)Mig_Kerja (%) Lokasi tujuan Inter-prov.85076.82 Intra-prov.2,04529.00 Kelompok usia (tahun) 12-1545951.63 16-201,17942.49 21-2586439.70 26-3039341.98 TOTAL2,89543.04 DESKRIPSI SAMPEL MIGRAN, IFLS 1993 (DATA BERSIH)

63 VariabelCoef.MeanSLTA+ <SD-0.10 SD0.410.540.00 SLTP1.100.170.00 SLTA+1.260.201.26 <19450.31 1946-1954-0.090.24-0.02 1955-1964-0.590.33-0.20 1965+-0.890.12-0.11 Inter-provinsi2.790.350.97 Usia-0.6821.03-14.26 Usia20.01461.515.94 _cons7.86 1.45 RESPONDEN LAKI-LAKI: Probabilitas migrasi karena alasan pekerjaan untuk responden berpendidikan SLTA+ adalah 81%. Berarti probabilitas migrasi karena alasan perkawinan untuk responden berpendidikan SLTA+ adalah 19% (100%-81%). HASIL REGRESI LOGISTIK MIGRAN --- : Tidak signifikan pada 5%

64

65

66

67

68

69

70 Kesimpulan  Migrasi didorong oleh perubahan (transisi) pada karir pendorong  Migrasi dengan perspektif life course mengintegrasikan analisis makro dan mikro  Perubahan sosial dilihat sebagai perubahan sekumpulan individu dalam mengorganisasikan life course mereka dalam situasi sosial, politik, budaya, yang mereka hadapi

71


Download ppt "Migrasi dan Life Course Program S2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan Pasca Sarjana Universitas Indonesia Mobilitas Penduduk, 20 April 2011."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google