Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PSAK 55 (REVISI 2011): INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PSAK 55 (REVISI 2011): INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN"— Transcript presentasi:

1 PSAK 55 (REVISI 2011): INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN

2 Perbedaan Pengaturan Pendahuluan Derivatif Melekat
Pengakuan dan Penghentian Pengakuan Pengukuran Lindung Nlai Tanggal Efektif Penarikan Pedoman Aplikasi Contoh Ilustrasi Pedoman Implementasi

3 Perbedaan Pengaturan Revisi 2011 Pengakuan Awal Reklasifikasi
Penurunan Nilai Penghentian Pengakuan Gain or loss dari restrukturisasi atau perubahan kontrak Revisi 2013 Klasifikasi Reklasifikasi Pengukuran setelah pengakuan awal Penurunan Nilai

4 Tujuan Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan.

5 Ruang Lingkup Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk: Investasi  anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 15 dan 12 & 66) Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30) Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24) Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62) Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22) Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57) Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 52)

6 Ruang Lingkup Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan penyerahan atau penerbitan instrumen keuangan lainnya. komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada tingkat suku bunga dibawah suku bunga pasar. Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,

7 Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Diperdagangkan: Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat (trading); Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan efektif). Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

8 Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; Jatuh tempo telah ditetapkan; Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo Kecuali: ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar melalui L/R; ditetapkan sbg AFS; memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

9 Pinjaman Diberikan dan Piutang
Kecuali: dimaksudkan utk dijual dlm waktu dekat (trading); ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar mel L/R; diklasifikasikan sbg AFS; pinjaman yang diberikan/ piutang yg investasi awalnya tdk akan diperoleh kembali scr substansial (kecuali krn penurunan kualitas), shg hrs diklasifikasikan sbg AFS. Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Pembayaran tetap/telah ditentukan; tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,

10 Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Kriteria: Aset keuangan non derivatif; Ditetapkan sebagai AFS; Tidak diklasifikasikan sbg: pinjaman yang diberikan/piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau dinilai pada nilai wajar melalui L/R.

11 Tainting Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo

12 Tainting Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan:
Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contohnya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo) Setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.

13 Transfer / Reklasifikasi
Loans & Receivable HTM Diijinkan jika ada perubahan intensi. Situasi yang langka Diijinkan namun harus memenuhi TAINTING RULE AFS FVTPL

14 Pengukuran Awal Aset dan Kewajiban Keuangan
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi (biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

15 Definisi Nilai Wajar - lama
Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.

16 Definisi Nilai Wajar - baru
nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. “...the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.” IFRS 13 para 9 8./9. September 2011

17 Hirarki Fair Value – PSAK 68
17 Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Level 1) Yes No Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda

18 Pengukuran Pengakuan awal
Ilustrasi 1 : Bunga atas pinjaman jangka panjang kepada karyawan Bank memberikan pinjaman sebesar 100 juta kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari 10 tahun. Pinjaman tersebut dibayar kembali karyawan melalui angsuran bulanan selama 5 tahun mendatang. Bunga pasar untuk pinjaman serupa sebesar 10,8%. Nilai kini (present value) dari 100 juta, dengan bunga 10.8% dan pembayaran bulanan sebesar 60 juta. Pertanyaan: Berapakan nilai pinjaman tersebut pada pengakuan awal? If the Company expects that the employee will continue working for the next 5 years and the interest free loan is part of the benefits granted by Company to its employee to ensure loyalty and continued service, then perhaps it is reasonable to say that the initial measurement shall be IDR30 million and the discount of IDR20 million, which is the difference between future payable amount of IDR50 million and the initial measurement of IDR30 million, is payment for the employee’s long years of service to the employee, and therefore, shall be recognized as employee benefits expense. The Company shall recognize interest income totaling IDR20 million over the next 5 years using the effective interest rate of 10.8%. It can also be argued the IDR20 million discount could be recognized as prepaid employee benefits (asset account) if the Company views that the interest free loan is a measure to ensure that the employee will continue working for the next 5 years and the Company expects to recover the amount if the employee resigns before the end of 5th year (because the employee will have to pay IDR50 million and not the amortized cost of a IDR30 million loan at 10.8% interest). Professional judgment is required to determine the most appropriate accounting treatment.

