Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham"— Transcript presentasi:

1 Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
Chapter 16

2 Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham
Perhitungan Laba per Lembar Saham Utang dan Modal Utang Konversi Saham Preferen Konversi Waran Struktur Modal Sederhana Struktur Modal Kompleks Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods

3 Sekuritas Dilutif Pengertian: sekuritas dilutif merupakan sekuritas yang dapat diubah menjadi saham biasa dan perubahan tersebut berakibat pada pengurangan (dilution) laba per lembar saham. Contoh sekuritas dilutif adalah convertible bonds, convertible preferred stock, stock warrants.

4 AKUNTANSI UNTUK CONVERTIBLE BONDS (OBLIGASI KONVERSI)
Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukar dengan (dikonversi) sekuritas lain selama periode waktu tertentu setelah dikeluarkan. 2. Pemegang obligasi (Bondholders) memperoleh manfaat berupa hak istimewa untuk menukar obligasi dengan saham. 3. Biasanya dipilih oleh investor yang ingin memperoleh pendapatan bunga plus pilihan (option) untuk ditukar dengan saham apabila nilai saham mengalami kenaikan secara signifikan. 4. Tujuan perusahaan mengeluarkan obligasi konversi: (a) memperoleh dana tanpa memberikan hak kepemilikan, dan (b) memperoleh dana murah (tingkat bunga obligasi konversi umumnya lebih rendah dibanding straight debt obligation).

5 Obligasi Konversi Akuntansi pengeluaran CB
Pada prinsipnya sama dengan akuntansi pengeluaran obligasi biasa. 2. Apabila timbul premi atau diskon, maka premi atau diskon ini akan diamortisasi sampai dengan tanggal jatuh tempo, karena sulit untuk memprediksi kapan konversi akan dilakukan.

6 Akuntansi Pengeluaran Obligasi Konversi
Galileo Inc. mengeluarkan obligasi konversi bernilai nominal $5,000,000, tingkat bunga 7%, pada kurs 99. Jika obligasi ini tidak memiliki sifat konversi, obligasi ini dijual pada kurs 95

7 Akuntansi Konversi CB Masalah akuntansi: menentukan nilai saham yang ditukar dengan obligasi. Metoda yang dipakai: Market Value Approach (nilai pasar saham yang diserahkan) Book Value Approach (nilai buku obligasi yang ditarik) Ilustrasi 1: Pada awal tahun 2005, PT Anugrah mengeluarkan obligasi senilai Rp dengan memperoleh premi sebesar Rp Obligasi ini dapat ditukar dengan 10 lembar saham (nilai nominal Rp20.000). Pada waktu obligasi ini ditukar dengan saham, premi yang belum diamortisasi adalah Rp dan harga pasar saham per lembar adalah Rp

8 Induced Conversion Merupakan konversi yang dipercepat (oleh issuer).
Motivasi: mengurangi beban bunga tetap. Dilakukan dengan cara memberikan perangsang (sweetener) berupa kas atau saham, yang akan dicatat sebagai biaya (beban) pada periode terjadinya sebesar nilai wajar. Ilustrasi 2: PT Jawa Dwipa saat ini memiliki obligasi konversi yang beredar dengan nilai nominal Rp yang dapat ditukar dengan lembar saham yang memiliki nilai nominal Rp20 per lembar. Perusahaan ingin mengurangi beban bunga dengan membujuk pemegang obligasi (bondholders) untuk menukar obligasinya dengan saham ditambah “sweetener” berupa kas sebesar Rp

9 Induced Conversion Ilustrasi 3a: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp ,00?

10 Induced Conversion Ilustrasi 3b: Jika saat penukaran, diskon obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp ,00 dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar?

11 Induced Conversion Ilustrasi 3c: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp ?

12 Induced Conversion Ilustrasi 3d: Jika saat penukaran, premi obligasi yang belum diamortisasi berjumlah Rp dan harga pasar saham Rp210 per lembar, bagaimana jurnal yang harus dibuat dengan menggunakan pendekatan nilai pasar?

