Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR (Studi kasus di PS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR (Studi kasus di PS"— Transcript presentasi:

1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR (Studi kasus di PS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR (Studi kasus di PS. Bintang Unggas Lamongan)   Rizky Eka Syahputra 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Surabaya,

2 Abstract : In the poultry industry, the cost of feed has the greatest percentage of 70% of the total cost of maintenance. The use of the feed with the cheaper price but the quality does not guarantee, thus making the cost of production to be increased. This caused the performance standard chicken. Care, mortality, and costs of medications became increased. To squeeze production costs required efficiency and data recording at home doing. During this CHAPTER Stars still do record keeping of Poultry hens by manual and still have trouble in doing proper record-keeping. This caused ranchers less knowing the proper way to conduct the process of recording. Miscommunication between the operator enclosure with breeders often lead to data received is not valid and does not correspond to real that happens every day. Monitoring of feeding and medications should also be taken into account because it can remain an impact on cost and profit rate of breeder. Problems of the system of production can be completed easily through the help of information systems. For it is required the existence of a system of record keeping and data processing in order to generate information-useful information and know the level of performance and production on the farm level benefits. Keywords:Information System, Recording, Monitoring.

3 PS (Poultry Shop) Bintang Unggas adalah sebuah industri yang bergerak di bidang produksi peternakan ayam, perdagangan pakan ternak, dan peralatan peternakan. Dalam industri perunggasan, biaya pakan memiliki persentase paling besar mencapai 70% dari total biaya pemeliharaan. Penggunaan pakan dengan harga lebih murah tetapi kualitas tidak menjamin, justru membuat biaya produksi menjadi meningkat. Hal tersebut disebabkan performa standar ayam tidak tercapai. Angka mortalitas, perawatan, dan biaya obat-obatan pun menjadi meningkat. Untuk menekan biaya produksi diperlukan efisiensi dan melakukan pencatatan data di kandang. Selama ini PS Bintang Unggas masih kesulitan dalam melakukan pencatatan terhadap produksi ayam petelur. Hal ini disebabkan peternak masih kurang mengetahui cara yang tepat dalam melakukan pencatatan dengan benar. Sedangkan dalam proses produksi telur yang dihasilkan oleh ayam tersebut sangat tinggi namun peternak tidak dapat melakukan perhitungan dengan cepat kapan harus memberi pakan tambahan dan menjual hasil telur. Disamping itu monitoring mengenai penyakit dan

4 Manajemen Peternakan Ayam
pemberian obat-obatan juga harus tetap diperhitungkan karena dapat berdampak pada biaya dan tingkat keuntungan peternak. Untuk dapat melakukan proses pencatatan dengan benar, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap ayam di kandang dengan cara melakukan pendataan jumlah ayam, berat rata-rata, kondisi ayam, kondisi kandang, dan pakan. Hal tersebut dapat membantu peternak dalam melakukan keputusan yang tepat untuk meningkatkan performa produksi. Tingkat performa yang dihasilkan juga sangat bergantung pada data di kandang dan kinerja para karyawan, maka proses recording dan monitoring harus selalu dilakukan peternak. Hal tersebut sangatlah jarang dilakukan oleh peternak karena kurangnya pengetahuan dan teknologi yang terapkan. Maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi dan pencatatan harus dilakukan para peternak. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, permasalahan sistem produksi dapat diselesaikan dengan mudah melalui bantuan sistem informasi. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem pencatatan dan pengolahan data agar menghasilkan informasi-informasi yang berguna dan mengetahui tingkat performa produksi pada peternakan tersebut. LANDASAN TEORI Manajemen Peternakan Ayam Perkembangan perunggasan selalu bergejolak setiap saat. Hal ini bisa dilihat dari harga produk perunggasan yang selalu naik turun bahkan tidak hanya mingguan tetapi sampai harga harian. Naik turunnya harga dipengaruhi oleh berbagai beberapa faktor, antara lain daya beli masyarakat terhadap produk perunggasan dan biaya untuk produk itu sendiri. Selain itu terdapat juga tiga unsur produksi yaitu: manajemen pengolahan usaha, pembibitan, dan makanan ternak (Santoso, 2009:8). Manajemen Pengolahan Usaha Perkandangan Kandang sangat diperlukan dalam pemeliharaan ayam secara intensif. Kandang harus memberikan kenyamanan dan bisa melindungi dari pengaruh cuaca