19 Pengukuran Pengakuan awal
Ilustrasi 2: Pinjaman dengan fee Bank meminjamkan uang kepada PT ABC sebesar juta, yang akan dilunasi 5 tahun mendatang. Bunga 5% dibayar tahunan Tingkat bunga pasar atas pinjaman serupa 8% PT. ABC membayar Bank untuk fee kredit sebesar 600juta. Nlai kini dengan tingkat diskon 8% atas pinjaman 5.000juta sebesar juta. Pertanyaan : Berapakah pinjaman tersebut dicatat pada saat pengakuan awal juta atau juta. If the Company expects that the employee will continue working for the next 5 years and the interest free loan is part of the benefits granted by Company to its employee to ensure loyalty and continued service, then perhaps it is reasonable to say that the initial measurement shall be IDR30 million and the discount of IDR20 million, which is the difference between future payable amount of IDR50 million and the initial measurement of IDR30 million, is payment for the employee’s long years of service to the employee, and therefore, shall be recognized as employee benefits expense. The Company shall recognize interest income totaling IDR20 million over the next 5 years using the effective interest rate of 10.8%. It can also be argued the IDR20 million discount could be recognized as prepaid employee benefits (asset account) if the Company views that the interest free loan is a measure to ensure that the employee will continue working for the next 5 years and the Company expects to recover the amount if the employee resigns before the end of 5th year (because the employee will have to pay IDR50 million and not the amortized cost of a IDR30 million loan at 10.8% interest). Professional judgment is required to determine the most appropriate accounting treatment.

20 Ilustrasi An entity issues 100,000 new CU1 ordinary shares which have a fair value of CU2.50 per share. Professional fees in respect of the share issue are CU50,000. The costs are deductible in arriving at the entity’s income tax liability. The rate of tax is 40%. The management of the entity estimates that costs incurred internally for time incurred working on the share issue are CU25,000. The internal costs should be recognised in profit or loss for the period. The professional fees are directly attributable to the transaction and CU30,000 should be deducted from equity (CU50,000 net of 40% tax). Equity will increase by CU220,000 ((100,000 x CU2.50) - CU30,000).

21 Review The Grovemet Company acquired a financial asset at its market value of CU32. Brokers fees of CU2 were incurred in relation to the purchase. In accordance with IAS39 Financial instruments: recognition and measurement at what amount should the financial asset initially be recognised if it is classified as at fair value through profit or loss, or as available for sale? At fair value through Available profit or loss for sale A CU CU32 B CU CU32 C CU CU34 D CU CU34

22 Review The Polar Company issued 200 new CU1 ordinary shares at a fair value of CU1.80 each. Polar identified the following costs in relation to the shareissue: (1) Professional fees of CU40. (2) Internal management time in managing the process of CU30. These costs are deductible in arriving at the entity's income tax liability. The current rate of tax is 30%. In accordance with IAS32 Financial instruments: presentation, the increase in equity in the statement of financial position of Polar as a result of the transaction will be A CU360 B CU332 C CU311 D CU320

23 Pengukuran Selanjutnya
 Klasifikasi Neraca Biaya Transaksi Keuntungan atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penurunan Nilai Pembalikan Penurunan Nilai FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau rugi  By default HTM  Biaya Diamortisasi   Dikapitalisasi - Laba rugi Pinjaman Diberikan dan Piutang Biaya diamortisasi Dikapitalisasi

24 Pengukuran Selanjutnya
 Klasifikasi Jenis / Biaya Transaksi Laporan Posisi Keuangan Keuntungan atau Kerugian Nilai Wajar Bunga dan Dividen Penurunan Nilai Pemulihan Penurunan Nilai AFS Utang/ Dikapitalisasi Nilai wajar Pendapatan komprehensif lain* Laba Rugi Ekuitas/ Dikapitalisasi Nilai wajar  Pendapatan komprehensif lain*  Pendapatan komprehensif lain  Ekuitas: Tidak dapat diukur secara andal/ Dikapitalisasi Harga perolehan - * Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai

25 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pinjaman dan Piutang
a) Nilai wajar b) Biaya diamortisasi c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan) PSAK 55 mengklasifikasikan: 4 kategori aset keuangan 2 kategori kewajiban keuangan Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya

26 Biaya Amortisasi PLUS OR MINUS MINUS MINUS Jumlah saat pengukuran awal
Akumulasi amortisasi dg effectiv interest method Pembayaran Penurunan Nilai PLUS OR MINUS MINUS MINUS

27 Suku bunga efektif Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan. Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon

28 Biaya Transaksi biaya administrasi merupakan biaya yang dikeluarkan secara langsung oleh pemberi kredit pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah pokok pinjaman ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan

29 Ilustrasi Biaya Transaksi 1
Enitas A memberikan pinjaman Rp bunga 8%, tahunan. Bunga sebesar 8% kali total pinjaman dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A membebankan biaya administrasi 4%, yang dipotong dari pinjaman yang diberikan Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar dikurang 4% = Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman

