Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

National Accounting. 3 It is capital mistakes to theorize before one has data, Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "National Accounting. 3 It is capital mistakes to theorize before one has data, Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories."— Transcript presentasi:

1 National Accounting

2

3 3 It is capital mistakes to theorize before one has data, Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories to fit fact Sherlock Holmes

4 4 Ilmuwan, Ekonom, Statistisi dan Detektif memiliki banyak ke samaan; semuanya ingin menggambarkan apa yg sdg terjadi di dunia sekeliling mereka. Utk melakukannya, mereka mengandalkan kombinasi teori dan pengamatan. Mereka membangun teori dlm upaya menyelami apa yg sdg terjadi. Setelah mengembangkan teori, mereka kembali ke pengamatan yg lbh sistematik utk mengevaluasi validitas teori. Hanya ketika teori dan data sesuai, mereka dpt memahami situasi ini Prof. Mankiw

5 Review GDP GDP mengukur pendapatan setiap org dlm perekonomian dan pengeluaran total thd output brg dan jasa perekonomian GDP Nominal menilai brg dan jasa pd harga berlaku, sedang GDP riil menilai brg dan jasa pd harga konstan GDP riil meningkat hanya jika jumlah brg dan jasa meningkat, sdg GDP Nominal bisa meningkat krn output naik atau krn harga meningkat GDP = C + I + G + (X – M) GDP deflator adalah rasio GDP Nominal thd GDP riil, sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) mengukur harga dari sekelompok brg dan jasa tertentu yg dibeli oleh konsumen pd umumnya, so spt GDP deflator IHK mengukur seluruh tingkat harga

6 GDP DEFLATORIHK  mengukur harga seluruh brg dan jasa yg diproduksi. Jadi peningkat an pd harga brg yg diproduksi oleh perusahaan or pemerintah akan tampak meningkat dlm Deflator GDP  hanya mengukur harga brg dan jasa yg dibeli konsumen. Pening katan pd harga brg yg diproduksi oleh perusahaan or pemerintah tdk akan meningkatkan IHK  hanya mencakup brg dan jasa yg diproduksi di DN, brg2 impor bkn merupakan bag dari GDP dan tdk meningkatkan Deflator GDP. Jadi kenaikan harga mobil yg diproduksi di Jepang dan dijual di Indonesia tdk mempengaruhi Deflator GDP  kenaikan harga mobil yg diproduksi di Jepang dan dijual di Indonesia mempengaruhi IHK krn dibeli oleh konsumen di Indonesia  menggunakan timbangan tdk tetap dlm mengagregasikan berbagai tk harga dlm perekonomian  menggunakan timbangan tetap dlm mengagregasikan berbagai tk harga dlm perekonomian GDP Deflator VS IHK

7 Additional Notes IHK dihitung dgn menggunakan sekelompok brg tetap sdg kan Deflator GDP memungkinkan kelompok brg tsb berubah setiap saat bila komposisi GDP berubah contoh : cuaca yg sgt dingin meng hancurkan perkebunan jeruk nasional. Produksi jeruk cendrung menjadi 0 dan harga jeruk yg msh tersisa akan meningkat. Krn jeruk tdk lagi menjadi bagian dari GDP maka peningkatan harga jeruk tdk tampak dlm Deflator GDP tetapi menyebabkan peningkatan yg cukup mencolok dlm IHK Para ekonom menyebut Indeks Harga dgn seke lompok brg tetap sbg Indeks Laspeyres dan Indeks Harga dgn seke lompok brg tdk tetap sbg Indeks Paasche

8 National Income Where it comes fromWhere it goes SourceUse GDP  Brp banyak produksi yg dihasilkan berbagai perusahaan di dlm pere ko nomian ?? Apakah yg menen tukan pendapatan total suatu negara ?  Siapakah yg menerima pendapatan dari produksi? Berapa banyak yg digunakan utk membayar para pekerja dan brp banyak yg diterima oleh para pemilik modal ?  Siapakah yg membeli output pere konomian? Brp banyak rt beli utk konsumsi, brp banyak rt dan peru sahaan beli utk investasi, dan brp banyak pemerintah beli utk ke pentingan publik ?  Apakah yg menyeimbangkan permin taan dan penawaran brg dan jasa? Apa yg menjamin pengeluaran pd konsum si, investasi, dan pembelian pemerin tah dgn tk produksi ?

