IBRANI 12:1-3 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi.

Presentasi berjudul: "IBRANI 12:1-3 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi."— Transcript presentasi:

1

2 IBRANI 12:1-3 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diriNya dari pihak orang-orang berdosa, supaya kamu jangan menjadi lemah dan putus asa.

3 SEJARAH SINGKAT PENYALIBAN
1. Pada zaman Musa Dalam masyarakat Yahudi, si pembuat dosa biasanya dilempari batu sampai mati. Apabila berbuat dosanya sepadan dengan hukuman mati, maka ia akan digantung pada sebuah tiang, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah (Ulangan 21:21,22,23).

4 2. Pada zaman Asyur dan Babel
Penyaliban juga diberlakukan oleh Bangsa Asyur dan Babel. Bangsa Asyur pernah menaklukan Kerajaan Utara (Israel) pada th 722 SM. Bangsa Babel pernah menaklukan Kerajaan Selatan (Yehuda) pada th 605 SM.

5 3. Pada zaman Persia Th 600 SM, Bangsa Persia menghukum korban dengan mengikatnya pada pohon atau menyulakan pada tiang vertikal. (Raja Koresy, Persia – Ezr. 6, Raja Ahasyweros – Ester 2, Raja Darius, Ayah Ahasyweros suatu kali menghukum mati 3000 orang melalui penyulaan di atas tiang.

6 4. Pada zaman Makedonia Aleksander Agung ( SM) memperkenalkan penyaliban di wilayah Mediterania pada th. 400 SM, kemudian penyaliban dipelajari dan diberlakukan di Mesir, Syria, Fenisia, Kartago/Tunisia.

7 5. Pada zaman Roma Selama perang Punik antara Kartago dan Roma, bangsa Roma belajar teknik penyaliban sebagai bentuk hukuman mati. Dan hukuman penyaliban tersebut berhenti sampai masa Kaisar Konstantin I. Pada zaman Yesus Kristus, Kerajaan Romawi menggunakan penyaliban sebagai metode hukuman mati yang utama. Setelah Yesus Kristus tersalib, bangsa Romawi masih terus menyalibkan orang-orang Kristen, orang-orang asing, para pemberontak, budak-budak. Th 70 M, Titus membakar kota Yerusalem dan meruntuhkan Bait Allah, membunuh anak-anak lelaki (mayat ditumpuk), yang bertahan hidup dibawah 17 th, dijual sebagai budak, dan yang lebih tua disalibkan. Titus menyalibkan begitu banyak orang Yahudi selama masa pembantaian Yerusalem sampai tidak cukup kayu salib untuk hal itu. 6. Cicero, politisi dan orator (ahli berpidato) Romawi, berkata ”Penyaliban adalah kematian yang paling kejam dan mengerikan”

8 GETSEMANI (Taman kecil yang terletak di lereng Bukit Zaitun, timur laut Yerusalem) Getsemani artinya perasan minyak dari panen buah zaitun. Markus 14:34 – HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah disini dan berjaga-jagalah. Ia kembali kepada murid-muridNya, mendapati mereka sedang tidur. Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Lukas 22:44 – Dokter Lukas menuliskan bhw Yesus sangat ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

9 Goncangan berat dalam diri Yesus Kristus karena harus menanggungmurka Allah atas kutuk dosa, kutuk kematian kekal / api penghukuman Neraka yang harusnya diterima oleh seluruh umat manusia berdosa di bumi ini. PeluhNya menjadi seperti titik-titik darah: Dibawah lapisan kulit ini banyak pembuluh darah untuk suplai darah ke kepala dan otak. Seseorang dalam goncangan yang berat, pembuluh darah kapiler / pembuluh darah halus bisa pecah dan mengalirkan darah melalui kelenjar keringat (istilah medis: hematidrosis). (rasa nyeri atas peradangan, pembengkakan bawah kulit).

10 B. PENANGKAPAN DAN PENGADILAN MANUSIA BERDOSA YANG
MELELAHKAN (malam panjang yang memeras fungsi otak, melelahkan sistem saraf): Mahkamah Agama Yahudi, Pengadilan Tinggi Yahudi 71 Orang (Tua-tua Yahudi, Para Imam Besar dan Para Ahli Taurat / Farisi) Pontius Pilatus, Wakil Penguasa Romawi atas Yudea. (Memerintahkan Tentara Romawi bawa arca Kaisar keliling Yerusalem, penyembahan kepada Kaisar. Harta Bait Allah digunakan untuk membangun saluran air) Herodes Antipas anak Herodes Agung (Penguasa Otoriter, membunuh 3 orang putranya sendiri, beristeri 10)

11 C. TEKNIS PENYALIBAN 1.Prosesi Prajurit Romawi terdepan membawa plakat yang memuat nama korban dan kejahatannya (Yesus Orang Nazaret Raja Orang Yahudi).

12 Korban dicambuk (hukum Yahudi: batas cambukan 40x, hukum Romawi: tanpa batas cambukan).
Beberapa korban mati saat pencambukan, kadang-kadang tentara Romawi mencungkil mata korban atau memotong lidah. Cambuk tentara Romawi bertangkai kayu dengan beberapa tali kulit yang ujungnya ada beberapa potong logam dan tulang binatang yang bergerigi

13 3. Diberi Mahkota Duri (potongan
tanaman berduri, lebih dari 2,5cm-5cm)

14 Diarak sepanjang jalan dengan memikul palang salib menuju Bukit Golgota (diludahi, ditampari, ditendang, dimaki). Berat palang salib antara 45-90kg.

15 Sesampai di Golgota, disalibkan, dipaku kedua tangan dan kakinya (ukuran paku besi antara 12-17cm – hampir sama dengan paku rel kereta api)

16 (Tempat Tengkorak-Bahasa Aram)
D. GOLGOTA (Tempat Tengkorak-Bahasa Aram) Bukit batu di luar pintu gerbang kota Yerusalem. - Orang yang dirajam batu sampai mati atau disalibkan dilakukan diluar pintu gerbang kota Yerusalem. - Timbunan sampah dan bangkai-bangkai binatang dibakar diluar kota Yerusalem.

17 Kuasa Kematian & Kebangkitan Kristus:
“Untuk menanggung kutuk dosa maut, menyembuhkan penyakit moral dan fisik serta melimpahkan kekayaan kasih karunia Allah bagi orang berdosa (Yes. 53:2-5; Ef.1:7)