Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan."— Transcript presentasi:

1 Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

2 Potensi dan Kontribusi Pohon di Perkotaan dalam Menyerap Gas Rumah Kaca Studi Kasus: Taman Kota Monumen Nasional, Jakarta

3 Latar belakang 1.Urbanisasi 2.Ekonomi VS Lingkungan 3. Polusi Meningkat 4. Kenyamanan hidup menurun

4 Peningkatan jumlah penduduk Peningkatan pemukiman Peningkatan industri Peningkatan transportasi Pencemaran udara Jenis-jenis pohon penjerap dan penyerap polutan pencemaran udara Keterangan: = meningkatkan = mengurangi

5 Posisi Kota Jakarta

6 Manfaat pohon

7

8 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kontribusi jenis-jenis pohon di perkotaan dalam menyerap GRK khususnya CO2

9 Lokasi Penelitian Taman Kota Monas dipilih dengan pertimbangan bahwa kawasan ini telah ditunjuk dan ditetapkan sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, untuk jangka panjang jenis-jenis pohon koleksi di Taman Kota Monas akan dijamin keamanan keberadaannya dan dapat diamati perkembangan potensinya secara periodik.

10 Hasil Penelitian Jenis dan konsisi fisik pohon Jenis-jenis pohon yang ditanam di Taman Kota MONAS pada umumnya adalah merupakan kombinasi jenis lokal dari kawasan Malesia dan pendatang (eksotik). Dari 1739 pohon koleksi yang diamati di Monas, terdapat 64 jenis pohon yang kondisinya secara umum baik. Jenis pohon yang terbanyak ditanam (lebih dari 100 pohon) ada empat jenis, yaitu Bungur (205 pohon), Kupu-kupu (114 pohon), Mahoni (219 pohon) dan Trembesi (205 pohon)

11 10 jenis pohon dengan diameter rata-rata tertinggi di Taman Kota Monas No. Jenis pohon Diameter terkecil (cm) Diameter terbesar (cm) Diameter rata-rata (cm) Jumlah pohon 1Angsana199752,4245 2Asam keranji59348,443 3Trembesi710046,63205 4Lamtoro gung376445,361 5Akasia ori785,540,804 6Palem raja206939,0297 7Ki Acret216338,7519 8Saga57837,967 9Muncang106935,795 10Cemara balon265033,161

12 10 jenis pohon dengan tinggi rata-rata tertinggi di Taman Kota Monas No. Jenis pohon Tinggi terkecil (m) Tinggi terbesar (m) Tinggi rata-rata (m) Jumlah pohon 1Lamtoro gung516101 2Palem raja10169,697 3Akasia ori3169,54 4Sawo5139,03 5Trembesi4148,7205 6Asam kranji3158,63 7Angsana4138,545 8Pulai2148,56 9 Glodogan tiang787,992 10Muncang3127,85

13 Hasil perhitungan potensi karbon dari 64 jenis pohon di Taman Kota Monas No. Nama daerah Dia-meter (cm) Tinggi (m) Berat jenis rata-rata Vol (m3) Kar-bon (ton) Jum-lah Pohon Total Karbon (ton) 1.Akasia40,89,50,692,714,04416,17 2.Ampupu19,885,80,570,810,9943,97 3.Angsana52,428,50,653,124,3845196,97 4.Asam keranji48,448,60,422,922,6437,93 5.Asem jawa20,535,41,30,782,181021,78 6.Beringin30,076,70,521,411,581625,33 7.Bintaro12,463,90,40,340,297120,86 8.Bisbul16,4650,620,580,771 9.Brenuk24,270,61,191,54710,75 10.Bungur15,854,30,690,480,71205145,70

14 11.Buni22,224,70,640,731,013030,30 12.Burahol6,650,690,230,341 13.Cemara balon33,1651,141,162,861 14.Cempaka7,130,560,150,181 15.Ceri18,985,60,660,741,0655,30 16.Dadap merah29,650,291,040,651 17.Flamboyan12,225,20,660,440,6353,17 18.Glodogan biasa23,37,80,671,271,841425,76 19.Glodogan tiang21,637,90,621,201,6092147,30 20.Jakaranda32,857,70,551,772,102042,05

15 21.Jambu air6,862,50,890,120,2320,46 22.Jati19,035,90,70,791,191011,88 23.Jati putih32,415,30,421,201,0933,27 24.Kayu gula23,125,10,690,831,231822,13 25.Kayu hitam15,936,91,040,771,73813,82 26.Kayu putih26,777,50,851,412,58615,47 27.Keben10,983,70,510,280,3130,94 28.Kelapa kuning23,837,30,661,221,7435,21 29.Kelapa sawit21,760,660,911,301 30.Kemboja7,9830,620,170,2220,45 31.Kenari17,95,70,550,710,853327,99 32.Kepel24,877,50,691,311,951936,96 33.Ketapang14,2840,650,400,5621,12 34.Ki acret38,757,50,392,031,711932,55 35.Kola16,4360,660,690,981 36.Krey payung24,226,40,961,092,251942,73 37.Kupu-kupu18,354,90,770,631,05114119,28 38.Lame17,5370,690,861,281 39.Lamtorogung45,36100,823,185,621 40.Lobi-lobi6,622,70,890,130,24235,53