9 Aliran Sirkuler Uang Melalui Perekonomian Pasar Faktor Produksi Pasar Uang Pemerintah Pasar utk Brg & Jasa Rumah Tangga Perusahaan Pajak (T) Konsumsi (C ) Tabungan Per seorangan ( S ) Pembayaran Faktor Produksi Pendapatan Perusahaan Investasi ( I ) Tabungan Masy/ Publik ( S ) Pendapatan Belanja Pemerintah (G)

10 Apa yg menentukan Total Produksi Brg dan Jasa ?? Faktor Produksi (Jumlah Input yg digunakan utk berproduksi) Fungsi Produksi (Kemampuan utk merubah Input jadi Output)

11 Prod Brg dan Jasa Total Faktor ProduksiFungsi Produksi Jumlah Brg dan Jasa yg ditawarkan Output Total Perekonomian Labor = L Kapital = K Y = F (K,L)

12 Fungsi Produksi Cobb-Douglas Paul Douglass (Senator) Charles Cobb (Mathematician)

13  Fungsi Produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yg melibatkan dua atau lebih Var, dependen (Y) dan independen (X). Fungsi ini dpt diselesaikan dgn cara regresi.  Soekartawi (2003) menyatakan bhw fungsi Cobb- Douglas lebih sering dipakai drpd fungsi yg lain dgn alasan sbb :  Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dgn fungsi yg lain.  Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien regresi yg sekaligus juga menun jukkan besaran elastisitas.  Besaran elastisitas tsb sekaligus menunjukkan tingkat return to scale.

14  Meskipun fungsi ini relatif mudah dlm penyelesainnya, ada bbrp persyaratan yg hrs diperhatikan dari fungsi Cobb-Douglas:  Tidak ada nilai pengamatan yg bernilai nol. Sebab logaritma dari nol adalah suatu bilangan yg besarnya tdk diketahui.  Dlm fungsi produksi, perlu asumsi bhw tdk ada perbedaan teknologi pd setiap pengamatan.  Tiap variabel X adalah perfect competition.  Perbedaan lokasi seperti iklim adalah sdh tercakup pd faktor kesalahan, u.  Secara matematis fungsi produksi cobb-douglas utk penelitian akan dituliskan sbb (Soekartawai, 2003):

15  Kemudian utk menyelesaikan hubungan antara var dependen dan var independen dari persamaan tsb, dilakukan tranformasi per samaan cobb-douglas ke dlm bentuk regresi linear berganda dgn cara memanfaatkan transformasi logaritma natural. Shg fungsi produksi cobb douglass adalah:

16  Decreasing return to scale, bila (b1 + b2 + b3) proporsi penam bahan produksi.  Constant return to scale, bila (b1 + b2 + b3) = 1, dpt diartikan bhw penambahan faktor produksi = penambahan produksi yg diperoleh (proporsional).  Increasing return to scale, bila (b1 + b2 + b3) > 1, dpt diartikan bhw proporsi penambahan faktor produksi < proporsi penam bahan produksi ( produksi naik lbh besar).  Berdasarkan fungsi Cobb-Douglas tsb ter dpt tiga kemung kinan hasil return to scale sbb :  Persentase perubahan dari output sbg akibat dari persentase perubahan input disebut sbg Elastisitas Produksi (Ep) yg dpt dirumuskan sbb :

17 Bgm Pendapatan Nasional di distribusikan ke Faktor Produksi ??

18 Jumlah Brg dan Jasa yg ditawarkan Output Total Perekonomian

19 Total Output Perekonomian = Total Income Perekonomian Faktor Produksi Fungsi Produksi Labor = L Kapital = K Wages = W Rent = R Y = Harga Faktor

20 Harga yg dibayarkan kpd Faktor Produksi (L dan K) sgt bergantung kpd Supply dan Demand yg diberikan oleh FP ybs. Dgn asumsi supply FP adalah Fixed maka Kurva Supply FP vertikal, tetapi Kurva Demand slope nya negatif. Perpotongan antara Supply dan Demand FP menentukan equilibrium harga FP. Harga Faktor Produksi (Wage or rental Rate ) Kuantitas FP Demand Faktor Produksi Supply Faktor Produksi Equilibrium Harga FP Kurva Supply FP vertikal krn supply FP fixed.

