Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati"— Transcript presentasi:

1 Negara dan Pendidikan: Sentralisasi dan Desentralisasi Pendidikan, dan Manajemen Berbasis Sekolah
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati Padang, 18 Oktober 2011

2 Fokus Diskusi Sentralisasi Pendidikan Desentralisasi Pendidikan
Manajemen Berbasis Sekolah

3 Sentralisasi Pendidikan
Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat. Daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut Undang-Undang Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.

4 Fenomena Sentralisasi
Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran. Keseragaman pola pembudayaan masyarakat Melemahnya kebudayaan daerah Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.

5 Desentralisasi Pendidikan
UU no. 5 tahun 1973 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah otonomi dan pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi tugas pusat dan daerah. PP No. 45 tahun 1992 PP No. 8 tahun 1995. No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, desentralisasi dikonsepsikan sebagai penyerahan wewenang yang disertai tanggung jawab pemerintah oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom.

6 Pentingnya Desentralisasi
Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas. Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi. Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi. Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal. Mengakomodasi kepentingan politik. Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.

7 Kegagalan Desentralisasi
Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desentralisasi memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa. Kurang jelasnya pembatasan rinci kewenangan antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah. Kemampuan keuangan daerah yang terbatas. Sumber daya manusia yang belum memadai. Kapasitas manajemen daerah yang belum memadai. Restrukturisasi kelembagaan daerah yang belum matang. Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.

8 Keberhasilan Desentralisasi
Mampu memenuhi tujuan politis, yaitu melaksanakan demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan. Mampu membangun partisipasi masyarakat sehingga melahirkan pendidikan yang relevan, karena pendidikan benar-benar dari oleh dan untuk masyarakat. Mampu menyelenggarakan pendidikan dengan memfasilitasi proses belajar mengajar yang kondusif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas belajar siswa.

9 Manajemen Berbasis Sekolah
Terjemahan dari school-based management. Muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat. MBS merupakan paradigma baru dalam dunia pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap dengan kebutuhan setempat.

10 Keuntungan MBS Kebijakan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang tua dan guru. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah, dan perubahan perencanaan.

11 Pemerataan Pendidikan
Tujuan MBS keleluasaan mengelola sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi Efisiensi partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah, berlakunya sistem insentif dan disinsentif Mutu partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu Pemerataan Pendidikan

12 Manfaat MBS Memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategis MBS sesuai dengan kondisi setempat Sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas. Mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.

13 Prinsip MBS Komitmen Kesiapan Keterlibatan Kelembagaan Keputusan
Komitmen Kesiapan Keterlibatan Kelembagaan Keputusan Kesadaran Kemandirian Ketahanan

14 Ciri-Ciri MBS Organisasi Sekolah Proses Belajar Mengajar
Sumber Daya Manusia Sumber Daya dan Administrasi

15 Indikator Keberhasilan MBS
Adanya kemandirian sekolah yang kuat Adanya kemitraan sekolah yang efektif Adanya partisipasi yang kuat dari masyarakat Adanya keterbukaan yang bertanggung jawab dan meluas dari pihak sekolah dan masyarakat Adanya akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan oleh sekolah

16 Terima kasih


Download ppt "Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google