Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manusia menurut Carl Gustav Jung.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manusia menurut Carl Gustav Jung."— Transcript presentasi:

1 Manusia menurut Carl Gustav Jung

2 Tentang C.G. Jung Jung ( ) adalah murid Freud yang pada akhirnya berbeda dan berselisih pendapat dengan Freud. Asumsi Freud tentang pengaruh kehidupan masa kanak-kanak dikritik dan diperluas Jung Jung: Kepribadian seseorang bukan hanya dipengaruhi masa 5 tahun pertama dalam kehidupan seseorang, melainkan oleh pengalaman-pengalaman manusia leluhurnya di masa lampau.

3 Tentang Mitos Mitos-mitos yang dikembangkan manusia merupakan gambaran psike manusia. “Semua proses mitologisasi alam… tidak memiliki kaitan simbolik dengan dengan hal-hal objektif.” Penjelasan pertama mengarah ke archetype: nenek sihir, orang tua yang baik, dll Simbolik = bukan obyektif, contoh hujan adalah dewi yang sedang menangis, gunung meletus dewa yang sedang marah.

4 Tentang Psikologi “Psychology, …operates with ideas which in their turn are derived from archetypal structures and thus generate a somewhat more abstract kind of myth… translates the archaic speech of myth into a modern mythologem… which constitutes one element of the myth "science."” ("The Psychology of the Child Archetype" (1940). In CW 9, P. 302)

5 Tentang hakikat manusia
"Manusia memiliki banyak hal yang tidak dicapainya sendiri tetapi diturun-wariskan dari leluhurnya… ia membawa bersamanya sistem-sistem yang terorganisasi dan siap berfungsi dalam cara-cara tertentu yang ditampilkan manusia secara spesifik. Untuk ini ia berhutang kepada jutaan tahun perkembangan manusia."

6 Tentang Sejarah "…the essential thing is the life of the individual. This alone makes history, here alone do the great transformations take place, and the whole future, the whole history of the world, ultimately springs as a gigantic summation from these hidden sources in individuals." Fokus penelitian pada manusia secara individual.

7 Tentang Psyche (Jiwa) “Totalitas psyche tidak pernah dapat dipahami hanya oleh akal... sebab psyche membutuhkan ungkapan yang menyeluruh keseluruhan bentuk alaminya.” ("On the Psychology of the Unconscious" In CW 7: Two Essays on Analytical Psychology. P.201) Memahami psike tidak hanya dapat dipahami oleh akal, tetapi juga menggunakan naluri, pikiran, dll

8 Tentang Psyche “Psyche adalah sistem yang mengatur dirinya sendiri, menjaga keseimbangannya seperti halnya tubuh. Setiap proses yang berjalan terlalu jauh akan diikuti kompensasi langsung dan tak terhindarkan. Tanpa kompensasi itu, tidak akan ada metabolisme yang normal, tak ada pula psyche yang normal.” Contoh: ada orang yang sangat baik, tapi disatu sisi yang lain ia akan bisa jadi jahat => ying and yang (mengatur seperti alam)

9 Struktur Kepribadian Kesadaran : Ego Ketidaksadaran Pribadi: Kompleks
Ketidaksadaran Kolektif: Archetype (anima-animus, shadow, self, persona) Ego=Aku

10 Struktur Kepribadian Jung memandang kepribadian manusia terdiri dari sejumlah sistem yang berbeda namun saling berinteraksi. Sistem-sistem terpenting: ego, ketidak-sadaran pribadi beserta kompleks-kompleksnya, ketidaksadaran kolektif, beserta archetypes-nya, anima-animus, shadow, persona dan self.

11 Struktur Kepribadian Self menyatukan semua sistem psikis sehingga tercapai keseimbangan dan integrasi.

12 Ego Ego adalah jiwa sadar yang terdiri dari persepsi-persepsi, ingatan-ingatan, pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinuitas seseorang. Kontinuitas: sama dari bayi sampai sekarang ==> We are the same person (past, present, future)

13 Ego Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam masyarakat itu. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.

14 Ketidaksadaran pribadi
Ketidaksadaran pribadi adalah wilayah yang berdekatan dengan ego, Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara represi (ditekan ke bawah sadar secara tak disadari), supresi (sengaja ditekan ke bawah sadar) atau terlalu lemah untuk disadari.

