Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Market Brief : Penetrasi Pasar Furniture di Malaysia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Market Brief : Penetrasi Pasar Furniture di Malaysia"— Transcript presentasi:

1 Market Brief : Penetrasi Pasar Furniture di Malaysia
ATASE PERDAGANGAN KBRI KUALA LUMPUR 2011

2 Peta Malaysia

3 Daftar Isi: Halaman Peta Negara Malaysia Daftar Isi Kata Pengantar 5
I. Pendahuluan II. Potensi Pasar Negara Malaysia a. Deskripsi Produk 9 b. Industri Furnitur di Malaysia 10 c. Impor Furnitur Malaysia dari Dunia 11 d. Top 10 Malaysia Furniture Export Destination e. Top 10 Malaysia Furniture Export Destination f. Malaysia: Export Furniture by Type g. Malaysia: Export Furniture by Type h. Malaysia Furniture Export 2001 – i. Malaysia Major Export Markets by Products 17 III. Peluang dan Strategi a. Fakta Perdagangan b. Kebijakan c. National Timber Industry Policy 21 d. Rekomendasi

4 Daftar Isi: Halaman IV. Informasi Penting a. Pameran Terkait 27
b. Daftar Asosiasi Terkait c. Daftar Importir

5 Kata Pengantar Kuala Lumpur, April 2011
Industri furniture Malaysia berasal dari industri rumahan yang sederhana yang kini berubah menjadi industri berbasis ekspor dengan nilai lebih dari RM 3.8 milyar. Tahap perkembangan berikut industri ini adalah berubah dari pertumbuhan berdasar perluasan volume, menjadi focus kepada strategi penambahan nilai. Saat ini industri ini telah berkembang menjadi industri besar dan memiliki kontribusi yang signifikan kepada sektor ekspor-impor Malaysia. Kuala Lumpur, April 2011 Atase Perdagangan Kuala Lumpur

6 PENDAHULUAN

7 INDUSTRI FURNITURE DI MALAYSIA
Industri furniture Malaysia dimulai dari dari industri tradisional rumahan yang hanya memiliki nilai ekspor sebesar RM 25 juta pertahun pada tahun 2980-an hingga menjadi industri berorientasi ekspor dengan sebesar 90% produknya diekpor ke pasaran dunia. Malaysia merupakan eksporter furniture terbesar ke sembilan di dunia pada tahun 2010 dengan ekspor ke lebih dari 160 negara. Pada tahun 2010 ekspor furniture kayu bernilai RM 6.5 milyar dan memiliki tujuan utama ekspor ke negara Amerika Serikat, Jepand dan Australia. Produk-produk furniture yang diekspor antara lain adalah furniture untuk dapur, ruang tidur, perabotan dengan kerangka kayu dengan lebih dari 80% terbuat dari rubberwood, yang lebih sering dikenal dengan “Malaysian Oak”. Selain negara-negara tersebut diatas, furnitur asal Malaysia juga telah mengakses pasar di Selandia baru, Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika dan Rusia.

8 POTENSI PASAR MALAYSIA

9 Deskripsi Produk Produk Furnitur merupakan salah satu produk ekspor utama Indonesia. Adapun produk yang diperdagangkan adalah produk dengan Kode HS (Other furniture and parts thereof)

10 Industri Furnitur di Malaysia
Tersedianya bahan mentah yang melimpah, sebagian besar adalah Malaysian Oak (Hevea Brasiliensis) Manajemen sumber daya alam Tenaga kerja yang terdidik dan ahli Investasi dalam Research & Development dalam teknik dan perlengkapan produksi Insentif dan kebijakan pemerintah yang sesuai

11 Impor Furnitur Malaysia dari Dunia
(US$) EXPORTER 2006 2007 2008 2009 2010 WORLD 230,998,033 261,276,819 248,123,399 173,439,059 200,072,829 CINA 41,875,713 60,222,294.67 89,506,329.67 90,748,286 AMERIKA SERIKAT 5,690,426.67 6,507,939.67 9,030,576 25,341,394.33 VIETNAM 11,098,344 9,769,776 14,321,971.67 16,665,649.67 15,566,901 INDONESIA 8,327,361 10,025,949.33 13,752,926.67 13,419,457 13,425,337.67 SINGAPURA 2,306,289 3,892,194.67 4,448,366.67 5,184,973.33 7,512,845 Sumber : Department of Statistic Malaysia