30 Ilustrasi Biaya Transaksi 1
Tidak ada provisi 600,000 Pembayaran PV 8% 1 48,000 44,444 2 41,152 3 38,104 476,299 Tingkat suku bunga efektif lebih besar karena nilai uang yang diberikan lebih kecil. Perusahaan tetap akan memperoleh pembayaran bunga 8% dari pokok Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9,59708%. Dengan provisi 4% 576,000 Pembayaran PV % 1 48,000 43,797 2 39,962 3 36,462 600,000 455,779

31 Ilustrasi Biaya Transaksi 1… Lanjutan
Piutang Kas (sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar Rp30 milyar dan dikurangi diskon sebesar Rp ) Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya transaksi Kas Pinjaman yang diberikan Pendapatan bunga Pendapatan bunga dihitung dari bunga efektif

32 Ilustrasi Biaya Transaksi 1… Lanjutan
Pembayaran Bunga Amortisasi Pinjaman % 576,000 1 48,000 55,279 7,279 583,279 2 55,978 7,978 591,257 3 56,743 8,743 600,000

33 Ilustrasi Biaya Transaksi 2
Enitas Z memberikan pinjaman Rp bunga 10%, tahunan. Bunga sebesar 10% dari pinjaman outstanding setiap akhir tahun dan pokok diangsur 4x sebesar Entitas A mengeluarkan biaya langsung untuk pemberian pinjaman ini dan tidak dibebankan ke debitur Jumlah pinjaman yang diberikan sebesar ditambah biaya = Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma dengan nilai pinjaman

34 Ilustrasi Biaya Transaksi 2
Tidak ada biaya transaksi 800,000 Bunga Pokok Pembayaran PV 10% 1 80,000 200,000 280,000 254,545 2 60,000 260,000 214,876 3 40,000 240,000 180,316 4 20,000 220,000 150,263 Ada biaya transaksi 820,000 Bunga Pokok Pembayaran PV % 1 80,000 200,000 280,000 257,306 2 60,000 260,000 219,561 3 40,000 240,000 186,245 4 20,000 220,000 156,887 820,000.00

35 Ilustrasi Biaya Transaksi 2
Pembayaran Bunga Pengurang Pinjaman % Bunga & Pokok 820,000 1 280,000 72,324 207,676 612,324 2 260,000 54,007 205,993 406,331 3 240,000 35,838 204,162 202,169 4 220,000 17,831

36 Ilustrasi Biaya Transaksi 2… Lanjutan
Jurnal pada saat pemberian pinjaman Pinjaman yang berikan Kas Jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan asumsikan biaya ini dibayarkan secara tunai. Pinjaman yang diberikan Kas Kedua jurnal tersebut akan membuat pinjaman sebesar

37 Ilustrasi Biaya Transaksi 2… Lanjutan
Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan angsuran Kas Pinjaman yang diberikan Pendapatan bunga Jurnal pembayaran bunga terakhir Pinjaman yang diberikan Pendapatan bunga

38 Measurement - amortised cost
Example 1: Fixed-stepped interest rates Company issued 5-year US$1,000,000 bond with net proceeds of US$1,000,000 (including transaction costs). Bond pays interest at each anniversary date at 5% for the first 2 years; then 7% for the 3rd & 4th year; and 8% for the 5th year. Company may prepay at the end of 4th year at amortised cost with no significant penalty. Company expects to redeem the bond after 4 years since market interest rate is expected to decline in long term. What is the effective yield? What will be the interest expense to be recognized in the profit & loss for each year?

39 Measurement - amortised cost
Example 1: Fixed -stepped interest rates (continued) Effective Yield % Year Amortised cost at start of year Cash flows Amortization of interest expense Amortised cost at end of year 1 2 3 4 1,000,000 (50,000) 59,424 1,009,424 59,983 1,019,407 (70,000) 60,577 1,009,984 (1,070,000) 60,017

40 Measurement - amortised cost
Example 2: Fixed interest rate with discount Company purchased bond with 5 years maturity for US$950 plus US$50 transaction costs on Dec. 31, 2007. Principal amount of bond is US$1,250 Bond has fixed interest of 4.7% payable annually (US$1,250 x 4.7% = US$59 a year) What is the effective yield? What will be the interest income to be recognized in the profit & loss for each year?

