Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RELASI KUASA DAN NEGOSIASI PADA PRODUKSI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RUMAH TANGGA DESA BURAT, KECAMATAN KEPIL, KABUPATEN WONOSOBO, PROPINSI JAWA TENGAH.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RELASI KUASA DAN NEGOSIASI PADA PRODUKSI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RUMAH TANGGA DESA BURAT, KECAMATAN KEPIL, KABUPATEN WONOSOBO, PROPINSI JAWA TENGAH."— Transcript presentasi:

1 RELASI KUASA DAN NEGOSIASI PADA PRODUKSI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RUMAH TANGGA DESA BURAT, KECAMATAN KEPIL, KABUPATEN WONOSOBO, PROPINSI JAWA TENGAH BUDI WAHYUNI

2 Latar belakang Tingginya angka kematian Ibu akibat melahirkan.
Tingginya angka kematian perempuan akibat CA Servix Program Pengarus utamaan gender di Indonesia. Indonesia Sehat tahun 2015

3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana bentuk dan pola relasi kuasa dalam rumah tangga? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi kesehatan reproduksi dalam rumah tangga? Bagaimana relasi kuasa dan proses negosiasi antaranggota rumah tangga dalam produksi kesehatan reproduksi? Bagaimana peran dan strategi anggota rumah tangga dalam produksi kesehatan reproduksi?

4 LANDASAN TEORI Relasi Kuasa dan Produksi Kekuasaan, pada level rumah tangga kuasa laki-laki sebagai kepala rumah tangga tidak terlepas dari produksi kuasa pengetahuan di level negara melalui UU 1 tahun tentang Perkawinan.

5 Landasan Teori (lanjutan)‏
Relasi Kuasa dan Posisi Perempuan dalam Rumah Tangga, negara cenderung lebih menyukai peran perempuan sebagai istri dengan mengabaikan otonomi pribadinya. Hal ini terkait dengan konsep negara tentang keluarga inti.

6 Alur Pemikiran Penelitian
Penelitian dilakukan atas dasar asumsi bahwa realitas kesehatan perempuan yang belum optimal. Ditengarai dengan angka Kematian Ibu Melahirkan yang tertinggi di Asia Tenggara. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dari realitas diatas. Bukan hanya karena relasi yang tidak setara antaranggota rumah tangga, akan tetapi nilai-nilai, simbol-simbol, pemaknaan, kepercayaan, kebijakan/ peraturan negara juga terlibat dalam hal ini.

7 Hubungan dari berbagai faktor ini membentuk relasi kuasa dalam rumah tangga. Untuk menganalisa relasi kuasa individu anggota rumah tangga dan juga relasi kuasa dari realitas di luar individu. Melihat proses negosiasi antaranggota rumah tangga, metode yang digunakan, dan media yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, serta inisiatif perempuan saat menjalankan strategi negosiasi.

8 Hasil dari proses negosiasi ini diharapkan ada perubahan produksi kesehatan reproduksi dalam rumah tangga. Menyangkut pandangan dan makna anggota rumah tangga tentang sehat, sakit, tidak sehat, makanan sehat, gizi buruk, periksa kesehatan, kesehatan lingkungan dan lain sebagainya (di ukur dari perubahan nilai, praktek dan sumber daya dalam rumah tangga).

9 Household Capabilities
Values Explicit – the clearly articulated standards and rules relating to right and wrong behaviors and actions Implicit – the world view (mental model) that guides actions, e.g., traditional, male dominated and status based, versus modern, egalitarian and merit based

10 Household Capabilities
Practices Formal – legal proceedings, written procedures, religious and cultural practices and ceremonies Informal – the customary ways of making plans, setting priorities and taking decisions and actions

11 Household Capabilities
Resources Material – people, money, housing, utilities, property, equipment, technologies, physical environment Non-material – time, health, knowledge, skills, reputation, status, social networks, motivation

12 KERANGKA PENELITIAN

13 METODE PENELITIAN Pendekatan kualitatif, diskriptif, eksploratif.
Etnografi. Perspektif Antropologi. WAKTU PENELITIAN : Juli 2008 – Juni 2009

14 LOKASI PENELITIAN Desa Burat, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Desa pemenang Gender Award pada tahun mendapatkan penghargaan di bidang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Anugerah Parahita Ekapraya Pemberdayaan Perempuan Tingkat Nasional tahun Pada tahun 2005,Juara I Program P2WKSS Partisipatif Tingkat Nasional dan Nominasi Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Madya.

15 SUBYEK PENELITIAN 20 Rumah Tangga di Desa Burat, Kecamatan Kepil, Kab. Wonosobo. Tokoh Masyarakat di Desa Burat, Kecamatan Kepil, Kab Wonosobo.

16 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Diskriptif dan eksploratif. Observasi partisipatif Wawancara mendalam Kelompok diskusi terarah

17 Hasil Perempuan (istri) sudah berinisiatif dan melakukan berbagai hal antara lain penggunaan alat kontrasepsi, imunisasi, memberikan ASI, memberikan GIZI sehat. Belum mampu melindungi organ reproduksi secara optimal, khususnya dalam penggunaan kontrasepsi. Melakukan hubungan seks sebagai bagian dari kewajiban istri.

18 Kesimpulan (sementara)‏
Relasi power belum setara, posisi tawar istri lemah. Pada lingkar tertentu ekonomi, sosial ada partisipasi perempuan. Perempuan memproduksi kesehatan reproduksi. Perempuan adalah negosiator Perempuan (istri) menggunakan organ reproduksi (tubuhnya) untuk me-nego suaminya. Perempuan tidak menyadari bahwa kesakitan yang terjadi merupakan indikator rusaknya organ reproduksi.


Download ppt "RELASI KUASA DAN NEGOSIASI PADA PRODUKSI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RUMAH TANGGA DESA BURAT, KECAMATAN KEPIL, KABUPATEN WONOSOBO, PROPINSI JAWA TENGAH."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google