Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN RUANG RAWAT DI RUMAH SAKIT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN RUANG RAWAT DI RUMAH SAKIT"— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN RUANG RAWAT DI RUMAH SAKIT
Julianus ake

2 The tradiotional definition of management is Getting work done through people, but the real management is developping people through work (Agha Hasan Abedi)

3 PELAYANAN KEPERAWATAN
Era Globalisasikompetisi perumahsakitan Tuntutan Masyarakat kualitas pelayanan Tuntutan profesi Keperawatan & profesi lain Pergeseran paradigma pel kes  model medikal ; diagnosis & pengobatan  paradigma sehat ; holistik care perawat posisi kunci Perkembangan IPTEK  kesehatan PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

4 PERAWAT VOCASIONAL Tenaga Teknis PROFESSIONAL Keperawatan NERS
Membantu Praktik Professional PROFESSIONAL NERS NERS SPESIALIS NERS KONSULTAN Perbedaan dalam : Kompetensi perawat Profesional Dasar pendidikan prof Batas- batas kewenangan

5 Tenaga keperawatan Sarana kesehatan : 40 % Di RS : 65 %
Puskesmas : 28% Sarana Kes.lain : 7 % Sumber data : Depkes, 2006.

6 KEPERAWATAN DI RS POSISI PELAYANAN Melaksanakan Visi, Misi RS
 mutu dan equity Posisi Kunci - 24 jam, 7 hari/minggu - Karyawan >> ( 60%) - anggaran >> Pelayanan Komplementer Kontribusi Unik : - Konstan; berkesinambungan; koordinatif; advokatif Pelayanan Kesehatan Pelayanan RS Pelayanan Keperawatan

7 Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan RS.
Rumah Sakit menghadapi tantangan untuk dapat melaksanakan fungsinya memberikan pelayanan kes. Pelayanan keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan RS. Mutu pelayanan RS turut ditentukan oleh mutu pelayanan keperawatan. Yan kep. Perlu dikelola secara profesional dapat memberikan konstribusi thd citra RS.

8 Pengelolaan/manajemen yankep.peningkatan mutu yankep.
Pengelolaan yankep.di RS tanggung jawab tenaga perawat profesional dalam berbagai tingkat/hirarkhi : - Top manager, midle manager, lower manager dan perawat pelaksana.

9 Kepala Ruangan Karu : Tenaga perawat yang diberikan tugas memimpin satu ruang rawat dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan(hasil nyata dari yan kep). Manajemen asuhan kep desentralisasi (sepenuhnya tj Karu) Apa yang dikelola : SDM Keperawatan Sarana dan prasarana Biaya/anggaran Sistem informasi.

10 Organisasi tetap eksisKaru melakukan perubahan/pembaharuan.
Karu secara terus menerus belajar dan menguasai pengetahuan manajemen yg digunakan untuk menyelesaikan masalah manajerial. Karu berasumsi bahwa perawat pelaksana memerlukan peningkatan kompetensi Organisasi tetap eksisKaru melakukan perubahan/pembaharuan.

11 Kualitas pelayanan keperawatan
Tidak profesional wawasan tdk utuh dan tdk luas. Kep. tdk diposisikan sebagai salah satu bagian utama dalam pelayanan RS Para manajer keperawatan di semua Tk. tdk dipersiapkan sbgi pengelola yg profesional Para manajer kep. tdk siap/tdk terlibat/tdk mampu mempengaruhi pengambilan kpts

12 Lingkup Kegiatan Karu (Diane L.Huber,2006)
Mengelola praktik klinik keperawatan dan askep di ruang rawat Mengkoordinasikan pelayanan ruangan dengan dg tim kes. Mengelola keuangan Mengelola SDM kep. Di ruangan Bertj thd staf dan pengaturan shift.

13 Lingkup kegiatan…….. Mengevaluasi kualitas dan askep yang tepat.
Mengorientasikan dan mengembangkan staf Menjamin terlaksananya standar dan aturan lain. Mempertahankan kenyaman/keamanan pasien

14 Keterampilan seorang Karu(Katz,1987) :
Keterampilan konseptualperlu pengetahuan menyeluruh thd organisasi Keterampilan HAM kerjasama dg orang lain/motivasi bawahan Keterampilan tehnis-->tehnis kep.