41 Measurement - amortised cost
Example 2: Fixed interest rate with discount (continued) 10% Effective Yield Year Amortised cost at start of year Amortization of interest income Cash flows Amortised cost at end of year 2008 1,000 100 (59) 1,041 2009 104 1,086 2010 109 1,136 2011 113 1,190 2012 119 (1,250) + (59)

42 Ilustrasi An entity classifies as available-for-sale a financial asset with a fair value on initial recognition of CU150. At 31 December 2006 the cumulative gains recognised in respect of this asset in other comprehensive income are CU50. On 31 December 2007 the entity disposes of the asset for CU320. Profit or loss for the year will include: Gain on sale of available-for-sale investments CU120 (CU320 proceeds – CU200 carrying amount (CU150 + CU50)) Reclassified to profit or loss CU50 (recognised in other comprehensive income for the year ended 31 December 2006)

43 Review Are the following statements concerning the measurement of financial instruments after initial recognition true or false, according to IAS39 Financial instruments: recognition and measurement? (1) Held-for-trading financial assets are measured at amortised cost. (2) Held-to-maturity investments are measured at fair value. Statement (1) Statement (2) A False False B False True C True False D True True

44 Review The Redmires Company acquired an equity investment a number of years ago for CU300 and classified it as available for sale. At 31 December 20X5 the cumulative loss recognised in other comprehensive income was CU40 and the carrying amount of the investment was CU260. At 31 December 20X6 the issuer of the equity was in severe financial difficulty and the fair value of the equity investment had fallen to CU120. In accordance with IAS39 Financial instruments, recognition and measurement, what amount should be recognised in profit or loss in the yearended 31 December 20X6? A CU140 B CU180 C CU100 D Nil

45 Ketentuan Umum – Penurunan Nilai
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai apabila: Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang dapat diperoleh kembali Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai harus dilakukan pada setiap tanggal neraca Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus dilakukan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dan mengakui kerugian penurunan nilai

46 Bukti Objektif Penurunan Nilai
Entitas harus melakukan evaluasi apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Bukti Objektif antara lain: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau peminjam; Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; Restrukturisasi atau keringanan (konsesi) akibat pihak peminjam mengalami kesulitan; Peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau Kemungkinan besar bangkrut

47 Bukti Objektif Penurunan Nilai
Penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tertentu (misalnya meningkatnya tunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlah pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulanan minimal); atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut (misalnya bertambahnya tingkat pengangguran di area geografis pihak peminjam, turunnya harga komoditas, atau memburuknya kondisi industri).

48 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman yang diberikan dan piutang Aset Individual yang Signifikan: Pertama kali harus dinilai secara individu Jika tidak ada bukti penurunan nilai saat penilaian individu-harus dinilai dalam kelompok yang sama karakteristik risiko kreditnya Penilaian Kelompok: Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan aset-aset lain Tidak dapat dievaluasi secara individual

49 Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
Penurunan nilai kolektif aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi meliputi: Kelompok aset keuangan sejenis yang tidak signifikan secara individual; dan Aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai berdasarkan evaluasi secara individual;

50 Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan - Biaya Perolehan Diamortisasi
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.

51 Penurunan Nilai Kolektif – Aset Keuangan - Biaya Perolehan Diamortisasi
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

52 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

53 Penurunan Nilai – Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

54 Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost
Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65) Test for impairment for Financial Assets Individually Significant Not Individually Significant Individually Individually Collectively Fail Pass Fail Pass Collectively tested with similar credit risk

55 Impairment of Financial Assets Measured at Cost
Example Unquoted equity instruments Derivatives linked to unquoted equity instruments Impairment loss = Carrying amount - PV of estimated future cash flows Impairment loss cannot be reversed

56 Impairment of AFS Financial Assets
Changes in fair value of AFS taken to equity Decline in fair value must be determined Objective evidence of impairment Decline in fair value Acquisition cost Previous impairment loss - Current fair value Cumulative loss in equity transferred to income statement Debt instrument: Reversible Equity instrument: Non reversible

57 Impairment of Amortized Costs Assets Example
At January 1, 2006, XYZ Coy lends $5,000,000 to Company A. The effective interest rate on the loan is 8%. As at December 31, 2006, XYZ Coy expects that Company A will not be able to repay all amounts due. A comparison of the original contractual cash flows and estimated expected cash flows follows:

58 Impairment of Amortized Costs Assets Example

59 Impairment of Amortized Costs Assets Example

60 Impairment of Amortized Costs Assets Example

61 Penurunan Nilai – Konsep Umum
Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa depan

62 Penurunan Nilai – Konsep Umum
Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan pembayaran bunga maupun pokok Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang dialami peminjam Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan kemampuan membayar turun

