Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

II. KETERKAITAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DENGAN KELUARGA BERENCANA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "II. KETERKAITAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DENGAN KELUARGA BERENCANA"— Transcript presentasi:

1 II. KETERKAITAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DENGAN KELUARGA BERENCANA
PEMBANGUNAN KELUARGA BERENCANA MEMERLUKAN SDM YG TERAMPIL TANGGUH MANDIRI PENGENDALIAN ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK PENYEDIAAN PANGAN YANG CUKUP , SEHAT DAN BERGIZI PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI PEDESAAN DALAM ASPEK KEPEMIMPINAN, ASPEK MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN MENDORONG DAN MEMFASILITASI KEGIATAN AGRIBISNIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI/KELUARGA. KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA DAN MANDIRI

2 III. MOU/KESEPAKATAN BERSAMA MOU ANTARA
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROV. KALBAR DENGAN DINAS PERTANIAN PROV. KALIMANTAN BARAT TENTANG PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN DAN SINERGISITAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) –KB-PERTANIAN NOMOR : 080/hk-104/H.5/2008 Nomor : 05 Tahun 2008 Tanggal 4 maret 2008

3 TUJUAN : Meningkat kan kontribusi terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjamin kecerdasan masyarakat melalui penyuluh bidang pertanian dan keluarga berencana. Meningkatkan cakupan pelayanan Program Keluarga Berencana Nasinal yang meliputi program Pemberdayaan Keluarga, Program Kesehatan Reproduksi Remaja , Program Keluarga Berencana dan Program Penguatan Kelembagaan dan Jaringan Keluarga Berencana

4 RUANG LINGKUP Kegiatan advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dan Promosi tentang program Pemberdayaan Keluarga , Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Keluarga berencana dan Program Penguatan Kelembagaan dan Jaringan Keluarga Berencana, KI Program Bidang Pertanian. Pendidikan , Pelatihan dan Orientasi bagi pengelola dan Kader Tani serta Penyuluh Pertanian Lapangan Melaksanakan kemitraan dalam upaya peningkatan Ketahanan Keluarga Petani dan Peningkatan Kesejahteraan keluarga petani program pemberdayaan ekonomi keluarga Melaksanakan kemitraan dalam pemantauan dan evaluasi Program Keluarga Berencana Nasional khususnya pada pada masyarakat petani.

5 PELAKSANAAN Pemberdayaan Penyuluh Pertanian lapangan dalam KIE Program Keluarga erencana Pengembangan Kelompok Tani dan Kelompok MItra Tani kepada Kelompok-kelompok kegiatan KB-KR Pemanfaatan Momentum Strategis Pemanfaatan Sarana KIE

6 IV. IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG NO. 16 TAHUN 2006 (SP3K)
1 DESA 1 ORANG PPL (PEYULUH PERTANIAN LAPANGAN), 1 KECAMATAN 1 BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) SISTEM KERJA LAKU DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK 3. KELEMBAGAAN PENYULUH YANG SUDAH TERORGANISASI PROVINSI BADAN KOORDINASI PENYULUHAN KABUPATEN BADAN PELAKSANAAN PENYULUHAN KECAMATAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN/BPP DESA POS PENYULUHAN DESA 4. SUPERVISI MONITORING DAN PEMBINAAN YANG BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN

7 IV.A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PPL
Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber daya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang berdaya saing tinggi , produktif, menerapkan tata kelola berusaha yang baik dan berkelanjutan.

8 5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha. 6. Menumbuhkembangkan pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi lingkungan 7. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan

9 IV.B. SISTEM KERJA PENYULUHAN PERTANIAN
Berdasarkan Permentan No. 273/kpts/OT.160/4/2007 (Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani) 1. SISTEM KERJA (LAKU) A. KEGIATAN UTAMA LATIHAN di BPP PERIODIK SETIAP 2 MINGGU FASILITATOR (PENYULUH KABUPATEN , PENELITI, PELAKU USAHA) KUNJUNGAN KE KELOMPOK TANI 4 HARI DALAM 1 MINGGU (SENIN-KAMIS) TARGET KELOMPOK 8-16 POK SETIAP KELOMPOK MENDAPAT KUNJUNGAN 2 MINGGU SEKALI

10 SISTEM PEMBINAAN PENYULUHAN PERTANIAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENYULUHAN PERTANIAN (PUSBANGLUHTAN) TINGKAT PUSAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN (BAKORLUH) TINGKAT PROVINSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN (BAPELUH) TINGKAT KABUPATEN BALAI PENYULUH PERTANIAN /BPP BALAI PENYULUH PERTANIAN /BPP TINGKAT KABUPATEN POS PENYULUHAN DESA POS PENYULUHAN DESA POS PENYULUHAN DESA POS PENYULUHAN DESA TINGKAT KECAMATAN GAPOKTAN GAPOKTAN GAPOKTAN GAPOKTAN GAPOKTAN GAPOKTAN GAPOKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN POKTAN