15 Ketidaksadaran pribadi
Penekanan kenangan pahit ke wilayah ketidaksadaran bisa dilakukan oleh diri sendiri secara mekanis (semacam self-censorship), bisa juga karena desakan-desakan kuat pihak luar yang lebih berkuasa. (Jung, 1953). Pihak luar yang berkuasa: misalnya ada usaha untuk melupakan Sukarno. Coba cari contoh yang lain.

16 Complexes (Kompleks) Kompleks adalah kelompok atau konstelasi terorganisasi yang terdiri dari perasaan, pikiran, persepsi dan ingatan-ingatan yang ada dalam ketidaksadaran pribadi.

17 Complexes (Kompleks) Setiap kompleks memiliki inti yang bertindak seperti magnet yang menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan tematik. Contoh: kompleks ibu; semua pengalaman akan dikaitkan secara tak sadar dengan ibu. Laskar pelangi: Timpani Contoh: naik gunung jayawijaya, mengambil bunga edelweis buat ibu, bukan untuk pacar. Keluar kota beli oleh-oleh untuk Ibu.

18 Complexes (Kompleks) Semakin kuat daya tarik inti dari kompleks, semakin besar pula pengaruhnya terhadap tingkah-laku manusia; Kepribadian dengan kompleks tertentu (misalnya: kompleks kekuasaan) akan didominasi oleh ide-ide, perasaan dan persepsi yang dikandung kompleks itu. Contoh: “Napoleon Complex”

19 Ketidaksadaran kolektif
Ketidaksadaran kolektif adalah gudang bekas-bekas ingatan laten yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang, yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai satu species tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.

20 Ketidaksadaran kolektif
Isi dari ketidaksadaran kolektif adalah archetype. Archetype sangat penting dan besar pengaruhnya terutama terhadap perkembangan sejarah manusia. Sejarah manusia =seluruh umat manusia.

21 Archetype Archetype adalah jejak ingatan ras akan suatu bentuk pikiran (ide atau visi) universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam kehidupan sadar dan ‘normal’ dikaitkan dengan pengalaman hidup yang nyata. Archetype contoh: orang kesurupan yang tiba2 bisa bahasa belanda padahal sebenarnya tidak bisa bahasa belanda = archetype salah satu nenek moyangnya pernah berhubungan dengan belanda

22 Archetype Jung: Archetype sebagai citra primordial merupakan kemampuan persepsi dari naluri dan dapat dianalogikan dengan kesadaran sebagai persepsi kehidupan objektif manusia.

23 Archetype Beberapa archetype yang dianggap universal di antaranya: archetype pahlawan, juru selamat, orang tua bijaksana, sihir, kekuatan gaib (supranatural) dan religi yang memiliki kekuatan lebih besar dari kekuasaan politik. Kebanyakan archetype berkaitan satu dengan yang lain

24 Archetype Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri. Archetype dominan: anima-animus, shadow, persona dan self.

25 Anima dan animus Anima-animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap sifat biseksual manusia dan memungkinkan berhubungan dengan lawan jenis. Anima adalah archetype sifat kewanitaan (feminin) pada laki-laki. Animus adalah archetype sifat kelelakian (maskulin) pada perempuan.

26 Shadow Shadow (bayang-bayang) adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah ke bentuk yang lebih tinggi. Hall and Lindzey: shadow juga memiliki kualitas positif

27 Persona Persona adalah topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan archetypal sendiri (Jung, 1953). Aku tidak tampil sebagai diriku sendiri

28 Self Self atau diri adalah titik pusat kepribadian. Jung (1925:120) menulis: "In the center is a virtual nucleus I call the self, which represents the totality or sum of the conscious and unconscious processes."

29 Self Secara psikologis self didefinisikan totalitas psikis individual (Jung, 1948: 232). Sistem-sistem elemen kepribadian lain terkonstelasi di sekitar self.

30 Self Dengan self kepribadian manusia menjadi terintegrasi, seimbang, dan stabil. Self adalah tujuan hidup, tujuan yang terus-menerus diperjuangkan seorang manusia tetapi jarang tercapai. Tujuan hidup bukan cita2, tetapi menjadi INDIVIDU yang terintegrasi

31 Catatan tentang Self Bedakan self sebagai archetype dan self sebagai satu sistem dalam struktur kepribadian yang berfungsi sebagai pusat psyche. Archetype self sudah ada dalam diri manusia yang diwariskan dari leluhur manusia yang pernah mencapai self sebagai pusat psyche.