63 Penurunan Nilai – Konsep Umum
terdapat bukti objektif kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan Tingkat diskonto  suku bunga efektif yang berlaku pada saat pengakuan awal dari aset tersebut Nilai tercatat piutang dikurangi: langsung/pencadangan Kerugian diakui dalam laporan laba rugi

64 Penurunan Nilai – Konsep Umum
Piutang dagang tidak dapat dibayar dibayar namun waktu pembayarannya lebih lama dari yang dijanjikan Piuang dagang terbukti tidak bisa dibayar menghapuskan semua piutang tersebut kecuali ada jaminan kerugian hanya diakui sebesar piutang yang tidak ada jaminannya

65 Penurunan Nilai – Konsep Umum
Evaluasi bukti objektif thd individual Jika ada bukti objektif  menghitung arus kas masa depan dari piutang Selisihnya akan diakui sebagai kerugian penurunan nilai Jika tidak ada bukti objektif atas individual piutang piutang dimasukkan dalam kelompok piutang yang mengalami penurunan nilai secara kolektif

66 Penurunan Nilai – Penghitungan
piutang yang signifikan secara individu  dihitung secara individu Jika peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin piutang  diturunkan nilainya seluruhnya semua piutang tersebut dihapuskan dan akan diakui oleh perusahaan sebagai beban Jika peminjam pailit dan ada jaminan atas piutang Jumlah penurunan nilai  seluruh nilai piutang tercatat nilai jaminan yang dikuasai oleh perusahaan

67 Ilustrasi Pelanggan Pailit
Entitas S memiliki piutang kepada Entitas R sebesar Piutang diberikan 1 Juni Pada 15 Desember 2011 Entitas S mendapatkan informasi bahwa Entitas R dipailitkan oleh pengadilan. Piutang ini tidak dijamin, aset Entitas R tidak dapat digunakan untuk membayar utang dagang. Diturunkan seluruhya karena kas dimasa depan Rp0. Entitas S menghapuskan piutang  mendebit cadangan penurunan nilai piutang Pencadangan penurunan nilai Beban penurunan nilai piutang Cadangan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Piutang Dagang

68 Penurunan Nilai – Penghitungan
Piutang yang masih dapat ditagih namun proses pembayarannya terlambat dari perjanjian piutang yang disepakati Perusahaan mengestimasi waktu penerimaan kas dari piutang tersebut kemudian menghitung nilai sekarang piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga pasar. Piutang berbunga  menggunakan bunga efektif pinjaman

69 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu
Entitas K melakukan penjualan kredit pada Entitas L pada 1 Agustus 2011 sebesar Piutang tersebut meurut perjanjian dibayarkan sebulan setelah penjualan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT. Kenanga menyusun laporan keuangan, piutang tersebut belum dibayarkan. PT. Tulip berjanji akan melunasi piutang tersebut awal Juli Bunga pasar sebesar 5%.

70 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu… Lanjutan
500,000 5% PV 5% 1,5 tahun 464,714 35,286 Piutang tersebut akan dihitung penurunan nilai sebesar: PV piutang x (PV 5%, n=1,5)= Penurunan nilai – = Jumlah ini akan digabung penurunan nilai piutang yang lain dan penurunan nilai secara kolektif. Jika dibuat jurnal sendiri: Beban penurunan nilai piutang Cadangan penurunan nilai piutang Jika 1/7 dibayar maka jurnal yang dibuat adalah pelunasa dan recovery penurunan nilai. Cadangan penurunan nilai piutang Beban penurunan nilai piutang Kas Piutang dagang

71 Penurunan Nilai – Penghitungan
Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit  tanda kegagalan: restrukturisasi Jika hasil restrukturisasi: nilai kini arus kas di masa mendatang pinjaman tercatat Penurunan nilai <

72 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Entitas G memberikan pinjaman Entitas H pada 30 Desember Pinjaman 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas saldo pinjaman setiap tahun dan pinjaman dilunasi seluruhnya akhir tahun kedua. Pada 30 Desember 2011 Entitas H. tidak membayar bunganya. Diketahui bahwa PT. Kenanga mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang pinjaman tersebut.