5 (panas,dingin maupun angin) dan pengaruh binatang atau manusia yang ingin mengganggu karena sepanjang hidupnya ayam berada di dalam kandang. Agar hal tersebut terwujud, perlu diperhatikan penentuan lokasi kandang, konstruksi bangunan kandang, kebersihan kandang, sanitasi, dan biosekuriti. (Santoso, 2009:10). Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan ujung tombak proses produksi. Faktor kegagalan usaha dan inefisiensi seringkali bersumber dari tenaga kerja yang bermasalah, misalnya tidak rajin, tidak teliti, tidak jujur, tidak memahami manajemen budi daya, dan tidak mempunyai rasa memiliki terhadap bisnis yang sedang dijalankan (Mulyantono, 2008:40). Pembibitan Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Menurut Muhammad Rasyaf (2008) asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hitan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi mulai spesifik.

6 Manajemen Pakan Dalam suatu manajemen peternakan, yang tak kalah penting adalah manajemen pakan. Dalam hal ini pakan memiliki persentase yang paling besar dalam variabel produksi, maka untuk menekan biaya produksi diperlukan efisiensi. Pakan (dalam hal ini ransum) adalah formulasi dari berbagai bahan pakan yang diformulasikan dengan batasan tertentu sehingga menghasilkan formula yang mengandung zat gizi yang diinginkan (Tim Karya Tani Mandiri, 2009:86). Penanganan Hasil Usaha Penanganan hasil usaha meliputi beberapa langkah yaitu Pengisian DO, Pemindahan Ayam Petelur, Pemanenan Telur, Penimbangan Telur, Perhitungan Performa Produksi, Pemanenan Ayam Petelur dan Perhitungan Rugi/ Laba (Santoso, 2009:107). Perhitungan Performa Produksi Ayam Setelah selesai melakukan pengambilan telur. Untuk melihat hasil kinerja selama ini berjalan dengan baik atau tidak perlu dilakukan evaluasi (Rasyaf, 2008:161). Perhitungan hen-day Rumus = x 100% Perhitungan konversi pakan (FCR) FCR (feed convertion ratio), yaitu perbandingan antara pakan yang dihabiskan dengan hasil produksi yang didapat. Rumus = Pencatatan (Recording) Kegiatan pencatatan (recording) peternakan ayam petelur merupakan proses rutin pengumpulan data dan pengukuran tingkat produksi telurnya serta memantau perubahan yang terjadi pada ayam setiap harinya. Pengetahuan akan umur serta beban ideal dari ayam akan mempengaruhi tingkat produktifitas telur yang dihasilkan. Pemanfaatan melakukan pencatatan berat badan dibutuhkan agar penurunan performa dapat segera diketahui. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 1991:1).”

7 Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” Analisis dan Perancangan Sistem Menurut Kendall (2003), analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

8

9

10

11

12

13

14 Nirwana, Pengaruh Strain dan Jenis Konsentrat Terhadap Produktivitas Ayam Ras Petelur Fase Layer. Hal 9. Info medion, ”Mengetahui standar produksi untuk efisiensi ayam petelur”,URL: dikunjungi 23 Desember 2011. Ensminger, M. E. 1992, Animal Agriculture, 3th edit, Intersate Publishers Inc, Danville, Illinois. Jogiyanto, 1991, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur teori dan praktek, Andi Offset, Yogyakarta. Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E, 2003, Analisa dan Perancanganm Sistem jilid 1, Rutgers University School of Business, Camden, New Jersey. Marlinda, L, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. Mulyantono, Bambang dan Isman, 2008, Bertahan di Tengah Krisis, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta. Amrullah, I.K Nutrisi Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta. Rasyaf, M. 2008, Panduan Beternak Ayam Petelur, Penebar Swadaya, Jakarta

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30


Download ppt "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PETERNAKAN AYAM PETELUR (Studi kasus di PS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google