16 41.Mahoni29,326,50,611,331,76219384,77 42.Manggah11,793,90,670,320,47125,59 43. Manggis hutan 12,24,50,870,380,721712,27 44.Muncang35,797,80,311,951,3156,54 45.Pacira32,646,70,661,532,18613,09 46.Palm raja39,029,60,662,623,7497362,43 47.Petai24,085,40,450,910,8854,42 48.Pulai28,188,50,381,681,3868,25 49.Saga37,967,40,931,973,95727,64 50.Salam25,36,20,641,101,523045,52 51.Saputangan18,3351,120,641,551421,72 52.Sawo biasa5,9641,010,170,361 53.Sawo27,0890,711,712,6237,85 54.Sawo kecik9,543,61,030,240,535730,47 55.Sempur11,1340,840,310,5721,13

17 56.Sengon buto17,094,50,330,540,3841,53 57.Sengon15,744,70,330,520,374817,71 58.Shorea sp.25,296,50,521,151,29810,33 59.Sirsak10,7640,360,300,231 60.Sonokeling15,5470,70,761,151 61.Sukun10,423,20,40,230,2061,21 62.Tabebuya13,673,80,660,360,526533,68 63.Tanjung12,397,30,610,630,839680,05 64.Trembesi46,638,70,612,843,74205766,69 Jumlah rata-rata1.417,5378,342,566,01,431.739,02.901,8

18 Sepuluh jenis pohon dengan nilai total karbon tertinggi di Taman Kota Monas Sepuluh jenis pohon dengan nilai total karbon tertinggi di Taman Kota Monas No.Jenis pohon Diameter rata- rata (cm) Tinggi Rata-rata (m) Total karbon (ton) Jumlah pohon 1Trembesi46,638,7766,69205 2Mahoni29,326,5384,77219 3Pelem raja39,29,6362,4397 4Angsana52,428,5196,9745 5Glodogan tiang21,637,9147,3092 6Bungur15,854,3145,70205 7Kupu-kupu18,354,9119,28114 8Tanjung12,397,380,0519 9Krey payung24,226,442,7320 10Salam25,306,245,5230

19 Biomas beberapa jenis hutan tanaman JenisUmur (year) Biomas atas tanah (t ha -1 ) LokasiSumber HTI ( Gmelina arborea )2 – 545-155JambiWasrin et al., 2000 HTI ( Gmelina, Acacia, )5 – 8147-260BaratWasrin et al., 2000 HTI5100-225JambiTomich et al., 1998 HTI2,544(3.8)Tanaman PulpPalm et al., 1999 Jati11, 22, 45, 53, 71, 87 35, 83, 263, 238, 495, 355 CepuHendri et al., 2001 Acacia mangium 1058.15Murdiyarso et al., 1999 Acacia mangium 9146-189Sumatera SelatanHardiyanto et al., 2000 Ihwanuddin, 1994 Paraserienthes falcataria 429Tomich et al., 1998

20 Luas total Taman Kota Monas 80 ha tetapi luas kawasan yang ditanami diperkirakan sekitar 30 ha dengan jumlah pohon yang diamati berjumlah 1.739 pohon. Jumlah pohon yang ditanam per ha rata-rata 60 pohon. Hasil perhitungan potensi karbon rata- rata perpohon adalah 0,33 ton sehingga rata- rata potensi karbon per hektar adalah 19,8 ton karbon per hektar atau 39,6 ton biomas/ha. RTH VS Hutan Tanaman

21 Potensi ini masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon yang ada di Monas masih dalam pertumbuhan Potensi ini masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon yang ada di Taman Kota Monas masih dalam masa pertumbuhan.

22 Total biomas di Taman Kota Monas: 39,6 ton biomas/ha membuktikan bahwa jenis- jenis pohon di kawasan perkotaan memiliki potensi yang perlu diperhitungkan dalam menurunkan emisi GRK

23 Kesimpulan 1. Jenis-jenis pohon yang diteliti dapat dikelompokkan, berdasarkan karakteristiknya, dan dapat dijadikan sebagai bahan dasar penting dalam pengembangan RTH. 2.Hasil perhitungan potensi karbon rata-rata perpohon adalah 0,33 ton sehingga rata-rata potensi karbon per hektar adalah 19,8 ton karbon per hektar atau 39,6 ton biomas/ha.

24 3.Potensi ini masih akan meningkat karena pada umumnya jenis pohon yang ada di Monas masih dalam pertumbuhan. 4.Jenis-jenis pohon di kawasan perkotaan memiliki potensi yang perlu diperhitungkan dalam menurunkan emisi GRK

25 Saran 1.Hasil penelitian ini perlu ditindaklanjuti oleh penentu kebijakan dalam mengembangkan model taman kota di kawasan perkotaan agar dapat dikembangkan model taman kota yang khas bagi setiap tipe taman kota yang akan dibangun.

26 2.Seyogyanya taman kota juga berperan dalam penyerapan GRK dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan emisi GRK di tingkat nasional.

27 TERIMA KASIH


Download ppt "Manggala Wanabakti, Jakarta 1 Februari 2011 KOMUNIKASI PUBLIK RISET MENJAWAB TANTANGAN PERUBAHAN IKLIM: IMPLEMENTASI REDD+ DI INDONESIA Kementerian Kehutanan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google