21  Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh profit maksimum.  Profit adalah revenue minus cost. Profit = Revenue - Cost P × Y - (W × L) (R × K) - P F(K,L) - (WL) - (RK) Profit =  Persamaan di atas menunjukkan bhw profit sgt bergantung nilainya kpd P, W, R, L, dan K. Perusahaan yg kompetitif menganggap harga brg dan harga faktor produksi sbg sesuatu yg tdk bisa dipengaruhi (given) dan memilih jumlah TK dan Kapital yg dpt memaksimumkan profit.

22  Perusahaan akan menyewa TK dan Kapital dlm jumlah yg dpt memaksimumkan profit.  Tetapi bgm cara menentukan jumlah kuantitas TK maupun Kapital yg digunakan shg dpt memaksimalkan profit ? Permintaan Perusahaan thd Faktor Produksi  Produk Marjinal Tenaga Kerja (MPL) MPL = F (K, L+1) – F (K, L)

23 F (K, L) 1 MPL 1 Y L

24  Pertambahan revenue (pendapatan) dgn bertambah nya TK sgt dipengaruhi oleh 2 (dua) variabel :  Produk Marjinal TK (MPL)  Harga Produk (P) Δ Revenue = MPL X P  Pertambahan cost (biaya) dgn bertambah nya TK adalah W shg Δ Cost = W  Dgn demikian maka pertambahan profit (laba) dgn bertambah nya TK menjadi : Δ Profit = Δ Revenue - Δ Cost Δ Profit = MPL X P - W

25  Dgn demikian maka permintaan (demand) TK sgt di tentukan oleh P × MPL = W, atau dpl MPL = W/P, di mana W/P adalah real wage yaitu pembayaran TK yg diukur dlm unit output yg dihasilkan oleh TK ybs bkn dlm satuan nilai nya (rp or US $).  Utk memaksimumkan profit, perusahaan menyewa TK sampai pd suatu titik di mana Δ revenue = real wage (W).  MPL sgt bergantung pd jumlah TK shg Kurva MPL spt kurva permintaan pd umumnya dgn slope negatif, krn MPL akan turun seiring dgn bertambah nya jumlah TK.  Kurva MPL merupakan Kurva Permintaan TK

26 Output TK MPL, permintaan TK Jumlah Permintaan TK Real wage Kurva Permintaan TK

27  Produk Marjinal Kapital (MPK) adalah : MPK = F (K + 1, L) – F (K, L)  Pertambahan profit seiring dgn bertambah nya Kapital adalah : Δ Profit = Δ Revenue – Δ Cost = (P × MPK) – R.  Dgn demikian maka permintaan (demand) Kapital sgt di tentukan oleh P × MPK = R, atau dpl MPK = R/P, di mana R/P adalah real rental price dari Kapital yg di ukur dlm unit output yg dihasilkan oleh Kapital ybs bkn dlm satuan nilai nya (rp or US $).

28 Bgm pembagian pendapatan nasional pd faktor produksi ?? Brp sebenarnya keuntungan secara ekonomi ??

29  Pendapatan yg tersisa setelah perusahaan membayar semua faktor produksi yg digunakan disebut profit ekonomi ( economic profit) dari pemilik perusahaan  Profit Ekonomi riil adalah : Profit Ekonomi = Y - (MPL × L) - (MPK × K) Y = (MPL × L) + (MPK × K) + Profit Ekonomi  (MPL × L) = Pendapatan TK  (MPK × K) = Pendapatan Kapital