73 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan
Kasus 1 Dicapai kesepakatan, peminjam diberikan grace period pada tahun pertama dan baru dimulai pembayaran bunga pada tahun kedua, piutang dilunasi tahun ketiga Tahun Skedul awal PV lama Perubahan Skedul PV baru 1 40,000 36,364 2 33,058 400,000 330,579 30,053 300,526 363,636  Kerugian Rugi penurunan nilai

74 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang… Lanjutan
Kasus 2 Pinjaman akan diangsur mulai 2012, namun angsuran pertama akan memperhitungkan bunga tertunggak selama tahun pertama. Untuk angsuran kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun berikutnya Tahun Skedul awal PV lama Perubahan Skedul PV baru 1 40,000 36,364 2 33,058 84,000 69,421 400,000 330,579 30,053 300,526  Kerugian - Tidak terjadi penurunan nilai

75 Ilustrasi Penurunan Nilai… Lanjutan
Kasus 3 Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2012 dan sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan penalti kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flat. Bunga = (Rp *0,12*2 = Rp48.000)  Tahun Skedul awal PV lama Perubahan Skedul PV baru 1 2 3 4 ( ) tidak terjadi penurunan nilai <

76 Penurunan Nilai – Penghitungan
Tidak semua piutang yang dimiliki perusahaan signifikan Tidak semua piutang yang signifikan mengalami penurunan nilai Keduanya tetap harus dievaluasi penurunannya secara kolektif

77 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok
Entitas M memiliki piutang beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011 Nama Pelanggan Nilai Piutang Entitas D 30.000 Entitas Ka 26.000 Entitas As 25.000 Entitas Ag 15.000 Entitas Kj 5.000 Entitas Tl 3.000 Piutang lain tidak signifikan

78 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan
Seluruh piutang tidak ada jaminannya. Terdapat informasi Entitas Tl mengalami kesulitan keuangan, dan dinyatakan pailit. Piutang kepada PT. Anggrek telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang menyebutkan piutang dilunasi 1 bulan. Enitas Ag baru dapat melunasi piutangnya pada 31 Desember Bunga incremental borrowing sebesar 6%. Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih sebesar 2% dari nilai piutang.

79 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan
Piutang PT. Tulip karena terdapat bukti obyektif perusahaan pailit, maka arus kas yan diharapkan di masa mendatang adalah 0, sehingga di-impairment seluruhnya sebesar Rp Piutang PT. Anggrek, karena baru dibayar setahun yang akan datang, perusahaan harus memperhitungkan nilai sekarang dari arus kas di masa mendatang. Nilai sekarang arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun = x = Nilai piutang tercatat = Kerugian penurunan nilai =

80 Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Kelompok… Lanjutan
Piutang lain yang tidak signifikan ditambah dengan piutang yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai : = Penurunan nilai kolektif: x 2% = Rp2.220  Total penurunan piutang sebesar = Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah: Beban penurunan nilai piutang 6.070 Cadangan penurunan nilai piutang

81 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun sebelumnya (3-5 tahun) Metode metode pembebanan rata-rata (average charge method) & metode roll rate

82 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Average charge-off method Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman 1 Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang, jumlah piutang yang dihapuskan serta jumlah piutang yang telah dihapuskan namun dapat ditagih 2 Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan  pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman yang telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery) 3 Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun  pinjaman neto yang dihapuskan dibagi rata-rata pinjaman untuk masing-masing tahun selama 5 th 4

83 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Average charge-off method 2005 2006 2007 2008 Rata2 5 tahun Pinjaman yang dihapuskan  Pinjaman recovery ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Pinjaman net yang dihapuskan Pinjaman Rata-rata Pinjaman Rata-rata kerugian 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 0,0084 0,0092

84 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Average charge-off method Total pinjaman tahun 2011 Pinjaman yang secara individu mengalami penurunan nilai Pinjaman yang dievaluasi secara kolektif Rata-rata data historis kerugian pinjaman Penurunan nilai kolektif ( ) 0,0092

85 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Roll Rate Method menghitung probability piutang pada periode sekarang akan tetap menjadi piutang pada periode berikutnya Misal: Piutang yang belum jatu tempo pada bulan Jan 2010 sebesar , dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih pada Feb 2011 sebesar Rp sehingga roll rate rasio sebesar 20%  dihitung dalam jangka waktu 1 tahun, untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya

86 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Roll Rate Method Bulan/ tahun Current 1-30 hari 31-60 hari hari hari > 365 hari 2 Jan 2011 2 Feb 2011  Roll rate 20% 40% 50% 70% 80% 100%

87 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Roll Rate Method Bulan/tahun Current 1-30 hari 31-60 hari hari hari > 365 hari 2 Jan 2011 20% 40% 50% 70% 80% 100% 2 Feb 2011 25% 42% 54% 68% 78% 2 Mar 2011 22% 44% 62% 2 Apr 2011 45% 52% 2 Mei 2011 26% 43% 46% 66% 86% 2 Jun 2011 28% 41% 48% 64% 84% 2 Jul 2011 2 Agt 2011 72% 82% 2 Sep 2011 18% 38% 2 Oct 2011 19% 76% 2 Nop 2011 36% 2 Dec 2011 Rata-rata roll rate 22.50% 40.50% 50.50% 67.50% 80.00% 100.00%

