Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sessi 1 -2 Latar Belakang - Phylosifical

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sessi 1 -2 Latar Belakang - Phylosifical"— Transcript presentasi:

1 Sessi 1 -2 Latar Belakang - Phylosifical
PERKEMBANGAN, DAN PENGENALAN CARA PENGGUNAAN SOSIOMETRI C.Maksum/ E. Rumanitha

2 SOSIOMETRI & APLIKASI NYA
Sumber: Chris Hoffman, Introduction to Sociometry Monir Rostampoor – Vajari What is Sociometry and How We Can Apply it in Our Life?,. E. RUMANITHA

3 Arti kata Sosiometri Sociometry berasal dari kata Latin
Socious artinya Socio / sosial & Metrum arti measure / ukuran SOSIOMETRI cara mengukur tingkat ke terkaitan antar manusia. Ukuran keterkaitan tidak saja mengukur kelakuan dalam grup, tapi juga untuk sebuah perubahan dan menentukan tingkat perubahan yang mestinya terjadi. E. RUMANITHA

4 Sosiometrika Poin Penting – terbaru
Dari Vajari : Latar belakang – Introduction Mengapa dibutuhkah – Why we need it Bagaimana menggunakan - How does Sosiometry work? Kapan digunakan - When should we use Sociometry? Output dari Sosiometry - Some Outcomes of Sociometry Inti dari Metode Sosiometri- Is the method Sociometry? Lagi tentang Sosiometri - More about Sociometry Reeves Sociometry conclusion E. RUMANITHA

5 1. Latar belakang Sociometri dikembangkan oleh J. L. Moreno. ( Vajari,2012) Tujuan nya adalah utk meyelesaikan situasi yang ada. Teknik Sosiometri secara khusus mengukur posisi dari sebuah ukuran yg berbeda. Pada awalnya studi ini dipakai dalam sebuah studi dalam kelas di sekolah negeri khusus anak perempuan NY, untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kedekatan sesama dalam grup yang ada. E. RUMANITHA

6 Perkembangan Sosiometri
Nama Penting dalam ttg sosiometri : Lunberg (1929,1942) Jacob Levy Moreno (1934, 1954) Young P.V & Schmid (1939, 1966, etc) Lindsey G dan Borgatta E.F. (1954) Chris Hoffman (2001) Monir Rostampoor – Vajari (2012) . C. MAKSUM/ E. RUMANITHA

7 2. KEGUNAAN Utk kemajuan kerja sebuah grup, ukuran sosiometri sangat berguna karena : Merupakan alat ukur untuk mengurangi tingkat konflik dan meningkatkan komunikasi . Anggota grup dapat menilai sendiri anggota nya secara objektif dan menganalisa dinamika yang ada. Alat yang sangat berguna untuk menilai dinamika dan perkembangan dalam sejumlah grup dalam sebuah terapi atau pelatihan. E. RUMANITHA

8 working definition Sociometry is a methodology for tracking the energy vectors of interpersonal relationships in a group. It shows the pattern of how individuals associate with each other when acting as a group toward a specific end or goal ( Criswell in Moreno, 1960, p. 140) Sebuah metode untuk melacak / mengukur hubungan personal dalam sebuah kelompok. Sosiometri menunjukan pola bagaimana individu yang ada berhubungan ketika berlaku dalam sebuah grup dalam mencapai tujuan akhir Criswell in Moreno, 1960, p. 140) E. RUMANITHA

9 KONSEP SOSIOMETRIKA (Moreno)
SOCIOMETRY is the Mathematical study of psychological properties of population ; the experimental technique of and the result obtained by application of quantitative methods (Moreno, 1953, pp ). Sosiometri adalah sebuah studi matematika tentang perihal psikologis kependudukan; merupakan teknik percobaan yg diperoleh dari hasil sejumlah model kuantitatif . E. RUMANITHA

10 3. Applikasinya Dalam sebuah kelompok , ada hubungan
ketertarikan dan hubungan saling menjauh. ("attracted" or move towards) one another, or negative ("repulsed" or move away from) others, similar to magnetic or chemical attractions and repulsions, e.g. oil and water. This occurs in repsonse to a flow of feeling, called tele. This flow of feeling relates to behaviour. E. RUMANITHA