32 Skema Struktur Kepribadian
Wilayah: Kesadaran Ego Ketidaksadaran Pribadi Kompleks Self Gambar feist and feist Kompleks Ketidaksadaran Kolektif Archetype, persona, anima, animus, shadow

33 Dinamika Kepribadian Energi Psikis Nilai psikis (Psychic value)
Equivalence: Energi tetap, tidak berkurang atau bertambah Entropy: energi bergerak dari wilayah yang kuat ke wilayah yang lemah Penggunaan energi: progresi, regresi, represi Regresi: mundur ke tingkat yang lebih primitif (misalnya mimpi, fantasi)

34 Dinamika Kepribadian (Feist & Feist, 2006)
Causality and Teleology Behavior is shaped by both Synchronicity Progression and Regression Progression Forward flow of psychic energy Necessary for adaptation to outside world Regression Backward flow of psychic energy Necessary for adaptation to inner world

35 Attitudes (Sikap) Jung membedakan dua sikap atau orientasi kepribadian: Extraversion Introversion

36 Attitudes (Sikap) Sikap ekstravert: mengarahkan individu ke luar diri, ke dunia objek; Sikap introvert: mengarahkan individu ke dalam diri, ke dunia subjek (diri sendiri). Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian setiap orang tetapi salah satu dominan dan disadari dan yang lainnya tidak dominan dan tak disadari. Memandang dunia secara subyektif atau obyektif

37 Functions (Fungsi) Ada 4 fungsi psikologis dasar: Thinking Feeling
Sensing Intuiting

38 Functions: Thinking Thinking atau berpikir berkaitan dengan pembentukan ide-ide dan aktivitas intelektual Dengan berpikir manusia mencoba memahami alam semesta dan dirinya.

39 Functions: Feeling Feeling atau merasa adalah fungsi evaluasi.
Fungsi merasa (perasaan) membuat manusia dapat menilai segala sesuatu sebagai positif atau negatif yang merujuk pada manusia sebagai subjek. Perasaan memberi manusia pengalaman subjektif kenikmatan, rasa sakit, marah, sedih, dsb.

40 Functions: Sensing Sensing atau mengindera adalah fungsi perseptual terhadap realitas. Fungsi mengindera menghasilkan fakta-fakta atau perwakilan dari dunia konkret. Melalui penginderaan, manusia dapat menangkap bentuk-bentuk konkret dari benda-benda yang ada di dunia.

41 Functions: Intuiting Intuiting atau fungsi intuitif adalah persepsi menggunakan proses-proses ketidaksadaran Fungsi intuitif (intuisi) melampaui fakta, perasaan dan ide-ide dalam aktivitas pencarian esensi dari realitas.

42 Functions Thinking dan feeling disebut fungsi rasional sebab menggunakan rasio, penilaian, abstraksi dan generalisasi. Keduanya memungkinkan manusia melihat keteraturan alam. Sensing dan intuiting disebut fungsi irasional sebab keduanya didasarkan pada persepsi dari hal-hal konkret, partikular dan aksidental

43 Functions Meski ke-4 fungsi itu ada pada setiap manusia tetapi tidak semua berkembang secara baik. Biasanya hanya satu fungsi yang dominan: fungsi superior. Fungsi yang paling lemah dan sedikit perannya disebut: fungsi inferior. Fungsi ini diungkapkan dalam mimpi dan fantasi. Gambar dari Sumadi

44 Function Gambar Sumadi-Jung.doc

45 Functions Jika ke-4 fungsi diletakkan dalam jarak yang sama satu dan lainnya membentuk lingkaran, maka titik pusatnya mewakili sintesis dari ke-empat fungsi yang terdiferensiasi secara penuh; tidak ada fungsi superior atau inferior. Sintesis ini hanya dapat terjadi ketika self sudah teraktualisasi secara penuh. Kondisi ini merupakan kondisi ideal yang dalam kenyataannya tak akan tercapai.

46 Perkembangan Kepribadian
Jung tidak mengemukakan penjelasan eksplisit tentang perkembangan kepribadian secara lengkap. Perkembangan kepribadian adalah perkembangan pengelolaan penyaluran instink; penyadaran pengalaman-pengalaman leluhur dalam bentuk arkhetip; pemanfaatan fungsi individuasi dan transendensi

47 Perkembangan Kepribadian (Feist and Feist, 2006)
Tahap Perkembangan Childhood Anarchic Monarchic Dualistic Youth The period from puberty until middle life Major difficulty to overcome is conservative principle or the tendency to cling to childhood

48 Perkembangan Kepribadian
Gambar Sunrise-Jung.doc


Download ppt "Manusia menurut Carl Gustav Jung."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google