15 Top manajer tj pada semua kegiatan yan. Keperawatan executive level
Tanggung jawab : Top manajer tj pada semua kegiatan yan. Keperawatan executive level Manajer Tk.menengah  menangani/mengkoordinir aktifias kep. Pada beberapa unit kep.Departemental level menterjemahkan Strategi/kebijakan top manajer First-line manager/Lower manager : Secara langsung bertj. Pada hasil nyata dari yan.kep. unit level

16 Sumber : Tappen Ruth M (1995), Nurse leadership and management
Manajemen yg efektif LEADERSHIP PLANNING REPRESENT ATION NURSE MANAGER DIRECTION DEVELOPMENT MONITORING RECOGNITION Sumber : Tappen Ruth M (1995), Nurse leadership and management

17 Planning Planning: menghubungkan antara harapan dengan kegiatan
Tanpa planning Ide yang baik tdk akan terrealisasi Planning yg baik membutuhkan pengetahuan yg luas ttg operasional organisasi dan tujuannya. OKI Karu harus memahami secara detail ttg ruang rawat yg dipimpinnya.

18 Planning yang diperlukan :
1. Pertimbangkan perencanaan waktu (time management) 2. Pekerjaan dilakukan melalui tim. 3. Perencanaan bgm kedepan ruang rawat

19 Perencanaan kegiatan Perlu dipertimbangkan :
Jenis kegiatan dan prioritas Alokasi sumber2 yg tersedia Timing and sequence Deadlines imposed times by which a task must be done Organizational goals priority goals of the organization 6. Skill mix of staff berdasarkan kemampuan dan pengalaman staf. 7. Karakteristik tugas pekerjaan

20 Direction Setiap orang membutuhkan bimbingan , no matter how small.
Karu yang baik akan memberikan bimbingan pada perawat pelaksanan Setiap orang ingin mengetahui 1) what is expected of them,2) how to do it. Bimbingan yang diperlukan : Pengetahuan, pengalaman praktik,inisiatif perawat pelaks dan kelompok secara kesweluruhan

21 Monitoring Apabila karu sdh memberikan bimbingan, lihat kembali dan tunggu hasilnya. Karu yang baik bila melakukan monitoring ruangan secara teratur. Karu bertj perawat, pasien dan teg.administrasi

22 Constituencies of the nurse manager
Families PATIENTS/CLIENTS ADMINISTRATION NURSE MANAGER STAFF MEMBERS Other departments Nursing Profession

23 Monitoring thd perawat pelaksanan
Kehadiran staf Terlambat datang, cepat pulang b/d professional standars b/d standars of ethical behavior Conformity to legal standars of practice Aliran dana Memberikan yg terbaik untuk pelayanan pasien Melakukan pencatatan askep dan hasil yg diccapai Kemampuan bekerjasama dg yg lain Mendorong professional growth leadership

24 Monitoring Ruang Rawat
Sensus pasien Kejadian infeksi nosokomial Pasien jatuh, dekubitus, dll. Kecelakaan yg dialami oleh staf Hubungan dengan bagian yg lain Perbedaan dengan ruang rawat yg lain Penerimaan perawat baru Pelaksanaan terhadap standar/aturan Pelaksanaan thd standar profesi

25 Monitoring thd metoda Banyak cara mengumpulkan info yg diperlukan untuk memonitor kegiatan dan hasil yg dicapai di ruang rawat Observasi langsung ad/ cara terbaik ”management by walking around” (Pagonis,1992). Lakukan koreksi secara langsung saat supervisi.

26 Bantu bila ada hal yg baru atau hal yg sulit dilakukan staf.
Bgm perkembangan  Perawat pelaksana kadang2 mengalami kesulitan, cobalah menyelesaikan bersama staf. Bantu bila ada hal yg baru atau hal yg sulit dilakukan staf. Nilai perkembangan sesuai dg harapan?

27 Recognition and rewards
Penghargaan yg diberikan oleh karu akan mendorong semangat perawat pelaksana dan memotivasi untuk tetap bekerja. Perawat yang bekerja dg baik perlu diperi penghargaan Karu yg kreatif banyak cara yg dilakukan memberikan penghargaan Bahwa mencapai sesuatu tidak hanya sendiri ttp juga bersama dg staf yg lain. Termination of employment is the most extreme negative rewards.

28 Pengembangan Staf Staf adalah sumber yg sangat berharga yang harus dikembangkan Mengembangan staf adalah investasi yg perlu dikembangkan meningkatkan kenyamanan dan produktifitas. Continuing education programs continuing nursing education (CNE)/pendidikan sertifikasi. Trainning Problem-solving conferences learning experience

29 Representation Karu as advocate for their staff members
Menjamin komunikasi yg adekuat antara departemen dan dll. Convincing others of the value and quality of the work done by the unit Karu membuat laporan pada pejabat di atasnya hasil Karu diharapkan memberikan info pada perawat pelaksana s/d berubahan yg terjadi, menjelaskan kebijakan, dan bgm melaksanakan.

30 TERIMA KASIH


Download ppt "MANAJEMEN RUANG RAWAT DI RUMAH SAKIT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google