11 Contoh permasalahan sosiometri
A tertarik pada B dan E B tertarik pada A dan E C tertarik pada D dan E D tertarik pada B dan E E tertarik pada A dan B C MAKSUM

12 Sosiogram/Grafik Arah (Directed Graphs)
A tertarik pada B dan E B tertarik pada A dan E C tertarik pada D dan E D tertarik pada B dan E E tertarik pada A dan B B D A E C C MAKSUM

13 4. Kapan digunakan . Untuk mempelajari hubungan intra –grup karena berpengaruh terhadap product sebuah kegiatan/ busines 2. Meningkatkan status organisasi – 3. Memperkuat team work – kerjasama team 4. Memaparkan dan menyelesaikan konflik 5. Mengerti dan menindak lanjuti “soft Skill” yg ada 6. Membangun pola tingkah laku yg sesuai dan tepat 7. Integrasi action and ide dalam organisasi /busines 8. Memberikan ruang pada kemampuan Informal leadersip utk kemajuan organsasi. E. RUMANITHA

14 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI SOSIAL
Imitasi Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain C MAKSUM

15 CONTOH PERTANYAAN SOSIOMETRI
Dengan siapakah Anda ingin bekerja sama (bermain, bersanding, duduk, dan lain-lain). Siapakah dua orang di dalam kelompok ini (kelompok usia, kelas, klub misalnya) yang paling Anda sukai (paling tidak Anda sukai) ? Siapakah tiga siswa terbaik (terburuk) di kelas Anda ? Siapakah yang akan Anda pilih untuk mewakili Anda dalam suatu panitia Dies Natalis STIS ? Siapakah empat orang yang paling tinggi gengsi atau prestasinya dalam organisasi Anda (kelas, perusahaan, tim) ? Manakah dua kelompok orang yang paling dapat diterima (paling tidak bisa diterima) oleh Anda sebagai tetangga (mitra bisnis, mitra profesi) ? C MAKSUM

16 Kesimpulan No man is an island only. Every man is a piece of a continent. Part of a series of community surveys, which only proves that the person's ties to the continent constantly keeps his personal relationships. Such links of a chain-smoking efforts on the community, he will not be achieved. The particular need to liberate his people from an island and move to hedge that grows through it. E. RUMANITHA

17 Menghubungkan Teori Sosial dengan Penelitian
Deduksi – Menurunkan harapan atau hipotesis dari teori Induksi - menjeneralisir dari observasi yang spesifik C Maksum

18 Metode Deduksi Ambil suatu topik
Tentukan cakupan: teori dapat digunakan utk seluruh kehidupan sosial manusia atau hanya sebagian saja (misal untuk umur tertentu saja) ? Identifikasi tujuan utama beserta variabelnya Tentukan hubungan antar variabel Alasan hubungan pada butir 4 dengan topik yang telah ditentukan C Maksum

19 Metode Induktif Peneliti ilmu sosial membangun teori melalui metode induktif dengan mengobservasi aspek kehidupan sosial dan pola yang secara relatif mengarah ke prinsip universal Barney Glaser dan Anselm Strauss (1967) menyebutnya grounded theory Penelitian lapangan sering menggunakan observasi di lapangan untuk mengemukakan suatu teori C Maksum

20 C Maksum

21 PENGUKURAN VARIABEL (1) Pengertian
Apabila pengumpulan data primer dilakukan, sebelum mengmpulkan data perlu ditentukan pengukuran variabel yg akan dipakai Pengukuran  proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan atau obyek tertentu Proses pengukuran terdiri atas : Pembentukan “construct” (“Konsep”) dan Skala Pengukuran Pembentukan “konsep”  utk mengidentifikasi dan mendefinisikan secara akurat apa yg akan diukur Proses skala pengukuran  menentukan bagaiman cara mengukur setiap “konsep” secara tepat Skala pengukuran  kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yg ada dlm alat ukur, shg alat ukur tsb bila digunakan dalam pengukuran akan mnghasilkan data kuantitatif. C MAKSUM C Maksum