11 B. ASPEK POSITIF DALAM SISTEM LAKU
ADA RENCANA KERJA SETAHUN MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KUNJUNGAN DILAKUKAN SECARA TERATUR , TERCATAT DAN BERLANJUT CEPAT MENGETAHUI MASALAH DILAPANGAN SEHINGGA CEPAT DALAM PEMECAHANNYA PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SELALU BERTAMBAH SUPERVISI DAN PENGAWASAN TERATUR

12 C. PRINSIP DASAR HUBUNGAN YANG AKRAB ANTARA PENYULUH DENGAN PETANI MATERI PENYULUH AKTUAL , FAKTUAL DAN SESUAI KEBUTUHAN MENINGKATNYA PENGETAHUAN /KETERAMPILAN PENYULUH &PETANI

13 2. PEMBERDAYAAN KELOMPOK
A. GAPOKTAN 1. MERUPAKAN ORGANISASI PETANI YANG KUAT & MANDIRI 2. MEMPUNYAI UNIT USAHA :UNIT USAHATANI, UNIT USAHA PENGOLAHAN HASIL,UNIT USAHA SARANA DAN PRASARANA, UNIT USAHA PEMASAAN, UNIT USAHA KEUANGAN MIKRO. 3. CIRI GAPOKTAN : - PERTEMUAN BERKALA DAN BERKELANJUTAN - MENYUSUN RENCANA KERJA - MEMILIKI ATURAN TERTULIS YANG DISEPAKATI - MELAKUKAN ADMINISTRASI YANG RAPI - MEMFASILITASI KEGIATAN USAHA BERSAMA HULU-HILIR - KOMERSIAL DAN BERORIENTASI PASAR - SUMBER PELAYANAN INFORMASI & EHNOLOGI - KERJASAMA KEMITRAAN DENGAN PIHAK LAIN - PEMUPUKAN MODAL DARI IURAN & HASIL USAHA

14 B. KELOMPOK TANI CIRI : - DIBENTUK ATAS KEPENTINGAN BERSAMA DAN KEMAUAN PETANI - DIPIMPIN OLEH SEORANG KETUA - ANGGOTANYA 20 – 25 ORANG - ASAS GOTONG ROYONG - MENYUSUN RENCANA KERJA

15 V. POTRET PETANI SEBAGAI SASARAN PEMBANGUNAN
JUMLAH KK TANI = KK , GAPOKTAN =786, POKTAN=5.472 PENDIDIKAN : - TIDAK TAMAT SD = 25 % - TAMAT SD = 45 % - TIDAK SEKOLAH = 12 % TINGKAT USIA: - USIA 50 – 59 TAHUN = 76,2 % - USIA 56 TAHUN = 21,46 % PENDAPATAN RATA RATA Rp 2,33 juta/kapita/tahun DOMINASI AKTIVITAS DARI JUMLAH PETANI YANG BERUSAHA TANI % ADALAH PEREMPUAN/IBU TANI (SUMBER BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN 2008)

16 PERAN WANITA TANI DALAM KEGIATAN AGRIBISNIS
PELAKU USAHA TANI = % ON FARM : MENANAM MENYIANG MEMUPUK MEMANEN OFF FARM: PENGOLAHAN HASIL PASCA PANEN

17 V.A. POTENSI PENYULUH

18 V.B POTENSI KELOMPOK TANI
NO KABUPATEN/KOTA POKTAN GAPOKTAN JIWA TANI 1 SAMBAS 922 144 230,485 2 BENGKAYANG 588 52 147,112 3 PONTIANAK 300 90 90,432 4 LANDAK 362 85 90,215 5 SANGGAU 584 33 14,598 6 KETAPANG 312 83 78,064 7 SEKADAU 244 45 61,002 8 SINTANG 537 31 134,248 9 MELAWI 190 80 47,495 10 KAPUAS HULU 492 79 122,498 11 KOTA PONTIANAK 59 13 14,749 12 KOTA SINGKAWANG 192 22 47,997 KUBU RAYA 490 19 122,476 14 KAYONG UTARA 200 50,897 JUMLAH 5.472 786 1,252,268

19 Diklat yang harus dipenuhi Standarisasi kredit point dalam jenjang
VI. RENCANA DAN HARAPAN Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan Pembangunan Pertanian karena merupakan ujung tombak maka harus memiliki standard dan kualifikasi yang baku baik mencakup : Diklat yang harus dipenuhi Standarisasi kredit point dalam jenjang karir Sarana/prasarana Penyuluhan

20 Namun semua itu hanya dalam konteks pertanian dalam arti luas , oleh karena itu sangat diharapkan apabila dukungan PPL terhadap pemberdayaannya dalammendukung program Keluarga Berencana maka diperlukan antara lain: 1. Diklat tentang Pembangunan Kalimantan Barat 2. Kredit Point yang baku dan diakui oleh instansi yang Berwenang 3. Sarana/Prasarana 4. Dukungan mobilitas operasional 5. Supervisi , Monitoring dan Pembinaan yang efesiensi dan efektif


Download ppt "II. KETERKAITAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DENGAN KELUARGA BERENCANA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google