88 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Roll Rate Method Umur Piutang % Penurunan Nilai  Perhitungan Current 2.48% 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100% 1-30 hari 11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100% 31-60 hari 27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100% hari 54.00% 65.50%*80.00%*100% hari 80.00% 80.00%*100% > 365 hari 100.00% Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan setelahnya  digunakan untuk menentukan penurunan nilai piutang secara kolektif

89 Menghitung Penurunan Nilai Kolektif
Cadangan penurunan nilai awal periode 5000 Beban penurunan nilai periode tsb (hasil perhitungan) 2000 Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (1000) Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) 500 Cadangan penurunan nilai akhir periode 6500

90 Penurunan Nilai – Estimasi
Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan dalam laporan keuangan harus menyajikan piutang sebesar jumlah yang dapat direalisasi diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di masa depan Estimasi didasarkan pada: X Nilai Piutang Tidak diperkenankan oleh PSAK 55 Nilai Penjualan

91 Ilustrasi Allowance PT. Kenanga pada 2 Januari 2011 memiliki saldo cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp Pada 1 Maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp dihapuskan karena terdapat bukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Agustus 2011, piutang yang diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya. Nilai piutang tercatat sebesar Rp yang terdiri dari nilai piutang bruto Rp dan cadangan penurunan piutang sebesar Rp Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang sebesar Rp , dari piutang yang sebelumnya telah dihapuskan. Pada 31 Desember 2011 perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang diperoleh informasi: Penurunan nilai piutang untuk piutang yang individual signifikan Rp Penurunan nilai piutang untuk piutang kolektif Rp

92 Ilustrasi Allowance …Lanjutan
1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan Cadangan penurunan nilai piutang Rp Piutang dagang Rp 1 Agustus pelunasan piutang Kas Rp Cadangan penurunan nilai piutang Rp Piutang dagang Rp 1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya dihapuskan Piutang Dagang Rp Cadangan penurunan nilai piutang Rp Kas Rp Piutang dagang Rp  31 Desember Jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 2011 Beban penurunan nilai piutang Rp Cadangan penurunan nilai piutang Rp

93 Ilustrasi Allowance …Lanjutan
Rekonsiliasi cadangan penurunan nilai piutang Saldo awal periode Rp Penghapusan piutang (karena dihapus dan dilunasi) (Rp ) Recovery piutang yang dihapus Rp Tambahan penurunan nilai periode tersebut Rp Saldo akhir periode Rp Rekonsiliasi ini merupakan bagian dari catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan rincian cadangan penurunan.

94 Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan

95 Penghentian Pengakuan Aset Keuangan
1. Consolidate subsidiaries (including SPEs) 2. Do derecognition principles apply to part or all of assets? Yes Derecognise 3. Have the rights to cash flows expired? No 4. Has entity transferred its right to receive cash flows? No Has entity assumed obligation to pass through cash flows? No Don’t derecognise Yes Yes Yes Derecognise 5. Has entity transferred substantially all risks/rewards? No Yes Don’t derecognise 5. Has entity retained substantially all risks/rewards? No No 6. Has entity retained control of the assets? Derecognise Yes Continue to recognise the assets to extent of continuing involvement

96 Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban keuangan) dari neracanya, jika dan hanya jika, Kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

97 Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagai penghapusan (extinguishment) kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru. Demikian juga, modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada atau bagian dari kewajiban keuangan tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru.

98 Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Syarat-syarat yang digunakan berbeda secara substansial apabila: Nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda sedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto yang berasal dari kewajiban keuangan semula.

99 Penghentian Pengakuan
nilai piutang dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau; Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Transfer manfaat dan risiko

100 Anjak Piutang (Factoring)
bank atau lembaga keuangan bukan bank (multifinance) Disclosed factoring membayar biaya jasa dan bunga kepada perusahaan anjak piutang

101 Anjak Piutang (Factoring)
penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan debitur pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak perusahaan anjak piutang disclosed factoring perusahaan anjak piutang tanpa sepengatahuan debitur atau notifikasi kepada pelanggan Pembayaran oleh pelanggan akan dilakukan pada perusahaan yang memiliki piutang undisclosed factoring

102 Transfer Piutang Berdasarkan tanggung jawab setelah piutang tersebut ditransfer: transfer piutang dengan jaminan (with recourse) Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan transfer piutang tanpa jaminan (without recourse) Perusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan Diberlakukan sebagai penjualan piutang

103 Akuntansi Transfer Piutang

104 Derivatif Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan karakteristik:
Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel yang mendasari (spt suku bunga, harga, nilai tukar, dll). Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh yang sama terhadap perubahan faktor pasar. Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa mendatang.