12

13

14

15

16

17 Malaysia Major Export Market by Products
Destination Sawn timber Thailand, Netherlands, Japan and Taiwan Veneer South Korea, Japan, Taiwan and China Plywood USA, Japan, Taiwan and UK Mouldings / BCJ USA, Japan, UK, Australia, Denmark, Singapore MDF China, Japan, UAE, Taiwan, Vietnam and Pakistan Particleboard China, Vietnam, South Korea and Taiwan Furniture USA, Japan, UK, Australia and Singapore

18 Peluang & Strategi

19 Fakta Perdagangan : Produk furnitur Indonesia memiliki pasar ekspor di Amerika Serikat (26,8%), Jepang (10,9%), Prancis (9,8%), Inggris (8,8%), Belanda (5,9%), Jerman (4,9%), Belgia (4,1%), dan Italia (2,4%). Australia merupakan tujuan ekspor pada urutan ke delapan dengan konstribusi 2,9% juga Malaysia di posisi ke sepuluh dengan kontribusi nilai 2,2% dari total ekspor Terdapat lebih dari 1800 perusahaan manufaktur furniture dan mills yang terlibat dalam proses ekspor manufaktur khusus ekspor berada di pesisir selatan semenanjung Malaysia. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur furniture berada di negara bagian Johor, Selangor, Perak, Penang, Melaka dan Kuala Lumpur.

20 Kebijakan : National Timber Industry Policy (NATIP) adalah panduan dasar bagi pengembangan industri timber di Malaysia. Arah kebijakan dalam NAIP menetapkan arah bagi sustainable development dalam industry timber pada tahun 2015 dan pada 2020 untuk mencapai target pendapatan ekspor sebesar RM 53 milyar. Sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) adalah sistem sertifikasi yang menyediakan informasi berstandar internasional, kepastian trademark dan servis akreditasi kepada perusahaan, organisasi dan komunitas yang terlibat dalam kegiatan pengolahahan kehutanan. FSC merupakan satu-satunya sistem sertifikasi kehutanan yang didukung oleh seluruh grup lingkungan besar. Negara seperti Amerika Serikat dan Australiahanya menerima sertifikat FSC.

21 NATIONAL TIMBER INDUSTRY POLICY (NATIP)
shift the focus of the timber industry from upstream activities to higher value-added downstream activities. Export earnings from the downstream wood products are targeted at 60 percent and 40 percent from primary activities; raw materials to be managed in a sustainable manner in compliance with the domestic laws and regulations; the FPP is to be enhanced in order to ensure thet there is a sustainable and sufficient supply of raw materials for the timber industry in the long term; supplementing the requirement of timber-based industries through imports of timber and maximising the use of available timber resources;

22 NATIP (Cont’d) the supply of logs to the domestic market is to be given priority in order to ensure that there is adequate supply of logs for the local manufacturers producing timber products; encourage the timber industry to use alternative materials such as biomass, biocomposite, Kenaf, orchard and landscaping timber to be utilised by the timber industry; the industry should maximise the use of wood residues from the forest as well as from the activities of the timber industry; emphasis will be given for downstream activities located in the various economic development corridors to increase and accelerate the promotion of downstream activities; greater emphasis to be given to HRD, R&D, acquiring state of the art technologies, design and development, branding and ODM;

23 NATIP (Cont’d) promoting global recognition of MTCC certification of tropical timber; formulating government policies to mandate the use of certified quality timber that are from legal and sustainable sources of timber in the government projects; encouraging the consolidation of SME in the timber industry; and establishing and enhancing supporting services such as the establishment of Material City, manufacturing support services and Home Ideas Centre.