13 Pelunasan Obligasi Konversi Sebelum J.T.
Pada dasarnya sama dengan pelunasan obligasi biasa. Selisih antara nilai buku dengan kas yang dikeluarkan diperlakukan sebagai laba atau rugi.

14 Saham Preferen Konversi
SPK diperlakukan sebagai bagian dari modal saham Tidak ada laba atau rugi ketika dikonversi. Menggunakan metoda nilai buku Ilustrasi 4: Dikeluarkan lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp2.000 sebagai penukar lembar SPK yang memiliki nilai nominal Rp1.000 per lembar. SPK ini dikeluarkan dengan premium (agio) sebesar Rp

15 Stock Warrants (Waran)
Waran adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegang (holder) untuk membeli sejumlah saham pada harga tertentu dalam periode tertentu. Latar belakang dikeluarkannya Waran atau OPTIONS Agar pengeluaran sekuritas seperti obligasi atau saham preferen menjadi lebih “atraktif”. Sebagai BUKTI bahwa pemegang saham memiliki HAK ISTIMEWA untuk memperoleh atau membeli saham terlebih dahulu apabila perusahaan mengeluarkan saham. Diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan dan Eksekutif. Waran tidak dikeluarkan sendiri melainkan dalam satu paket dengan sekuritas lain (misalnya obligasi) Penerimaan penjualan paket tersebut harus dialokasikan ke dalam 2 sekuritas tersebut, dengan menggunakan salah satu dari metoda berikut: Metoda proporsional Metoda incremental

16 Stock Warrants (Waran)
Ilustrasi 5: PT Antara menawarkan paket sekuritas sebanyak lembar seharga Rp , yang terdiri atas obligasi (nilai nominal, Rp1.000, dan tingkat bunga 8,75%) dan Waran berjangka 5 tahun (detachable warrant) yang dapat digunakan untuk membeli saham biasa (nominal Rp5,00) pada harga Rp25,00. Kurs jual obligasi (tanpa Waran) pada saat itu adalah 99 dan waran memiliki nilai pasar Rp30,00.

17 Stock Warrants (Waran)
Apabila seluruh Waran ( lembar) ditukarkan dengan saham, dan harga pasar saham per lembar saat itu adalah Rp50,00,

18 Stock Warrants (Waran)
Metoda Incremental: 1. Digunakan jika nilai pasar wajar untuk obligasi atau SW tidak diketahui (penerapannya sama dengan metoda incremental untuk penjualan saham secara lump-sum). Ilustrasi 7: Dengan menggunakan data di atas, apabila nilai pasar yang wajar untuk obligasi tidak diketahui, namun nilai pasar yang wajar untuk SW diketahui sebesar Rp ,00, maka alokasinya adalah: Penerimaan lump-sum Rp Dialokaskan ke SW Sisa alokasi untuk obligasi Rp

19 Stock Warrants (Waran)
SOAL 4 (20 poin) Pada tanggal 1 Januari 2005, La-Pindo Corp. mengeluarkan obligasi konversi berjangka 10 tahun, dengan tingkat bunga 8% dan bernilai nominal Rp pada kurs 102. Bunga dibayar setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. Setiap Rp obligasi dapat ditukarkan ke dalam 8 lembar saham biasa yang bernilai nominal Rp1.000 setelah tanggal 31 Desember, 2006. Pada tanggal 1 Januari 2007, obligasi senilai Rp dikonversi ke dalam saham biasa yang saat itu memiliki harga pasar Rp Premi obligasi diamortisasi dengan metoda garis lurus Saudara diminta untuk membuat jurnal guna mencatat transaksi yang terjadi pada tanggal-tanggal: 31 Desember 2006 1 Januari 2007 (jika konversi dilakukan dengan metoda nilai buku) 1 Januari (jika konversi dilakukan dengan metoda harga pasar) 30 Juni 2007.


Download ppt "Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google