Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAditia Indah Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Pengobatan Batuk Rosida, M.Farm., Apt.
2
Batuk Adalah pengeluaran kuat dari paru-paru/saluran pernapasan
Secara normal merupakan reflek pelindung u/ menghilangkan benda asing, iritasi lingkungan, atau akumulasi sekresi dari saluran pernapasan.
3
Mekanisme batuk Reflek batuk melibatkan mekanisme sentral dan perifer
Pusat batuk di medulla oblongata : Sentral : medulla oblongata menerima rangsangan dan mulai terjadinya respon reflek (inspirasi dalam, glottis tertutup, tekanan dlam paru-paru semakin kuat dan menghembuskan nafas kuat) Perifer : reseptor batuk di faring, laring, trakea atau paru-aru dapat dirangsang oleh udara, membran mukus kering, atau sekresi berlebihan.
4
Jenis Batuk Batuk produktif (batuk berdahak/basah)
Batuk non produktif (batuk tidak berdahak/kering) Batuk merupakan gejala yang menonjol dari infeksi saluran pernapasan (pilek, influenza,, bronkitis, faringitis, pnemonia), penyakit paru obstruktif (emfisema, bronkitis kronis), asma, refluks asam ke kerongkongan (gastroesophageal reflux disease), sinusitis, postnasal drip, bronkitis, merokok, tuberkulosis, hipersensitivitas pneumonia (radang paru-paru dari paparan bahan kimia lingkungan tertentu), dan bahkan kanker paru-paru. Oleh karena itu, batuk terus-menerus atau batuk yang berhubungan dengan nyeri dada, demam, penurunan berat badan, atau sputum darah-biruan atau berubah warna harus dievaluasi oleh dokter.
5
Jenis Batuk Dry Wet Laryngitis Acute viral diseases Dry pleurisy
Smoking cough In the beginning of diseases: Acute bronchitis Pneumonia Lung abscess Tuberculosis Lung cancer Wet Acute viral diseases Bronchitis Pneumonia Tuberculosis
6
Antitusive Antitusive menekan batuk dengan menekan pusat batuk di medulla oblongata atau reseptor batuk di tenggorokan, trakea atau paru-paru. Centrally acting antitussives: narcotics (eg, codeine, hydrocodone, noskapine) and non-narcotics (eg, dextromethorphan). Locally acting agents (eg, lozenges, cough drops) dapat menekan batuk dengan meningkatkan aliran saliva dfaring.
7
1.Antitusive Digunakan : untuk batuk non produktif yang mengganggu istirahat dan tidur. Tidak dapat digunakan untuk menekan batuk produktif karena sekret perlu dikeluarkan. Meskipun antitusive terus digunakan dan beberapa orang melaporkan efek menguntungkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat batuk tidak lebih efektif daripada plasebo pada anak-anak atau dewasa
8
i) Codeine Codeine= prodrug metabolized to morphine
Alkaloid dari tanaman Opium Kurang memiliki Sifat adiksi Menekan perbapasan Has useful antitussive action at low doses (<15 mg) Efek samping ngantuk, sputum mengental & constipation
9
ii) Noscapine & Pholcodeine
Biasanya dikombinasi dg papaverine Tidak memiliki efek adiksi, analgetik dan konstipasi Noscapine (15 mg) & pholcodeine (10 mg)=syrup
10
iii) Dextromethorphan
Available in syrup, tablets, spray forms Mekanisme Antagonis reseptor NMDA dimana aktivitasnya non kompetitif cannel bloker Uses Batuk kering (menekan batuk) akibat infeksi ringan tenggorokan & bronchial irritation (accompanies with flu & cold), pain relief Efek samping = Nausea, vomiting, drowsiness, blurred vision
11
2. Ekspektoran Obat ini diberikan secara per oral u/ mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Guafenesin : ekspektoran yang paling umum digunakan. Obat dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan obat flu, meskipun penelitian tidak mendukung efektivitas dan banyak yang tidak merekomendasikan penggunaannya.
12
Penggolongan Obat Expectorants
Classified into a) Directly acting E.g., Guaifenesin (glyceryl guaiacolate), Na+ & K+ citrate or acetate, b) Reflexly acting E.g., Ammonium salt
13
ii) Guaifenesin i) Na & K sitrat atau asetat
Actions: ▲Bronchial secretion by salt action ii) Guaifenesin Expectorant drug usually taken by mouth Available as single & also in combination Mekanisme =Increase the volume & reduce the viscosity of secretion in trachea & bronchi
14
iii) Reflexly acting Ammonium salts
Gastric irritants reflexly bronchial secretions + sweating
15
3.Mukolitik Digunakan u/ mencairkan lendir di saluran pernapasan.
E.g., Bromhexine, Acetyl cysteine, i) Bromhexine Synthetic derivative of vasicine (alkaloid= Adhatoda vasica) ii) Larutan NaCl dan asetil sistein yang direkomendasikan.
16
Mucolytics Acetylcysteine efektif dalam waktu 1 menit stelah terhirup dan efek maksimal terjadi dalam 5-10 menit. Oral acetylcysteine umumnya digunakan pada pengobatan overdosis acetaminophen
17
Mucolytics expectorants like bromhexine or ambroxole may effectively decrease viscosity of bronchial secretions
18
Ambroxol Ambroxol terbukti secara sistemik aktif sebagai mukolitik. Jika diberikan secara per oral onset of action terjadi sekitar 30 menit. Mennguraikan serat mukopolisakrida asam sehingga dahak lebih encer dan mudah dikeluarkan dengan batuk
19
Mekanisme of Bromhexine
a) Thinning & fragmentation of mucopolysaccaride fibers b) ↑ volume & ↓ viscosity of sputum ii) Acetylcysteine Given directly into respiratory tract
20
Mekanisme acetylcysteine
membentuk disulfide bond of sputum =↓ viscosity Uses Cystic fibrosis (to viscosity of sputum) Onset of action quick---used 2-8 hourly Adverse effects Nausea, vomiting, bronchospasm in bronchial asthma
21
4. Antihistamines Added to antitussives/expectorant formulation
Menyebabkan sedative & anticholinergic actions pada rangsangan batukbut lack selectivity for cough centre No expectorant action =▼secretions (anticholinergic effect) Suitable for allergic cough (not for asthma) E.g., Chlorpheniramine, diphenhydramine, promethazine
22
5. Bronchodilators Bronchospasm or stimulation of pulmonary receptors = induce cough + bronchoconstriction e.g. β2-agonist (salbutamol, terbutaline) Not used routinely for every type of cough but only when bronchoconstriction is present
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.