105 Derivative Financial Instruments
A derivative is a financial instrument that meets the following three criteria: Its value changes in response to a change in an “underlying” Settled at a future date Requires little or no initial investment Scope Exemption: IAS 39:5 exempts contracts which meet the definition of a derivative from the standard if the contract is entered into to meet the entity’s usual purchase, sale or usage requirements

106 Karakteristik Derivatif
Derivatif yang berdiri sendiri (Freestanding derivative). Misalnya option, forward contract, swap, future contract Derivatif Melekat (Embedded derivative) Komponen dari hybrid/combined instrument; Didalamnya terdapat kontrak utama non derivatif; Sebagian arus kas yg berasal dari instrumen yang digabungkan bervariasi seperti derivatif yg berdiri sendiri. Terdapat persyaratan untuk diakui terpisah

107 Derivative Financial Instruments
Example of derivative instruments and their underlying Types of derivative instruments Underlying Used by Option contracts (call and put) Security price Producers, trading firms, financial institutions, and speculators Forward contracts e.g. foreign exchange forward contract Foreign exchange rate Various companies Future contracts e.g. commodity futures Commodity prices Producers and consumers Swaps Interest rate Financial institutions

108 Derivative Financial Instruments
Use of derivatives Manage market risk Reduce borrowing cost Profit from trading or speculation Types of derivatives Forward type derivatives such as forward contracts, future contracts and swaps Option-type derivatives such as call and put options, caps and collars and warrants Free standing derivatives Embedded derivatives

109 Derivatif Melekat Entitas yang diharuskan untuk memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya, namun tidakdapat mengukur derivatif melekatnya secara terpisah, maka keseluruhan kontrak yang digabungkan diperlakukan sebagai aset/liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan

110 Jenis Lindung Nilai Lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai terhadap eksposure: perubahan nilai wajar atas aset atau kewajiban yang telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat memengaruhi laporan laba rugi

111 Jenis Lindung Nilai Lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang: dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau kewajiban yang telah diakui (misalnya seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa depan atas utang dengan suku bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan dapat memengaruhi laporan laba rugi.

112 Jenis Lindung Nilai Lindung nilai atas investasi neto pada operasi di luar negeri Sama seperti Lindung Nilai Arus Kas Effective Hedge to be disclosed in Equity Capital Non effective hedge to be disclosed in P/L Foreign Operation in Foreign Currency Area

113 Akuntansi Lindung Nilai
Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup instrumen hedging dan hedge item, yang bertujuan untuk memastikan keuntungan atau kerugian atas instrumen hedging dan hedge item diakui dalam laporan Laba Rugi periode yang sama. Jika tidak diterapkan, kemungkinan missmatch antara keuntungan/kerugian instrumen hedge dengan keuntungan/kerugian hedge item Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi persyaratan untuk Hedge Accounting menurut PSAK 55

114 Kriteria Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi pelaksanaan lindung nilai. Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subjek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat memengaruhi laporan laba rugi

115 Kriteria (Lanjutan) Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan

116 Lindung Nilai atas Nilai Wajar
Perlakuan Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar Lindung Nilai Arus Kas Keuntungan atau kerugian dari hedging instrument Langsung diakui di laba atau rugi Jika efektif, diakui di ekuitas Penyesuaian atas hedged item Untuk perubahan nilai wajar yang disebabkan hedged risk, keuntungan atau kerugian langsung diakui di laba atau rugi N/A Ketidakefektifan lindung nilai dicatat di laba atau rugi By default Dihitung Keuntungan atau kerugian di ekuitas ditransfer ke laba atau rugi Pada saat yang sama dengan hedged item diakui di laba atau rugi

117 Hedge Effectiveness Hedge is ineffective 125% 100% 80%
Hedge is effective 100% Hedge is effective 80% Hedge is ineffective

118 Main References Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Materi Publik hearing PSAK 50, 55 dan 60 IFRS Deloitte Slide Sharing Session Overview on the Impac of PSAK 50 and 55 (Revised 2006)Per June 28, 2010 ct, Enrst & Young IAS Plus International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales


Download ppt "PSAK 55 (REVISI 2011): INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google