24 Rekomendasi : Peningkatan kualitas bahan baku dengan disertai Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) bagi industri kayu guna menekan aksi perdagangan kayu ilegal. Peningkatan kreatifitas desain, dimana hal ini dikarenakan kebutuhan akan furniture selalu berkembang baik secara kuantitas, kualitas, maupun dari segi desain di seluruh dunia. Ide desain kreatif (inovatif) harus terus dikembangkan karena furniture kayu tidak semata-mata sebagai perabot fungsional, melainkan juga sebagai komoditas yang memilki prestise dan mendukun

25 Rekomendasi : Pembangunan Brand Produk.
Hal ini dikarenakan di Indonesia belum ada merek produk furniture kayu yang bisa berdiri sejajar dengan IKEA, Vivere, Da Vinci, Index, atau merk-merk lain yang sudah mendunia. Produk industri furniture Indonesia baru dikenal sebatas pada kemampuan manufacture atau kemampuan produksi saja (tangible asset and ability). Untuk itu Indonesia perlu membangun sebuah Brand Produk (Brand Building) yang mampu mengangkat nama produk-produk furniture kayu dari Indonesia.

26 Informasi Penting

27 Pameran Terkait : Malaysia International Furniture Fair MIFF Sdn Bhd
        No. 99-1, Villa Shoplex Pudu Impian III, Jalan Pudu Ulu, Cheras Kuala Lumpur, Malaysia Tel:         Fax:         Website : Malaysia Furniture & Furnishing Fair Malaysia Furniture & Furnishing Fair Sdn Bhd 37 A-C, Jalan Kati/E, Seksyen U19, Taman Medan Mas, Kg Baru Seri Sg Buloh, Shah Alam, Selangor. Tel: Fax: Website:

28 Daftar Asosiasi Terkait:
MALAYSIAN FURNITURE PROMOTION COUNCIL 5th Floor Bangunan Getah Asli (Menara), 148 Jalan Ampang, Kuala Lumpur, Tel: Fax: MALAYSIA FURNITURE ENTREPRENEUR ASSOCIATION 109-1, Jalan USJ 21/10, UEP Subang Jaya, Selangor,Malaysia. Tel:      Fax: Website:

29 Daftar Importir : Benel Office Chair
Product: Furniture, Polyurethane, Rubber Products Address: PLO 25 Jalan Perindustrian 4 Kawasan Perindustrian Pontian Johor Darul Takzim Annual Sales: RM 25,000,000 Phone: Fax: Contact: Mr. Teo Beng Ngo Website: Berjaya Bandartex Sdn Bhd Product: Finishing of textile, Garment, Knitting Mill Address: 583, 3ed Milestone, Jalan Kluang Johor Anuual Sales: RM 45,000,000 Phone: Fax: Contact: Mr Sim Ka Choon Brunsfield Industries Sdn Bhd Product: Wooden Garden Furniture Address: Brunsfield Centre, No. 8 Jalan Wan Kadir 4 off Jalan Damansara Taman Tun Dr Ismail 60000 Phone: Fax: Contact: Mr Chong Kee Hong Annual Sales: RM 2,000,000

30 Coco Industry Sdn Bhd Product: Mattress, Seat Padding, Fibre Board Address: 4823 Mak Mandin Industrial Estate Butterworth Penang Phone: Fax: Contact: Mr. Khoo Soo Teng Annual Sales: RM 7,200,000 Comfort Furniture Sdn Bhd Product: Bedroom suite set, Dining set, Living room set Address: :Lot 777, Kampung Tenang Batu 15 ½ Jln Sg. Tiram Johor Phone: Fax: Contact: Mr. Chew Kea Koon Annual Sales: RM 10,000,000 Décor Trend Industries Sdn Bhd. Product: Book Shelf, Computer Table, MDF Products Address: Lot 2942 Jalan Enggang Kampung Batu 9, Kebun Baru, Selangor Phone: Fax: Contact: Mr. Chin Eu Wai Annual Sales: RM 50,000,000

31 Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur
Terima Kasih Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur Malaysia 233, Tun Razak Kuala Lumpur 50400 M A L A Y S I A Phone: Fax :


Download ppt "Market Brief : Penetrasi Pasar Furniture di Malaysia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google