30  Jika fungsi produksi juga dpt menjelaskan constant returns to scale, maka profit ekonomi = 0  Asumsi tsb sesuai dgn Teorema Euler yg menyatakan bhw Jika fungsi produksi juga dpt menjelaskan constant returns to scale, maka : F(K,L) = (MPK × K) + (MPL × L)  Bila setiap faktor produksi (K dan TK) membayar pro duk marjinal nya msg2 maka jumlah seluruh pemba yaran tsb = output total  Dpl maka constant return to scale, upaya memaksi mumkan profit dan tingkat persaingan secara ber sama2 dpt disimpul kan akan mendorong keuntung an ekonomi = 0

31 Arigatou gozaimasu

32 Apa yg menentukan permintaan thd brg dan jasa ?? Y = C + I + G  C = Konsumsi  I = Investasi  G = Belanja Pemerintah

33 Fungsi Konsumsi C = C (Y – T) Disposable Income Pendapatan yg bisa dibelanjakan C Y - T slope dari fungsi konsumsi = MPC. C = C( Y-T)

34 Hubungan Konsumsi (C)dan Pendapatan (Y) Pendapatan Y RendahKonsumsi C Tabungan S NaikKonsumsi C C TinggiKonsumsiTabungan S S C+S MPCMPS + = 1 C = a + b Yb = MPC

35 Fungsi Investasi Tingkat Bunga Riil Interest Rate Tingkat Bunga Nominal Tingkat Bunga yg biasa di laporkan or tingkat bunga yg dibayar Investor utk meminjam uang Tingkat Bunga Nominal yg dikoreksi utk menghilang kan pengaruh Inflasi dan mengukur biaya pinjaman yg sebenarnya dlm menentukan jumlah Investasi

36 Real interest rate, r Jumlah investasi, I Fungsi Investasi, I(r)  Slope Fungsi Investasi negatif krn bila real interest rate naik maka proyek2 yg menguntungkan akan semakin berkurang

37 Crowding Out Investment

38 S'S' Investasi, Tabungan, I, S Investasi yg diinginkan I(r) Tk Bunga Riil, r Tabungan, S S Kebijakan Fiskal yg mengurangi tabungan disebut melakukan crowd out thd investasi. Pengurangan tabungan (S) kemungkinan merupakan hasil dari perubahan kebijakan fiskal, menggeser kurva tabungan ke kiri. Equilibrium baru adalah titik perpotongan antara kurva tabungan yg baru dgn kurva investasi. Penurunan tabungan akan menurun kan jumlah investasi dan menaikkan tingkat suku bunga. Pengurangan tabungan (S) kemungkinan merupakan hasil dari perubahan kebijakan fiskal, menggeser kurva tabungan ke kiri. Equilibrium baru adalah titik perpotongan antara kurva tabungan yg baru dgn kurva investasi. Penurunan tabungan akan menurun kan jumlah investasi dan menaikkan tingkat suku bunga.

39 Belanja Pemerintah (G) T = T G = G  Bila Belanja Pemerintah G = T, maka pemerintah mengalami “balanced budget”.  Bila Belanja Pemerintah G > T, maka pemrintah mengalami “ deficit budget “.  Bila Belanja Pemerintah G < T, maka pemrintah mengalami “ surplus budget “.

40

41 1) Y = C + I + GDemand for Economy’s Output 2) C = C(Y - T)Fungsi Konsumsi 3) I = I(r)Fungsi Investasi Real 4) G = GBelanja Pemerintah 5) T = TPajak (Taxes) 1) Y = C + I + GDemand for Economy’s Output 2) C = C(Y - T)Fungsi Konsumsi 3) I = I(r)Fungsi Investasi Real 4) G = GBelanja Pemerintah 5) T = TPajak (Taxes)  Belanja Pemerintah dan Pajak adalah exogenous variabel krn ditentukan oleh pembuat kebijakan fiskal. Y = C(Y - T) + I(r) + G SupplyDemand

42 Keseimbangan Supply dan Demand Perekonomian AE = C + I + GY = C + S + T = Y = AEY = C + I + G I + G = S + T Y = C + I + G & I + G = S + T

43 Arigatou gozaimasu


Download ppt "National Accounting. 3 It is capital mistakes to theorize before one has data, Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google