22 (2) Kategori Pengukuran : Kualitatif  menghasilkan deskripsi / narasi label atau kategori Kuantitatif  menghasilkan data kuantitatif (3) Suatu obyek dapat diukur secara sederhana atau tidak sederhana Contoh obyek yg dapat diukur secara sederhana : jender  langsung dari pengamatan pengukuran tinggi dan berat badan  dg alat timbangan dan meter apakah sudah menikah, pendidikan yg ditamatkan dsb  dpt ditanyakan langsung kepada ybs dan jawabannya mudah C MAKSUM

23 Contoh obyek yg tidak dapat diukur secara sederhana (sulit diukur) karena biasanya bersifat abstrak, misalnya mengukur subyektivitas manusia seperti persepsi, sikap, dan perasaan Sebelum melakukan pengukuran, terutama utk yg abstrak diperlukan definisi operasional yg menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana suatu “konsep” diukur, misalnya dg cara melihat dimensi perilaku, aspek atau karakteristik yg ditunjukkan oleh suatu konsep C MAKSUM

24 Contoh : Konsep kualitas kepemimpinan organisasi diukur dg pendekatan karakteristik : pengetahuan ttg tujuan organisasi - keahlian tertentu yg tdk dimiliki orang lain - kemampuan “memikat” hati orang lain Konsep loyalitas thd suatu organisasi diukur dg pendekatan karakteristik : inisiatif - reaktif (mberikan saran2 ) tidak mau pindah ke organisasi lain C MAKSUM

25 (4) Skala Pengukuran Skala pengukuran  kesepakatan yg digunakan sbg acuan utk menentukan panjang pendeknya interval yg ada dalam alat ukur, shg alat ukur tersebut bila digunakan dlm pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. C MAKSUM

26 Skala Sosiometri Skala Sosiometri merupakan alat observasi untuk mengukur variabel-variabel sosial. Misalnya pengukuran sikap sosial, moral, status, lingkungan rumah tangga, partisipasi, dan sebagainya. Dalam suatu masalah sosial, kumpulan variabel-variabel yang menggunakan skala sosiometri disebut instrumen pengukuran. Instrumen ini oleh Moreno disebut Test Sosiometri, oleh Lunberg disebut Schedul, atau oleh kelompok Indikator Sosial disebut Indeks Sosial. C Maksum

27 Matriks Skala/Pengukuran
Sifat khas S k a l a Nominal Ordinal Interval Rasio Membedakan Mengurutkan - Menggunakan jarak Titik nol mutlak Sumber : diadaptasi dari Delbert C. Miller, 1983, Handbook of Researh Design and Social Measurement, NY : Longman. (p 207) Catatan : √ = ya - = tidak C Maksum

28 a) Skala nominal : - identifikasi obyek ( nomor KTP, no punggung dsb) klasifikasi obyek ( pria-wanita, pendidikan yg ditamatkan dsb). b) Skala ordinal : menyatakan posisi tetapi tidak mengukur jarak antar peringkat ( juara 1, 2 dsb) c) Skala interval : mengukur jarak antar peringkat tetapi titik nol tidak mutlak (kelompok umur, kelompok pendapatan dsb) d) Skala rasio : titik nol mutlak, dapat diperbandingkan, dapat dikon versikan ke skala lainnya (pengeluaran utk makanan dalam rupiah, jumlah anggota rumah tangga, dsb ) C MAKSUM

29 Beberapa macam skala ordinal yg sering digunakan
a) Skala Bogardus (Bogardus Social Distance)  E.S Bogardus (1925) * Mengukur keinginan manusia dlm mlakukan kontak sosial dlm brbagai kedekatan dg manusia lain (misal ras, agama dsb) * merupakan skala kumulatif * terlalu sederhana Contoh : Sikap thdp bangsa lain - Keluarga dekat dengan perkawinan (1.00) - Sebagai teman dekat (2.00) - Sebagai tetangga (3.00) - Sebagai mitra kerja (4.00) - Sebagai warga negara di Indonesia (5.00) - Sebagai pengunjung di Indonesia (6.00) - Ditolak masuk Indonesia (7.00) Skor 1  tidak ada jarak sosial, tidak prejudice. C MAKSUM


Download ppt "Sessi 1 -2 Latar Belakang - Phylosifical"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google